SINOPSIS The Liar
and His Lover Episode 4 Bagian 2
Sumber gambar: tvN
Shi
Hyun dalam perjalanan ke studio Sole N Music, ia tanpa sengaja melihat Han
Gyeol terngah berpegangan tangan dengan gadis SMA. Ia pun bergegas turun dari
mobilnya untuk memastikan. Ia tersenyum, mengingat nama Yoon So Rim yang
mengirimkan SMS pada Han Gyeol ternyata adalah gadis SMA yang belakangan
diceritakan Han Gyeol padanya.
So
Rim tak tahu apa yang terjadi, hingga ia hanya menurut saja saat Han Gyeol
terus menariknya. Han Gyeol baru sadar jika ia terus menarik So Rim tanpa
mengatakan apapun, ia mengajaknya untuk jalan-jalan. So Rim heran, kemana?
Mereka
berdua akhirnya jalan-jalan saja ke sekitar pertokoan. Menjajal topi-topi
penjual pedagang kaki lima sambil bergurau sepanjang jalan. Tangan mereka
berdua terus bersentuhan, namun tak satupun diantara mereka yang berinisitif
untuk menggenggamnya.
So
Rim meminta Han Gyeol untuk memainkan permainan capit. Han Gyeol menolak dengan
bebagai alasan, dia juga tidak bawa koin. So Rim segera menunjukkan koin
disakunya, dia kaya loh. So Rim mengintip ke arah mesin capit, agak kecewa
soalnya tidak ada boneka K disana.
“Siapa?
K?”
“Kau
tidak tahu?”
Mereka
berdua pun langsung memusatkan perhatian saat mesin capitnya mulai bekerja. Berkali-kali
gagal mendapatkan boneka, tapi mereka akhirnya berhasil juga mencapit sebuah
aksesoris untuk So Rim.
So
Rim ingin membeli sepatu dan ia mencoba sebuah model yang ia inginkan. Saat
menemaninya, Han Gyeol melihat poster Yoo Na terpampang disana. Seketika
mood-nya berubah murung dan pamit pada So Rim supaya dia bisa menunggunya
diluar. So Rim heran karena dia sempat melihat perubahan ekspresi Han Gyeol
saat menatap poster Yoo Na.
Tidak
lama kemudian, So Rim keluar dari toko. Han Gyeol menawarinya untuk makan, apa
yang ia inginkan? So Rim balik tanya, Han Gyeol sendiri, apa yang dia inginkan?
Apa dia juga lapar?
“Mmm..
sedikit.” Jawab Han Gyeol agak berfikir.
“Kelihatannya
tidak begitu. Wajahmu tampak tidak punya selera makan.”
Han
Gyeol meyakinkan jika dia memang lapar, lagipula yang terpenting mereka makan
bersama. So Rim tidak berfikiran begitu, apa Han Gyeol benar-benar ingin makan
bersamanya? Apa dia benar-benar ingin menghabiskan waktu dengannya?
Han
Gyeol ragu. So Rim berjalan pergi dengan kesal, dia tahu kalau Han Gyeol bohong.
Han Gyeol menghentikannya, ia meminta maaf. So Rim mengaku jika ia bingung, dia
bingung bagaimana harus bersikap disaat orang yang ia sukai berbohong.
“Kau
boleh marah padaku. Kau boleh mengumpat padaku.”
“Apa
itu yang orang lain lakukan?”
Han
Gyeol mengangguk. Kalau begitu, So Rim tidak mau melakukannya karena dia tidak
mau seperti orang lain. Han Gyeol tertegun mendengar jawaban So Rim, bersamaan
dengan itu, terdengar pula suara perut keroncongan Han Gyeol. So Rim tertawa
geli.
“Tuh
kan, aku bilang aku sedang lapar.” Ujar Han Gyeol.
So
Rim sibuk memperhatikan microphone mini yang ia dapatkan dari mesin capit. Ia
memberikan warna pinknya untuk Han Gyeol dan dia akan pakai yang berwarna biru.
