Langsung ke konten utama

SINOPSIS My Sassy Girl Episode 1



SINOPSIS My Sassy Girl Episode 1
Sumber gambar: SBS

Hujan mengguyur dengan begitu deras dan petir terus menyambar tanpa henti. Segenap penghuni istana tengah memohon didepan paviliun Ratu. Mereka memohon supaya Ratu Han dimakzulkan. Ratu Han tentu cemas mendengar, namun Raja menenangkannya, dia akan melindunginya. Ratu Han mengelus perutnya yang kini tengah hamil besar.



Ibu Suri menyuruh Komandan Jung Ki Joon untuk menyingkirkan semua prajurit. Namun Komandan Jung menolak karena Ratu Han bukan mengandung putra raja. Ibu Suri tentu murka, apa dia mau membangkang?

“Sudah lama Ratu Han bersekongkol dengan Pangeran Choo Seong. Aku punya bukti.”


Komandan Jung pergi ke paviliun Ratu Han. Raja tentu menghalangi mereka, pengkhianatan macam apa ini? Komandan Jung mengklaim kalau mereka tidak melakukan pengkhianatan, mereka hanya akan menyeret pengkhianat.

“Jangan mendekat. Aku tidak akan diseret oleh para pemberontak.” Tegas Ratu Han.


Komandan Jung menunjukkan sebuah poster yang mereka temukan di jalan. Ia menyerahkannya pada Raja. Disana tertulis, “Ibu yang buta mengacaukan segalanya. Ratu Han yang buta mengacaukan Raja, rakyat, dan kerajaan.”

Raja masih kekeuh akan pendiriannya, ini hanyalah konspirasi. Komandan Jung meminta Raja tidak memasukkannya dalam hati, namun Ibu Suri sudah mengijinkannya. Ratu Han lemas mengetahui nasibnya diujung tanduk.



Tak berselang lama, Ratu Han sudah digiring oleh para prajurit meninggalkan istana. Ia marah akan perlakuan Komandan Jung padanya, apa dia tak takut dengan langit?

Komandan Jung menyepelekan ucapannya, dunia akan segera takut padanya melebihi ketakutannya terhadap langit.


Putri Hyemyung berteriak memanggil Ibunya yang harus akan ditandu meninggalkan istana. Ratu pun tak kuasa menahan tangis melihat putrinya, dia membelai wajahnya dan menenangkannya. Dia harus tetap berada di istana membantu kakek dan ayah menggantikannya.

Prajurit tak mau mengulur waktu, dia langsung menyeret Ratu Han untuk segera masuk ke tandunya. Ibu – anak itu pun menangis, tak ingin dipisahkan satu sama lain. Putri Hyemyung mencoba memberontak saat Prajurit menjagalnya, dia menggigit tangan prajurit itu dan berlari mengejar tandu Ratu Han.


Namun apa daya, Putri Hyemyung tak bisa mengejarnya. Ia terduduk meraung memanggil-manggil ibunya.



Sementara itu, tampak gerombolan prajurit tengah bergegas menuju ke suatu tempat. Namun ditengah perjalanan, terpasang jebakan yang menghalangi jalan mereka. Begitu jebakan terangkat, gerombolan prajurit itu diserbu panah yang menghunus kuda-kuda mereka.

Kuda lumpuh dan tak bisa ditunggangi lagi. Dari balik semak, muncul sekelompok orang yang langsung menyerang prajurit-prajurit itu. Pangeran Choo Seong terkejut dengan serangan mendadak ini.



Pangeran Choo Seong dengan gesit menyerang mereka semua. Dia sangat marah mengetahui salah satu dari orang yang menyerangnya adalah Wol Myung. Beraninya dia! Wol Myung mengatakan kalau semua sudah berakhir.

Keduanya terlibat pertarungan sengit, sampai akhirnya punggung Pangeran Choo Seong tertebas. Namun Pangeran masih bisa bertahan, dia balik menyerang dan mata Wol Myung terkena tebasannya.


