SINOPSIS I Love My
President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1
Terdengar
seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President
N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan
hubungan inti*nya bersama seorang wanita.
Disebuah
hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri,
ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa
datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.
Wanita
tadi, Shi Xiao Nian terduduk lemas dibawah pohon. Pandangan matanya perlahan
mengabur. Ia melihat sesosok pria berjalan kearahnya, dalam batinnya dia
bertanya-tanya akankah Qian Chu datang menyelamatkannya.
“Nian
kecil, kau adalah mataku. Kita tidak akan terpisah.” Ujar Qian Chu mengulurkan
tangannya.
Xiao
Nian dengan lemas ingin meraih uluran tangan Qian Chu. Namun sayangnya, Qian
Chu yang ada dihadapan Xiao Nan barusan hanyalah bayangannya semata. Tak ada
siapa-siapa dihadapannya.
Barulah
saat Xiao Nian pingsan, seorang pria datang kesana dan membopongnya.
Tidak
lama kemudian, Xiao Nian sudah terbaring disebuah tempat yang gelap. Seorang
pria menodongkan pistol emasnya tepat di kepala Xiao Nian. Xiao Nian perlahan
mengerjapkan matanya.
Pria
yang menindih Xiao Nian, Gong Ou mengarahkan pistol emasnya ke perut Xiao Nian.
Dia menuntut penjelasan dimana keberadaan anaknya. Kesadaran Xiao Nian belum
sepenuhnya pulih, dia memandangi kondisi sekitarnya dengan ketakutan.
“Apakah
ini neraka dimana aku tidak bisa kabur? Aku masih ingat sebulan yang lalu.” Batinnya.
Satu
bulan yang lalu, Xiao Nian masih bisa tidur dengan nyaman dirumahnya sendiri.
Namun tidur nyamannya terusik oleh ketukan pintu seseorang. Ketika ia membuka
pintu rumahnya, dia melotot kaget karena kedatangan sekelompok pria berpakaian
resmi menunggunya. Siapa kalian?
“Dimana anakku?”
“Apa
maksudnya?”
“Tiga
tahun yang lalu, kau melahirkan. Dimana anakku?”
Xiao
Nian tampak kebingungan menerima pertanyaan semacam itu. Gong Ou memojokkannya karena
tidak menjawab pertanyaannya, dia kembali menuntut dimana keberadaan anaknya.
Tiga tahun yang lalu, dia bahkan mengingat dengan betul setiap helaian rambut
Xiao Nian.
Xiao
Nian mencoba berkelit dari keterpojokannya. Namun bertepatan saat itu pula, di
TV seorang reporter mengabarkan tentang kembalinya pengusaha kaya, Gong Ou. Xiao
Nian mencoba mencari celah supaya bisa pergi dari hadapan Gong Ou.
Gong
Ou semakin mengunci ruang gerak Xiao Nan. Xiao Nan mengerjapkan matanya kesal,
dalam batinnya dia merutuk karena harus bertemu dengan Gong Ou. Xiao Nan coba
tersenyum, “Apa kau Gong Ou?”
“Nona,
berani sekali kau melupakanku!”
Xiao
Nian perlahan merosot dari tempatnya berdiri hingga jongkok. Gong Ou kesal
dengan tingkah konyol Xiao Nian, dia memerintahkan pada anak buahnya untuk
segera membawa Xiao Nan.
Beberapa
saat kemudian, Xiao Nian sudah dibawa menuju ke sebuah mansion besar. Kepalanya
sudah terpasang polygraph. Dia protes minta dilepaskan, ini namanya tindak
penculikan. Asisten Gong Ou, Feng De membacakan profi Xiao Nian. Dia berusia 24
tahun, keluarga Shi yang telah mengadopsinya dan dia adalah seorang kartunis
yang buruk. Bekerja di Perusahaan Komik Gewei.
Xiao
Nian tidak terima dikatai sebagai kartunis yang buruk. Memang sih komiknya
belum terkenal, tapi dia yakin suatu saat komiknya bisa populer di seluruh
dunia. Gong Ou meremehkannya, kalau se-level dia, 100 tahun juga tidak akan
bisa. Dia pun menyuruh Feng De untuk melanjutkan apa yang ia baca.
“Beberapa
waktu lalu, keluarga tuan muda menyiapkan masalah pernikahan. Saat kami mencaritahu
hubungan antara tuan muda dan nona. Kami menemukan jika tiga tahun yang lalu, Nona
Shi berhubungan inti* dengan tuan muda dan sepertinya sudah melahirkan seorang
anak."
Melahirkan,
mana mungkin? Xiao Nian merasa tidak pernah bertemu dengan Gong Ou. Gong Ou
bangkit dari tempat duduknya dengan murka, tidak ada wanita didunia ini yang
tidak mengetahuinya. Xiao Nian menggeleng, dia memang tidak mengenalnya.
Gong
Ou kembali menuntut masalah anaknya. Xiao Nian meyakinkan, jika memang dia Gong
Ou maka dia memang tak mengetahuinya. Dia yakin jika mereka sudah salah orang.
Tapi Feng De yakin betul dengan informasi yang mereka dapatkan, informasinya
mereka tidak mungkin salah.
“Kalau
kau pura-pura, aku tidak masalah untuk membuatmu mencobanya lagi. Bagaimana kalau
kau bermain denganku dan membuat dirimu hamil?” ancam Gong Ou.
Xiao
Nian cuma bisa menggerakkan bola matanya dengan bingung. Beruntung saja,
suasana ketegangan mereka terpecah karena Gong Ou mendapatkan telepon dari
perusahaan yang mengharuskannya untuk pergi.
Feng
De melanjutkan proses introgasinya. Dia meminta Xiao Nian untuk menjawab
pertanyaannya dengan jujur. Dia sudah memasang polygraph dikepalanya, jadi jika
dia menjawab dengan jujur maka mereka akan segera memulangkannya. Dia bertanya,
dimana keberadaan Xiao Nian saat perayaan tahun baru tiga tahun yang lalu?
Xiao
Nian berfikir keras mengingat kejadian tiga tahun yang lalu. Ah, dia sepertinya
berada di sebuah pesta dan menjadi waitress disana. Apakah terjadi sesuatu saat
pesta itu berlangsung?
Feng
De melihat grafik yang bergerak-gerak di ponselnya, “Ya, tiga tahun yang lalu,
Tuan dalam pengaruh obat-obatan. Dia diperkaos. Kau yang melakukannya?”
Xiao
Nian mengelak, dia tidak melakukannya. Bahkan dia tidak mengenalnya sama
sekali. Feng De terus memperhatikan grafik diponselnya. Ia tampak mengernyit
melihat grafik itu. Dia kembali memastikan jika investigasi mereka dan Tuan Muda
tidak akan salah, dia menyuruh Xiao Nian untuk memikirkannya lagi seharian.
Sedangkan
Gong Ou kini tengah minum wine sendirian, menerawang keluar jendela memikirkan
sesuatu. Ia teringat saat dirinya pergi ke sebuah pameran lukisan dan membeli
salah satu karya disana. Di pojok lukisan yang ia beli, tampak foto seorang gadis
mengenakan seragam sekolah.
Feng
De menemui Gong Ou untuk memberitahukan jika Xiao Nian tidak berbohong dalam
menjawab pertanyaannya. Gong Ou tidak mau tahu, pokoknya mereka harus terus
mengintrogasinya.
“Baik,
Tuan.”
Xiao
Nian tidak bisa tidur dengan tenang. Ia tampak ketakutan, dalam batinnya ia
terus berharap supaya Qian Chu datang menolongnya.
Keesokan
harinya, Xiao Nian kembali harus menerima cecaran pertanyaan. Dia terus
menjawab jika dirinya tidak hamil, bagaimana bisa dia tidak merasa hamil,
bagaimana bisa dia mengetahuinya?
Feng
De punya informasi jika pada masa pembuatan komik Exclusive Desire, dia sering
keluar rumah menggunakan pakaian kendor. Dia yakin jika Xiao Nian tengah
menyembunyikan kehamilannya. Xiao Nian cuma bisa memutar matanya dengan malas,
didunia ini tidak ada yang mengatur secara resmi gaya berpakaian. Dia suka
menggunakan baju kendor dirumah karena terasa nyaman. Bagaimana bisa hal
semacam itu dijadikan patokan jika dirinya hamil?
“Nona,
Tuan mengatakan jika anda melahirkan. Jadi anda pasti melahirkan.”
“Bagaimana
bisa? Dia bukan dewa.”
Feng
De tetap mondar-mandir dihadapan Xiao Nan, didalam kerajaan bisnis mereka, Tuan
memanglah dewanya. Xiao Nan semakin malas, masih saja ada orang yang kebangetan
loyalnya didunia ini.
Entah
sudah berapa hari Xiao Nian terperangkan di mansion besar milik Gong Ou. Dia
semakin frustasi mengingat bagaimana orang silih berganti mencecarnya dengan
pertanyaan yang sama. Dia menangis tak tahu harus berbuat apa. Didekat pintu,
tampaklah Gong Ou tengah memperhatikannya. Dalam batinnya dia bertanya-tanya
kenapa Xiao Nian masih belum mau mengaku juga.
Sedangkan
Xiao Nian membatin sendiri, “Aku tidak akan menyerah.”
Berbagai
cara dilakukan untuk membuat Xiao Nian mau mengakui kehamilannya. Namun Xiao
Nian kekeuh mengatakan jika dia tidak hamil ataupun melahirkan. Berapa kali dia
harus mengatakannya? Namun mereka tetap tidak mau percaya dan men-cap kata-katanya
sebagai kebohongan.
Feng
De juga masih terus memojokkan Xiao Nian. Ah, Xiao Nian ingat jika pada malam
itu, temannya yang bernama Tang Yi juga bekerja disana sebagai waitress. Dia
ingin menghubunginya untuk menjadikan dia sebagai saksi. Dia bisa membuktikan
dirinya tidak bersalah. Dia menyuruh mereka untuk segera menemukannya. Xiao
Nian rasanya sudah mau gila.
“Baiklah.
Tapi meskipun ada saksi, Tuan juga akan menolak untuk percaya.” Jawab Feng De.
“Kenapa?
Meskipun ada bukti, kenapa dia tidak mau percaya?”
Karena
Tuan punya gangguan mental paranoid, jika dia sudah menentukan sesuatu maka
tidak akan bisa dirubah. Dia sudah yakin jika Nona itu adalah Xiao Nian, jadi
bagaimanapun akan tetap Xiao Nian.
Malam
harinya, Xiao Nian kembali ke kamar untuk tidur. Gong Ou menemuinya dan
lagi-lagi menuduhnya sudah bersandiwara. Jelas Xiao Nian kesal, sudah berulang
kali dia mengucapkan menggunakan mulutnya jika dia tidak melakukannya. Gong Ou
masih tetap yakin, dia tidak mungkin melupakan wanita yang sudah berhubungan
badan dengannya.
Xiao
Nian ngeri sendiri melihat kemarahan Gong Ou, dia menyilangkan tangan didepan
dada untuk jaga-jaga. Dalam batinnya, dia terus meyakinkan dirinya untuk tetap
tenang. Gong Ou membentak Xiao Nian supaya segera menyerahkan anaknya.
“Kau
sudah memenjarakanku dirumah ini selama sebulan. Dan setiap hari, kau sudah
melakukan banyak cara untuk mengintrogasiku. Hanya karena kau yakin itu aku,
padahal tidak ada buktinya. Apa hebatnya paranoia? Kau sakit. Tolong minum
obatmu, tapi kau tidak mau minum obat, apa kau pikir kau itu lucu?”
Gong
Ou menjagal tangan Xiao Nian, siapa yang sudah memberitahunya? Xiao Nian
berbohong, hanya menebak saja. Baiklah, Gong Ou marah besar karena ucapan Xiao
Nian. Berhubung dia sudah pintar, coba saja pergi dari tempatnya. Pergilah besok!
Kalau dia bisa melewati hutan maka dia akan melepaskannya.
“Baik.”
balas Xiao Nian.
Gong
Ou meninggalkan kamar Xiao Nian, dia memerintahkan pada Feng De supaya
menghilangkan semua persediaan air dan makanan di hutan. Feng De ingin
mengatakan bantahan. Namun Gong Ou tidak mau tahu, memangnya dia pikir ia tak
tahu siapa yang sudah membocorkan rahasianya? Ia memperingatkan supaya Feng De
menjalankan pekerjaannya dengan baik.
Xiao
Nian muncul dari balik pintu dengan mata berkaca-kaca. Dia yakin jika Gong Ou
menginginkan kematiannya. Dia yakin jika Feng De sangat loyal pada Gong Ou,
tapi tidak bisakah dia membiarkannya menghubungi keluarganya sebelum
kematiannya?
Sebuah
ponsel sudah berada ditangan Xiao Nian. Dia menghubungi orang yang selama ini
ia harapkan bantuannya, Qian Chu. Qian Chu tengah memilah-milah wine, tampaknya
dia tidak terlalu perduli dengan Xiao Nian. Ada masalah apa?
“Kalau
suatu hari aku mati, apa kau akan menyelamatkanku?”
“Shi
Xiao Nian, apa yang akan kau lakukan? Terakhir aku mengatakan padamu untuk
tidak mengejar-ngejar aku. Sudah enam tahun, menyerahlah.”
Xiao
Nian kembali bertanya, akankah Qian Chu mau menyelamatkannya. Qian Chu menolak,
tidak ada siapapun didunia ini yang mau menyelamatkannya. Qian Chu memutuskan
sambungan telepon saat itu juga.
Tak
bisa berucap apa-apa lagi, mata Xiao Nian sudah dipenuhi air mata. Ia terisak
tak bisa lagi menahan tangisnya. Feng De menemaninya dari kejauhan, melihatnya
dengan kasihan.
wah drama ini juga πππ aku juga mengikutinya. terimakasih
BalasHapusKeren nih drama.. ditunggu ya episode selanjutnya
BalasHapusdi tunggu kelanjutannya.. terimaksih
BalasHapusanastasia
Unnie ditunggu lanjutan nya
BalasHapusMba ditunggu ep selanjutnya ya..
BalasHapusDitunggu ya mba kelanjutannya..
BalasHapusSemangat!!!
vacuumku.blogspot.com
BalasHapusKak klo mau download drama ini dmna y?
BalasHapuswaaa ada yang buat sinopnya... suka baget ma drama ini. Semangat ya nulis sinopnya. saya adalah salah satu pembacanya. Cayooo
BalasHapusGimana cara download dramanya min
BalasHapus