SINOPSIS My Secret
Romance Episode 3 Bagian 1
Sumber gambar: OCN
Yoo
Mi terperangah kaget mengetahui pria dihadapannya adalah Jin Wook. Dia masih
kurang percaya dengan penglihatannya sendiri, ia terus menatapnya untuk
meyakinkan kalau pria dihadapannya adalah pria yang pernah tidur dengannya. Begitu
yakin, Yoo Mi segera membenahi sikapnya kemudian permisi pergi.
Jin
Wook menyeringai, “Ini menyenangkan.”
Sepulang
kerja, Yoo Mi mensugesti dirinya supaya tidak berfikiran kalau Presdir-nya
adalah pria berpunggung lebar itu. Ia tertawa meyakinkan kalau pria itu hanyalah
seorang bellboy. Namun tiba-tiba saja Jin Wook keluar dari mobilnya mengagetkan
Yoo Min.
Kontan
Yoo Mi berniat kabur, tapi Jin Wook menahannya. Dia tidak berubah dari atas
sampai bawah, tak seperti dirinya yang semakin menarik. Kepala Yoo Mi pusing sendiri
untuk memberikan reaksi apa, ia pura-pura polos tidak mengerti makna ucapan Jin
Wook. Jin Wook menatapnya, apa dia benar-benar tak mengenalinya?
Yoo
Mi cegukan grogi, tentu saja dia tahu. Jin Wook adalah Presdir disana. Jin Wook
mengkonfrotasinya, selain itu? Secara pribadi. Yoo Mi kebingungan memberikan
jawaban. Melihat keramaian di depan kantor, Jin Wook menariknya untuk berbicara
dalam mobil.
Namun
Yoo Mi buru-buru menampik tangan Jin Wook, dia bukan tipe orang yang
sembarangan masuk ke mobil pria. Ia pun cepat-cepat kabur meninggalkan Jin
Wook. Jin Wook merenges melihat kepergian Yoo Min, “Lihat dia berlari. Jadi kau
akan begitu rupanya?”
Sesampainya
di toko buku Hyun Tae, Yoo Mi terduduk lemas. Ia menyesal sendiri akan kelakuannya
pada atasannya barusan. Hyun Tae heran, apa yang terjadi padanya? Apa ada
seseorang yang mencoba menciumnya?
Yoo
Mi cuma mendelik pada Hyun Tae. Hyun Tae ketakutan, ia ingin memberikan sebuah
hadiah untuknya. Ta-da! Dia menghadiahi novel berjudul ‘The Noble Man’. Yoo Mi tak menerima kebaikannya dengan baik,
tinggalkan dia sendiri atau ia akan memukulnya.
Hyun
Tae protes, kenapa? Yoo Mi sendiri yang menyuruhnya mencarikan buku itu. Dia
tak tahu berapa banyak toko buku yang dimasukinya demi mencari buku ini.
Yoo
Mi menolak menerima bukunya, kapan dia pernah menyuruhnya mencari buku itu?
Hyun Tae sudah membuatnya tampak seperti orang aneh. Hyun Tae sebal sendiri
pada Yoo Mi, ia melemparkan bukunya pada Yoo Mi.
Yoo
Mi duduk di kamarnya dengan frustasi, kembali teringat akan ucapan Jin Wook
dulu. Dimana ia tak mempercayai Jin Wook yang mengaku sebagai putra Ketua Cha,
bahkan ia menuduhnya mencuri mobil Ketua. Yoo Mi mendesah galau, apa yang harus
ia lakukan sekarang? Dari sekian banyaknya restoran dan perusahaan di luar
sana, kenapa dia harus disana?
Sedangkan
Jin Wook masih menaruh dendam atas penolakan Yoo Mi barusan, “Mari lihat sampai
kapan kau mau pura-pura bodoh.”
Esok
harinya, Yoo Mi sudah protes pada Sekretaris Jang yang memerintahkan supaya ia
mengantar makanannya secara langsung pada Jin Wook. Dia sangat sibuk sampai
tidak sempat ke kamar kecil, masa sekarang dia harus naik turun tiga kali
mengantar makanan. Sekretaris Jang mempersilahkan Yoo Mi untuk menolak perintah
Tuan Cha, kalau memang dia tak keberatan dipecat.
“Kalau
begitu, kapan aku harus memulainya?” tanya Yoo Mi terpaksa.
“Right.
Now.”
