SINOPSIS My Secret
Romance Episode 8 Bagian 1
Sumber gambar: OCN
EPISODE 8: You’re
My Paderella
Jin
Wook memberikan sapu tangan supaya Yoo Mi bisa mengelap gaunnya yang terkena
wine. Sepertinya, dia memang lebih senang menumpahkan wine ke tubuhnya daripada
meminumnya. Untung saja kejadiannya tidak parah, bisa-bisa mereka harus
menelepon 911 lagi. Yoo Mi cemberut, berhentilah.
“Kau
cantik.”
Yoo
Mi terdiam mendengar pujian mendadak itu.
“Maksudku
gaunmu. Itu mahal. Aku pikir sepuluh kali makan tidak akan lunas kali ini.”
Yoo
Mi protes soalnya dia juga tidak menginginkan untuk menggunakan gaun itu. Dia
yang menyuruhnya dan meminta ia turun.
Kepala
Bagian bersama seorang pelayan datang menghampiri mereka berdua untuk meminta
maaf atas insiden tak sengaja barusan. Jin Wook serasa senang melihat Kepala
Bagian yang dulu sering mengomelinya. Ia menepuk pundaknya dengan sok,
kejadiannya tidak disengaja, dia tidak mempermasalahkannya.
Bu
Kepala Bagian tidak berniat meminta maaf pada Jin Wook, dia ingin meminta maaf
pada nona disana. Ia memerintahkan Jin Wook untuk minta maaf, dia kan Direktur
Daebok Grup, kalau karyawannya membuat kesalahan maka sudah sepantasnya dia
meminta maaf dengan tulus.
Meski
agak bingung, tapi Jin Wook membungkuk minta maaf pada Yoo Mi. Yoo Mi menahan
senyum, tidak apa-apa kok. Dia memuji Bu Kepala Bagian yang sudah melatih
karyawannya dengan baik, tidak seperti seseorang yang memanggilnya dengan
sebutan banteng ngamuk.
Bu
Kepala memberikan hadiah permintaan maaf, ia berharap keduanya menikmati malam
mereka.
Jin
Wook merebut wine dari tangan Yoo Mi, dia akan menyimpannya supaya Yoo Mi tidak
memecahkannya lagi. Yoo Mi mengklaim wine itu adalah miliknya, dia yang hampir
tertabrak troli dan gaunnya yang ketumpahan wine. Kenapa dia mengambilnya?
Karena
Jin Woo sudah menyelamatkannya yang hampir tertabrak troli. Dan wanita barusan
juga mengatakan kalau wine ini untuk mereka berdua. Bukankah sebagian dari
botol itu menjadi miliknya?
Yoo
Mi mencoba merebut wine itu dari tangan Jin Wook. Tapi Jin Wook dengan mudahnya
menghindari Yoo Mi dan terus mempermainkannya. Tanpa sengaja, Yoo Mi yang
berniat merebut wine memeluk Jin Wook. Tertangkap!
“Aku
tertangkap.” Ujar Jin Wook.
Seketika
Yoo Mi cegukan dibuatnya. Setengah berbisik, Jin Wook menyuruh Yoo Mi naik ke atap.
Nanti, dia akan membawa wine dan gelas kesana.
Hyo
Ri kembali datang ke kafe Hyun Tae. Melihat suasana disana, sepertinya Yoo Mi
belum pulang ke rumah. Hyun Tae membenarkan, Yoo Mi sedang perjalanan bisnis.
Perjalanan bisnis? Kontan Yoo Mi geregetan menyadari kalau Yoo Mi pergi bersama
Jin Wook. Harusnya dia menghentikannya! Meskipun ini perjalanan bisnis, pria
lain menghabiskan malam bersama gadisnya!
“Apa
yang kau bayangkan?”
“Benar..
apa yang kau bayangkan?”