Raja berjalan dengan sempoyongan menuju ke kamar Ibu Suri. Matanya tak bisa menutupi kepiluannya saat ini. Kenapa Ibunya mengizinkan pemakzulan Ratu? Kenapa?


Komandan Jung tengah berada di tempat Sukwon. Sukwon mengungkit janji yang pernah diucapakannya, katanya dia akan mengangkatnya menjadi Ratu. Komandan Jung secara mengejutkan meletakkan pedangnya di leher Sukwon, bagaimana dia bisa tahu kalau Sukwon tidak berkhianat setelah menjadi Ratu?

Sukwon sempat gemetaran takut. Tapi begitu tenang, ia langsung bersujud memegang kaki Komandan Jung, apa dengan ini dia sudah mempercayainya?



Rombongan Ratu sudah sampai di tengah hutan. Pengawal yang mengantarnya sudah mendapatkan perintah untuk membunuh Ratu setelah mereka keluar dari wilayah ibukota. Mereka pun dengan cepat saling memberikan isyarat kemudian menyerang para dayang dan kasim yang mengawalnya.


Begitu semua orang sudah mati, mereka giliran bersiap menyerang Ratu. Tapi begitu pintu tandu Ratu terbuka, seseorang datang menyerang mereka. Rupanya orang itu adalah Pangeran Choo Sung.

Pangeran Choo Sung dengan mudahnya menebas mereka semua. Bertepatan saat dia membunuh mereka semua, terdengarlah suara tangisan bayi dari dalam tandu.


Disisi lain, Raja sudah menghanguskan kediaman Pangeran Choo Sung. Tak lama kemudian, Pangeran Choo Sung juga sampai ke rumahnya dengan menggendong sesuatu. Raja menghampirinya dengan murka, “Paman. Apakah semua yang kulihat dan kudengar benar? Paman dan Ratu.. Benarkah kamu berusaha merebut takhtaku untuk menutupi kejahatan kotormu?”

Pangeran Choo Sung bersimpuh dihadapan Raja dengan banyak pedang yang mengarah padanya, “Yang mulia, apakah otak Anda sudah tumpul karena bawahan yang jahat?”


Raja mengarahkan pedangnya ke leher Choo Sung, katakan yang sebenarnya. Pangeran Choo Sung tahu kalau Raja sudah tak mempercayainya lagi dan ia tak bisa menghentikan rencana jahat mereka. Ia akan menebus dosa-dosanya dengan kematian. Tapi ia memohon supaya Raja membuka hatinya dengan ketulusan Ratu.


Ia menyerahkan bayi yang ada digendongannya, ini adalah Putra Yang Mulia Raja. Kontan tangan Raja bergetar hebat, ia menjatuhkan pedangnya dan memeluk bayi itu. Pangeran Choo Sung menegaskan, “Dia Keturunan Anggota Kerajaan.”


Pengaran Choo Sung berjalan menuju ke rumahnya yang terbakar. Dia menatap penuh kebencian pada Komandang Jung, “Aku akan menghantuimu walaupun setelah mati untuk menghukum dosa-dosamu.”



Bayi mungil itu kini sudah ada di istana dengan ditemani Putri Hyemyung. Bayi itu tak henti-hentinya menangis. Putri Hyemyung mencoba menghiburnya menggunakan boneka buatan Ibu. Dengan pilu, dia meyakinkan kalau Ibu mereka akan segera kembali.



Raja juga kelihatan tak tega saat melihat putri dan putranya. Ia pun memberitahukan keputusannya pada Komandan Jung kalau ia akan tetap mengangkat bayi itu sebagai seorang Pangeran. Komandan Jung terkejut, dia khawatir saat Pangeran dewasa, dia akan mencari tahu sebab kematian Ibunya.