Yoo
Mi diam di tempat saat masuk ke ruang kerja Jin Wook. Jin Wook bersikap
biasa-biasa saja, ia pun berjalan ke arah papan Rencana Renovasi Resor Daebok dan disana terdapat beberapa foto ruangan
resort daebok yang terpajang. Yoo Mi melongo kaget melihat foto kamar mandi
tempatnya terjatuh. Jin Wook semakin meledeknya, apa dia melihat sesuatu yang
mengejutkan?
Grogi,
Yoo Mi menghindari kontak mata dengan Jin Wook. Ia mengeluarkan makanan yang
dibawanya dan menjelaskan sambil menatap ke arah lain. Jin Wook sengaja ingin
bertatapan dengan Yoo Mi, ia harap makanannya bisa sesuai harapan. Mari bertemu
setiap hari mulai sekarang.
Grogi,
Yoo Mi kontan cegukan. Ia salting dan buru-buru pamit pergi meninggalkan
ruangannya.
Yoo
Mi mewek sendiri di kamar mandi, dia tak menyangka apa yang akan ia lakukan
kalau harus bertemu dengan Jin Wook tiga kali sehari.
Dalam
perjalanan, Jin Wook berkata yakin kalau wajahnya bukanlah tipe wajah yang
mudah dilupakan. Dia tidak seharusnya bertingkah seperti itu padanya.
Sekretaris Jang merespon, siapa yang bertingkah seperti itu pada dia?
“Ya,
seseorang yang sangat mudah ditebak.”
Yoo
Mi bercerita masalah cinta satu malam pada Hyun Tae, antara seorang pegawai
wanita dan seorang kunyuk. Hyun Tae pikir itu cerita yang menarik, dia akan
mencatatnya supaya tidak lupa.
Yoo
Mi merebut ponsel Hyun Tae, dia akan membunuhnya kalau sampai mempublikasikan
cerita itu. Yoo Mi bertanya dengan hati-hati, jika Hyun Tae mengalaminya,
bagaimana seorang wanita bekerja di perusahaan dengan pria yang tidur bersamanya?
Itu bukan cerita romantis melainkan mimpi buruk.
Kalau
Hyun Tae, dia akan pura-pura melupakannya. Toh, kejadian itu berlangsung tiga
tahun yang lalu bukannya 3 hari yang lalu. Yoo Mi tidak setuju dengan ucapan
Hyun Tae, meskipun 30 tahun pun ia akan tetap mengingatnya. Atau jangan-jangan,
Hyun Tae melakukan hal semacam itu saat tamasya untuk meneliti buku?
“No
comment.”
Yoo
Mi tidak suka, dia melarang Hyun Tae melakukannya. Ia akan melarangnya keluar
kalau begitu. Hyun Tae menyentuh wajah Yoo Mi, ada apa dengannya? Dia tidak
mabuk karena minum limun, ‘kan?
Yoo
Mi cemberut dan menyuruh Hyun Tae tak bicara dengannya kemudian naik ke kamar. Hyun
Tae keheranan dengan sikap Yoo Mi, dia tertegun sejenak.. ia tersenyum
menyangkal dugaan dalam pikirannya sendiri “Hei, mana mungkin. Dia takkan
pernah bisa...”
Esok
paginya, Jin Wook niat banget buat meneror Yoo Mi. Pagi-pagi dia sudah
berangkat kerja dan lewat dihadapan Yoo Mi dengan menggunakan mobil putih yang
mereka gunakan untuk bermalam di tepi pantai. Yoo Mi kontan mematung di
tempatnya, dia pun buru-buru ngabur ke dalam kantor dengan panik.
Tak
sampai di situ, Jin Wook sengaja memotret wine yang sama yang ia mereka minum
sebelumnya. Dia menyuruh Yoo Mi memasak makan malam yang cocok di minum dengan
wine itu.
Saat
masuk ke ruang kerja Jin Wook, Yoo Mi sudah disambut dengan lagu Je T’aime –
Aku mencintaimu. Yoo Mi menatap heran ke arah Jin Wook. Jin Wook menunjukkan
wine ditangannya, ia mengajak Yoo Mi untuk minum bersama-nya.
Yoo
Mi ingat betul kalau wine itu adalah wine yang mereka minum di pinggir pantai. Ia
cepat-cepat menolak dengan alasan tak kuat minum, ia pun permisi pergi secepat
mungkin.
Sesampainya
di toko buku Hyun Tae, Yoo Mi kembali disambut oleh lagu Je T’aime. Dia
geregetan menyuruhnya mengganti lagu. Tapi Hyun Tae lagi asyik joget, dia
menolak untuk menggantinya. Yoo Mi makin kesal dan memutuskan untuk pergi dari
sana.
