SINOPSIS My Secret
Romance Episode 3 Bagian 2
Sumber gambar: OCN
Esok
harinya, Yoo Mi meminta pada Ketua Tim-nya untuk memindahkan dia dari Daebok.
Ketua Tim menolak untuk memindahkannya, apalagi dia baru bekerja 3 minggu
disana. Banyak orang yang menginginkan untuk bekerja disana. Setengah merengek,
Yoo Mi meminta Ketua Tim memperkerjakan orang lain yang mengingikannya.
Merasa
ada aura aneh, Yoo Mi mendongak ke atas. Ia dikejutkan dengan adanya Sekretaris
Jang yang mendengarkan pembicaraannya sambil mendelik menakutkan. Yoo Mi
berjingkat kaget dan buru-buru memutus sambungan teleponnya.
Saat
mengantar makan siang, Jin Wook sudah menyindir Yoo Mi yang berniat
meninggalkan tanggung jawabnya. Yoo Mi mengelak, dia punya alasan lain kenapa
dia tidak bisa bertahan disana.
Baginya
sudah berat menyiapkan makanan untuk 300 orang di kafetaria, dan ia harus
menyiapkan lagi makanan berbeda untuk Jin Woo tiga kali sehari. Bahkan pekerja
paruh waktu saja punya waktu istirahat.
“Maksudmu,
gajimu terlalu rendah untuk pekerjaan yang kau lakukan. Apa itu maksudmu?”
“Gaji?
Kau sangat berlebihan.” Ujar Yoo Mi dengan banmal.
Jin
Wook mendelik karena Yoo Mi berbicara banmal padanya. Yoo Mi berkacak pinggang
dengan marahnya, dia tahu kalau Jin Wook tengah mempermainkannya. Ia merencanakannya
sejak awal sehingga ia memperlakukannya begini. Baiklah, dia mengaku kalau ia
memang mengingat semuanya. Resort. Wine. Apa yang mereka lakukan di pantai. Dia
mengingat semuanya.
Jaket?
Dia memang menyimpannya. Tapi dia sangat tidak tahan melihatnya, jadi Ibunya
sudah membuangnya. Dia selalu bicara benci
ini dan benci itu, Jin Wook
seolah tengah melatihnya seperti anjing. Dia ahli gizi bukannya pembantu. Jangan
campurkan antara urusan pribadi dan pekerjaan! Dia ahli gizi, dan Jin Wook
direktur yang kekurangan vitamin! Makanlah apapun yang kubuat untuknya!
Yoo
Mi berniat pergi. Namun Jin Woo meminta dia untuk menjawab satu pertanyaannya. Kenapa
waktu itu, Yoo Mi pergi meninggalkannya?
“Kau
penasaran?”
“Beritahu
saja alasannya.”
“Karena
itu hanya cinta satu malam.”
Batin
Yoo Mi melanjutkan, “Aku takut karena itu
pertama kalinya buatku. Karena aku ingin melupakan namun hatiku terus berdegup
kencang. Karena
itu bukan situasi yang menguntungkan.”
Yoo
Mi turun melalui tangga dengan lemas, “Tamatlah aku.”
Untuk
menghilangkan kegundahannya, Jin Wook pergi ke bar ditemani Sekretaris Jang.
Sekretaris Jang terus ngoceh mengomentari style Jin Woo yang tak pernah
berubah. Jin Wook kesal memikirkan kata-kata ‘cinta satu malam’ dari Yoo Mi.
Dia menyuruh Sekretaris Jang supaya diam.
“Anda
ingin kita minum bersama, tapi Anda melarangku bicara. Minumlah sendiri.”
Jin
Wook tak bisa berhenti memikirkan ucapan Yoo Mi, “Aku, Cha Jin Wook bukan
siapa-siapa melainkan hanya 'cinta satu malam' belaka?”
Entah
apa, kamera menyorot ke arah meja kerja Jin Wook yang terdapat sebuah kotak cantik
yang bersinar.
Sedangkan
Yoo Mi yang bersiap berangkat kerja sudah lemas duluan. Dia mengira kalau
nasibnya sudah tamat dan akan segera dipecat. Ia menyemangati teman-temannya,
padahal dia sendiri yang kelihatan paling loyo.