So Rim memakan kue berasnya, ia ingin mengatakan sesuatu, tentang...
Belum
sempat merampungkan ucapannya, Han Gyeol mengusap saus yang ada di sudut bibir
So Rim. So Rim terdiam menatap Han Gyeol, dia jadi lupa dengan apa yang ingin
ia katakan. Ia tanya kenapa Han Gyeol tadi ada di Sole N Music?
Han
Gyeol mengaku jika ia menemui seseorang disana. So Rim penasaran, Crude Play
atau Chae Yoo Na mungkin? Han Gyeol mengelak, dia hanya menemui orang yang ia
kenal. Lagipula dia sudah pernah bilang jika dia tak suka penyanyi wanita. So
Rim terdiam sedih, batal mengatakan jika ia sudah diterima di Sole N Music.
Han
Gyeol mengantar So Rim pulang sambil makan es krim. Ia menyesal soalnya sudah
mengatakan akan membelikan makanan mahal, tapi cuma ini yang diinginkannya.
Bagi So Rim, es krim juga sudah mahal. Biasanya dia tidak akan membelinya kalau
bukan musim panas. So Rim tanya, apa sekarang perasaan Han Gyeol sudah membaik?
“Bagaimana
kau tahu?”
So
Rim juga tidak tahu, tapi sepertinya Han Gyeol mengajaknya jalan karena sedang
bosan. Han Gyeol meminta So Rim melupakan hari ini, dia egois karena sudah
mengajak So Rim melakukan hal yang ia inginkan. So Rim menolak untuk
melupakannya, mereka belum pernah menghabiskan waktu selama ini sebelumnya.
“Itu
karena kau masih muda. Kalau kau bertemu pria yang lebih keren, kau akan
melupakanku.”
So
Rim berdiam di tempatnya, “Han Gyul? Bisakah kau terus berada ditempat kau
berada sekarang? Aku tak berharap kau menghampiriku. Tapi jika kau tetap
berdiam disana, aku akan menghampirimu. Jadi bisakah kau tetap berada ditempatmu?”
Han
Gyeol mengatakan jika ia tidak sebaik yang So Rim bayangkan. So Rim tahu, dia
tahu jika ia bukanlah orang yang baik. Setiap kali bertemu, ia menemukan sisi
berbeda dari Han Gyeol. Seharusnya dia membencinya, namun aneh, So Rim merasa
semakin menyukainya.
“Kau
sangat menarik, bagaimana bisa jujur sekali?”
“Aku
tahu bagaimana bahagianya bisa berbagi perasaanku. Makanya, aku ingin
mengatakan segalanya padamu. Kalau nanti, mungkin aku akan terlambat.” Ujar So
Rim.
Gyoo
Sun membantu Se Jung untuk membawakan barang-barangnya. Se Jung memuji Gyoo Sun
yang baik padanya, ia harap bisa semakin bersahabat dengannya. Gyoo Sun
menanggapi ucapan itu dengan baik, dia pun tidak masalah.
Bertepatan
saat mereka lewat, So Rim dan Han Gyeol sedang jalan bersama-sama. Se Jung
mengira kalau So Rim sedang jalan bersama pacarnya. Gyoo Sun mengelak, itu
bukan pacarnya. Dia kenal dengan pria itu.
Han
Gyeol sudah kembali ke rumahnya dengan suasana hati lebih bahagia. Dia
menyanyi-nyanyi kecil menggunakan microphone mini pemberian So Rim. Ponsel Han
Gyeol berdering menerima panggilan dari Shi Hyun. Shi Hyun seketika meledeknya,
apa dia menghabiskan waktunya dengan baik bersama So Rim?
“Bagaimana
kau bisa tahu tentang So Rim?”
Shi
Hyun penasaran dengan pengalaman Han Gyeol berkencan bersama gadis SMA. Dia
melihatnya didepan perusahaan tengah bergandengan tangan dengan So Rim. Ia sungguh
bangga dengan melihat Han Gyeol mengejar cinta sebagai seorang musisi.
Wkwkw..
malas mendengarkan celotehan Shi Hyun, Han Gyeol langsung memutus sambungan
teleponnya. Tidak lama kemudian, dia mendapatkan kiriman SMS dari Jin Hyuk yang
memintanya datang ke studio di hari jumat untuk melihat rekaman percobaan band
baru. Ia juga sudah mengirimkan file rekaman sebelumnya, jadi Han Gyeol bisa
mendengar suara vokalis band-nya.
Han
Gyeol malas untuk memutar file kiriman Jin Hyuk. Dia malah membuat folder
berjudul [Yoon So Rim_How I Will Wait
For You] dan mulai memainkan alat musiknya. Mungkinkan membuat lagu untuk
So Rim?
So
Rim juga riang bermain menggunakan microphone mini miliknya. Tapi ia ingat
dengan sosok wanita di gedung Sole N Music yang ditemui Han Gyeol. So Rim
memperhatikan tubuhnya didepan kaca, namun tubuhnya tidak sebanding dengan
wanita itu. Ia pun cuma bisa terduduk murung sambil memikirkan identitas wanita
itu, siapa dia?
Keesokan
harinya, So Rim cs kembali ke Sole N Music. Saat tengah mencari ruang
recording, mereka berpapasan dengan Chan Young. Sontak Jin Woo dan Gyoo Sun
kaget melihatnya apalagi saat mendengarnya dan So Rim saling menyapa akrab.
Chan Young tiba-tiba menggenggam tangan So Rim dan membawanya ke ruang
recording.
So
Rim memberitahu kedua temannya kalau dia cuma pernah bertemu Chan Young sekali
di atap. Jin Woo lagi-lagi sinis dengan pria lain yang dekat dengan So Rim.
Mereka bahkan asyik ribut sendiri menggosipkan Chan Young yang tampan. Jin Woo tidak setuju, baginya Chan Young biasa saja.
Tanpa sadar, semua pembicaraan mereka didengar oleh semua orang di luar.
Baru
saat Soo Yeon memberi mereka peringatan, mereka akhirnya diam. Chan Young cuma
tersenyum geli mendengar keributan mereka. Melihat mereka membuat Jin Hyuk jadi
teringat saat pertama kali bertemu Crude Play. Sembari menatap So Rim, Chan
Young mengaku kalau dia menulis lagu, bukan untuk Crude Play melainkan untuk So
Rim.
Selama
proses recording, Chan Young benar-benar sangat perhatian pada So Rim, membantu
memperbaiki posisi mic, memasangkan headphone, dll. Membuat Jin Woo jadi
cemburu dan langsung melempar tatapan tajam pada Chan Young. Jin Hyuk tersenyum
memperhatikan betapa perhatiannya Chan Young pada So Rim.
Malam
harinya, Jin Woo dan Gyoo Sun pulang duluan tanpa So Rim. Gyoo Sun merasa kagum
dengan So Rim hari ini, dia mengaku merasa gugup tadi tapi So Rim sama sekali
tidak tampak gugup. Dia benar-benar penyanyi yang hebat. Apa tidak masalah
mereka melakukan ini? Gyoo Sun merasa kalau mereka tengah mengambil keuntungan
dari So Rim.
"Mereka
pasti melihat suatu potensi dalam diri kita. Kalau tidak, tidak mungkin mereka
akan memberi kita kontrak."
"Begitukah?"
"Pasti
begitu. Lagipula kita tidak boleh membiarkan So Rim melakukan segalanya seorang
diri."
Dalam
perjalanan mengantarkan So Rim pulang, Chan Young bertanya-tanya apakah Jin Woo
adalah pacarnya So Rim? So Rim menyangkal, Jin Woo cuma teman, lagipula Jin Woo
bukan tipenya. Lalu pria seperti apa tipenya So Rim?
"Aku
menyukai pria yang bersuara indah," ujar So Rim sambil setengah melamun.
Chan
Young bisa melihatnya dengan jelas, So Rim sedang memikirkan seseorang, kan?