Di
kantor, Sekretaris Jang mengomentari sikap Jin Wook yang tampak lebih ceria
belakangan. Senang bisa melihat dirinya yang dulu. Kadang, ia rindu dengan
sikap kekanakan Jin Wook. Apa karena ahli gizi itu? Makanan ahli gizi pasti
sangat efektif.
“Aku
hanya makan untuk bertahan hidup.” Elak Jin Wook.
Ditengah
pembicaraan mereka, Jin Wook mendapatkan telepon dari seorang wanita. Wanita itu
mengajaknya makan siang bersama. Tapi Jin Wook menolak soalnya sedang sibuk. Wanita
itu tak masalah kalau mereka makan malam.
Jin
Wook tetap menolaknya, dia mau lembur. Malas bebicara dengan wanita itu, Jin
Woo langsung memutus teleponnya begitu saja. Sekretaris Jang heran, dia pikir
Jin Wook bilang sudah menyelesaikan pekerjaannya dan akan lembur.
“Aku
harus makan malam.”
“Apa
Anda bilang Anda lembur padaku, supaya Anda bisa makan malam?”
“Kenapa?
Apa itu tidak boleh?” wkwkwk. Modus.
Shin
Hwa mengajak teman-temannya untuk makan bareng, dia lagi butuh hiburan. Semua temannya
sudah hapal betul kalau Shin Hwa habis gagal audisi jadi penyanyi. Semua orang
menolak dengan alasan masing-masing. Cuma Yoo Mi yang tersisa, Shin Hwa menaruh
harapan besar padanya.
Yoo
Mi mengaku tidak punya janji malam ini. Namun bertepatan saat itu, ia
mendapatkan sms dari Jin Wook yang mengabarkan kalau dia lembur dan Yoo Mi
harus menyiapkan makan malamnya jam 10. Yoo Mi mendengus malas, ia meminta maaf
pada Shin Hwa soalnya dia punya lembur mendadak.
Yoo
Mi mendapat sms tambahan, Jin Wook ingin makan pasta seafood. Yoo Mi
memberitahukan kalau mereka tak punya bahan makanannya. Namun Jin Wook tak mau
tahu, pokoknya dia pingin pasta seafood. Terpaksa, Yoo Mi harus belanja dulu
sebelum masak dan waktunya semakin mepet.
Jin
Wook melihat profil Yoo Mi penuh dendam, “Kau masih bertahan padaku lebih lama
dari yang kukira. Aku akan menghancurkanmu kali ini dengan bom makananku.”
Yoo
Mi membawa masuk pasta sialan.. opss, keceplosan. Maksudnya pasta seafood-nya.
Jin Wook meminta Yoo Mi berhenti, dia kemudian monyodorkan uang pada Yoo Mi. Ia
membayar biaya bensin serta bunganya. Yoo Mi masih pura-pura bodoh dan tak mau
menerimanya.
Jin
Wook terus meletakkan uangnya di tangan Yoo Mi dengan paksa. Bajunya, jaketnya,
Jaket beige buatan tangan dan 100 persen terbuat dari wol miliknya! Yoo Mi
sudah lari menggunakannya. Dia yakin sekarang Yoo Mi mencarinya, dengan alasan
lain, bukan cuma alasan uang bensin.
“Aku
hanya... melamar kerja disini.”
Jin
Wook menarik Yoo Mi mendekat padanya. Dia tak bisa mempercayai kata-kata Yoo
Mi, makanya dia tak akan bisa mempercayai masakannya. Yoo Mi memastikan kalau
dirinya adalah ahli gizi, dia tak akan main-main dengan masakannya. Kalau begitu,
Jin Wook menyuruh Yoo Mi mencicipi masakannya.
Yoo
Mi ingat kalau dia barusan menaruh satu sendok besar cabai bubuk. Tapi demi
memastiannya pada Jin Wook, ia memakannya. Sekarang dia sudah senang? Dia boleh
pergi sekarang? Yoo Mi meninggalkan ruangan Jin Wook kesal.
Lanjut ke part 2(!) dramanya (y)
BalasHapus😁
BalasHapusD tunggu part2 nya
BalasHapusD tunggu part2 nya
BalasHapusPart 2 miinnn.....
BalasHapusUdah nonton berulang-ulang kali tapi tetep aja kagak pernah bosan❤
BalasHapus