Keduanya
terdiam, sama-sama berimajinasi kalau Yoo Mi tengah berada di kamarnya hanya
menggunakan handuk kimono. Kemudian Jin Wook datang ke kamarnya membawa sebotol
wine. Yoo Mi memberikan tatapan menggoda dan Jin Wook langsung menariknya. hahaha
imaginasinya liar!
Tidak,
Hyun Tae yakin Yoo Mi bukanlah gadis semacam itu. Hyo Ri mengatakan kalau Hyun
Tae tidak mengenal Yoo Mi. Wanita itu licik. Dia tidak akan tahu tentang wanita
hanya dengan penampilannya saja. Wanita yang kelihatannya polos, mereka
menggunakan bra pad untuk membuat dadanya kelihatan lebih besar. Mereka bahkan menyumpalnya
menggunakan tisu dan kaus kaki.
Hyo
Ri membusungkan dada dengan bangga, “Tapi tentu saja, aku sih tidak
membutuhkannya.”
Di resort, Yoo Mi dan Jin Wook bersulang. Keduanya saling memuji satu sama lain.
Jin Wook menikmati semilir angin malam, ini mengingatkannya pada masa lalu.
Seketika Yoo Mi tersedang mendengar penuturan Jin Wook.
Jin
Wook tidak malu mengakui kalau dia memang sering teringat akan Yoo Mi. Saat
minum wine, saat datang kesana, saat menemukan uang 500.. Sejujurnya, dia tak
menyangka kalau Yoo Mi akan menghilang begitu saja.
Yoo
Mi sendiri tidak menyangka kalau mereka akan bertemu lagi. Dia tidak ingin memulai
hubungan dengan cara semacam itu. Jin Wook heran, memangnya apa yang membuat
Yoo Mi tak menyukainya?
“Kau
tidak tahu? Kau memanggilku banteng ngamuk. Kau melihat penampilanku berantakan
di lantai kamar mandi. Dan malam pertama kita, bukan ditempat lain tapi
mobil...” Opps.. Yoo Mi segera menghentikan ucapannya.
“Kenapa?
Lanjutkan.”
“Tidak,
cukup segitu. Intinya, aku berfikir itu bukan hal yang benar.”
“Apa
kau menyesali yang terjadi malam itu?”
Yoo
Mi menunduk, “Ya.”
Hye
Ri berkata jika ia adalah tipikal orang yang langsung mengatakan suka kalau
memang suka. Entah kenapa, ada saja orang yang jual mahal. Kata orang lain,
lebih baik untuk tidak bersikap jual mahal. Hyun Tae memuji sifatnya yang
ceria.
“Apa
kau membuat pengakuan suka padaku?”
“Apa
kau mabuk?”
Tidak
sih, Hye Ri masih sadar, dia punya toleransi alkohol yang cukup tinggi. Ia
menopang dagu di tangan, banyak orang yang menyukainya tapi orang yang
disukainya malah tidak membalas rasa sukanya. Ia merasa kesepian.
Hyun
Tae terdiam mendengar ucapan Hye Ri. Seolah, dia merasakan hal yang sama
seperti apa yang ia rasakan.
Yoo
Mi dan Jin Wook sudah menghabiskan satu botol wine. Hmm.. Yoo Mi membahas
masalah kotak perhiasan. Kontan Jin Wook menyergah, kotak itu tidak ada
hubungannya dengan dia. Lupakan saja.
“Apa
kau marah?”
Tidak
sama sekali, sangkal Jin Wook. Yoo Mi cemberut, katanya dia sering memikirkannya.
Jin Wook masih dalam mode menyangkal, kapan dia mengatakannya?
“Tidak,
aku yang salah paham.” Yoo Mi kecewa.
Hye
Ri mulai merengek dihadapan Hyun Tae. Meratapi nasibnya yang sudah mencintai
Jin Wook selama 12 tahun. Saat pria lain mengatakan suka padanya, ia hanya bisa
memikirkan Oppa dan menolak mereka semua.
Hyun
Tae menganggap kalau Hye Ri –lah yang keras kepala. Dia tidak seharusnya
mengatakan kalau ia melakukan semua itu demi orang lain. Itu cuma alasan. Pada akhirnya,
mereka melakukannya karena mereka –lah yang menginginkannya.
