Langsung ke konten utama

SINOPSIS Master Devil Don’t Kiss Me Season 2 - Episode 7



SINOPSIS Master Devil Don’t Kiss Me Episode 7

Masih dengan suasana hati suram, Cheng Chuan mengungsi di gudang perkakas olahraga. Feng Shao membujuknya supaya pulang, sekolah sudah berakhir dari tadi. Cheng Chuan mengabaikan perintahnya dan sibuk menenggak minuman kaleng.

Feng Shao merasa dimanfaatkan kalau begini caranya. Dan, Chu Xia juga kenapa jadi dingin begitu? Pasti karena pengaruh Han Qi Lu! Tapi jangan khawatir, dia akan menelepon dan memarahinya.



Belum sempat menelepon, ponsel Feng Shao sudah berdering duluan. Chu Xia! Feng Shao bergegas mengangkatnya dan memanggilnya dengan nada lembut. Hai Chu Xia~ Ada masalah apa?

Chu Xia sedang mencari Cheng Chuan. Dia berusaha menghubunginya tapi ponselnya mati. Mereka kan belakangan ini sering berdua. Jadi, dia pikir Feng Shao mungkin tahu keberadaannya.

Feng Shao berbohong mengatakan kalau ia tidak tahu keberadaannya. Ia sengaja me-loudspeaker ponselnya supaya Cheng Chuan mendengar pembicaraan mereka. Ia bertanya alasan Chu Xia mencari-cari Cheng Chuan.


Chu Xia mengaku sedang bad mood sejak siang hari. Tak sengaja, dia malah bertemu Cheng Chuan yang mengajaknya jalan. Chu Xia kedengaran menyesal saat mengatakan kalau ia menolaknya dengan kasar, sepertinya, dia sudah menyakiti perasaannya.

Feng Shao sengaja menakut-nakuti Chu Xia. Si Cheng Chuan kan anak orang kaya. Dia mungkin belum pernah diperlakukan seperti itu, apalagi oleh wanita. Jadi.. bagaimana kalau kau menerima saja tawarannya?


Iya, Chu Xia memang berencana menerima tawarannya tapi ponselnya mati. Kontan Cheng Chuan meraih ponsel Feng Shao, dan bertanya “Jadi kau mau menerima tawaranku, Chu Xia? Sekarang sudah malam. Istirahat yah.”

Feng Shao cuma duduk sebal saat Cheng Chuan jejingkrakan gembira. Dia kesal sendiri karena kebohongannya sudah di bongkar begitu saja.



Cheng Chuan cuma bisa melongo melihat tiga wanita sudah berdiri dihadapannya. Man Kui menjelaskan kalau Chu Xia sendiri yang menganggap semakin banyak orang, semakin ramai. Dia tidak keberatan, ‘kan?

Tidak. Cheng Chuan mengajak mereka masuk ke mobil. Chu Xia berniat duduk di kursi belakang bersama yang lain. Tapi Cheng Chuan buru-buru menutup pintunya dan menyuruhkan duduk di kursi depan.


Mary sedang bejalan di sekolah sambil memainkan ponselnya. Crystal datang kesana, ia menanyainya apakah dia melihat You Tian. Mary berkata kalau ia tak melihatnya. Crystal pun berjalan pergi untuk kembali mencari You Tian.

Mary dengan hati-hati menegurnya, “bukankah kau lelah mengejar seseorang yang bahkan tak menantimu sepanjang hari?”

“Kalau kau menyukai sesuatu, kau harus berusaha. Kalau kau tak punya cukup keberanian, kau harus menyerah.” Mary melamun mendengar jawaban Crystal. Crystal sendiri permisi pergi untuk kembali mencari You Tian.



Chu Xia dkk sudah berada di tempat liburan. Cheng Chuan terus saja menempel pada Chu Xia. Dari kejauhan, seseorang memotret kedekatan mereka. Siapa lagi kalau bukan Xin Wei yang melakukannya. Ia tersenyum licik saat mengirimkan foto hasil jepretannya pada seseorang.

Wan Zi menyebarkan berita kedekatan Cheng Chuan dan Chu Xia pada teman-temannya. Mereka tak menduga kalau keduanya dekat, padahal kan Chu Xia baru saja berbaikan dengan Qi Lu. Mereka menduga-duga kalau hubungan mereka sudah berakhir dan menjadi hubungan baru dengan orang lain.

Pak Kepsek memperingatkan para murid untuk menghentikan chatting mereka. Mereka sedang menggunakan forum sekolah. Qi Lu membaca chatting teman-temannya, dia memintan Han Tua untuk membantunya.



Cheng Chuan tengah memesan kamar untuk mereka bermalam. Namun, Resepsionis mengatakan kalau kamar yang tersisa tinggal dua. Cheng Chuan tak mau tahu, pokoknya dia harus mendapat dua kamar lagi.

“Hei, lihat ada seseorang yang ingin mendapatkan apa yang ia inginkan menggunakan identitasnya. Paman akan sedih kalau mengetahuinya.” Sindir Xin Wei.

Cheng Chuan bersidekap dengan malas, ada apa dia disana? Xin Wei mengatakan kalau ayahnya yang menyuruh dia berkunjung ke vila Keluarga Jiang. Cheng Chuan malas ribut-ribut dengannya. Dia meminta resepsionis untuk menyiapkan saja dua kamar tambahan untuk mereka.


Chu Xia menghentikan Cheng Chuan. Tak apa-apa, tiga wanita bisa tinggal dalam satu kamar. Xin Wei nyinyir dengan Chu Xia yang berhubungan dengan Qi Lu, tapi juga masih dekat dengan pria bodoh yang jatuh cinta padanya.

“Kau mengataiku bodoh?” Cheng Chuan tak terima.

“Siapapun yang bereaksi, itu adalah orang yang sedang aku bicarakan.”

Chu Xia kembali menghentikan Cheng Chuan supaya tak terpancing emosi. Abaikan saja dia. Lebih baik mereka pergi ke tempat lain.


Mereka pergi ke restorannya. Cheng Chuan sudah mempersiapkan semua makanan kesukaan Chu Xia. Feng Shao yang sudah memberitahunya. Bertepatan saat itu, Qi Lu datang kesana. Dengan dingin, ia meminta izin untuk bergabung bersama mereka.

“Bagaimana kau bisa ada disini?” heran Chu Xia.


Cuma kebetulan saja Qi Lu bertemu dengan mereka, kilahnya. Cheng Chuan menunjuk kursi kosong yang ada disana. Dia bisa duduk di tempat lain. Xin Wei yang ada disana melihat Qi Lu, ia melambaikan tangan dan mengajaknya duduk bersama.

Qi Lu memalingkan wajah seolah tak melihat Xin Wei. Chu Xia bertanya, sampai kapan dia disana?



“Kau tak suka aku ada disini?”

“Bukan begitu, tapi disini tak ada kamar tersisa. Kalau kau pulang larut, akan bahaya dalam perjalanan pulang.”

Kalau memang begitu alasannya, Qi Lu meminta izin untuk menginap dikamar bersama Chu Xia. Tidak boleh! Larang Cheng Chuan. Dia bisa menginap dikamarnya. Kamarnya luas, jadi mereka bisa tidur bersama.


Cheng Chuan menepuk pundak Qi Lu sok akrab. Qi Lu balik menepuk pundak Cheng Chuan sambil mengucapkan terimakasih. Keduanya pun saling bertatapan.. penuh persaingan.


Nyonya Han mendapat telepon dari Qi Lu yang mengabarkan keberadaannya. Dia jelas kegirangan mengetahui Qi Lu dan Chu Xia tengah bersama. Ia menyuruhnya untuk menikmati liburannya.

Ah, dia bahagia karena Qi Lu akhirnya sadar akan perasaannya. Dia pergi menyurul Chu Xia ke vila. Han Tua mengantarkan teh, tapi dia pikir mereka tidak pergi berduaan. Tadi pagi, Qi Lu memintanya untuk mencari alamat vila dan ia bergegas pergi setelah menemukannya. Itu adalah vila milik Jiang Enterprice. Yah.. kebahagiaan Nyonya Han pun sirna.


Malam harinya, Qi Lu dan Cheng Chuan masih terus bertingkah penuh kewaspadaan. Cheng Chuan membelah ranjangnya menjadi dua bagian dan meletakkan bantal sebagai pembatas. Mereka tak boleh melanggar batas itu.

Qi Lu tak mendengarkan ocehan Cheng Chuan. Pokoknya, dia mau tidur di ranjang malam ini sendirian. Cheng Chuan protes, lalu dia tidur dimana? Qi Lu tak mau ambil pusing, terserah mau di kamar mandi, dapur atau atap sekalian.


Cheng Chuan memekik tak terima, dia sudah keterlaluan. Dia menantang Qi Lu. Ia menunjukkan jurus kungfu-nya dengan semangat. Qi Lu tak bereaksi. Rupanya, dia sudah tidur duluan. Cheng Chuan pun akhirnya tidur disebelah Qi Lu.


Ditengah tidurnya, Cheng Chuan buang gas. Bau busuk kentutnya membuat Qi Lu terbangun. Dia menampol punggungnya keras-keras. Cheng Chuan hanya menggeliat tak sadar dan menjatuhkan kakinya diatas perut Qi Lu.

Qi Lu menyingkirkan kakinya. Tapi kaki Cheng Chuan lagi-lagi mendarat di perut Qi Lu. Dia tidur sambil mendengkur dengan sangat keras. Qi Lu tak bisa lagi tidur bersama. Dia memutuskan untuk keluar mencari angin, “Kau memang menang. Ya, kau yang menang!” desisnya kesal.



Diluar, Qi Lu bertemu dengan Chu Xia yang tengah merenung sendirian. Keduanya saling berbasa-basi memberitahukan alasannya keluar dari kamar. Qi Lu dengan hati-hati bertanya alasan Chu Xia tiba-tiba pergi ke vila.

Hanya karena belum liburan, Chu Xia memutuskan untuk keluar bersama Xiao Nan dan yang lainnya. Qi Lu kembali bertanya, bukan karena Jiang Cheng Chuan? Chu Xia menggeleng, “Sepenuhnya bukan karena itu.”

Qi Lu diam menahan senyumnya. Chu Xia tahu kalau Qi Lu sudah membaca chatting di forum sekolah. Tapi, dia memastikan kalau hubungannya dengan Cheng Chuan tak seperti yang dibayangkannya.

Qi Lu kembali menahan senyum “Bagus kalau begitu.”


Chu Xia dengan hati-hati membahas masalah Xiang Man Kui. Apa dia akan terus mengabaikannya? Dia kelihatan menyedihkan. Qi Lu menebak kalau Man Kui meminta bantuan Chu Xia agar mereka berbaikan.

Bukan, kilah Chu Xia. Manusia itu selalu membuat kesalahan. Dia tak mungkin terus menempatkannya di neraka karena satu kesalahan itu. Qi Lu tersinggung, Chu Xia adalah manusia yang sangat tak berperasaan. Apa dia mau kalau dia berbaikan dengan Man Kui?

“Apa aku menyuruhmu melepaskan sesuatu? Aku hanya berusaha membantumu. Melihat situasimu saat ini, kau sepertinya tidak menghukum orang lain, tapi malah mempermalukan dirimu sendiri.”

“Aku tak ingin mengganggumu.” Ujar Qi Lu pergi.



Esok paginya, Cheng Chuan sudah sibuk mempersiapkan barbeque untuk mereka. Chu Xia pun bergabung dengan yang lain untuk menyiapkan panggangan. Sementara itu, Qi Lu masih marah karena pertengkarannya semalam.



Ponsel Cheng Chuan berdering. Dia menerima telepon dari Feng Shao dan memberitahukan acara paginya adalah membuat barbeque. Feng Shao heran, cuma barbeque? Apa tak lebih baik berlatih menunggang kuda atau bermain golf?

Cheng Chuan tak punya keahlian dalam hal itu. Dia cuma bisa main game. Apa perlu dia membangun tempat game untuk mereka.

Feng Shao sungguh tak percaya karena Cheng Chuan payahnya minta ampun. Apa benar dia pewaris Jiang Enterprise? Dia tak dipungut dari jalanan, kan? Ya sudah lah, dia berharap supaya Cheng Chuan beruntung untuk hari ini.



Cheng Chuan berniat membantu Qi Lu menyiapkan tempat panggangan. Tapi Qi Lu yang mood-nya sedang buruk langsung mendorongnya menjauh. Naasnya, tepat dibelakang Cheng Chuan ada tusuk panggangan dan tepat menusuk tangannya saat ia terdorong.

Tangannya berdarah. Chu Xia menegur Qi Lu yang tidak berhati-hati. Qi Lu merasa bersalah, tapi dia seolah enggan menunjukkannya “Aku kan tak meminta bantuannya.”

“Bukankah kau seharusnya minta maaf saat melukai seseorang?”

Qi Lu tak terima kalau harus minta maaf, Cheng Chuan yang salah. Chu Xia semakin kesal, dia memang selalu menyalahkan orang lain dalam segala hal. Qi Lu menendang panggangan dan bergegas pergi darisana dengan kesal.


Man Kui berjalan dibelakang Qi Lu. Qi Lu menyuruhnya agar tak mengikutinya. Dengan wajah serius, Man Kui mengajak Qi Lu untuk berbicara dengannya.


Tangan Cheng Chuan sudah diperban oleh Xiao Nan. Dia menunjukkannya pada Chu Xia tapi Chu Xia masih terus diam. Dia masih dongkol dengan sikap menyebalkan Qi Lu.

“Dimana Han Qi Lu? Dia belum kembali?” tanya Xiao Nan.


Entahlah, dia tadi pergi dengan Man Kui. Xiao Nan bertanya apakah Chu Xia yakin kalau Man Kui mendekatinya bukan dengan alasan ingin kembali baikan dengan Qi Lu? Dia yakin kalau seseorang tidak mungkin bersikap baik tanpa alasan tertentu. Dia sudah membantu mereka beberapa kali.

Chu Xia malas membahas hal itu lagi. Dia berlebihan. Xiao Nan tak ingin memaksa Chu Xia untuk mengatakan perasaannya. Hanya dia yang tahu bagaimana perasaannya pada Qi Lu. Dia tak akan memaksanya mengaku. Yang penting, dia tahu apa yang ia inginkan, dan tahu apa yang tak ia inginkan.

maste
“Aku tak tahu apa yang kau bicarakan.”

“An Chu Xia, berhenti menghindar. Kalau kau memang suka dengan Qi Lu, katakan padanya, jangan takut untuk tersakiti. Yakinkan dirimu dan ungkapkan segalanya. Kalau memang tidak, kau bisa mempertimbangkan orang disekitarmu yang memperdulikanmu.” Xiao Nan menunjuk Cheng Chuan yang sibuk menyiapkan panggangan.

“Meng Xiao Nan!”

Komentar

  1. Lanjut min,,,jangan lama lama up nya

    BalasHapus
  2. Min,,,kok ngak lanjut lagi,,,aku kan penasaran,,,

    BalasHapus
  3. selalu menunggu kelanjutannya..*semangat nulisnya ya mba puji

    BalasHapus
  4. Min lama amat udah cape nunggu

    BalasHapus
  5. Semangat cinggu...lanjutan nya d tggu bgt:)

    BalasHapus
  6. Episode 8 ditunggu ya min
    Lama banget gak keluar
    Semangat min pokoknya
    Kami tunggu kelanjutannya

    BalasHapus
  7. Tolong d lanjutin donk mbak sinopsisnya

    BalasHapus
  8. Kok belum ad lanjutannya min .. Lnjut dong udah penasaran ama kelanjutanyya .. Bolakbalik k.Blog in tp blum ad jg klanjutannya ..
    sehat trua yah . Tolong lnjutin yh min

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.