SINOPSIS School
2017 Episode 4 Bagian 1
Sumber gambar:
KBS2
Suasana
makin memanas, Eun Ho datang untuk menghentikan Dae Hwi dan Tae Woon. Ia
berusaha melerai mereka berdua namun Eun Ho malah kena libas dan tubuhnya
terdorong menubruk bangku.
Dae
Hwi dan Tae Woon berbarengan mengambil kursi, mereka siap menghantamnya ke
tubuh masing-masing. Namun keduanya tiba-tiba membatalkan niatan mereka, karena
tak jauh darisana, Pak Koo sudah berdiri melihat keributan ini.
Mereka
bertiga sudah duduk di ruang BK. Pak Koo berjalan mondar-mandir, dia bertanya
apakah Dae Hwi dan Tae Woon mengakui kalau mereka telah melakukan kekerasan
serius di lingkungan sekolah?
“Ya.”
Jawab Dae Hwi dan Tae Won lirik.
Eun
Ho dengan hati-hati memberitahukan kalau dia datang ke kelas hanya untuk
melerai mereka. Pak Koo tak mau tahu, Eun Ho tetap sudah melanggar peraturan
sekolah karena tidak melaporkan kejadian ini pada guru lebih dulu.
Dae
Hwi juga coba menjelaskan kalau Eun Ho memang tak bersalah. Pak Koo tetap tidak
perduli dengan penjelasan mereka. Tapi kali ini, dia memberi kesempatan pada
mereka untuk memilih. Mau dihukum lewat komite sekolah atau mereka bersedia
menjalani hukuman tak resmi?
Mereka
sudah ada di aula. Pak Koo memberikan hukuman 50 kali putaran untuk Dae Hwi dan
Tae Woon. Sementara Eun Ho, dia melakukannya sebanyak 30 kali. Mereka akan
menjalani hukuman selama 10 hari dari sekarang.
Setelah
Pak Koo pergi, Eun Ho menghela nafas panjang karena harus kecipratan hukuman.
Dae Hwi berkata kalau dia sudah coba menjelaskan berulangkali, tapi Malaikat Maut tak mau mendengarkannya.
Eun
Ho menyenggol Tae Woon, meminta dia supaya menjelaskannya pada Pak Koo. Tae
Woon enggan membantu, jalani saja hukumannya. Dae Hwi menatap Tae Woon sinis,
coba saja dia menggunakan kekuasaan ayahnya untuk lepas dari hukuman.
Kontan
Tae Woon tersinggung dan ingin menghajarnya lagi. Tapi begitu melihat Pak Koo
masih memperhatikan mereka, mereka pun buru-buru mulai berlari mengelilingi
aula. Meraka berdua masih terus bersaing dan senggol-senggolan. Kedua-duanya
tak mau kalah, mereka berlari saling mendahului.
Eun
Ho sudah menyelesaikan putarannya, dia duduk dengan lelah memperhatikan Tae Woon
dan Dae Hwi yang senggol bacok sendiri, “Hari
itu, mereka berdua kelihatan aneh. Meski kelihatannya mereka saling
melampiaskan amarah satu sama lain mereka sepertinya juga sedang menyiksa diri dengan
cara berlari seperti orang gila. Dan saat itu aku tidak tahu kalau masalah
pribadi mereka berdua sebenarnya adalah masalahku juga.”
Sekolah
mendapatkan kiriman pengumuman kontes dari Universitas Hanguk. Eun Ho
kegirangan, dia bisa masuk ke universitas hanguk kalau berhasil masuk dalam 3
besar. Tapi... masih ada yang kurang, Eun Ho memutar otak dan meminta bantuan
Kang Myung.
Mereka
menemui Pak Kepsek untuk memohon agar nilai Eun Ho tidak dikurangi. Tapi mereka
juga akan tetap mengevaluasi portofolio dan nilainya juga. Jadi Eun Ho
benar-benar memohon agar nilainya tidak dikurangi, dia ingin masuk Universitas
Hanguk.
Pak
Kepsek terkantuk-kantuk saat menanggapi permintaan Eun Ho, “Makanya, kau
bawakan dulu si kunyuk itu padaku. Nilaimu akan tetap sama kecuali kau berhasil
menangkap si X itu.”
Eun
Ho keluar dari ruang Pak Kepsek dengan lemas. Kang Myung menenangkannya,
lagipula tenggat waktunya masih 10 hari. Mereka pasti bisa mencari jalan
keluarnya. Eun Ho sudah pesimis duluan, sepertinya mereka tak akan menemukan
jalan keluar.
Kang
Myung tahu, tapi tetap saja mereka harus mencoba mencarinya. Dan yang
terpenting untuk saat ini adalah portofolio Eun Ho. Eun Ho baru ingat, dia pun
permisi untuk mendapatkan kembali buku sketsa yang disita Pak Koo.
Sayangnya,
Pak Koo mengatakan kalau bukunya Eun Ho hilang. Sepertinya, X yang sudah
mengambil bukunya. Eun Ho berjalan pergi sambil merutuk kesal, dasar si X
kunyuk. Pak Koo memanggil Eun Ho dan mengingatkan dia untuk menjalani hukuman.
“Akan
kubunuh mereka berdua.” rutuk Eun Ho lagi.
Eun
Ho dan Sa Rang berjalan dibelakang Dae Hwi dan Tae Woon. Eun Ho sengaja bicara
keras-keras menyalahkan mereka berdua yang sudah membuatnya kena hukuman. Sa
Rang berbisik pada Eun Ho, bukankah itu malah kesempatan bagus? Tetaplah dekat
dengan mereka dan temukan siapa si X itu.
Oh~~
Eun Ho senang dengan ide itu.
Untuk
hukuman kali ini, mereka harus membersihkan setiap sudut sekolah. Kalau sudah
selesai, mereka harus mendapatkan persetujuan darinya. Pekerjaan mereka tak
akan dianggap sah kalau salah satu dari mereka tak ada disana.
Tae
Woon meminta supaya poinnya dikurangi saja. Kontan Eun Ho menyenggol tangannya,
jangan dikurangi, dia akan menjalankan hukuman. Pak Koo berkata kalau Tae Woon selalu
menggunakan kekuasaan Ayahnya. Kalau dia memang ingin terus menggunakannya,
maka lakukan saja. Dae Hwi tersenyum mendengar ucapan nyelekit Pak Koo.
Eun
Ho menyilangkan tangan di depan dada, dia menyalahkan Dae Hwi dan Tae Woon yang
sudah membuatnya kena hukuman. Dae Hwi meminta maaf, dia yang akan mengerjakan
hukumannya dan Eun Ho tak perlu melakukannya.
“Kau
seharusnya tidak usah melibatkan diri waktu itu. Bodoh.” Tae Woon dingin.
Kalau
mereka memang menyesal, Eun Ho meminta bantuan mereka untuk menangkap X. Mereka
kan tahu, kalau dirinya hampir masuk ke Universitas Hanguk. Tapi semuanya gagal
karena catatan nilai sekolah dan buku sketsanya dibawa X.
Tae
Woon menertawakan buku sketsa kekanakan milik Eun Ho. Eun Ho tak terima, semua
idenya ada disana tahu. Tapi kenapa juga yah X mengambil buku sketsa miliknya?
Dae
Hwo menatap Tae Woon sengit, “Mungkin saja itu adalah bagian dari tindakan
kekanakannya. Karena dia selama ini tidak berani muncul di depan umum.”
Tae
Won membalas tatapannya, “Atau mungkin saja itu karena dia tidak punya
kepercayaan diri.”
Menurut
Eun Ho, X itu adalah seorang psikopat. Mungkin diluar, dia kelihatan normal
bersembunyi ditengah keramaian. Tapi, dia membunuh orang lain dan menyimpan
mayatnya di sekolah. Dae Hwi kelihatan meragukan teori fiktif Eun Ho, lalu apa
hubungan semua itu dengan apa yang X lakukan selama ini?
“Mungkin
saja untuk membuat orang terganggu.”
Tae
Woon cuma meringis aneh mendengar teori Eun Ho. Ia berjalan meninggalkan
mereka. Namun Eun Ho buru-buru menghadangnya, kenapa? Kenapa dia merasa kesal?
Kenapa~
“Aku
tidak kesal. Apa semua omong kosongmu itu harus kudengarkan?”
“Kenapa
kau sebut itu omong kosong? Dia mungkin saja lebih buruk dari yang kita
bayangkan. Jadi, bantu aku menemukan X. Apa menurutmu aku akan minta tolong
kalau aku tidak seputus asa ini?”
“Kau
mau pacaran denganku?”
Eun
Ho terdiam kaget.
“Lalu
bagaimana kalau ciuman denganku?”
Eun
Ho makin kaget, dia tak berani menatap Tae Woon lagi. Apa dia sinting?
“Ini
semua membuatmu sinting 'kan? Begitulah yang kurasakan sekarang. Aku sampai
tidak bisa berkata-kata. Kenapa juga aku harus mencari X denganmu?”
Eun
Ho melarang Tae Woon untuk pergi. Tae Woon memang tidak mau pergi, dia hanya
ingin mengambil sapu. Memangnya mereka bersih-bersih tanpa membutuhkan alat? Ia
pun melemparkan sapunya kehadapan Eun Ho dan Dae Hwi.
Eun
Ho menabok pantat Tae Won menggunakan sapu. Tae Woon sontak mengejar Eun Ho tak
terima.
Soo
Ji dan Kang Myung sedang mencari petunjuk tentang X. Soo Ji melihat sebuah
ruangan yang aneh. Kang Myung menjelaskan kalau ruangan itu cuma gudang biasa,
sudah lama mereka tak menggunakannya dan sekolah berniat menghancurkannya.
Soo
Ji curiga dengan ruangan itu dan meminta Kang Myung mendapatkan kuncinya.
Eun
Ho berjalan menuju ke tempat parkir sepeda sambil merutuk mengatai Dae Hwi dan
Tae Woon yang seperti anak SD. Tae Woon menarik lengan Eun Ho. Kontan Eun Ho
tak berani menatapnya, kenapa?
“Tanganmu
berdarah.”
Darah?
Eun Ho baru sadar kalau lengannya terluka. Tae Woon mengatai Eun Ho yang tak
pernah berhati-hati. Lukanya cukup dalam. Khawatir, dia memberikan plester
padanya. Eun Ho tak menyangka kalau Tae Woon bisa membawa benda semacam itu.
“Temanku
memberikan itu padaku.. karena dia bilang naik aku bisa saja terluka saat naik
motor.” Tae Woon kelihatan tak sengaja mengatakannya.
“Temanmu?
Apa temanmu itu juga suka naik motor?”
Tak
mau membahasnya lagi, Tae Woon buru-buru pergi.
Eun
Ho menemui Sa Rang untuk mengorek informasi. Sa Rang tahu kalau Dae Hwi dan Tae
Woon dekat saat kelas satu. Tapi kemudian persahabatan mereka pecah. Katanya
sih, ini semua karena Im Joong Ki.
Im
Joong Ki? Sa Rang menepuk mulutnya yang sudah keceplosan. Im Joong Ki sudah
meninggal dan kejadian itu terjadi dihari yang sama dengan kecelakaan bus yang
dialami Eun Ho. Mereka teman dekat tapi kemudian bertengkar sengit.
“Jadi
kenapa mereka bisa bertengkar?”
“Ini
juga gosip sih, tapi katanya kecelakaan itu terjadi karena Tae Woon. Dan
ayahnya melimpahkan kesalahan pada Joong Gi.”
Eun
Ho pun mengecek berita tentang kecelakaan itu. Dan diwaktu yang sama, Dae Hwi
juga sedang mengenang kejadian satu tahun lampau, dimana kecelakaan itu
berlangsung.
Ambulans
sudah ada di tempat kecelakaan. Mereka mengevakuasi korban luka-luka. Sedangkan
Tae Woon, dia masih duduk meringkuk, tak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia
pun menelepon ayahnya dan mengabari kalau dia mengalami kecelakaan. Ayahnya
jelas panik, dimana dia?
Dae
Hwi datang ke tempat kecelakaan. Dia berusaha menerobos garis batas untuk
mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Namun sayangnya, petugas menghalangi
dia. Ia memanggil-manggil Tae Woon yang dipapah oleh pengawalnya, dia
menatapnya seolah ingin meminta penjelasan.
Namun
pikiran Tae Woon tampak kacau saat itu, ia hanya terdiam dan masuk ke mobil
mewahnya meninggalkan tempat kecelakaan.
Dae
Hwi menatap fotonya bersama Joong Ki (sementara wajahnya Tae Woon ditutup). Ibu
masuk ke ruangannya membawakan camilan. Dia heran dengan putranya yang masih
terus menatap wajah teman yang sudah meninggal.
Dia
yakin kalau keluarga mereka sudah mendapatkan banyak uang kompensasi. Apalagi,
anak yang selama itu juga anaknya Pak Direktur. Semua orang memberitakan
kecelakaan ini, dan anak itu harus menanggung semuanya. Mereka pasti dapat uang
banyak.
Dae
Hwi tak suka dengan ucapan Ibu, dia memintanya untuk keluar karena dia ingin
belajar. Ibu meminta putranya santai sedikit, dia kan sudah biasa ranking satu.
Dae Hwi mengatakan kalau dia mungkin akan diinjak-injak kalau tidak punya
kekuatan. Dia akan disalahkan atas segala hal.
Eun
Ho masih penasaran dengan kasus kecelakaan itu. Dia mencari semua berita di
internet, namun tak ada satu outlet berita pun yang membicarakan tentang Tae Woon.
Esok
harinya, Eun Ho dan Sa Rang bergosip tentang Tae Woon. Eun Ho tahu kalau dia
memang brengsk tapi tak menyangka kalau dia juga jahat. Dia menggunakan uang
untuk menyelamatkan dirinya sendiri. Lalu bagaimana dengan X? Kenapa juga orang
jahat seperti dia melakukan itu?
“Mungkin
karena bosan. Lagian kalau dia tertangkap, ayahnya bisa menyelamatkan dia. Kau
bisa menggunakan ayahmu untuk keluar dari masalah ini.” Jawab Sa Rang.
Eun
Ho bosan harus bersih-bersih. Dia memperhatikan Tae Woon dan yakin kalau dia
bukanlah si X. Eun Ho pun menghampiri Dae Hwi dan bertanya kapan akan ada
pengurangan poin selanjutnya?
“Sepertinya
masih ada seminggu lagi.”
“Pokoknya,
aku berharap X akan muncul dan menghukum kepala sekolah. Foto dia saat sedang
melakukan hal memalukan dan biarkan dia kena pengurangan poin juga. Kalau dia
membuatnya jadi video, pasti akan lebih seru lagi ya 'kan?” ujar Eun Ho.
Dae
Hwi cuma tertawa kikuk mendengar ucapannya. Sedangkan Tae Woon, dia tak
memperdulikan pembicaraan mereka berdua.
Eun
Ho mengatakan pada Sa Rang kalau si X itu adalah Dae Hwi. Si egois Tae Woon itu
tidak akan pernah berjuang demi keadilan. Sa Rang tak sependapat, soalnya Dae
Hwi juga sama saja. Eun Ho mengernyit, dia kira Dae Hwi orang yang mengutamakan
orang lain lebih dulu.
Sa
Rang ingat, dulu saat hari dimana Joong Gi dimakamkan, Tae Woon datang ke
sekolah mencari Dae Hwi. Tapi karena sedang ujian, dia tak mau keluar. Tapi Tae
Woon marah besar karena teman mereka meninggal.
Dia pun masuk ke ruang ujian
dan memukul wajah Dae Hwi.
“Kadang
aku merasa dia seperti monster. Sepertinya ada sesuatu di antara mereka, tapi
tidak orang yang tahu apa itu.” ujar Sa Rang.
Eun
Ho masih heran, kalau memang dia X, untuk apa juga dia melakukannya? Dia bahkan
tak punya waktu selain belajar. Sa Rang pikir untuk melampiaskan stres-nya. Anak-anak
pintar juga pasti mengalami stres. Ngomong-ngomong, Dae Hwi memang kadang
kelihatan aneh kan?
Di tunggu yah ka.. update sinopsis episode selanjutnya.. ^_^ @school 2017
BalasHapus