Langsung ke konten utama

SINOPSIS Master Devil Don’t Kiss Me Episode 5



SINOPSIS Master Devil Don’t Kiss Me Episode 5
Sumber gambar: QQLive

Sekelompok pria meminta Feng Shao untuk segera membayar hutangnya. Chu Xia menghampiri mereka, siapa orang-orang itu? Feng Shao mengatakan jika mereka adalah temannya. Ia menyuruh Chu Xia supaya segera pergi bersama teman-temannya yang lain.

Bos pria-pria itu pun mengatakan jika Feng Shao sudah meminjam uang pada mereka. Apa dia mau membayarnya? Chu Xia tidak merespon pertanyaan itu, dia balik tanya, apakah mereka yang sudah melukai Feng Shao?

“Memangnya kenapa? Kau juga tidak dengar, memangnya kau mau pasang badan untuknya?” ucap si Bos sambil menoyor pundak Chu Xia.



Feng Shao tidak terima karena mereka menyentuh Chu Xia. Bos juga terpancing emosi dengan sikap Feng Shao. Terjadilah perkelahian diantara mereka. Chu Xia tidak mungkin membiarkannya berkelahi sendiri, ia membantu memukul preman-preman itu. Datang pula Han Yu dan teman-temannya yang membantu mereka.


Chu Xia hampir terpeleset jatuh. Seseorang memanfaatkan kelengahannya untuk memukulnya menggunakan balok kayu. Beruntung, Qi Lu datang tepat waktu dan menggunakan lengannya untuk melindungi Chu Xia. Qi Lu berbalik menatap pria yang berusaha mencelakai Chu Xia, kemudian melayangkan bogemnya ke wajah pria itu.



Tidak banyak kata, Qi Lu segera meraih tangan Chu Xia supaya menyingkir dari arena perkelahian. Namun Chu Xia masih terus meneriaki pria-pria penagih hutang itu dengan kesal. Qi Lu memimpin Han Yu dan Feng Shao, dia mengintruksikan supaya para wanita pergi meninggalkan tempat itu lebih dulu.


Ketiganya berjalan menghampiri para musuh dengan efek slow motion, yang membuat mereka terkesan keren. Sampai-sampai bak model, Qi Lu mengacak rambutnya sebelum melayangkan pukulan mautnya pada mereka. Tiga lawan banyak, tapi Qi Lu cs mampu membabad mereka semua.


Dikiranya sudah selesai, namun ternyata pria-pria itu kembali memanggil bala tentara mereka yang lain. Kali ini sangat banyak, melihat banyaknya orang yang datang dan mereka tampaknya cukup punya kemampuan beladiri. Feng Shao meminta pendapat mereka, apa yang akan mereka lakukan sekarang?

Tak usah banyak pikir, ketiganya langsung lari daripada menjadi bulan-bulanan massa.
-EPISODE 5-

Nyonya Han tampak sudah berjongkok didepan kamar Qi Lu menguping pembicaraan dua remaja didalamnya, “Yang lembut dong, Arg..arg..” desis Qi Lu.

“Jangan bergerak.” Balas Chu Xia.



Tiba-tiba pintu terbuka, Chu Xia dan Qi Lu memergoki ibu yang tengah kepo dengan aktivitas mereka dalam kamar. Chu Xia ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun Qi Lu menahannya. Nyonya Han salah tingkah ditatap mereka berdua. Ia pura-pura kehilangan anting-nya dan mengatakan jika ia tengah mencarinya disana.


Chu Xia kembali masuk ke kamar Qi Lu untuk mengobati luka di lengannya. Qi Lu memperingatkan Chu Xia, jika dia tinggal disana lebih lama maka dia tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Oleh karena itu.... Chu Xia menyela omongan Qi Lu, dia akan menemukan tempat tinggal secepat mungkin. Yang penting, biarkan dia menyelesaikan sekolahnya.

“Baiklah. Kalau kau pergi, kau masih boleh sekolah.”

“Terimakasih atas hari ini. aku akan pergi.” Ucap Chu Xia kembali ke kamarnya.



Keesokan harinya, Chu Xia masih berdiri didepan gerbang. Han Yu baru berangkat, dia mengajaknya untuk masuk. Namun Chu Xia menolaknya, dia menunggu Xiao Nan. Ia meminta maaf soal kemarin karena sudah membuatnya terlibat. Dia juga pulang buru-buru dan baru menyadari jika ia tak punya nomor teleponnya.

“Kita kan teman. Oiya, kenapa kau menunggu Xiao Nan?”

“Bukan apa-apa.”


Benarkah? Tanya Han Yu tidak yakin. Baiklah, mungkin Chu Xia belum menganggapnya sebagai teman jadi tidak mau cerita dengannya. Chu Xia mengaku jika ia ingin menemukan rumah untuk tinggal.

