SINOPSIS My Secret
Friend Episode 1
Seorang
gadis tampak sangat sedih saat itu. Dia mengatakan pada pria dihadapannya,
orang sepertinya tidak akan tahu bagaimana perasaannya. Pria itu mengambil satu
langkah mendekati gadis itu.
“Aku
pasti akan melakukannya. Aku milikmu. Dengan satu kata saja, maka kau takkan
melihatku lagi.”
“Tinggalkan
aku sendiri!” pinta si gadis.
My Secret Friend:
Cinta yang Memalukan
Gadis
berkacamata tengah duduk dengan gugup dihadapan seorang pria. Dia memanggil
pria itu Latte dan si pria memanggilnya Deejai. Deejai malu-malu mengatakan
kalau dia suka minum kopi dan Latte pandai membuat kopi.
Deejai
meminum kopinya. Pfftt! Kopinya terlalu panas hingga ia memuntahkannya kembali.
Latte sigap mengusap bibir Deejai menggunakan sapu tangan. Tapi saat itu masih
ada busa yang tertinggal dibibirnya, ia pun mengusap bibir Deejai menggunakan
jari.
Kontan
degup jantung Deejai berpacu tak karuan, batinnya terus memekik kegirangan.
Deejai makin malu, dia terus memelintir rambutnya dan berkata kalau mereka
harus coba ken...
Deejai
bangun dari mimpi manis di siang bolong dan berteriak di kelas. Semua perhatian
anak-anak tertuju padanya. Dosen yang sedang membawakan materi menoleh padanya,
siapa yang bertanya padanya?
Seisi
kelas sontak menertawai Deejai. Deejai tak bisa berkata-kata. Ia duduk kemudian
memungut ponselnya dan menutup wajahnya menggunakan topi. Malu banget pastinya.
Sepulang
kuliah, Deejai mampi ke kafe. Latte menyambutnya dan bertanya, apakah dia ingin
memesan kopi favoritnya?
“Favoritku
kan kamu.”
“Maaf?”
Sadar
sudah keceplosan, Deejai langsung menggeleng. Latte menebak kalau Deejai akan
memesan kopi latte rendah gula dan dibawa pulang. Deejai manggut-manggut
mengiyakan. Latte menunjuk bibirnya, tapi hati-hati, jangan sampai kejadian
sebelumnya terjadi lagi. Dan sebagai permintaan maaf atas kesalahan dia
sebelumnya, Latte memberikan kue untuk Deejai.
Teman
Deejai bertanya, “Wah, sepertinya enak.”
Eits..
Deejai tidak mau berbagi. Teman Deejai masa bodoh, soalnya dia sudah
mendapatkan bagiannya sendiri.
Begitu
dilihat, Deejai langsung mendelik.. bentuk kue milik temannya itu lebih manis
ketimbang yang didapatkan Deejai. Keduanya pun sama-sama pengen eksis di sosial
media dan memotret kuenya itu. Sayangnya, ponsel Deejai malah mati dan tak bisa
digunakan.
Deejai
pulang ke rumahnya dengan lesu. Tapi begitu membuka pintu rumahnya, dia mendapati
ada sebuah kado yang tergeletak dilantai. Deejai agak bingung juga sih dari
mana datangnya kado itu.
Begitu
dibuka, pas banget ada ponsel baru didalamnya. Diingat-ingat lagi, beberapa
hari sebelumnya dia pernah main undian di ponsel terus dia dapet hadiah oppo. Kontan
dia memekik senang, “Oh my god! Aku kok beruntung banget!” Deejai mencium
ponselnya penuh suka cinta.
“Hai!”
sapa seseorang.
Deejai
kaget begitu melihat seorang berjas merah sudah duduk disampingnya. Ia celingukan
bingung, ia menyilangkan tangan didepan dada. Panik, ia melempari pria itu
dengan segala sesuatu yang ada dihadapannya. “Iya.. aku tahu kalau aku cantik,
tapi jangan..”
What!
Kontan pria itu bangkit menghampiri Deejai, semua memang akan berbeda cerita
kalau dia punya payudara yang agak besar. Deejai sontak menoleh ke arah dadanya
yang ukurannya pas-pasan. Tapi dia jadi makin ngeri, ia pun melemparkan apapun
pada pria itu.
Pria
itu mendesaknya ke dinding, “Hei! Aku bukan pencuri. Aku bukan orang jahat. Dan
aku bukan hantu!”
Hantu?
Huwaaaa.. Deejai makin kalang kabut dan melemparinya lagi. Pria itu makin
geregetan dan mempersempit jarak diantara mereka. Dia mengatakan kalau ia
adalah milik Deejai. Miliknya? Deejai ngeri sendiri dan langsung menyundul
wajah pria itu.
Akhirnya
mereka berdua bisa duduk tenang juga. Pria itu mengeluh khawatir kalau sampai
layarnya rusak. Deejai dengan acuh tak acuh memberikan cermin. Pria itu
kemudian memperhatikan Deejai dan merapalkan semua profilnya, “Nama kamu
Deejai. Umur 18, berat badan 44 kg dan tinggi badan 158 cm.”
Deejai
kemudian bertanya, jadi dia benar-benar ponselnya? Pria itu membenarkan, dia kan
sudah bilang serius. Apa memang dianya yang bodoh? Deejai tak terima dihina
begitu. Kemudian dia bertanya siapa nama pria dihadapannya itu?
“OPPO
R9s”
“Panjang
banget.”
“Keren
kan?”
Karena
namanya R9, Deejai akan menggantinya jadi Ai Na. R9 menolak, masa tampang kayak
dia punya nama Ai Na? Coba pikirkan yang lain.
“Bodo
amat! Kau milik ku. Maka dari itu, nama kau adalah Ai-Na. Titik!”
Ai
Na sekarang tahu kenapa dari atas sampai bawah, Deejai itu adalah jomblo. Jomblo.
Jomblo. Benar saja dia tak pernah menjalin hubungan sampai sekarang. Dan yang
bikin dia speechlees itu.. tak bisa menjelaskannya, ia menunjukkan sekalian pakaian
dalam yang digunakan oleh Deejai.
Deejai
geregetan banget. Dia itu miliknya dan rumah ini rumahnya, jadi dia menyuruhnya
pergi sekarang juga. Gampang kok, Ai Na menyuruh Deejai untuk mematikan saja
ponselnya dan dia akan pergi.
Deejai
mematikan ponselnya seperti yang diinstruksikan Ai Na dan Ai Na pun seketika
menghilang. Deejai menyalahkan ponselnya lagi dan Ai Na muncul kembali dengan
pakaian berbeda. Dia pun asik menyala-matikan ponselnya.
Ai
Na jadi kesal, “Hei kau!”
Tapi
kemudian Ai Na tiba-tiba kelihatan kesakitan dan lemas. Deejai bingung kenapa
tubuhnya perlahan mulai tembus pandang. Rupanya baterai ponselnya habis, Deejai
pun buru-buru mengisinya.
Deejai
memainkan ponselnya sambil tiduran. Dan saat menoleh, dia dikejutkan dengan
kedatagan Ai Na yang sudah tiduran diranjang yang sama dengannya. Kenapa dia
kembali cepat sekali?
“hei,
memangnya apa yang kau pikirkan? Pikiranmu kotor. Maksudku, kalau kau mengisi
baterainya 5 menit maka aku akan bertahan selama dua jam. Kita akan bertahan
bersama. Bisakah kau menjagaku?”
Iya,
Deejai akan menjaganya. Tapi dia tak perlu muncul sedekat itu dengannya. Ai Na
menunjukkan foto Latte yang ada dinding. Dia bertanya dimana orang itu
sekarang? Apa dia..
“Apa?”
Deejai sensitif.
“Maksudku,
apa dia tahu kalau sangat mengerikan?”
Deejai
kesal soalnya Ai Na ini terus mengerjainya. Dia menyuruhnya pergi dan mematikan
ponselnya.
Malam
harinya, Deejai iseng melihat-lihat foto Latte yang diposting di insta.
Jantungnya pun langsung berdebar tak beraturan.
“Apa
itu?” Ai Na muncul.
Deejai
kaget karena Ai Na muncul tepat disampingnya. Kenapa dia muncul? Ia belum
memanggilnya. Ai Na muncul karena panggilan dari detak jantung Deejai.
Lagipula, kenapa dia bangun malam-malam melihat foto pria?
Ai
Na menunjukkan tanda jempolnya. Deejai sebel dan langsung mematikan ponselnya.
Tepat
jam 7, alarm berbunyi. Ai Na sudah ada disamping Deejai sambil berdengung
membangukannya. Deejai masih malas dan langsung memukul kepalanya. Ai Na masih
terus berdengung sambil mengguncang tempat tidur Deejai.
Deejai
menyerah, “Iya, aku bangun!”
Deejai
datang ke kafe seperti biasanya. Latte memberikan foto polaroid mereka. Itu
adalah foto mereka saat pesta toko, ia memberikannya sebagai souvenir. Ia berharap
Deejai bisa menjaganya. Saat ia melihat foto itu, ia mengingat untuk melakukan
hal yang istimewa untuknya.
Latte
memberikan secangkir kopi lantai dengan taburan coklat berbentuk potret mereka.
Ia berharap Deejai menyukainya. Kontan Deejai makin klepek-klepek tak karuan.
Dia duduk dikursinya menunggu kopi diantara.
Ia
pun curi-curi kesempatan untuk memotret Latte. Ia mencium foto Latte di
ponselnya dan jantungnya berdebar tak karuan. Ai Na pun seketika muncul
dihadapannya, membuat dia terkejut.
Deejai
heran, kenapa dia muncul tiba-tiba? Ai Na cuma merasakan detak jantung Deejai
terlalu cepat. Dia mau mengecek apakah Deejai baik-baik saja. Tapi kok, dia
sepertinya bau busuk yah. Deejai mencium bau mulutnya, mulutnya tidak bau kok. Yang
ada, dia baru mencium foto pria diponselnya, ganteng kan?
Aneh,
komentar Ai Na. Deejai kesal, dia itu kalau muncul sama sekali tak memberikan
bantuan apapun. Ai Na menyuruh Deejai menyalahkan dirinya sendiri, dia saja
yang tak mampu memanfaatkannya. Dia juga heran, apa orang aneh sepertinya bisa
memanfaatkannya?
Deejai
kesal dan berjalan meninggalkan cafe. Dia kemudian duduk dibangku sambil
memikirkan sesuatu. Ia memencet ponselnya, dan menoleh dengan harapan kalau Ai
Na disampingnya. Kekeke.. tapi kali ini Ai Na malah muncul jauh banget, ga seperti
biasanya. Hahaha.
Jadi
gini, Deejai ingin meminta bantuan Ai Na untuk mendapatkan hati Latte. Ai Na
agak jual mahal, tapi dia berjanji akan memeriksa databasenya.
Dia
kemudian memeriksa kecocokan antara Deejai dan Latte. Hasilnya, 0 persen. Deejai
yakin kalau Ai Na tak mengerti dirinya. Tapi bisa saja kan seseorang menyukai
dia karena kepribadiannya.
Ai
Na mengiyakan saja, tapi kan paling bagus kalau body-nya juga indah. Jujur,
dengan wajah sepertinya, dia menyarankan supaya Deejai pergi ke Korea untuk
operasi. Deejai tersinggung dibuatnya, terserahlah! Pokoknya dia harus
membantunya!
Mereka
berdua kembali ke rumah. Memilih baju kemudian mendandaninya. Tak beberapa lama
kemudian, penampilan Deejai sudah berubah. Ai Na melepaskan kacamatanya. Deejai
malu, apa dia sudah lumayan cantik?
Ai
Na mengukurnya dengan kamera b612. Hahaha. Dia kemudian mendekatkan wajahnya ke
arah Deejai, kontan Deejai pun memundurkan kepalanya. –Bersambung-
Oh jdi ini sinopsis drama Thailand nyaaa keren sihhh cerita nyaaa :) lanjut ep 2 nyaaa ;) makasih :*
BalasHapusHp OPPO dr thailand to?
BalasHapusHeee...gak nyadar...
Ceritanya kayaknya seru...lanjutbya mbak
Hp OPPO dr thailand to?
BalasHapusHeee...gak nyadar...
Ceritanya kayaknya seru...lanjutbya mbak
kalo iklan di china yang cowok yg main yang yang .....
BalasHapusNext kak,
BalasHapus