Sekretaris
Jang menemui Yoo Mi untuk memberikan keranjang makanan. Yoo Mi memeriksanya dan
isinya sudah habis, dia lesu mengira Jin Wook membuang masakannya lagi.
Sekretaris Jang menyampaikan pesan Jin Wook, ia menikmati makanannya. Dia
sangat menyukai kombinasi dari sayuran, daging, dan bakso tahunya.
Yoo
Mi masih tak percaya Jin Wook mengatakan itu. Ada apa dengan baji.. maksudnya Direktur itu? Apa yang tengah ia lakukan? Apa dia cuma bersikap berlebihan saja?
Yoo Mi menyadarkan dirinya supaya tetap mewaspadai Jin Wook.
Jin
Wook masuk ke ruang kerja Ketua Cha. Disana sudah ada Direktur Maeng yang
menunggunya. Dia memberikan gingseng terbaik untuknya. Jin Wook dengan dingin
menolaknya. Direktur Maeng menyuruh Jin Wook tetap menerimanya, dia adalah masa
depan perusahaan. Ia kena banyak masalah karena ia pingsan.
Ketua
Cha tertawa melirik kearah Jin Woo, “Apa
kau sudah bersiap menjadi ketua selanjutnya?”
“Ya,
Anda sangat tajam juga, ya.” Balas Direktur Maeng dengan tawa penuh makna.
Sekretaris
Jang memberitahukan pada Jin Wook kalau dia sudah mengembalikan wadah
makanannya pada ahli gizi itu. Ia mengatakan padanya kalau Direktur
menikmatinya. Jin Wook sok cool bilang kalau makanan itu sebenarnya biasa
saja.. tapi, bagaimana dengan ekspresinya saat Sekretaris Jang mengembalikan
wadahnya? Dia, Lee Yoo Mi, apa terlihat senang?
“Itu
lebih seperti, ‘Ada apa dengan bajingn
itu? Apa maksudnya?’ Itulah yang kubaca dari ekspresinya.” Jawab Sekretaris
Jang jujur.
Ekspresi
penuh harap Jin Wook langsung berubah kekecewaan. Kesal, dia pun membalas
Sekretaris Jang dengan mengatai jas baru polkadotnya jelek. Jangan pakai itu
lagi. Dia mengalami trypophobia. Sekretaris Jang seketika bergumam mengatai Jin
Woo yang tidak punya selera fashion.
Direktur
Maeng pergi ke kafetaria, ia tersenyum licik melihat staf kafetaria. Dia kemudian menelepon seseorang. Ia akan
berusaha mengubah staf dapur disana dan membantunya menggantikan staf baru. Celakanya, saat bertelepon-ria, dia tak tahu kalau Jin Wook mendengar
pembicaraannya. Ia pun gugup ketika berhadapan dengannya.
Jin
Wook tak mengatakan apapun, tapi tampaknya dia tengah memikirkan sesuatu.
Bok
Ja baru saja menggoreng jeon (kayak telur dadar). Eun Bi memanggil Yoo Mi untuk bergabung
makan bersama mereka. Bok Ja menunjuk nampan yang sudah ia siapkan dan meminta
Yoo Mi memberikannya pada Jin Wook. Kalau dia menyogoknya dengan makanan itu,
mungkin dia tidak akan menyulitkannya.
Yoo Mi mengerti dan pergi
menuju ke ruangan Jin Wook. Dalam perjalanan, dia terus ngedumel mencari alasan yang tepat untuk menjelaskan makna ucapannya kemarin, atau lebih tepatnya supaya dia diampuni atas kesalahannya.
Jin
Wook tengah bekerja diruangannya. Tiba-tiba saja Joo Hye Ri masuk keruangannya
dan langsung sok perhatian pada Jin Wook. Lihat matanya yang menghitam,
wajahnya juga kisut begitu. Jin Wook malas sekali harus berurusan dengan Hye
Ri. Dia menyuruhnya supaya tidak menyentuhnya.
Hye
Ri cemberut soalnya sudah susah-susah izin menemui Jin Wook, tapi Jin Wook
malah menanggapi kedatangannya dengan dingin. Jin Wook mendesis malas dengan
tingkah Hye Ri yang tak pernah dewasa, pergi saja sana, dia lagi sibuk. Hye Ri
menolak dan terus menempel pada Jin Wook kayak perangko.