Lalu
apa yang membuat Hyun Tae berpikiran dirinya lebih baik? Dia sendiri tidak bisa
mengungkapkan perasaan pada gadis yang dia sukai. Hye Ri menganggap Hyun Tae
lebih keras kepala darinya. Dia bangkit dari tempat duduknya untuk pulang
dengan sempoyongan.
Yoo
Mi berendam di kamar mandi. Masih memikirkan pengakuan Jin Wook yang katanya
sering memikirkan dia. Hubungan mereka? Apa hubungan mereka? Yoo Mi sendiri
tidak tahu apa hubungan diantara mereka.
Jin
Wook juga baru selesai mandi. Ia melihat kotak perhiasannya dan seketika ia
teringat kembali dengan malam pertama mereka di pinggir pantai. Tapi.. lupakan
saja lah. Memangnya apa yang akan ia katakan kalau ia menunjukkannya pada Yoo
Mi? Jin Wook melemparkan kotak perhiasan itu ke dalam koper.
Esok
paginya, Jin Wook dan rekan bisnis sudah tanda tangan kontrak kerjasama.
Setelah pertemuan usai, dia tampak senang melihat kerjasama bisnisnya berjalan
lancar. Sekretaris Jang memuji kerja kerasnya. Jin Wook menghela nafas, ini
mengingatkannya pada kejadian tiga tahun lalu. Bagaimana Sekretaris Jang datang
kesana?
“Aku
naik shuttle bus.” Sekretaris Jang bangga.
“Kalau
begitu pergi.”
Sekretaris
Jang senyum terpaksa, “sampai jumpa di Seoul.”
Jin
Wook mengirim sms pada Yoo Mi, mengajaknya bertemu. Satu jam kemudian, ia membawanya
menuju ke kolam renang. Yoo Mi keheranan, kenapa mereka harus ke kolam renang? Tidak
ada seorang pun disana.
Jin
Wook mengaku kalau ia sudah menyewa seluruh kolam renangnya. Dia tidak suka
harus berenang dengan orang asing. Baiklah, tapi Yoo Mi tidak mau berenang. Dia
akan pergi ke tempat spa sambil menunggunya.
Tidak
boleh, Jin Wook memerintahkan supaya Yoo Mi terus memperhatikannya. Tugasnya
adalah untuk memastikan tidak terjadi apa-apa padanya. Yoo Mi sebenarnya ingin
protes soalnya ini tugas Sekretaris Jang.
Tapi
Jin Wook malas mendengarkan penolakan, ia langsung saja membuka handuknya
dihadapan Yoo Mi. Kontan Yoo Mi menutup wajahnya, tapi masih sempet ngintip
body Jin Wook sih. Hehehe.
Jin
Wook meledek, “Kenapa kau bersikap begitu? Ini bukan pertama kalinya kau
melihat tubuhku.”
Jin
Wook menceburkan diri ke kolam dan Yoo Mi menemaninya dari bibir kolam. Jin
Wook menghampiri Yoo Mi, lagi-lagi dia bertanya masalah malam itu, apa dia
benar-benar menyesalinya?
Yoo
Mi malu, kenapa dia tiba-tiba membahasnya lagi. Karena Jin Wook merasa
terganggu dengan jawaban Yoo Mi. Yoo Mi balik tanya, bagaimana dengan Direktur?
Apakah dia menyesalinya?
“Aku
tidak menyesalinya. Karena aku jujur dengan perasaanku. Aku beharap kau tidak
menyesalinya dan menganggapnya sebagai ingatan memalukan.”
Jin
Wook mengulurkan tangan meminta Yoo Mi membantunya naik. Begitu Yoo Mi menerima
uluran tangan Jin Wook. Jin Wook bangkit dan memeluk Yoo Mi lalu menjatuhkan
tubuh mereka ke dalam kolam.
Makasih ya sinopsis y,
BalasHapus