“Apa kau tidak senang tinggal di rumah Qi Lu?”

“Bukan, Kak Yuan Yuan (Nyonya Han) memperlakukanku dengan baik. Tapi, tidak selamanya aku bisa tinggal disana.”


Han Yu mengerti, apakah nanti siang dia punya pelajaran? Chu Xia ada kelas di kelas pertama jam kedua. Kalau begitu, Han Yu menawarkan supaya ia bisa menunjukkan sebuah rumah di kelas keduanya. Chu Xia menolak, dia tak mungkin terus merepotkan Han Yu. Dia tidak akan bisa membalas kebaikannya.

“Aku akan menunggumu sampai kau bisa membayarnya.” Ucap Han Yu masuk ke sekolah.


Siang harinya, Han Yu benar-benar mengantarkan Chu Xia ke rumah milik neneknya. Dulu, beliau mengajar tata busana disekolah mereka. Tempatnya juga tidak terlalu jauh dari sekolah, dia bisa berangkat jalan kaki. Chu Xia suka melihat rumah simple tapi nyaman kepunyaan nenek Han Yu. Tapi bukankah rumahnya cukup jauh dari sekolah, kenapa neneknya tinggal disana?


Nenek dan Kakek Han Yu sering bertengkar, neneknya selalu pergi saat keduanya perang. Sampai Kakek akhirnya mengalah dan memohon supaya neneknya kembali. Sekarang rumah itu tidak ditinggali siapapun, tapi Kakek selalu mengirimkan orang untuk membersihkannya makanya masih rapi.


Chu Xia mencoba menggunakan mesih jahit manual yang ada disana. Han Yu tidak menyangka jika dia bisa menggunakannya. Chu Xia menceritakan jika Ibunya adalah lulusan Shi Di juga. Dia perancang yang baik tapi... entah apa yang terjadi, Chu Xia mengalihkan topik dengan memuji rumah nenek Han Yu. Dia menyukainya.


Han Yu mempersilahkan ia tinggal disana, dia cuma perlu bilang pada neneknya saja. Tapi sebelum pindah, ia menyarankan agar Chu Xia pamit dulu dengan keluarga Han. Chu Xia akan pamit nanti malam. Han Yu sungguh baik padanya, Chu Xia sangat berterimakasih.

Kalau begitu, Han Yu minta bayaran saja dari Chu Xia. Chu Xia membiarkannya meminta bayaran apapun kecuali pernikahan. Han Yu mengajaknya untuk jalan dengannya besok sepulang sekolah. Chu Xia tanya, kemana? Han Yu enggan menjawab, katanya apapun boleh asalkan bukan pernikahan.


“Baiklah. Baiklah. Aku akan mendengarkanmu, apapun itu.”

Han Yu menunjuk ke arah meja, disana ada note milik neneknya juga. Dia boleh melihatnya. Chu Xia kembali berterimakasih dengan kebaikan Han Yu yang terus berlanjut. Kalau begini terus, mungkin dia akan menikahinya.

“Kalau begitu, aku akan terus melanjutkannya (berbuat baik).”

“Ayo pergi!” ujar Chu Xia menepuki pundak Han Yu, bercanda.


Chu Xia mengutarakan keinginannya untuk pindah pada Nyonya Han. Namun Nyonya Han masih berat untuk melepaskannya, apa mungkin karena Qi Lu berbuat buruk padanya? Dia boleh kok meneriakinya atau memukulnya.

“Uhm, Ibu. Kalau aku orang yang buruk, lalu bagaimana denganmu?” tegur Qi Lu.


Nyonya Han tetap membujuk Chu Xia. Suaminya kan masih dalam tahap penyembuhan di Inggris. Dia bahkan belum mengucapkan terimakasih pada Chu Xia, kalau dia pergi, mungkin suaminya akan menceraikan dia.

“Dia tidak akan berani.” Sahut Qi Lu.

“Kalau aku bilang iya, ya iya.” Bentak Ibu kesal.



Nyonya Han memperbolehkan Chu Xia untuk pergi, tapi tunggu saja sampai dia kembali. Qi Lu menertawakannya, alesan mengulur waktu. Nyonya Han sampai kesal dengan kelakuan putranya, brisik!

Chu Xia ingin mengatakan sesuatu. Namun Nyonya Han sudah membuat keputusan sendiri dan meminta mereka untuk bubar. Sebelum pergi, Qi Lu memperingatkan Chu Xia supaya pergi secepat mungkin setelah ayahnya kembali.