Bertepatan
saat itu pula, Yoo Mi mengetuk pintu dan langsung masuk kesana. Melihat bos-nya
bermesraan, dia salah tingkah dan bergegas balik arah. Jin Wook menyuruhnya
supaya tetap masuk. Yoo Mi pun masuk kembali, tidak terlalu pede dengan
penampilannya yang berantakan dan banyak noda makanan di seragamnya. Dia pun menunjukkan jeon yang dibawanya kemudian meletakkan dia atas meja.
Yoo
Mi buru-buru permisi keluar. Di luar ruangan Jin Wook, dia baru sadar kalau
wanita barusan adalah Penyiar Joo Hye Ri. Terdengar suara Hye Ri di dalam
ruangan Jin Wook meremehkan makanan yang dibawa Yoo Mi, ini cuma sampah, Oppa
jangan memakannya yah.
“Sampah?”
desis Yoo Mi kesal.
Yoo
Mi terus melamun dalam perjalanan pulangnya. Terdengar suara ponsel berdering,
ia spontan memeriksa ponselnya. Tapi ternyata bukan dia yang mendapatkan telepon
melainkan pria dihadapannya.
Yoo
Mi kembali melamun, dia terus kepikiran kejadian di kantor tadi. Masih mengingat
kemesraan antara Jin Wook dan Hye Ri tadi. Saking sibuknya melamun, Yoo Mi sampai
tak sadar kalau jalan ke rumahnya sudah terlewat.
Di
kantornya, Jin Wook baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Dia pun meninggalkan
ruang kerjanya. Namun baru beberapa detik keluar, Jin Wook malah masuk kembali.
Dia melihat dadar yang dibawa Yoo Mi belum di makan olehnya.
Yoo
Mi pulang dengan lesu. Apa lagi yang sebenarnya ia harapkan? Harusnya dia sudah
bersyukur karena tidak dipecat dari pekerjaannya. Ponsel Yoo Mi berdering,
Ibunya mengirimkan sms, ia menyuruh Yoo Mi menghubunginya kalau membaca pesan
itu. Namun sayangnya Yoo Mi malas, hingga ia langsung mengahapus pesannya tanpa
mengirimkan balasan.
Ibu
ngobrol dengan Hyun Tae. Hyun Tae sibuk memperhatikan adiknya Yoo Mi yang
sangat lucu. Masih kecil tapi mainan hape melulu. Hyun Tae meminta maaf soalnya
dia tidak datang ke pernikahan Ibu. Dia berniat kesana, tapi Yoo Mi mengancam
akan membunuhnya kalau sampai ikut.
“Tidak
apa. Kita sudah berpisah juga. Omong-omong aku tidak bisa lagi menahan sifat
anak itu.”
Yoo
Mi kaget melihat kedatangan Ibunya di tempat Hyun Tae. Hyun Tae tahu akan ada
keributan besar antara mereka berdua, ia pun buru-buru menyingkir dan
mengatakan pada pelanggannya kalau toko sudah tutup.
Yoo
Mi tambah kaget lagi saat tahu Ibunya kembali bercerai. Ibu dengan enteng
mengaku sudah berusaha menyesuaikan diri dengan suami barunya, tapi dia tak
bisa bertahan lagi. Yoo Mi kesal, bukannya Ibu yang mengatakan ingin hidup
seperti Lee Hyo Ri. Ibu mengatakan kalau dia sudah mencoba yang terbaik.
“Jadi
kapan Ibu akan kembali?”
Ibu
tidak mau karena dia sudah bercerai. Dia akan tinggal disana, dia sudah
mendapatkan izin dari Hyun Tae. Yoo Mi menolak ide itu, dia tak akan bisa
tinggal bersama Ibunya. Dia menyuruh Ibunya melakukan apapun yang ia mau, dia
tak menyuruhnya untuk menikah lagi. Ibu mengatai Yoo Mi yang durhaka, mau pergi
kemana dia malam-malam bersama anak kecil.
“Aigoo,
Dong Goo. Kau jangan memperlakukan Ibu seperti ini saat kau sudah besar.” Sindir
Ibu.