“Aku akan memberikan titah. Jika ada yang berani membahas ratu yang dimakzulkan selama 100 tahun, aku akan menghukum berat mereka. Komandan Jung. Jika kamu berusaha menghentikanku, aku akan melawanmu dengan takhta ini.”

Komandan Jung mengerti, dia akan melaksanakan semuanya sesuai perintah beliau.


Beberapa tahun kemudian, seorang pria berdiri gagah di sebuah kapal layar. Ia memandang lautan dengan penuh kepercayaan diri, “Tiga tahun di Dinasti Qing membantu mempelajariku posisiku dan membantuku mempelajari kemampuanku.”


“Jika ingin tahu masa depan, kamu harus tahu soal masa lalu dan sejarah. Hanya dengan beginilah, kita bisa menemukan solusi.” Ujar Gyun Woo dihadapan Para Petinggi Qing.


Kaisar Qing memberikan tepuk tangan, dia memang sungguh pintar dalam pengetahuan literatur-nya.



Berkat pengetahuan dan ketampanannya, Gyun Woo tak hanya terkenal di kalangan petinggi Qing tapi juga oleh para gadis disana. Mereka berebut menginginkan sketsa wajah Gyun Woo. Saking terkenalnya si Gyun Woo, dia sampai dikejar-kejar oleh gadis-gadis disana.


Kaisar Qing sungguh menyayangkan keinginan Gyun Woo untuk kembali ke Joseon. Tapi bagaimanapun, Gyun Woo sudah membuat keputusan untuk kembali ke Joseon. Ia tersenyum memandang lautan biru dengan sok berwibawa.

Aku berusaha keras di antara cendekiawan hebat. Aku selalu menjadi yang terbaik walaupun selalu diperhatikan. Dengan ambisi yang besar, aku...” batinnya.


Tiba-tiba saja perahu tergoncang, Gyun Woo sampai mau jatuh. Gyun Woo tidak mau kehilangan gaya sok cool-nya, dia terpaksa melebarkan jarak antar kakinya supaya tak terjatuh lagi. Pfft.. ia melanjutkan “Dengan ambisi yang besar, aku kembali ke Joseon.



Seorang gadis cilik berlari menghampiri Gyun Woo dengan riang, Gyun Hee senang oraboni-nya sudah kembali. Gyun Woo tersenyum menyapanya menggunakan bahasa Qing, “Lama tidak berjumpa.”

Gyun Hee merutus sebal, ini tuh sudah di Joseon. Tapi dia tahu sih kalau kakaknya akan menyombongkan diri. Dia menunjuk anjing yang ada di bopongan Gyun Woo, makluh jelek apa itu?

“Oho. Ini teman yang diberikan Kaisar kepadaku. Bersikap baiklah.”



Gyun Woo melihat Ibunya berada tak jauh dari sana. Ia pun bergegas menyerahkan anjingnya pada Gyun Hee dan menghampiri Ibunya. Ibu mengusap wajah Gyun Woo penuh kerinduan, ia bersyukur putranya sudah kembali dengan selamat. Waktunya di Yanjing sudah membuatnya bertambah tampan.

“Ketampananku tidak akan memudar.” Sombongnya.

“Kamu pasti lelah karena perjalanan jauh.” Ujar Ayah.



Begitu sampai di Joseon, Gyun Woo mendahulukan untuk bertemu dengan Raja. Raja sungguh senang dengan kembalinya dia ke Joseon. Apa dia ingat? Saat berusia 10 tahun, dia membaca percakapan Tuan Chu serta mengejutkan dia dan para bawahan.

Tentu saja Gyun Woo ingat, waktu itu Yang Mulia Raja menyebutnya sebagai Harta Joseon. Bagaimana bisa dia melupakannya?


Raja mendengar kalau Kaisar Qing mendesaknya untuk tetap tinggal, tapi dia memilih tetap kembali ke Joseon. Gyun Woo membenarkan, dia tahu kalau pengetahuannya masih kurang. Tapi dia ingin memanfaatkannya untuk Yang Mulia dan rakyatnya. Raja sungguh senang mendengar ucapannya, dia tidak akan menyia-nyiakan harta ini.