Esok harinya, Chu Xia berlari dengan girang karena akan jalan-jalan dengan Han Yu. Tapi ternyata, Qi Lu juga bergabung bersama mereka dan itu membuat Chu Xia agak sebal karenanya. Dia tanya, mau kemana mereka pergi?

“Tenang saja. Kita tidak akan menjualmu meskipun aku punya pikiran seperti itu, tak ada yang tertarik denganmu.” Ujar Qi Lu dingin.

“Apa kau akan mati kalau kau tidak bicara?”

“Yaudah, engga usah didengerin!” balas Qi Lu.


Chu Xia menjalankan saran Qi Lu dan pasang earphone di telinga. Dia bernyanyi keras-keras dengan suara sumbangnya. Tentu saja, Qi Lu yang sensi langsung kesal. Kenapa juga Han Yu mengajaknya?

“Karena aku tidak mau berdua saja denganmu.” Jawab Han Yu enteng.


Sesampainya di taman, Qi Lu masih korek-korek kuping, dia harus membersihkan telinganya setelah mendengar keributan yang bikin kesel. Chu Xia protes, dia tidak tahu caranya apresiasi sama sekali. Iyalah, Qi Lu enggan mengapresiasi suara babi. Qi Lu! Bentak Chu Xia. Han Yu menengahi keributan mereka, mereka sudah susah untuk keluar main. Jadi berhentilah bertengkar.



Han Yu membantu Chu Xia untuk menyebrangi jembatan kayu yang bergoyang-goyang. Sesampainya di ujung, Chu Xia iseng mengguncang jembatan itu dan Qi Lu yang tengah menyeberang langsung ketakutan.



Han Yu dan Chu Xia meminta Qi Lu untuk memotret mereka. Qi Lu memotretnya dengan sembarangan bahkan Chu Xia sampai mengejar-ngejar arah kamera Qi Lu. Tapi Qi Lu sengaja tidak mau memotretnya dan hanya memotret Han Yu sendirian. Ia pun tersenyum licik melihat hasil fotonya.



Chu Xia lagi-lagi minta di foto. Tapi Qi Lu males banget untuk mengarahkan lensanya dan asal menjepret tanpa melihat Chu Xia. Chu Xia sampai harus berlarian mengejar arah kamera Qi Lu. Dia akhirnya kesel juga, “Han Qi Lu!!”


Lelah mengelilingi taman, Han Yu membawakan dua buah es krim untuk mereka. Tapi Qi Lu merebut kedua-duanya kemudian menjilat semuanya. Ia memuji es krimnya enak dan memberikan sisanya pada Han Yu dan Chu Xia. Chu Xia jelas dongkol banget menatap wajah menyebalkan Qi Lu.


Mereka bertiga menatap langit malam penuh bintang dari jembatan. Chu Xia sungguh bahagia hari ini. Han Yu merasakan hal yang sama, dia bahagia bersama dengan Chu Xia. Qi Lu menanggapinya nyinyir, “Hidungmu nanti panjang kalau bohong.”

Kriki! Krik! Suara jangkrik terdengar nyaring karena Chu Xia dan Han Yu sama-sama terdiam tak menanggapi. Lagi-lagi Chu Xia melemparkan tatapan kesal ke arah Qi Lu. Tapi bagaimanapun, suasana damai malam ini membuat amarah Chu Xia mereda. Bunyi jangkring, kodok dan suasanan malam ini membuatnya bahagia. Lihat disana.. Chu Xia menunjuk ke arah langit.


Seketika, Qi Lu teringat akan masalalunya bersama seorang gadis. Gadis itu dengan girang menunjuk ke arah langit, ada bintang yang sangat terang disana. Qi Lu menjelaskan jika bintang itu adalah bintang sirius, bintang paling terang. Bintang kedua paling terang adalah canopus. Selain matahari, yang paling dekat dengan bumi adalah Proxima Centauri.


“Tuan Han, apa kau tidak bisa kalau tidak merusah pemandangan?” ujar Chu Xia, sama persis dengan gadis dimasa lalunya.

Qi Lu pun menatap ke arah Chu Xia, dengan tatapan yang sama seperti dulu ia menatap teman wanitanya.


“Tidak punya upaya melihat masa depan.” Komentar Qi Lu pedas.

“Cuma kau yang tahu sebanyak itu!”

“Ada banyak rasi bintang di langit, kalau kau bisa menyebutkan satu saja, aku akan menganggapmu luar biasa.”

Chu Xia menunjuk ke arah chain star cluster (entahlah subbernya bingung). Melihat dari ekspresi Qi Lu, dia sepertinya belum pernah dengar nama itu. Chu Xia menjelaskan jika rasi bintang itu berada sangat jauh dari bumi. Lebih jauh dari matahari dan ada mitosnya juga.


