SINOPSIS Man to
Man Episode 13 Bagian 2
Sumber gambar:
jtbc
Agen
Yong berhasil menghindari penangkapan. Dia bertemu kembali dengan In Soo yang
barusan saja menyelesaikan kampanye-nya. In Soo memberinya uang dan menyuruh
dia mencari orang untuknya. Mereka akan segera memulai peperangan dengan
Songsan.
Mi
Eun bertemu dengan beberapa petinggi Songsan, Direktur Park. Mereka akan
membangun Yayasan Beasiswa Songsan untuk Jae Young. Seung Jae berkata kalau
mereka harus mempersiapkan masa depan Jae Young, masa depan Songsan.
Seung
Jae menyerahkan masalah rumitnya pada para ahli. Sedangkan, ia menyuruh Mi Eun
menjadi ketua yayasannya. Mi Eun ragu, dia belum pernah melakukan hal semacam
ini sebelumnya.
“Siapa
lagi yang bisa kupercayai soal urusan Jae Young?” ujar Seung Jae.
Ayah
sedang teleponan dengan seseorang, mereka berdua membahas tentang jadwal
kampanye. Tapi Ayah menyadari jika seseorang tengah membuntutinya. Ia pun
bergegas sembunyi dan bersiap memukul orang yang mengikutinya, siapa dia?
“Aku
Jaksa Lee Dong Hyun.”
Mereka
berdua pun berakhir di rumah makan. Ayah terkejut mengetahui In Soo-lah yang
sudah menjebaknya atas pembunuhan Robert Yoon. Dong Hyun menyuruhnya supaya
memelankan suara. Memang benar kalau In Soo-lah yang menyewa pembunuh bayaran.
Ayah
kesel karena seharusnya mereka memenjarakan In Soo. Dong Hyun berdecak
mengomentari seragam kampanye yang digunakan Ayah. Dia tidak seharusnya terus
mengenakan itu seperti petugas kebersihan saja.
Kontan
Ayah melepas rompinya, dia memasukkannya ke dalam tong sampai dan meludahinya.
Dong Hyun berpesan supaya Ayah menjaga jarak dengannya, satu langkah saja bisa
membuat putrinya dalam bahaya.
Ayah
khawatir, memangnya apa yang dia lakukan pada putrinya? Dong Hyun tidak
menceritakan masalah penculikan yang dialami Do Ha. Dia cuma kasihan kalau
sampai Do Ha ayahnya terus keluar masuk penjara.
Ah,
benar juga. Ayah bertanya, “Lalu, bagaimana aku bisa membantumu?”
Seol
Woo menghadiahi sebuah tas untuk Do Ha. Do Ha yang sudah terbiasa dengan yang
namanya ‘misi sepasanga kekasih’ pun langsung menebak kalau tas itu pasti punya
mekanisme khusus. Sebelumnya, dia sudah mendapatkan GPS. Apa sekarang ada
mikrophone atau kamera tersembunyinya?
“Itu
cuma tas biasa yang cantik. Maaf karena tadi aku marah denganmu.”
Soal
yang tadi? Ah, Do Ha ngerti kok. Dia memang bisa sensitif ketika menjalankan
misinya. Seol Woo meminta Do Ha melupakan hal tadi. Yang perlu ia lakukan
hanyalah menjalankan tugasnya.
“Tugas?”
“Bawa
tas dan tetaplah menjadi cantik. Seperti kekasihku.” .. kan, kan, misinya
modus. Hehehe.
Dong
Hyun sedang menanti kedatangan Seol Woo di studio. Begitu pintu terbuka, dia
langsung membahas tentang pertemuannya dengan In Soo. Tak disangka, orang yang
masuk ke studio bukan Seol Woo melainkan Un Gwang.
Keduanya
sama-sama terkejut, bagaimana dia bisa masuk kesana. Ah, Un Gwang menduga kalau
mereka sedang menjalankan Misi Dua Kali Lipat. Dong Hyun makin tak menyangka,
bagaimana bisa dia tahu?
Iyalah,
Un Gwang tertawa bangga mengatakan kalau dia dan brother tidak menyimpan
rahasia. Dia sebenarnya datang kesana mau makan ayam dan minum bir. Tapi
sepertinya Seol Woo pulang telat. Ia pun menawari Dong Hyun untuk makan ayam
bersamanya.
