SINOPSIS Queen of
Mystery Episode 6 Bagian 1
Sumber gambar:
KBS2
Tengah
malam, Ho Cheol mendapatkan telepon dari Pak Kepala Kim. Ia pun mengiyakan dan
berjanji akan memeriksa kasusnya. Tak lama kemudian, datanglah Sekretarisnya
memberikan setumpuk berkas kasus Jang Do Jang. Ho Cheol seketika berdecak malas
mengetahui Wan Seung sebagai detektif yang bertanggung jawab menangani kasus
ini.
Dong
Ki, Wan Seung dan Gwang Tae bertemu di kedai. Ketiganya frustasi mengetahui
kalau mereka semua di pindah tugaskan ke Tim Kriminal. Bagaimana bisa mereka
yang biasanya bekerja menangani para gangster harus berurusan dengan kasus
pembunuhan dan perampokan?
“Bagaimana
dengan kasus Jang Do Jang?” tanya Wan Seung. Gwang Tae putus asa mengatakan
kalau mereka tidak bisa menjangkau kasus itu lagi. Tim lain sudah mengambil
data dan barang buktinya.
Dong
Ki menyuruh Wan Seung untuk tidak mengkhawatirkan kasus itu, yang lebih
mengkhawatirkan adalah kondisi Kapten mereka, Gwang Tae. Dia sudah tua tapi di
pindahkan ke tim lain dan harus belajar dari awal. Padahal tes saja sudah
sering gagal.
Gwang
Tae yakin kalau Jang Do Jang punya andil atas pemindahan mereka ke Tim
Kriminal. Wan Seung pikir Jang Do Jang mengetahui sesuatu, sehingga Han and
Jung Firma mau membantu menangani kasusnya. Dong Ki memberitahukan jika Kim Ho
Cheol yang akan mengadili kasus ini, sepertinya dia hanya akan memperkarakan
kasus pembobolan loker saja.
Kontan
Wan Seung dan Gwang Tae kesal, kepala dan lengan mereka sudah terluka demi
menangkapnya tapi malah Jang Do Jang hanya diperkarakan dengan kasus ringan.
Wan Seung yang kesal langsung menenggak bir-nya, melampiaskan kekesalan.
Esok
paginya, Wan Seung sudah datang ke kantor kejaksaan untuk menghajar Ho Cheol. Namun
bertepatan saat itu, Seol Ok datang kesana pula dan langsung menengahi mereka.
Ia menjelaskan pada suaminya kalau Wan Seung tidak bersalah, dia yang
memberikan kesaksian sampai larut malam.
“Kita
tidak membicarakan itu. Kita membicarakan masalah Jang Do Jang.” Ujar Wan
Seung.
Ah,
Seol Ok kembali menjelaskan kalau sebelumnya dia yang meminta ingin
menyelesaikan kasusnya. Ho Cheol tampak tak suka mendengar ucapan Seol Ok, dia
meminta amplop yang dibawa Seol Ok kemudian meminta maaf pada Wan Seung karena
sudah membuatnya salah paham. Ia pun bergegas masuk ke kantornya.
Wan
Seung ngomel-ngomel karena Seol Ok selalu membuat apapun yang dilakukannya
menjadi berantakan. Seol Ok mengatakan kalau suaminya pernah berlatih kendo,
dia bisa habis dipukulinya. Wan Seung dengan nyinyir membungkuk terimakasih.
Seol Ok penasaran dengan kasus Jang Do Jang yang mereka berdua bicarakan, itu
kan pria yang ada di pasar?
Belum
sempat menjawab, Seol Ok sudah mengurungkan pertanyaannya. Dia tidak mau tahu
lagi. Dia tidak akan ikut campur lagi. Wan Seung tahu, “Itu kan karena
suamimu..”
Tiba-tiba
saja Ho Cheol datang menghampiri Seol Ok hingga Wan Seung belum sempat
menyelesaikan ucapannya. Dia mengajak Seol Ok untuk makan bersama,
jarang-jarang kan mereka melakukannya. Wan Seung menatap mereka dengan heran,
ada bau-bau aneh.
Seorang
pria dengan kaki pincang menemui Jang Do Jang dan memberikan ponselnya. Jang Do
Jang mengenali suara pria diseberang telepon sebagai Tuan Kim. Tuan Kim
memperingatkannya supaya dia berhenti membuat masalah.
Jang
Do Jang tertawa, dia sengaja berbuat begitu supaya dia bisa menghubunginya. Lebih
baik mati dari para terus di penjara. Tuan Kim menyuruh Jang Do Jang untuk
berpura-pura dan segalanya akan segera berakhir.
Seorang
pria berkepala botak masuk ke gedung Ha and Jung. Ji Won mengawalnya di lift,
ia memberitahukan kalau Jang Do Jang ingin bertemu dengan pria itu. Pria itu
tidak begitu tertarik dengan topik Jang Do Jang, ia tanya bagaimana kabar
pertunangan Ji Won dan Wan Seung?
Ji
Won mengadu kalau Wan Seung masih terus menolaknya. Pria itu pun berjanji akan
mengurus masalah itu.
Selama
makan siang, Seol Ok membicarakan masalah keikutsertaannya dalam membantu
kepolisian. Bagaimanapun, mereka tidak boleh menangkap pelaku yang bukan pelaku
sebenarnya kan? Tapi Seol Ok berjanji tidak akan melakukannya lagi, dia tidak
bisa mengungkapkan kasusnya dengan 100 % kebenaran.
Ponsel
Seol Ok berbunyi, menerima panggilan dari Joon Oh. Seol Ok mengabaikannya. Ho
Cheol bertanya, apakah tadi telepon dari Detektif Ha? Bukan, jawab Seol Ok. Ho
Cheol meminta Seol Ok supaya tidak dekat-dekat dengan Detektif Ha karena dia
tidak punya reputasi yang baik. Seol Ok mengiyakan, dia tidak akan melakukannya
lagi.
Joon
Oh heran kenapa Seol Ok tidak mau mengangkat teleponnya? Apa yang sebenarnya
Wan Seung lakukan padanya?
Wan
Seung sibuk memikirkan keanehan diantara Seol Ok dan Ho Cheol, dia yakin ada
yang aneh dengan mereka berdua. Petugas Lee memberitahukan pada Joon Oh kalau
dia daerah Baebang 4-dong terjadi kasus pencurian. Joon Oh menyuruh Wan Seung
untuk menanganinya, ini kan tugas Tim Kriminal Kekerasan. Wan Seung menolak
karena ia tengah sibuk memikirkan sesuatu.
Joon
Oh tegas menegurnya, “Letnan Ha, aku yang bertugas disini.”
Wan
Seung mengerti, ia pun menuruti perintah Joon Oh dan pergi ke Baebang 4-dong
bersama Petugas Lee.
Seol
Ok benar-benar ingin mengakhiri hobi-nya mengungkap kejahatan. Dia mengepak
semua barangnya dan hendak membuangnya. Kyung Mi meyakinkan, apakah dia
benar-benar akan membuangnya? Dia sudah mengumpulkan semua barang itu selama 10
tahun. Dia tidak membuat kesalahan apapun, kenapa harus begini?
Seol
Ok sudah berjanji pada suaminya untuk tidak berhubungan lagi dengan polisi.
Kyung Mi berdecak, kenapa sih suaminya melarang dia? Memang ada hukumnya kalau
seorang jaksa tidak boleh punya istri polisi?
Dia
khawatir, jawab Seol Ok. Kyung Mi pun membenarkan tindakan Seol Ok, dia memang
tidak seharusnya terlibat dalam kasus semacam ini. Lagipula menjadi Istri Jaksa
lebih keren daripadan menjadi polisi. Tulang mereka sudah tak berkalsium lagi
untuk menjadi polisi.
Bertepatan
saat itu, terdengar iklan di TV akan program pengungkapan kejahatan. Seol Ok
mantap tidak ingin menontonnya. Kyung Mi mendesah sayang, wajah polisi itu
terlalu tampan dan seharusnya menjadi aktor melodrama saja. Seperti polisi
bodoh yang waktu itu datang kesana. Seol Ok heran, eih, wajahnya pantas jadi
aktor?
Kyung
Mi berdecih heran dengan selera Seol Ok yang cukup tinggai (sampai Wan Seung
tidak dianggap tampan). Padahal suaminya sendiri seperti buah prem kisut. Jangan
bilang begitu, pinta Seol Ok. Suaminya punya tampang cerdas. Kayaknya memang Kyung
Mi butuh pacaran, standarnya rendah sekali. Kyung Mi cuma mengangguk mengiyakan
saja, dia tidak mau membahas masalah pria dengan Seol Ok.
Wan
Seung masih terus nyerocos kesal dengan ucapan Joon Oh padanya. Padahal, pengalaman
investigasi akan membantunya berkembang. Seharusnya Joon Oh mengerjakan tugas
ini untuk menambah pengalamannya. Kayaknya dia kesal karena masalah Ahjumma,
bukankah dia terlalu cepat marah? Tapi, ya sudahlah, mungkin kasus Pencurian
dan Kekerasan masih terlalu sulit untuknya.
Petugas
Lee cuma bisa diam kikuk mendengar ocehan Wan Seung. Saat keduanya berniat
menuju TKP, tiba-tiba gadis centil muncul menyapa mereka dengan riang.
Gadis
itu dengan semangat menunjuk jemuran pakaiannya. Dia menunjukkan gambar celana
dalamnya yang baru dicuri. Wan Seung sungguh malas mendengar semua ocehannya,
jadi dia melapor karena celana dalamnya?
Gadis
itu membenarkan, memang sih celana dalamnnya harganya tidak seberapa. Tapi dia
sudah mengalaminya sebanyak tiga kali. Wan Seung menyarankan agar gadis itu
menjemurnya di dalam rumah. Tapi gadis itu menolak, celananya bisa apek kalau
dijemur dirumah.
Petugas
Lee mendapatkan laporan jika seorang pemabuk membuat kekacauan di restoran. Ia pun
berniat pergi kesana. Wan Seung menyuruh Petugas Lee untuk mengambil alih kasus
pencurian celana dalam ini, biar dia saja yang menangani kasus pemabuk itu.
“Apa
ini terlalu berat untuk anda?” tanya Petugas Lee polos. Hahaha.
Wan
Seung berkilah kalau dia sudah biasa menangani kasus gembong narkoba (ini sih
bukan apa-apa). Petugas Lee menjelaskan kalau di sebuah restoran, seorang pria
membuka bajunya kemudian buang air besar disana. Semua pelanggan pergi karena
bau poop-nya pemabuk itu. Kontan Wan Seung ngeri mendengar penjelasannya, ia
pun memilih menangani kasus ini saja.
Tidak
lama kemudian, gadis centil korban pencurian celana dalam datang lagi. Dia menunjukkan
celana dalam warna magenta yang dicuri oleh pelaku. Wan Seung menatapnya dengan
kikuk dan mengambilnya dengan enggan.
Hee
Chul duduk terpekur di rumah duka seorang diri. Bibinya datang. Hee Chul tidak
bisa menahan air matanya lagi, ia pun menangis dalam pelukan bibinya. Bibinya
berjanji, ia akan menjaga Hee Chul.
Seol
Ok datang pula ke rumah duka dan menyaksikan interaksi mereka. Ia ingat saat kedua orangtuanya meninggal,
ia seorang diri duduk termenung di rumah duka tanpa tahu harus berbuat apa. Saat
itulah Ibu Mertua datang kesana. Ibu memeluk Seol Ok dengan penuh kasih sayang.
Ibu-lah yang
kemudian memberikan dia tumpangan. Ia tinggal bersama Ibu dan kenal dengan Ho
Cheol. Ho Cheol sepertinya suka pada Seol Ok semenjak pertemuan pertama mereka.
Seol
Ok pulang ke rumahnya, dia menatap Ibu dengan lembut dan memanggilnya dengan
sebutan Ibu. Ibu heran dengan Seol Ok yang tiba-tiba memanggilnya begitu. Seol
Ok menawarkan mie kuah kedelai, apa ibu menginginkannya? Ibu yang
terkantuk-kantuk mengiyakan tawaran Seol Ok.
Semua
orang sudah kembali ke kantor polsek. Petugas Lee dengan bau poopnya, dan
Petugas Jang membawa pedal sepeda hasil curian. Wan Seung yang paling frustasi
mendapatkan celana dalam, apa yang harus ia lakukan dengan ini? Bagaimana dia
menangkap pelakunya?
“Kalau
Nona Yoo, pasti dia sudah menyelesaikan kasusnya.” Ucap Joon Oh serius.
“Hei,
bocah. Aku Pemburu Narkoba Seodong. Apa kau membandingkanku dengan Ibu rumah
tangga?”
Berarti
dia sudah hampir menangkapnya, ujar Joon Oh dengan senyum ramah yang
dibuat-buat. Ia pun permisi untuk pergi patroli. Wan Seung makin kesal saja
dengan sikap Joon Oh. Dia akan membuktikan kemampuannya dan mengungkapkan
pelaku pencuri celana dalam.
Joon
Oh segera turun dari mobilnya saat melihat Seol Ok sedang belanja. Dia menyapanya
dan bertanya apa sesuatu terjadi padanya. Dia baik-baik saja, jawab Seol Ok.
Joon Oh bersemangat memberitahukan kalau di daerah sana ada pencurian berantai.
Seol
Ok segera menghentikan penjelasannya, dia tidak akan ikut campur lagi. Joon Oh
mengira kalau Seol Ok takut dengan Detektif Ha, tidak usah perdulikan dia lagi.
Toh Kepala Polsek disana adalah dia. Namun Seol Ok tidak menanggapi dan
buru-buru pamit pergi.
Gomawo.. Sinop nya... Figthing!
BalasHapus