Chu Xia teringat masa kecilnya, Ibu sering menceritakan tentang Chain Star Cluster. Mistosnya adalah tentang anak Mars bersembunyi disuatu tempat. Seseorang mengutuknya dan tak seorang pun berhasil menemukannya. Namun Mars terus mencoba mencarinya, sampai saat terakhir bisa menemukannya.

“Mama bohong, katanya tidak ada yang bisa menemukannya. Bagaimana bisa dia menemukannya?”


Karena ada telepati antara seorang Ayah dan anak yang mampu membuat Mark menemukan putrinya. Untuk mengingat hubungan antara anak dan ayah, mereka menyebutnya sebagai chain star cluster. Chu Xia kecil tepuk tangan, Mark memang hebat.

Ibu membenarkan, seorang ayah pasti akan menmukan putrinya karena itu adalah tanggung jawabnya. Chu Xia tanya, apakah jika ia hilang, ayah akan mencari dan menemukannya? Ibu memeluk Chu Xia dengan sedih, ia yakin jika ayah Chu Xia akan menemukannya.


Qi Lu tidak mau percaya, itu cuma cerita sampah. Chu Xia meyakinkan bahwa cerita itu memang diceritakan oleh Ibunya. Tetap saja, Qi Lu tidak mau menerima cerita buatan semacam itu.


Suasana jadi tegang karena perdebatan mereka, Han Yu lagi-lagi menengahi dengan mengajak mereka makan. Qi Lu akhirnya mengaku kalah, dia mempercayai cerita Chu Xia dan sebagai balasan kekalahannya maka ia akan mentraktir mereka makan. Tapi Chu Xia mengatakan jika Qi Lu tidak kalah. Memang benar jika ibunya mungkin berbohong, berbohong untuk mengelabuhi seseorang.



Berita camping Qi Lu dan Chu Xia tersebar. Wan Zi menceritakan hal ini pada Xin Wei. Namun Xin Wei menanggapinya dengan santai, kenapa juga Wan Zi selalu membahas tentang dia. Apakah dia ingin melawannya karena kemarin kalah dari Chu Xia?

Wan Zi mengelak, dia melakukannya hanya karena khawatir dengan penikahan mereka berdua. Xin Wei tidak mau berurusan dengan Chu Xia, dia tak ingin dianggap sebagai pem-bully oleh orang lain. Wan Zi meyakinkan jika ia tidak berani begitu, dia cuma tidak menyukai Chu Xia. Bahkan kakak iparnya juga tidak suka dengan dia, Chu Xia selalu saja menyebarkan rumor.

“Kalau begitu, tutup saja mulutnya.” Ujar Xin Wei dengan senyum licik.


Hari berikutnya, anak-anak kelas B berlarian dari kelas dengan ngerinya. Chu Xia sampai heran dengan tingkah mereka, apalagi dia menemukan Jian Ren terduduk dilantai. Apa yang terjadi padanya? Jian Ren menjelaskan jika pagi-pagi saat dia berangkat, meja Chu Xia sudah dipenuhi darah dan anak-anak kabur ketakutan.

“Lalu kenapa kau tidak kabur?”

“Aku hemophobia.” Ucap Jian Ren.



Chu Xia menghampiri mejanya yang sudah penuh darah dan pisau tertancap disana. Ia menyentuh dan mencium bau dara itu. Pak You Tian ikutan ngeri, dia meminta Chu Xia untuk tidak dekat-dekat dengan TKP. Chu Xia sih santai, darah itu cuma darah palsu. Feng Shao biasa menggunakannya untuk menagih orang.

“Mau main-main? Aku akan bermain denganmu.” Gumam Chu Xia.
-oOo-

Komentar

  1. Ditunggu kelanjutannya. Semangat trus ya mba Puji. Thanks sinopnya

    BalasHapus
  2. tidak sabar nunggu kelanjutannya dan aku sangat suka dengan karakter Chu Xia. semanagat ya mba nulis sinposisnya.

    BalasHapus
  3. Gk sabar lagi ditunggu kelanjutannya,seru abiss

    BalasHapus
  4. Semangat nulis yaaa ๐Ÿ˜€

    BalasHapus
  5. Semangat semangat, di tunggu

    BalasHapus
  6. Yeyy! Bru kmrn baca ehh pas di cek uda lanjut hri ni episod 5.. Aahh siapa sih cwe di masa lalu Qi Lu itu? Dan kmana cwe itu? Chu Xia semangat! Dia emg cwe tangguh! *kasi 2 jempol* :D lanjut terus ya min bkin sinopsis nyaa.. Xie xie~

    BalasHapus
  7. Blok lama udah g bisa di buka ya mb?

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .