SINOPSIS Fight My
Way Episode 2 Bagian 1
Sumber gambar:
KBS2
Kembali
ke masa kecil Ae Ra, Sul Hee dan Dong Man. Ketiganya main rumah-rumahan di tepi
pantai. Ae Ra bermain sebagai suami Sul Hee yang bekerja sebagai reporter. Sul
Hee protes, melarangnya bicara bahasa yang tidak ia mengerti.
Main
rumah-rumahan sangat membosankan, oppss Ae Ra keceplosan. Dia buru-buru memeluk
Sul Hee dan meyakinkan kalau permainan rumah-rumahan asyik kok. Dong Man yang
sedari tadi tengah sibuk main kerang bergabung bersama keduanya, ia
memperagakan salah satu jurus taekwondo.
Celakanya,
tanpa sengaja dia malah menampol nampan milik Sul Hee. Kontan Sul Hee menangis.
Ae Ra balas memukul kepala Dong Man yang sudah membuat semuanya kacau. Dong Man
ikutan mewek sambil memanggil Ibunya. Ae Ra ketakutan, dia buru-buru membungkam
mulutnya dan meminta maaf.
Kembali
ke masa sekarang, Ae Ra memberikan banyak kantung barang-barang bekas pada Dong
Man sambil menguap malas. Ia menyuruhnya membuang semua itu. Dong Man mendesah
kesal, si pengganggu kunyuk ini..
“Chagi~,
buang itu yah.” Ujar Ae Ra dengan nada manis.
“Chagi?
Jangan panggil aku chagi. Kubunuh kau.”
Ae
Ra makin meledek, “Baiklah, Sayang. Terima kasih.”
Ronde 2: Apapun
yang mereka katakan, kita akan melaluinya dengan jalan kita sendiri
Tidak
lama kemudian, mereka berdua sama-sama keluar rumah dan Ae Ra sudah berdandan
rapi. Uwaw! Dong Man berteriak lebay. Ae Ra meminta pendapat soal
penampilannya, dia mau datang ke pernikahan teman sekolah.
Bagi
Dong Man, dia seperti Australopithecus. Dia bisa menyaksikan evolusinya setiap
hari. Bagaimana bisa dia berubah begitu cepat setiap harinya? Ae Ra mengibaskan
rambutnya manja, apa dia secantik itu?
Dong
Man menyuruhnya berhenti sok cantik. Ae Ra menunjukkan aegyo-nya, memangnya ia
menjengkelkan kalau bertingkah sok cantik? Dia tidak bertindak sok cantik, tapi
memang terlahir cantik.
Tak
tahan lagi, Dong Man meregangkan otot, dia bisa memukul wanita juga loh. Tapi itu
cuma gertak sambel aja sih. Dia melihat tas kantung buluk yang digunakan Ae Ra,
apa dia sangat suka tas itu? Dia masih terus menggunakannya. Apa dia mau Oppa
membelikan yang lain kalau ada model baru?
Ae
Ra menggembungkan pipinya manja, “Oppa mau membelikan Ae Ra tas yang lain?”
Dong
Man sudah tak bisa menahan dirinya lagi. Dia langsung mengapit leher Ae Ra
menggunakan lengannya. Ae Ra kesulitan bernafas, ia langsung balas menyikut perut
Dong Man tanpa ampun.
Joo
Man mendapat pujian dari atasannya, dia berhasil menemukan Granpa Tteobokki dan
terjual habis sejak penjualan perdananya. Mereka berhasil menjual tteobokki
seharga 200,000 dolar. Wah penjualan yang luar biasa, Joo Man senang, bagaimana
dengan komisi yang ia dapatkan?
“Setelah
dipajak nanti akan jadi 195 dolar. Kau akan mendapatkannya.” Ujar atasannya.
Penghasilannya
sungguh tidak seberapa dibanding apa yang ia hasilkan, Joo Man menghela nafas
pasrah. Dia duduk dikursinya dan melihat sebuah map, saat membuka map itu,
didalamnya terdapat dua tiket bioskop. Sul Hee mengiriminya sms kalau dia sudah
menunggunya di elevator lantai 8.
Mereka
berdua menunggu didepan elevator, pura-pura tidak kenal. Tapi begitu masuk,
mereka diam-diam saling bergenggaman tangan karena disana ada kamera CCTV. Sul
Hee membawa koper pink miliknya, dia sudah memasukkan barang-barang keperluan
Joo Man selama perjalanan bisnis.
Joo
Man tersenyum senang, dia memuji keberanian Sul Hee yang datang ke mejanya. Apa?
Sul Hee tak mengerti maksudnya. Joo Man dengar kalau film Yong Ja sangat asik. Sul
Hee mengernyit, film Yong Ja? Kapan tayangnya?
Pintu
elevator terbuka, keduanya reflek melepaskan tautan tangan mereka. Ye Jin masuk
ke lift bersama dua orang temannya. Malu-malu, dia mengatakan pada Joo Man
kalau film Yong Ja katanya bagus, dia sudah mendapatkan tiketnya.
Suasana
berubah canggung. Sul Hee turun dari lift meninggalkan koper pink-nya. Ye Jin
memanggilnya, memberitahukan kalau koper miliknya ketinggalan. Tapi Sul Hee
menyangkal, itu bukan miliknya.
Kontan
dua teman Ye Jin cekikikan, menyangka kalau Joo Man penyuka warna pink. Keduanya
bergosip mengatakan kalau pria barusan adalah pria yang membuat Ye Jin terpana.