Yoo
Mi menyendiri untuk menenangkan pikirannya yang kacau. Masih menempel jelas
diingatannya bagaimana anak-anak mengucilkan dia gara-gara Ibu adalah pemain
film dewasa. Bahkan dia selalu menjadi bahan bullian mereka karena itu.
Yoo
Mi menghela nafas melihat kerlap-kerlip lampu kota, “Entah aku di rumah atau di
kantor seseorang selalu menggangguku. Setidaknya ada tempat seperti ini di
lingkungan ini.”
Sekembalinya
ke rumah, Yoo Mi mendapati Ibunya dan Dong Goo sudah tidur lelap di ranjangnya.
Ia pun membiarkan mereka untuk tetap bermalam disana.
Esok
harinya, Yoo Mi sudah tergesa-gesa untuk siap-siap berangkat kantor tapi
adiknya malah menggunakan toilet untuk poop. Dan karena sembelit Yoo Mi harus
nunggu lama. Dia khawatir kalau sampai telat berangkat, tapi Ibu menyalahkan
Yoo Mi, gara-gara dia berisik adiknya semakin kesulitan poop.
Di
kantor, Yoo Mi berpapasan dengan Hye Ri. Belum apa-apa, Hye Ri sudah
menyuruhnya membawa kotak berisi bahan makanan. Dia menyuruh Yoo Mi menyiapkan
makanan untuk Jin Wook dengan bahan-bahan terbaik itu. Selain itu, dia juga
sudah membawa mangkuk, piring, sendok dll untuk menghidangkan makannya.
“Maaf.
Aku tidak tahu kenapa Anda melakukan ini tapi aku bekerja untuk memastikan
bahwa makanannya adalah makanan yang bergizi.”
Bergizi?
Apa maksudnya adalah jeon sampah itu? Mulai sekarang, Hye Ri menyuruh Yoo Mi
mengirimkan foto makanan Jin Wook padanya. Yoo Mi sampai heran, untuk apa dia melakukannya?
“Aku
ingin menjadi isteri yang baik nanti. Aku akan segera menikahi Jin Wook.”
Kata
siapa? Tegur Jin Wook masuk ke dapur dan langsung menarik Yoo Mi ke dalam dekapannya,
“Aku hanya makan makanan yang dia buat karena dia ahli gizi pribadiku. Jadi,
tidak ada yang boleh memerintahinya selain aku.”
Epilog:
Setelah
Yoo Mi mencicipi pasta seafood-nya, Jin Wook juga mencicipi pasta itu. Dia
langsung mendesis kesal soalnya Yoo Mi bermain-main dengan masakannya.
Sedangkan
Yoo Mi kan mengaku kalau jaketnya Jin Wook sudah dibuang. Tapi nyatanya dia
masih menyimpannya dalam kotak dengan rapi.
Pemain & karakter pemain sama y kyk drama noble,my love ato cuman aq aja y yg ngerasa
BalasHapussejauh ini msh menarik ceritanya ditunggu kelanjutannya :-)
ditggu kelanjutannya..
BalasHapusIya memang sama kayak didrama noble my love....tapi aku sangat sangat suka drama ini
BalasHapusDitunggu kelanjutannya ya. Ko aq cari judul nya di viu ga ada yah..!!!
BalasHapusMbak puji, mautanya sinop something about 1% eps 2 4 dan strsnya aku buka ga bisa, katanya telah dihapus? Ga dipost ulang mbak? Aku mau baca eps 2 mbak. Makasih mbak puji
BalasHapusGk sabar episode selanjutnya😀😀😀
BalasHapusPemeran utama pria drama ini adalah pemeran yg sama di "Noble My Love" Sung Hoon oppa. Awalnya kirain pemeran utama wanitanya juga org yg sama trnyata berbeda, habis kalau diperhatikan sepintas Song Ji Eun sama Kim Jae Kyung tampak sprti org yg sama :D
BalasHapusAyo mba Puji, dilanjutin. Ditunggu episode 4nya. Hwaiting eonni :)
Mbak tolong Update Episode 4 nya donk
BalasHapusThanks
Terima kasih.. sinopsisnya enak dibaca, mudah menikmatinya. Semoga terus semangat membuatnya..
BalasHapus