Seperti apa pria yang So Rim sukai itu? Teman sekolah? Tidak, pria itu lebih
tua dari So Rim. Apa dia mahasiswa? Ma Rin tak yakin, tapi mungkin pria itu
seorang musisi.
Mendengar
ketidaktahuan So Rim akan pria itu, Chan Young menuduh pria itu pasti cuma
menggombal kalau dirinya seorang musisi, banyak yang seperti itu padahal mereka
tidak punya talenta ataupun passion. Orang-orang yang cuma bicara tentang
impian, padahal nyatanya dia bukan apa-apa. Chan Young benci orang semacam itu.
"Dia
bukan orang yang seperti itu. Aku sudah mendengar salah satu dari lagunya.
Lagunya benar-benar bagus. Jadi tolong jangan bicara seperti itu
tentangnya."
"Baiklah."
Mereka
saling diam setelah itu. Tapi kemudian So Rim sengaja mendendangkan lagunya Han
Gyeol. Chan Young kontan kaget mendengarnya hingga dia langsung menepikan
mobilnya. Dari mana So Rim tahu lagu itu? Seseorang yang So Rim kenal yang
menulisnya, memangnya kenapa? Chan Young beralasan kalau lagunya bagus dan
ingin bertemu penulisnya, siapa nama penulis lagu itu?
"Namanya
Kang Han Gyeol."
Chan
Young begitu terkejut sampai So Rim harus menegurnya. So Rim akhirnya turun di
sana. Chan Young sungguh tak percaya mengetahui semua ini.
Hyun
Jung bertemu dengan penyanyi Han Yoo Seok. Namun yang tidak Hyun Jung sangka,
Kang In Woo datang tak lama kemudian dan menyapanya akrab seolah tak pernah ada
masalah diantara mereka.
Sementara
itu, Han Gyeol membuka sebuah peti yang penuh berisi kaset-kaset lama. Dia
mengambil salah satu kaset rekaman berjudul 'Menanti Han Gyeol terlahir' lalu
memutarnya, mendengarkan suara nyanyian ayahnya yang membuatnya teringat masa
lalunya. Saat dia melempari album Han Yoo Seok yang memakai lagu-lagu milik Ayahnya
dengan batu.
Saat
mereka berduaan, Hyun Jung tampak sangat cemas berhadapan dengan In Woo. Apa
yang In Woo lakukan di sini? Dia tidak mungkin datang hanya sebagai session
musician untuk konsernya Yoo Seok. Entah apa yang membuat Yoo Seok mempercayai
In Woo, tapi dia tidak bisa.
"Kau
sudah memutuskan untuk tidak mempercayaiku, aku tidak tahu harus bilang
apa," ujar In Woo sambil bercanda menjulingkan matanya.
Tapi
Hyun Jung sama sekali tidak bisa diajak bercanda, "Dia bahkan mencuri
lagumu, kau sungguh ingin bermain gitar di konsernya? Atau kau berencana untuk
menghancurkan konsernya?"
"Aku
hanya ingin menikmati musik dengan teman lamaku. Tidak ada tujuan lain."
Tapi
Hyun Jung sulit mempercayainya, In Woo juga sering bicara seperti itu dulu. Ah,
apa mungkin In Woo butuh uang? Karena itukah dia datang kemari?
In
Woo tidak suka mendengar tuduhannya, "Hanya karena tidak mempercayainya,
kau memperlakukannya seolah dia tak pernah ada."
Jin
Hyuk datang tak lama kemudian. Jin Hyuk tidak mengenali In Woo, tapi setelah
Hyun Jung memperkenalkan namanya, Jin Hyuk tentu saja langsung mengenalinya
sebagai Ayahnya Han Gyeol.
Chan
Young masuk ke bar langganan mereka dan mendapati Han Gyeol tengah bermain
dengan band di sana. Han Gyeol langsung menyudahi permainannya dan menghampiri
Chan Young. Bar itu ternyata tempat Crude Play debut. Dulunya dijalankan oleh
Ayahnya Han Gyeol sebelum akhirnya dibeli oleh Si Hyun. Dia bahkan tahu kisah
Ayahnya Han Gyeol dan orang yang mencuri lagu-lagunya.
"Kau
ingat Jin Seok, kan? Yang baru-baru ini kau tendang. Apa kau tahu kalau akulah
yang membawanya?"
"Aku
tidak bermaksud kasar padanya. Aku hanya ingin dunia mendengarkan musik yang
ada didalam kepalaku dengan sempurna. Karena itulah aku bermusik"
Chan
Young tahu itu, Crude Play kan tercipta untuk musiknya Han Gyeol. Semuanya
sudah tahu itu. Bukan berarti Chan Young komplain, dia belum seberapa lama jadi
temannya Han Gyeol, dia bermusik pun bukan karena dia ingin bergabung dalam
band. Dia hanya tidak nyaman dengan fakta kalau dia debut sebagai penggantinya
Han Gyeol.
Karena
itulah Chan Young ingin menjadi seorang produser bagi penyanyi baru yang Han
Gyeol tolak (tanpa menyebutkan siapa si penyanyi baru itu). Han Gyeol terkejut
mendengarnya. Chan Young menyatakan kalau dia akan berusaha yang terbaik, dia
ingin membuat band yang bisa mengaktualisasi dan mendorong kemampuan
bermusiknya.
Walaupun
masih agak kaget, tapi Han Gyeol akhirnya menyatakan dukungannya untuk Chan
Young. Lagipula dia sendiri tidak ada minat untuk melatih band rookie. Puas
mendapat persetujuan Han Gyeol, Chan Young pun pamit.
Tapi
saat dia berjalan pergi, Han Gyeol berkomentar kalau si penyanyi baru itu pasti
suaranya sangat bagus. Seperti apa suaranya sampai membuat Chan Young datang
kemari hanya untuk membujuknya? Rahasia, Chan Young lalu pergi. Han Gyeol lalu
berjalan pulang sambil mendengarkan rekaman suara So Rim menyanyikan lagunya.
Saat
So Rim pulang sekolah keesokan harinya, dia mendapat telepon dari Han Gyeol.
Dia gugup sampai tidak segera menjawab telepon itu. Yang tidak disangkanya, Han
Gyeol ternyata di sana, membawakan hadiah sekotak es krim untuk So Rim.
Tapi
dia ingin So Rim pergi dengannya ke suatu tempat dulu, sebentar saja. So Rim
menggerutu, katanya Han Gyeol tidak punya pekerjaan tapi dia selalu saja punya
sesuatu untuk dilakukan. Itu karena orang dewasa selalu punya hal untuk
dilakukan.
So
Rim lalu memotret es krim itu untuk dipamerin ke teman-temannya. Tapi Han Gyeol
malah bilang kalau itu sebenarnya bukan hadiah, tapi suap, dia ingin So Rim
membantunya.
"Aku
ingin kau... aku ingin kau... aku ingin kau... menyanyikan laguku."
So
Rim jelas ragu, apalagi Han Gyeol pernah bilang kalau dia tidak suka penyanyi.
Han Gyeol dengan antusias memberitahu kalau dia menulis sebuah lagu untuk So
Rim, lagu yang cocok untuknya. So Rim langsung menolak, dia bahkan langsung
menolak es krimnya dan pergi.
Han
Gyeol bertanya-tanya, apakah So Rim sedang balas dendam karena dia berbohong
pada So Rim? Karena itukah dia menolak? Tidak. Lalu kenapa dia menolak? Dia
kira So Rim menyukai lagunya, So Rim tertarik pertama kali padanya kan karena
lagu ciptaannya. Lalu kenapa So Rim menolak?
"Aku
perlu waktu untuk berpikir."
"Berapa
lama yang kau butuhkan?"
"Aku
akan menghubungimu kalau aku siap."
Dalam
rapat membahas debutnya So Rim cs, Jin Hyuk diberitahu kalau Chan Young
menciptakan sebuah lagu dan kedengarannya cukup bagus, dia bahkan sudah hampir
menyelesaikan aransemennya. Tapi Jin Hyuk ragu menggunakannya karena dia belum
mendengarkannya dan memutuskan untuk memakai lagu-lagunya Han Gyeol dulu.