“Tidak peduli apa pun posisiku, aku akan berusaha yang terbaik.”

“Kudengar sudah tiga tahun sejak kamu pergi. Akan kuhadiahi kamu dengan uang yang banyak.”



Gyun Woo berkumpul bersama teman-temannya dan menunjukkan trik minum yang mengejutkan mereka. Ini namanya koktail domino, ujarnya. Ini cara paling keren mencampur minol di Yanjing. Bang Se Ho rasa Gyun Woo tidak belajar di Qing, dia hanya berpesta disana kan?

Bagi Gyun Woo, kutubuku yang cuma membaca tidak akan menjadi pria sejati. Ia berpesta beberapa kali dan kada berj*di. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Ia menyuruh mereka untuk minum, ini adalah hadiah dari Raja.



Park Chang Hui melihat Gyun Woo tengah berpesta, ia pun sengaja menghampiri mereka dan menyapanya. Lama tak berjumpa, kapan dia kembali?

“Semua orang di Joseon tahu, kecuali kau sepertinya. Minumlah. Ini dari Yang Mulia.”

Chang Hui menolak halus, anggap saja dia sudah meminumnya. Teman Chang Hui mengatakan kalau Chang Hui tidak di posisi yang memperbolehkannya untuk minum dengan sembarang orang. Ia rasa kabarnya tidak sampai ke Qing. Dia sudah letnan dua loh.



Ah, Gyun Woo sudah menduga, ayahnya pasti sudah menyiapkan posisi untuknya. Ia dengan Chang Hui tak lulus ujian setelah menyuap cendekiawan dan gurunya. Dua kali, kan?

Pftt.. Chang Hui membalas ucapan nyelekit Gyun Woo, iya lah dia tahu kalau Gyun Woo kesukaan Raja. Dia pasti sedang mengawang-awang. Tapi dia harus berhati-hati, paku yang timbul akan di palu.

“Kian cantik bunganya, kian iri ilalang. Tidak perlu mengkhawatirkanku. Khawatirkan dirimu sendiri. Kamu tidak mendapatkan posisimu dengan bakatmu. Jika kamu terpeleset dan jatuh, itu akan amat menyedihkan.” Ujar Gyun Woo sambil mesem ganteng.

Chang Hui makin kesel, lihat saja siapa yang akan terpeleset duluan. Ia pun pergi dengan para gerombolannya.


Teman-teman Gyun Woo puas banget melihat Chang Hui dipermalukan begitu. Mereka melanjutkan acara minum-minumnya sampai puas.



Gyun Woo pulang dengan jalan sempoyongan. Ditengah jembatan, ia melihat seorang gadis yang tengah merenung sendirian. Ia sempat memperhatikannya sejenak, namun begitu gadis itu menoleh, Gyun Woo segera memalingkan wajah dan melanjutkan perjalanannya.


Tapi saat melewati gadis itu, gadis itu terpeleset dan hampir jatuh ke sungai. Sigap Gyun Woo menahannya hingga ia selamat. Keduanya bertatapan dalam diam.. sampai akhirnya gadis itu malah bersendawa tepat dihadapan Gyun Woo.

Argh.. Gyun Woo menutup hidungnya karena bau alkohol. Ternyata dia juga lagi mabuk makanya tapi terpeleset dan hampir jatuh. Gadis itu, Putri Hye Myung melanjutkan perjalanan dengan langkah sempoyongan.


Gyun Woo mendesis, “Joseon memang sudah banyak berubah.”

Saat ingin melanjutkan perjalanan, Gyun Woo melihat cincin giok yang ada didekat sana. Sepertinya milik Putri Hye Myung, tapi saat Gyun Woo menoleh, dia sudah raib entah kemana perginya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .