SINOPSIS Man To
Man Episode 14 Bagian 2
Sumber gambar:
jtbc
Do
Ha tak menyangka dengan kedatangan Seol Woo ke Katedral Annam. Seol Woo dengan
khawatir menanyai alasannya datang kesana. Do Ha mengaku kalau dia datang
kesana untuk berdoa. Melihat GPS di ponsel Seol Woo, ia tahu kalau Seol Woo
datang kesana karena koinnya. Apa dia mengkhawatirkannya?
Tanpa
banyak kata, Seol Woo menarik Do Ha dalam pelukannya. Pelukan penuh kelegaan.
Mereka
berdua duduk bersama. Do Ha kira Pastor Michael sudah benar-benar pergi. Seol
Woo berkata kalau dia menghilang saat dia masih sempat. Ia melihat tas yang
digunakan Do Ha, tasnya cantik.
Do
Ha membenarkan, soalnya tas itu bukan tas mata-mata. Dia tak bisa membayangkan
pasangan yang saling membuntuti dan semacamnya. Seol Woo menggenggam tangannya,
semua ini akan segera berakhir.
Sepulangnya
ke rumah, Do Ha masih duduk dengan banyak pikiran. Song Yi datang
menghampirinya, apa dia baru saja berkencan di katedral suci tengah malam?
Mereka
berdua bertemu karena khawatir dan masih khawatir saat bertemu. Apakah itu bisa
dianggap kencan? Do Ha khawatir kalau Seol Woo terluka atau dia lenyap meskipun
dia berusaha mempercayainya.
“Jika
kau ingin percaya kepadanya, itu berarti kau tidak memercayainya. Cinta macam
apa itu? Kau seharusnya mencintai saja.”
“Aku
tahu. Ini bukan jenis cinta yang sederhana bagi kami.” Jawab Do Ha.
Dong
Hyun tidak setuju untuk menjadikan Ayah Do Ha menjadi mata-mata. Dia warga
sipil biasa. Seol Woo yakin kalau Ayah Do Ha bisa mengatasinya, daripada mereka
membiarkannya tak terkendali.
Seol
Woo memperhatikan foto-foto di papan informasi data pribadi Ketua Mo Byung Do. Disana
ada foto senapan bergambar naga. Ketua Mo adalah orang yang tak mempercayai
siapapun dan menyukai teka-teki. Melihat hiasan dinding di Songsan penuh dengan
kepala binatang yang diawetkan, apa Songsan punya tanah atau pegunungan dimana
perburuan diizinkan?
Dong
Hyun kira tidak ada. Setelah berfikir beberapa saat, ia baru ingat kalau
Songsan punya perizinan perburuan disuatu tempat. Seol Woo bertanya, dimana?
Esok
harinya, Seol Woo langsung pergi ke hutan pribadi itu. Dia menemui penjaga
disana dan mengaku sebagai Petugas Badan Perlindungan Lingkungan. Ia bertanya,
bukankah perburuan disana dilarang?
“Apa
kau tahu tanah siapa ini?” ketus Bapak Penjaga.
“Seharusnya
aku tidak perlu tahu, 'kan? Akan kucari tahu. Aku yakin tidak ada masalah
secara hukum, 'kan?”
Si
Penjaga mulai kesal, dia kan sudah datang kesana tiga bulan lalu. Kenapa dia
kembali? Seol Woo agak terkejut mengetahui orang lain sudah datang kesana. Ia
pun menunjukkan foto Agen Yoon pada Pak Penjaga, apa ini orangnya?
Pak
Penjaga mengiyakan. Dia masuk ke hutan dan mencari kemana-mana, dia turun
setelah tiga hari. Seol Woo melihat tanda naga di senapan yang tengah dibersihkan
olehnya, tanda apa yang ada disenapan itu?
“Pertanyaanmu
sama dengannya. Semua senapan saat ini memiliki desain seperti ini.”
“Apa
itu berarti sesuatu?”
“Aku
hanya menjaga mereka jadi aku tidak tahu banyak.”
Seorang
petinggi Songsan menunjukkan dokumen yang berisi saham yang diterima dengan
nama pinjaman. Mereka akan mengungkapkannya hari ini sesuai perintah Seung Jae.