“Yah,
boleh juga.” Jawab Dong Hyun dengan tawa senang.
Seol
Woo kembali menemui Seung Jae, ia memberitahukan pertemuannya dengan Tae Ho dan
memang Tae Ho tidak berniat membunuhnya. Seung Jae tersenyum nyinyir mengetahui
Tae Ho sama sekali tak berpihak padanya, melainkan BIN.
“Sifat
seseorang tidak berubah. Walau dengan tanduk yang mengancam, seekor rusa tetap
saja rusa dan pemburu tetaplah pemburu.”
“Jadi
apa kau seorang pemburu?” tanya Seung Jae.
Apapun
itu, Seol Woo adalah binatang yang memakan, bukan dimakan. Seung Jae tentu
belum bisa mempercayainya. Seol Woo pikir kesepakatan yang mereka buat tidak
memerlukan kepercayaan.
Sekutu
kemarin bisa menjadi musuh paling mematikan hari ini. Seol Woo akan
menyingkirkan Anggota Kongres Baek selamanya. Kalau memang dia mau membuat
kesepakatan, hubungi dia sebelum terlambat. Ia bisa menjadi bayangan siapapun,
bukan hanya menjadi milik Seung Jae.
Ditemani
dengan ayam goreng dan bir, Un Gwang dan Dong Hyun saling berbagi cerita. Dong
Hyun memujinya yang sudah merelakan uang 5 juta dollar di Black Auction. Un
Gwang membanggakan dirinya, ia sepertinya memang dilahirkan untuk menjadi
mata-mata.
Dia
bisa bertarung. Kemampuan akting membuatnya menjadi bintang top Hollywood. Refleks
badannya sangat cepat dan dia bisa membuat penilaian cepat. Dan kriteria
mata-mata terpenting adalah.. penampilannya yang keren. Sepertinya dia akan
pensiun dari dunia hiburan dan mengabdikan dirinya untuk negara.
Tidak
perlu, Agen Ghost sangatlah beresiko. Dong Hyun menjelaskan bahwa mereka harus
bisa menembak kawannya kalau memang diperlukan dalam misi. Seketika Un Gwang
berubah serius, apa brothernya tidak keberatan melakukan hal itu?
Dong
Hyun menganggap Seol Woo sebagai orang yang luar biasa. Orang yang tidak boleh
menjadi musuh. Dia bahkan tak punya emosi saat menjalankan misi atau bermain
game. Tapi untuk misi kali ini, dia kelihatan berbeda. K yang dulu pasti sudah
mendapatkan bayaran saat di tembak dan menghilang.
Un
Gwang semakin serius, “Apa karena kelemahannya?”
Bisa
jadi, bagi agen rahasia, orang-orang didekat dia bisa menjadi kelemahan. Dong
Hyun menyadari raut wajah Un Gwang yang tampak tidak tenang. Ia tertawa kikuk, Jangan
khawatir soal itu. K selalu bisa menangani masalah itu.
Seol
Woo pergi ke gereja untuk menemui Pastor Michael. Tapi sayangnya, dia sudah
pergi dan meninggalkan surat yang ia titipkan pada seorang suster. Seol Woo
membaca surat bertuliskan huruf braille itu.
“Kau mungkin datang mencariku karena ada
yang ingin kautanyakan tapi aku tidak punya kebijaksanaan, lagi untuk bercerita
denganmu. Tapi aku harus memperingatkanmu. Kau tidak boleh menyentuh barang
yang menyebabkan agen Y meninggal. Itu jauh melampaui apa yang kau bayangkan.
Jurang gelap yang paling gelap. Menghilanglah selagi sempat. Jangan percaya
siapapun.”
Song
Yi melihat tas hadiah dari Seol Woo, sepertinya dia cukup pintar memilihnya.
Mereka berdua sudah putus dan Do Ha kelihatan seperti mau mati. Sekarang mereka
malah balikan lagi. Apa dia senang?
“Ya,
senang. Sangat senang.”
Song
Yi paham betul senyum yang ditujukan Do Ha sangat aneh, kenapa dia terlihat
seperti itu? Do Ha mengaku senang, tapi terkadang saat tengah bersama, Seol Woo
tampak terasingkan dan menakutkan. Dia tahu kalau Seol Woo peduli padanya, tapi
dia kadang sangat dingin.
Begitulah
hubungan antara kekasih, Song Yi bisa memahaminya. Meskipun saling mencintai,
tidak serta-merta membuat mereka memahami segalanya satu sama lain. Nikmati
saja-lah selagi bisa.
Baiklah,
Do Ha akan menikmatinya dan bahagia saat bersamanya. Dia sangat mesra dan jago
bertarung. Song Yi rasa bertarung bukan hal yang bisa dibanggakan. Tidak bagi
Do Ha, ia harus membanggakannya.
Berdasarkan
surat yang ditulis Michael, Seol Woo yakin kalau dia bukanlah orang yang meniru
Agen Y. Dong Hyun juga sudah menyinggung masalah Y dihadapan In Soo, tapi
sepertinya bukan dia. Lalu dia mengikuti Ayah, dan dilihat dari kemarahannya
saat mengetahui In Soo yang sudah menjebaknya, sepertinya bukan dia orangnya.
Hm..
jadi tidak seorang pun dari orang yang mereka dua adalah dalangnya. Dong Hyun
bertanya tentang kemungkinan keterlibatan Seung Jae. Seol Woo belum bisa
memastikannya, dia sudah memasang umpan dan dia pasti akan menggigitnya.
Dong
Hyun berdecak melihat Un Gwang yang tidur di sofa. Apa yang harus mereka
lakukan padanya? Seol Woo tidak mau ambil pusing, biarkan saja disana. Besok,
dia akan membangunkannya.
“Kau
mau membiarkan dia tidur disini?”
“Terus
bagaimana? Haruskah aku menggendong orang sebesar itu? Sunbae, kau pulang
saja.”
Dengan
perhatian, Seol Woo menyelimuti tubuh Un Gwang yang kedinginan.
In
Soo masuk ke ruang gelap menemui seorang pria yang terikat di kursi. Direktur
Park dari Songsan Grup, apa dia mengenalinya? Tanpa basa-basi, In Soo berkata
kalau dia mengetahui riwayat korupsi Direktur Park di Songsan. Jumlahnya mungkin
sudah bisa untuk membeli gedung pencakar langit.
“Apa
sekarang, kau mengancamku?” Direktur Park melotot.
Tepat
sekali. In Soo menampar wajah Direktur Park, bicara yang sopan dan turunkan
matanya. Ia bertanya apakah Almarhum Ketua Mo menyimpan rekaman di tempat lain.
Direktur Park menjawab dengan gemetaran kalau dia tidak mengetahuinya, dia
hanya mengurusi masalah keuangan.
“Apa
kau juga terus mempertahankan dana gelap setelah Mo Seung Jae mengambil alih?”
“Ya.
“Baiklah.
Berarti, ayo kita lakukan ini. Sebagai cara untuk bertobat atas kesalahan masa
lalumu, kenapa kau tidak membuat pengakuan publik saja?”
Esok
harinya, Seung Jae melakukan peresmian untuk yayasan beasiswa anak-anak tidak
mampu. Bersamaan dengan itu, di tempat lain, Direktur Park memberikan pengakuan
publik mengenai dana gelap Songsan. Mereka melakukan kecurangan, bahkan dibawah
pimpinan Mo Seung Jae saat ini.
In
Soo menambahkan kalau pihak mereka akan mengantar Direktur Park ke kantor
kejaksaan. Seung Jae meresmikan yayasannya dengan tanpa kendala. Namun begitu
acara pemotongan pita selesai, para wartawan malah sibuk sendiri saling
kasak-kusuk membaca kabar di ponselnya.
Seung
Jae marah besar, dia sudah kecolongan kali ini. Suap pakai uang, ancam mereka,
pokoknya lakukan apa pun untuk menghentikannya!
Tae
Ho datang menemui mereka. Seung Jae dengan geram menyuruhnya menghubungi
Direktur BIN dan suruh temui dia. Lakukan apapun untuk bisa menyelesaikan
masalah ini dengan cepat.
Seung
Jae pergi dari ruangannya dengan terburu-buru. Dia menelepon Seol Woo dan
mengajaknya membuat kesepakatan. Tanpa banyak kata, Seol Woo mengajukan syarat
imbalan 5 juta dollar. Seung Jae tidak masalah, asalkan dia bisa membuahkan
hasil.
“Siapa
itu?” tanya Do Ha yang berada tak jauh dari Seol Woo.
Seol
Woo berbohong mengatakan kalau Lee Sunbae yang menghubunginya. Mereka kan tidak
punya jadwal, dia mau pergi duluan. Dengan manis, Seol Woo berjanji akan
menghubunginya nanti.
Do
Ha mengiyakan namun tampak jelas kalau ia mengkhawatirkannya. Apalagi dia bisa
melihat perubahan ekspresi Seol Woo ketika berjalan pergi.
Mi
Eun menyapa Tae Ho yang sudah tak berjumpa lama, mereka berada di pihak yang
sama kan? Tae Ho tidak menjawab, dia permisi mau pergi.
Mi
Eun memperingatkan supaya Tae Ho tetap fokus kalau memang ingin bergabung
dengan pihaknya. Sekarang, ini soal hidup atau mati, melindungi atau menghilang.
Jangan mengesampingkan metode apapun dan memperbaiki masalah anggota Kongres
Baek.
Un
Gwang dan staff-nya tengah membahas masalah tempat syuting. Tidak ada masalah
sejauh ini. Salah satu dari mereka suka dengan katredral yang dikunjungi
kemarin. Sepertinya akan bagus kalau digunakan sebagai adegan penikahan.
CEO
Ji suka dengan Katedral Annam. Dia sering mengunjunginya saat masih menjadi managernya
Mi Eun. Do Ha dan Un Gwang langsung berubah serius, Mi Eun sering berkunjung
kesana?
“Ya.
Tapi dia tidak pernah pergi ke sana hari Minggu, dia kesana tiap hari Senin. Dia
bilang dia lebih senang beribadah kalau sepi. Katanya dia lebih nyaman begitu.”
Seol
Woo mengabari Dong Hyun kalau Seung Jae sudah memakan umpan mereka. Dong Hyun
bertanya, apa yang akan ia lakukan?
Seol
Woo tersenyum licik. Lawan mereka saat ini adalah Anggota Kongres Baek. Dia
memulai pertarungan dengan menggunakan konspirasi dan sabotase. Mereka tak
boleh terlalu baik padanya kan?
Anggota
BIN datang ke tempat Direktur Park untuk menahannya. Namun Direktur Park
buru-buru kabur dengan mobilnya dan menyuruh anak buahnya menahan mereka semua.
Ia pun bergegas menelepon In Soo untuk memberitahukan kalau ia sudah lolos dari
anggota BIN.
“Baiklah.
Ketika sampai di Kantor Kejaksaan Jaksa Penuntut Umum-nya salah satu orang
kami. Jawab saja pertanyaannya dengan jujur.”
Baiklah,
Direktur Park segera memutus sambungan teleponnya. Tapi begitu melihat ke
jalanan, ia sadar kalau mobil yang ditumpanginya bukan pergi ke Kantor
Kejaksaan. Begitu menoleh ke kursi supir, supirnya sudah menunjukkan pistol.
Seol
Woo-lah orangnya, “Tetaplah tenang. Jika kau bertindak bodoh, mobil ini akan
tabrakan.”
Dia
membawa Direktur Park menemui Dong Hyun. Dong Hyun menunjukkan tanda
pengenalnya kalau dia adalah seorang jaksa. Direktur Park mengernyit, dia juga
mau pergi ke kantor kejaksaan.
“Jaksa
Park itu orangnya Anggota Kongres Baek yang menyamar sebagai jaksa.” Dong Hyun
melihat koper Direktur Park “Apa itu dokumen tentang keterlibatan Mo Seung Jae
dengan dana gelap?”
Direktur
Park menyerahkan dokumen yang berisi rincian dana gelap Songsan. Dong Hyun
ingin mengajukan beberapa pertanyaan, dia dengar kalau dulu Direktur Park
dengan Ketua Mo. Apakah dia tahu brankas rahasia yang berada di lantai 58
Songsan?
Seol
Woo melakukan pertemuan dengan Tae Ho. Tae Ho menuntutnya untuk mengatakan
apakah dia yang sudak menculik Direktur Keuangan Songsan. Entahlah, jawab Seol
Woo. Seorang agen Ghost yang terampil tidak akan meninggalkan jejak.
Tae
Ho menghela nafas, “Apa kau membuat kesepakatan
dengan Mo Seung Jae?”
“Anda
tidak akan menyerahkan direkturnya, bukan? Anda akan melindunginya sebelum Mo
Seung Jae bisa mendatanginya kan?”
Tae
Ho berkata kalau Agen BIN tidak boleh menculik warga sipil. Aih, Seol Woo
merasa tidak cocok dengan hal semacam itu. Tae Ho penasaran dengan rencana Seol
Woo sebenarnya, apa dia ingin balas dendam?
“Anda
tahu sendiri bagaimana aku bekerja dan menyelesaikan misi.”
In
Soo pasang senyum ramah saat berkampanye dan bercakap bersama pendukungnya.
Seseorang menjabat tangannya dan meninggalkan flashdisk. Ia agak terkejut
mengetahui pria yang memberikan flashdisk itu adalah Ki Chul.
Ki
Chul menyapanya, lama tak jumpa, meskipun sebenarnya dia tak senang bertemu
dengannya. In Soo tak menyangka kalau kecoaknya masih hidup. Ki Chul masih
punya banyak dendam kalau harus mati begitu saja.
“Kau
sekarang mengancamku?”
Ki
Chul menyuruhnya supaya melihat saja hadiah yang ia berikan. Dan mundurlah dengan
tenang. Begitu berjalan menjauh, Ki Chul menghubungi seseorang untuk melapor
kalau dia sudah memberikan flashdisk-nya.
Di
ruang interogasi, Direktur Park yang sebelumnya mengakui adanya dana gelap di Songsan,
kini dia berbalik menyangkal semua ucapannya.
Sementara
itu, In Soo sangat geram mengetahui flashdisk yang diberikan Ki Chul berisi
rekaman suaranya yang memerintahkan Ki Chul membunuh Robert Yoon. Ia membanting
laptopnya untuk melampiaskan kekesalannya.
Esok
harinya, In Soo terpaksa membuat koferensi pers mengumumkan pengunduran dirinya
dari pemilu. Ia akan bertanggungjawab atas segala skandal korupsi baru-baru ini
dan pensiun dari dunia politik sepenuhnya.
Seol
Woo pergi ke rumah Seung Jae untuk mengantarkan buku besar Songsan. Seung Jae
tampak puas dengan cara kerjanya. Dia tidak membuat salinan buku besarnya kan?
“Kau
akan percaya aku kalau aku bilang tidak?”
Seung
Jae tersenyum dan memberikan uang lima juta dollar sesuai kesepakatan mereka. Apa
dia akan pergi begitu saja setelah menerima bayarannya? Asal bayarannya tepat,
Seol Woo menyuruh Seung Jae menghubunginya saja kalau perlu.
Un
Gwang sibuk memberihkan ukiran kayunya. Tiga orang anggota BIN dulunya saling
bekerjasama, pasti mereka kesepian sekarang. Do Ha memperhatikannya dengan
curiga, saat ini Seol Woo sedang menjalankan misi kan?
Tidak,
Un Gwang berkelit. Do Ha yakin akan firasatnya, dia ini tidak bodoh. Seol Woo
pasti merahasiakannya karena khawatir, tapi tanpa dikata pun dia sudah
menyadarinya.
Un
Gwang berubah serius, ia meminta Do Ha untuk berpura-pura tak mengetahuinya. Orang-orang
terdekat akan menjadi kelemahan bagi Agen Rahasia. Dia agen terampil, dia pasti
akan mengurusnya.
Disisi
lain, Seol Woo sedang memperhatikan uang lima juta dollarnya. Ia masih bimbang
mengingat permintaan Un Gwang supaya dia tetap tinggal disana. Dan Ki Chul juga
menyuruhnya untuk membuat keputusan. Dan Do Ha.. Do Ha yang melakukan misi
sepasang kekasih dengannya.
Do
Ha datang memanggil Seol Woo. Tak lama kemudian, mereka berdua sudah asyik
bermain game. Do Ha mengatakan kalau mereka akan melakukan syuting di katedral
Annam. Dan dia dengan Mi Eun sering datang ke sana setiap hari senin,
mencurigakan yah?
“Memang
mencurigakan.”
Do
Ha bersorak karena memenangkan gamenya. Seol Woo memohon supaya bisa memainkan
game-nya sekali lagi. Do Ha menolak, memangnya dia masih mau kalah lagi? Seol Woo
menyilangkan tangan di depan dada. Dia tuh cuma sengaja membiarkan Do Ha
menang, dia ini kan pria jantan.
Do
Ha menatap dalam manik mata Seol Woo, “benarkah? Aku percaya padamu.”
“Aneh
jika kau percaya kalau lelucon itu kebenaran.”
“Aku
juga akan mempercayai kebohonganmu. Saat aku bersamamu, aku ingin bahagia
terlepas dari apapun. Karena kita memainkan taktik sepasang kekasih.”
Sharon
kesal sudah berhari-hari Tae Ho tidak
memberikan kabar dan tiba-tiba dia sms kalau dia merindukannya. Tae Ho tidak
mau menceritakan apa yang dialaminya, ini menyangkut keamanan nasional.
“Pasti
ada yang tidak beres. Apa kau selalu minum buat mengatasinya?”
Tae
Ho menawarinya minum. Sharon menolak, dia tak bisa minum soju. Apa mereka akan
terus begini kalau menikah? Dia sering dengan dari wanita yang punya suami
anggota BIN, katanya sampai lupa kalau dia punya suami. Sharon memang tidak
bisa minum, tapi dia akan menemani Tae Ho.
Tae
Ho mengajukan surat pengunduran dirinya pada Direktur BIN. Ia merasa tak memenuhi
syarat menjadi pegawai negeri, apalagi agen BIN. Direktur Bin terkejut, omong
kosong apa itu? Apa dia tidak sebegitu bertanggung jawabnya hingga dia berhenti
dari misi?
“Misi
ini akan berhasil sempurna tanpa aku. Ada agen Ghost K yang mengatasinya. Terima
kasih atas segalanya.”
Dong
Hyun yakin kalau ruang lantai 58 memang menyimpan sesuatu. Menurut Direktur
Park, Ketua Mo merancang sendiri ruangan itu. Ia bahkan mencari orang yang
membangun konstruksinya dan orang itu sudah meninggal. Mencurigakan sekali.
Seol
Woo terdiam mengingat semua clue yang ia dapatkan selama ini, “Jadi, jawabannya
ada di lantai 58.”
Seol
Woo pergi ke Songsan lantai 58 untuk kembali mengecek ruangan tersebut menggunakan
sebuah alat. Belum berhasil menemukan apapun, tiba-tiba lampu ruangan menyala
dan Mi Eun masuk kesana.
Mi
Eun saat itu sibuk teleponan dengan seseorang. Dia tampak terkejut dengan
kehadirannya disana, ia pun segera memutus sambungan teleponnya. Seol Woo
memperkenalkan diri sebagai Pengawal Un Gwang. Ketua Tim Jang menjadikannya
sebagai pengawal Un Gwang dengan koneksi Mi Eun, pasti dia sudah tahu kalau
dirinya adalah Anggota BIN.
“Kau
mau apa kemari?”
Seol
Woo ingin mencari rekaman Anggota Kongres Baek seperti yang diperintahkan Agen Y.
Bukankah itu perintahnya? Song Mi Eun-ssi.. bukan.. Ghost Sunbaenim.
Kira2 siapa yaaa Agen Y ini?? Bikin penasaran saja :/, lanjut ep 14 nyaaa :) makasih ;)
BalasHapusMakin jatuh cinta dan penasarannn...
BalasHapusDitunggu bronchitis eps 14 nya ya...makasih
BalasHapuswoowwww...... So Mien Un kah...?????
BalasHapusEpisode 14 kok baru part 1 kayaknya yaaa....
ditunggu sinopnya mBakkk...
TQ atas sinopnya yaaaaa..... Daebak!!