Han
Gyeol gelisah dengan keputusan untuk lagunya. Saat melihat Soo Yeon sedang
memfotokopi dokumen, dia langsung bertanya tentang apakah lagu ciptaannya masuk
list atau tidak. Soo Yeon tak enak hati mengatakannya, tapi Chan Young melirik
dokumennya dan langsung kecewa mendapati hanya K yang tertera di situ.
Han
Gyeol frustasi memikirkan penolakan So Rim. Dia hendak tidur saat dia mendapat
telepon dari Chan Young yang langsung blak-blakan mengkonfrontasinya,
bersikeras memaksa Han Gyeol untuk menolak Jin Hyuk dengan setegas-tegasnya
kalau dia tidak akan memproduseri si penyanyi baru.
"Itu
karena kau terlalu mengelak, Pak Choi jadi tidak menanggapi penolakanmu dengan
serius."
Chan
Young lalu pergi menemui So Rim di depan rumahnya dan meminta So Rim untuk
pergi bersamanya, ada sesuatu yang harus So Rim dengar, sebentar saja. Dia
membawa So Rim cs ke studio untuk mendengarkan lagu ciptaannya, dia mengaku
menciptakan lagu ini untuk mereka dan ingin memproduseri mereka. So Rim cs
jelas senang mendengarnya.
"Aku
ingin kalian mempercayaiku," ujarnya tapi matanya hanya tertuju pada So
Rim.
"Kenapa?
Kenapa kami?"
"Kau
memberiku harapan yang tinggi. Ini bisa menjadi bisa menjadi jalan baru bagiku
selain Crude Play."
Setelah
sedari tadi mengabaikan teleponnya Jin Hyuk, Han Gyeol akhirnya datang juga
menemui Jin Hyuk. Tapi bahkan sebelum Jin Hyuk sempat mengatakan apapun tentang
si penyanyi baru, Han Gyeol sudah menolak duluan, mengingatkan Jin Hyuk kalau
dia tidak mau.
Jin
Hyuk mulai kesal sekarang, "Mau sampai kapan kau bersikap arogan?"
"Aku
yakin aku sudah memberitahumu tentang bagaimana perasaanku terakhir kali waktu
itu."
"Kau
belum mendengar suaranya. Kau akan berubah pikiran kalau..."
"Aku
sudah mendengarnya, file yang kau kirimkan padaku. Tapi aku tetap tidak mau
melakukannya, oke?"
"Baiklah,
kalau begitu. Aku tidak punya pilihan, akan kuserahkan saja pada Chan
Young."
Terserah,
Han Gyeol pun pergi. Tapi Jin Hyuk langsung menghentikannya dan terus berusaha
untuk membujuknya, meyakinkan Han Gyeol kalau dia bisa melakukan hal yang tidak
bisa dia lakukan dengan Crude Play. Mereka bisa tumbuh besar bersama.
Tapi
Han Gyeol sama sekali tidak terbujuk rayuannya. Selama ini dia tahu kalau Jin
Hyuk selalu punya rencana tersendiri dan dia selalu terbujuk dan dimanfaatkan
oleh Jin Hyuk. Tapi kali ini berbeda. Dia tidak akan pernah lagi dimanipulasi
oleh Jin Hyuk.
Shi
Hyun datang ke ruang latihan tak lama kemudian dan langsung menanyakan view
dari video mereka unggah ke internet. Yups! Merekalah 'Real Crude Play' minus
Chan Young dan Han Gyeol. Mereka lalu merekam video permainan mereka lagi, dan
lagi-lagi tanpa memperlihatkan wajah mereka.
Chan
Young dipanggil ke ruangannya Jin Hyuk dimana akhirnya dia diberitahu kalau
mereka sudah memutuskan untuk membiarkan Chan Young memproduseri si artis baru
dan dia akan mengumumkan hal ini dalam rapat dewan selanjutnya. Begitu
disetujui nanti, mereka bisa langsung debut. Chan Young senang bukan main
mendengar itu.