Selain surat wasiat, semua dokumen Songsan, baik formal maupun informal dapat
diakses olehnya.
“Warisan?”
tanya Mi Eun.
“Ya.
Sesuai dengan perintah khusus ketua sendiri hanya Presdir Mo Seung Jae yang
bisa melihatnya.”
Seol
Woo memberitahukan Mi Eun kalau tempat berburu pribadi itu sepertinya bukan
tempat yang penting. Agen Yoon sudah pernah kesana, melihat dia kembali dengan
tangan kosong, tempat itu bukanlah kekuatannya.
“Ada
hal lain yang ditinggalkan oleh Ketua Mo pada Seung Jae saja.”
“Apa
itu?” tanya Seol Woo.
“Warisannya.”
In
Soo pergi ke tempat pertemuan. Tapi setelah kemundurannya, tak ada seorang pun
yang datang menemuinya. Dia menghubungi kolega-nya satu persatu namun tak ada
yang mengangkat teleponnya.
Ayah
Do Ha yang masih terus mengikuti In Soo masuk ke ruang pertemuan dengan
menggunakan seragam pelayan dan wig. Dia menuangkan bir untuknya dan diam-diam melekatkan
alat penyadap dibawah meja. Wkwk.. cuma melakukan tugas itu saja, Ayah Do Ha
udah gemetaran pas keluar.
Setelah
beberapa saat, hanya Agen Yong saja yang menemui In Soo. In Soo bertanya dengan
nada licik, “Anak dari Seung Jae itu orang tunggal, 'bukan? Keluarga itu pasti
tidak diberkati dengan banyak anak.”
Seol
Woo dan Dong Hyun mendengarkan percakapan mereka. Dong Hyun bener-bener kesel
dengan b*jingan satu ini, dia mau mengejar anak Mo Seung Jae. Apa mereka lebih
baik menceritakannya pada Mi Eun? Dia kan Ibunya.
Tidak
bisa, cegah Seol Woo. Dia bisa mengacaukan rencananya sendiri. Dia akan
menggunakan kesempatan ini untuk melenyapkan Anggota Kongres Baek sepenuhnya.
Mereka akan menjebaknya.
Agen
Yong dan anak buahnya sudah bersiap didepan sekolah Jae Young. Mereka langsung
bersiap saat melihat anak-anak pulang sekolah.
Seung
Jae murka mengetahui anak semata wayangnya diculik. Dia menampar Sekretaris
Jang karena kehilangan jejak anaknya. Pokoknya, temukan dia dengan cara apapun.
Siapapun yang menculiknya, bunuh saja ditempat.
Mi
Eun yang biasanya tenang pun kali ini menangis. Ia meremas tangannya penuh
kekhawatiran.
Tapi
mobil yang digunakan oleh Agen Yong untuk menculik dengan mudahnya di pepet
oleh Dong Hyun dkk. Mereka pun tak bisa kemana-mana lagi. Penculikan gagal.
Seol
Woo sudah mengamankan para penculik itu. Dia mengabarkan pada Seung Jae kalau
putranya aman dan orang yang menculiknya adalah Anggota Kongres Baek.
Mengetahui tentang hal itu, Seung Jae makin murka. Dimana putranya sekarang?
“Aku
sudah mengamankannya, jadi tidak perlu khawatir. Sekarang, dengar baik-baik...”
Saat
membuka matanya, Jae Young sudah ada di rumah Un Gwang dan Un Gwang menggunakan
pakaian Dark Deathnya. Ia takjub melihat Dark Death didepan matanya. Un Gwang
mengatakan kalau dia adalah orang yang telah menyelamatkannya.
“Uwaah..
Dark Death terbaik.”
Seung
Jae mendapatkan kiriman foto Jae Young yang tertidur pulas. Dia dan Mi Eun bisa
bernafas lega sekarang. Seol Woo menyuruh mereka untuk tidak mempercayai petugas
keamanan dan meminta Mi Eun menjemputnya sendiri. Mi Eun mengerti, ia akan
kesana sendiri.
Ki
Chul membantu Seol Woo dan bertanya apakah dia yang menjebak Anggota Kongres
Baek? Ini tidak akan terselesaikan hanya dengan mengurung Anggota Kongres Baek.
Seol Woo mengatakan jika ia dalam pencarian rekaman yang hilang.
Ia
menunjukkan foto senapan bertanda naga, apa dia mengetahui sesuatu tentang itu?
Ki Chul tak mengetahuinya. Seol Woo pun membuat kesimpulan kalau tanda itu
tidak ada hubungannya dengan In Soo.
Jae
Young menunggangi Un Gwang dan menjadikannya sebagai Kuda Dark Death. Un Gwang
protes, mana ada kuda Dark Death, Dark Death itu terbang. Uwah.. Jae Young
makin excited dan menyuruhnya untuk terbang. Tunjukkan padanya.
Berabeh
sendiri kan ngomong begitu. Meskipun sudah pegal-pegal, Un Gwang memutuskan
untuk tetap menjadi kuda saja.
Do
Ha datang kesana, ia heran melihat anak yang ia temui di museum robot ada
disana. Bagaimana bisa dia disana? Apa jangan-jangan.. Oppa yang sudah
menculiknya. Un Gwang menjelaskan kalau mereka yang telah menyelamatkannya dari
penculik.
“Kau
siapa? Perkenalkan dirimu.” Ucap Jae Young.
“Anak
kecil harus tetap diam. Dark Death, kenapa kau tidak menjelaskan apa yang
sedang terjadi?”
Mi
Eun menghampiri Seol Woo, tanpa banyak omong, dia langsung menamparnya dengan
kesal. Seol Woo meminta maaf karena dia tak memberitahunya lebih dulu. Mi Eun
masih marah, tapi kalau dia diberitahu maka mereka tak akan bisa memenjarakan
In Soo.
Seol
Woo bilang kalau dia belum bisa menemukan petunjuk mengenai rekaman yang
hilang. Mi Eun memberitahukan kalau dia sudah berhasil mendapatkan dokumen
warisan Seung Jae. Ia memberikannya pada Seol Woo, dan tanda yang digunakan
dalam amplop penyimpannya sama dengan tanda pada senapan.
“Jae
Young sedang bersama dengan Yeo Un Gwang. Dia satu-satunya orang yang bisa kau
percayai.” Ujar Seol Woo.
Seung
Jae bertemu dengan In Soo, ia berpura-pura khawatir akan kondisi putranya. In
Soo memberikan surat perjanjian untuk menjadikannya sebagai Ketua Yayasan. Juga
kesepakatan transfer 51% saham Songsan. Pangeran Songsan pasti sangat berharga,
bukan?
Seung
Jae menertawakan sikap angkuh In Soo sekarang. Dia menunjukkan rekaman
pembicaraan mereka, “Kau ini terlalu banyak bicara. Kau tahu sendiri apa
ruangan ini namun kau mengakuinya sendiri.”
In
Soo mengernyit heran, “Apa kau sudah gila? Apa kau tak peduli dengan apa yang terjadi pada anakmu?”
“Aku
selalu ingin mengatakannya padamu. Carilah bawahan yang tangguh.”
In
Soo diseret keluar dari ruangan Seung Jae dan Dong Hyun sudah menunggu untuk
menangkapnya.
Mi
Eun menemui putranya dan langsung menghambur dalam pelukannya. Ia begitu
mencemaskannya. Dengan polos, Jae Young mengatakan kalau Dark Death lah yang
sudah menyelamatkannya.
Un
Gwang menunjukkan jempolnya. Dia menuntut janji Jae Young yang sudah ia katakan
sebelumnya. Jae Young mengerti, pertemuannya dengan Dark Death adalah rahasia
mereka berdua.
Terimakasih,
ucap Mi Eun pada Un Gwang. Un Gwang pun mengucapkan satu permintaan padanya, “Sehat-sehatlah.”
Seung
Jae memuji kerja bagus Seol Woo, bagaimana bisa dia tahu kalau In Soo akan
melalukan hal semacam itu? Seol Woo menggunakan instingnya, dia yakin In Soo tidak
akan menyerah begitu saja dan ia selalu mengawasinya. Seung Jae pikir dia tidak
pernah menjanjikan apapun sebagai imbalan padanya.
Memang
perjanjian haruslah jelas, dan Seol Woo memang sudah mengatakan kalau dia ingin
melenyapkan In Soo (jadi dia tak mengharapkan imbalan). Seung Jae tersenyum, ia
tidak berencana untuk memberikan ucapan terimakasih saja. Katakan apa yang ia
inginkan, ia bisa memberikan perusahaan anak cabang untuknya.
Tidak
perlu, Seol Woo hanya menyelesaikan ucapan terakhir. Tapi kalau memang dia
ingin memberi penghargaan, Seol Woo ingin meminta ukiran kayu miliknya. Seung
Jae memberikan ukiran kayu tanpa banyak kata. Dia menawarkan, bagaimana kalau
Seol Woo menjadi pekerja tetap untuknya?
“Hubungi
aku jika kau butuh aku. Asal syaratnya benar akan kulakukan semua maumu.”
Do
Ha mengejar Mi Eun untuk mengembalikan tas Jae Young. Ia bersyukur karena
putranya telah kembali dengan selamat. Hati-hati, ia bertanya apakah Mi Eun tahu
kalau Seol Woo bukanlah pengawal biasa? Soalnya, dia-lah orang yang sudah
merekomendasikannya.
Mi
Eun melihat cincin yang tersemat dijari manis Do Ha. Dia yakin kalau Do Ha
sedang banyak pikiran. Tapi, dia harus percaya dengan apa yang dilihatnya.
Kalau dia berfikir diluar itu, fikirannya akan terbebani. Mata Do Ha meremang
mendengar nasehat dari Mi Eun.
Dalam
perjalanannya, Mi Eun masih terus memikirkan interaksi antara Jae Young dan Un
Gwang barusan. Disisi lain, Un Gwang pun masih mengingat bagaimana Mi Eun
memeluk putranya dengan penuh kasih sayang. (Waduh.. anaknya Un Gwang?)
Do
Ha masih banyak pikiran. Mengenang pertemuan pertamanya dengan Seol Woo dan
bagaimana dia mengetahui Seol Woo adalah agen rahasia. Pekerjaannya yang sangat
beresiko membuatnya khawatir. Tapi ucapan Mi Eun terngiang dikepalanya, dia
harus mempercayai apa yang dilihatnya.
Seol
Woo membaca akta wasiat yang ditinggalkan oleh Ketua Mo. Dia menggunakan sinar
untuk mendeteksi adanya bahan kimia, tapi tak ada tanda-tanda penggunaan bahan
kimia dalam kertas itu.
“Orang berkuasa yang hanya menginginkan uang
akan gagal dan orang kaya yang menginginkan kekuasaan akan mati. Semuanya,
kecuali diriku sendiri, atangilah cucuku, Mo Seung Jae.”
Tiba-tiba
Seol Woo menyadari sesuatu, dia menghampiri papan berisi foto-foto ruangan
Songsan. Dalam akta itu tertulis, ‘Semuanya,
kecuali diriku sendiri’, Seol Woo pun menatap lukisan Ketua Mo. Dia sudah
berhasil memecahkan teka-tekinya.
Terdengar
suara langkah kaki seseorang masuk ke studio. Seol Woo tersenyum menyadari
kedatangan Do Ha, dia tak menyangka kalau dia mau datang kesana. Do Ha berkata
kalau dia baru saja dari rumah Un Gwang Oppa.
Seol
Woo ingin menjelaskan tentang misinya kali ini. Namun Do Ha menghentikan
ucapannya, dia yakin Seol Woo melakukannya karena takut ia mengkhawatirkannya.
Selain taktik sepasanga kekasih, dia tengah melakukan taktik lain kan?
Do
Ha melihat tangan Seol Woo yang tak menggunakan cincin. Sepertinya dia tidak
menggunakan cincin selama menjalankan misi. Kecewa, Do Ha tetap tersenyum. Dia
tahu kalau dirinya adalah kelemahan bagi Seol Woo.
Aish,
penculik itu memang keterlaluan melibatkan anak kecil. Untung Seol Woo
menyelamatkannya. Do Ha ingin selalu menghibur Seol Woo selama menjalani
kegiatannya. Ia ingin selalu mempercayai janjinya, saling mencintai dan hidup
bahagia. Tapi itu artinya mereka harus saling bekerja keras.
Segala
upaya, dia sudah berusaha untuk mempertahankannya. Dan Seol Woo sudah berusaha
keras melindunginya. Pertarungan Cha Do Ha sudah berakhir disini. Ia ingin
mengakhiri taktik sepasang kekasih.
Do
Ha mengembalikan koin GPS-nya. Seol Woo menutup tangan Do Ha, taktik masih
dalam proses. Bertahanlah satu hari.
Seol
Woo menelepon seseorang, “Malam ini, setiap misi akan dihentikan.”
Seol
Woo menyelinap ke gedung Songsan. Dia mengabari Dong Hyun kalau dia sudah
memecahkan teka-tekinya. Dia tahu dari kata ‘kecuali dirinya sendiri’ yang
ditulis Ketua Mo. Kalau Seung Jae menurunkan lukisan Ketua Mo, maka dia mewarisi
segala warisan kakeknya.
Ia
pun bergegas menurunkan lukisan Ketua Mo. Dibalik lukisan itu terdapat brankas
dengan tiga kunci. Seol Woo memasangnya sesuai petunjuk yang ia temukan dari
denah lukisan. Brankas berhasil dibuka dengan mulus, didalamnya terdapat
rekaman Baek In Soo dan juga gulungan tentang Agen Ghost Generasi Pertama.
Seung
Jae menerima telepon dari seseorang. Wajahnya menegang mengetahui ada orang
yang menyusup ke kantornya.
Seol
Woo menyerahkan rekaman itu berserta file-nya pada Dong Hyun. Dia membiarkan
kejaksaan yang akan memproses kasusnya. Selain itu, dia masih penasaran dengan
tanda naga itu. Dong Hyun heran, mereka kan tidak membutuhkannya lagi? Untuk apa?
Tetap
saja, Seol Woo masih penasaran. Dong Hyun mengiyakan, dia akan mencaritahu
tentang itu juga. Seol Woo berterimakasih, ia bergegas untuk pergi ke suatu
tempat dengan riang. Ada misi lain yang harus ia akhiri.
Dong
Hyun menghubungi Tae Ho yang kini berada di hutan. Dia ingin Tae Ho mencari
tahu tentang sebuah tanda. Dia akan mengirimkannya. Sedangkan untuk rekaman
yang hilang, dia sudah menemukannya.
Seol
Woo menemui Do Ha dengan bahagia karena dia sudah menyelesaikan tugas
terakhirnya. Dia tak punya tugas lagi dan.. Ponsel Seol Woo berdering, dia
mengernyit menerima telepon itu. Begitu dia mendengar apa yang diucapkan oleh
orang diseberang telepon, wajahnya mulai menegang.
Dia
pun bergegas pergi ke suatu tempat.
Dong
Hyun mengabarkan pada Direktur BIN kalau dia berhasil menyelesaikan tugasnya.
Direktur BIN menyuruh Dong Hyun untuk membawa rekaman dan dokumen itu ke mobil
yang terparkir di pinggir jalan. Ia berterimakasih karena Dong Hyun sudah
menyelesaikan tugasnya.
Dong
Hyun menyeberang jalan. Dan tiba-tiba ada cahaya lampu mobil menyorot ke
wajahnya dan sebuah truk melintas dengan begitu kencang. Tanpa sempat
menghindar, tubuh Dong Hyun terhantam truk dan terseret jauh. Ransel yang
berisi rekaman dan dokumen rahasia itu terjatuh dijalan.
Disisi
lain, Direktur BIN tenang-tenang saja. Dia membuka sebuah box dan dalam box
tersebut tersimpan senapan yang punya tanda naga.
akhirnyaaaaa........ terbit juga ya mBak tulisannya.
BalasHapusTerima kasih...
Daebakkk!!!!