So
Rim merenung di atap gedung, memikirkan permintaan Han Gyeol untuk menyanyikan
lagunya. Dia ditelepon Chan Young saat itu. Begitu dia memberitahu kalau dia di
atap, Chan Young langsung berlari penuih semangat ke sana. Ada yang mau dia
katakan, So Rim tunggu di sana saja.
Di
dalam, Jin Woo tak sengaja bertemu dengan Han Gyeol yang hendak keluar. Panik,
Han Gyeol hendak menghindar. Tapi si staf malah menghadangnya dan berseru
memanggilnya K sambil nyerocos meminta Han Gyeol mendengarkan sebuah lagu baru.
Jin
Woo jelas kaget, dia K? Apa maksudnya? Jelaskan! Siapa sebenarnya Han Gyeol?!
Han Gyeol diam dan terus berusaha menyembunyikan wajahnya. Malah si staf itu
yang marah mendengar kemarahan Jin Woo. Apa Jin Woo tahu dia siapa? Han Gyeol
ini punya banyak fans dan sangat berbakat. Berani sekali Jin Woo bicara seperti
itu padahal dia bahkan belum debut.
Han
Gyeol kaget, "Debut? Apa maksudnya? Apa kau milik perusahaan kami?"
"Perusahaan
kami? Kau benar-benar K?"
"Jawab
aku. Apa kau milik perusahaan kami?"
"Iya,
terus kenapa?"
Gyoo
Sun kembali dari toilet saat itu. Han Gyeol semakin shock, "apa So Rim
juga? Dimana So Rim?"
"Untuk
apa kau mau tahu?"
"Dimana
So Rim?!"
Chan
Young akhirnya sampai juga di atap dan memberitahu So Rim, akhirnya dia resmi
memproduseri So Rim. So Rim tentu saja senang mendengarnya, "Rasanya
seperti mimpi. Aku tidak pernah bermimpi kalau Chan Young dari Crude Play akan
memproduseri albumku."
Chan
Young tersenyum lebar mendengarnya... sampai saat So Rim bilang kalau dia
pernah memimpikan lagunya K. So Rim lalu membungkuk hormat, berterima kasih
pada Chan Young. Senyum Chan Young kembali mengembang mendengarnya. Tapi dia
ingin So Rim berjanji.
Jika
So Rim benar-benar ingin dia memproduseri lagunya, maka selama 3 tahun kedepan,
dia ingin So Rim mendahulukan musik diatas hal lainnya. Dia bahkan harus
mementingkan musik daripada orang yang dia sukai. Senyum So Rim langsung sirna
seketika.
Chan
Young pun berjanji akan mementingkan So Rim diatas segala hal lainnya,
"Saat aku menjadi penyanyi nanti, akan terjadi banyak hal yang tak
terduga. Bukan cuma hal-hal baik. Kau juga akan menyadari manusia bisa menjadi
begitu kejam, termasuk orang-orang di sekitarmu dan publik yang mendengarkan
lagumu. Tapi selama kau bersamaku, Aku tidak akan meninggalkanmu seorang diri.
Bahkan kalau kau mau, aku bisa berhenti dari Crude Play."
So
Rim sampai bingung sendiri menanggapinya. Chan Young meyakinkan kalau dia akan
berusaha yang terbaik, So Rim lah yang membuatnya ingin melakukan itu. Dia
tidak akan membiarkan So Rim melarikan diri. Cuma 3 tahun.
Han
Gyeol terburu-buru naik ke atap mencari So Rim. Saat dia tiba di sana, di
melihat So Rim salaman dengan Chan Young dengan senyum malu-malu.
Ahhhhh.... Makin seruu ni kak. Suka bnget sma chemistri pemainnya.lanjut trus yaa kak.fighting.
BalasHapusAhhhh,, aku gak suka cara chan young buat dapetin so rim.
BalasHapus