Film Yong Ja? Sepertinya dia sudah mendapatkan tiket nonton.
Sul
Hee mendengar gosip mereka dan dia tampak tidak nyaman mengetahui wanita lain
menyukai pacarnya.
Bos
Dong Man memeriksa mesin semprot yang rusak. Suku cadangnya mahal karena buatan
jerman. Begitu melihat bagian dalam mesinnya, ternyata filernya kotor. Sunbae
Dong Man bergumam dengan suara agak keras pada Dong Man, “Aku sudah bilang
kepadamu setidaknya 1.000 kali untuk membersihkannya.”
Bos
langsung memarahi Dong Man yang selalu menjadi biang masalah. Dong Man coba
mengelak, mesin itu bukan mesin miliknya. Tapi Bos tidak percaya dan menyuruh
mereka kembali bekerja.
Dong
Man protes pada Sunbae-nya. Tapi Sunbae tidak mau disalahkan, kalau dia mau
berhenti ya silahkan. Dia tidak akan menghentikannya.
Didepan
sebuah toko alat tulis, dua anak berebut ingin memainkan game pemukul. Dong Man
datang kesana, dia minta izin memukulnya lebih dulu. Dua anak itu menolak,
ngapain juga mereka membiarkannya main duluan. Dong Man memberikan koin
bayarannya.
Ia
mengambil langkah ancang-ancang dan menendangnya begitu keras. Dua anak barusan
terpesona dengan tendangan ampuh Dong Man. Tapi pemilik toko malah memarahinya,
permainan itu cuma buat anak-anak. Hehehe.. Dong Man sih ga perduli sama omelannya, yang penting sudah melampiaskan kekesalannya.
Ae
Ra sampai ke tempat pernikahan Chan Sook. Sebelum masuk, dia mengganti
sepatunya menggunakan heels dan mengganti tas kantungnya dengan handbag. Ia mengibaskan
rambutnya kemudian berjalan penuh percaya diri.
Didalam,
pengantin wanita dan pria berjalan menuju ke altas. Emang bener kalau calon
suaminya Chan Sook memang botak. Dia adalah seorang dokter bedah plastik. Teman-teman
Chan Sook bergosip tentang kedatangan Ae Ra, memangnya dia mau datang?
Ae
Ra duduk di bangku tempat teman-temannya bergosip. Mereka langsung mengubah
nada nyinyirnya menjadi ramah. Ia tidak menyangka dengan kedatangan Ae Ra. Ae
Ra bersikap percaya diri seperti biasanya, dia tadinya mau datang lebih awal
tapi lagi sibuk. Ia merindukan mereka semua.
“Aku
senang kau di sini. Senang bertemu denganmu.” Jawab mereka munafik.
Dong
Man mendapatkan telepon dari seorang temannya, Kyung Koo. Ia menemui temannya
di sebuah stasiun penyiaran. Dia memintanya untuk menggantikan salah satu
peserta dalam programnya, dia tidak akan ditanyai apa-apa, yang perlu
dilakukannya cuma duduk saja.
Tapi
nyatanya, dalam program itu, Dong Man malah ditanyai sama MC-nya. Dong Man
memberikan jawaban setahunya dia dan mengatakan kalau nomor dua dalam pilihan
jawabannya tidak cocok untuk tayangan TV. Padahal jawaban nomor dua itu cuma
paviliun.
Kontan
PD acara kesal, apanya yang tidak cocok dengan penayangan TV? Dong Man
memberikan jawaban nomor tiga, tapi jawabannya salah dan yang benar malah nomor
dua itu. wkwkwk. (gak begitu mudeng sama pertanyaannya, mungkin sejenis
peribahasa atau bagaimana jadi agak aneh diartikan)
Sampai
dibabak terakhir acara, ada satu orang yang berhasil menjawab semua pertanyaan
dengan benar dan menjadi pemenang kali ini. Orang itu tidak lain adalah Moo Bin.
Dong Man memperhatikannya, dia agak mengenalinya tapi tidak ingat pasti siapa
dirinya.
Saat
di kafetaria, Moo Bin ditawari kopi susu oleh pelayan tapi menolak karena dia
tak menyukainya. Dong Man yang mengantri dibelakangnya meminta izin untuk
mendapatkan kopi susu bagiannya. Begitu tatap muka, Dong Man langsung
mengenalinya. Si Anak pintar! Dia baru menyadarinya sekarang.
Entah
pura-pura atau tidak, Moo Bin mengaku tak mengenalinya. Dong Man memperkenalkan
dirinya sebagai alumni SMA Chunbang, Ko Dong Man. Moo Bin terus mengelak tak
mengenalinya.
Kyung
Koo mengajak Moo Bin untuk duduk bersama. Dong Man yang merasa kenal dengan Moo
Bin ikut nimbrung duduk. Kyung Koo ramah meminta kesediaan Dong Man datang ke
acara spesial khusus bagi para pemenang. Moo Bin tersenyum, menanggapi
ucapannya dengan ramah.
Dong
Man kembali menyuruh Moo Bin untuk mengingat tentang dirinya. Dulu loh, dia
yang meminjam baju putihnya. Terus Moo Bin tiba-tiba datang ke pertandingan
menyemangatinya. Dia juga melempar bajunya.
Kontan
Moo Bin kaget mendengar ucapan Dong Man. Makin tidak nyaman, dia permisi dengan
alasan mau mengangkat telepon seseorang. Kyung Koo menghentikan Dong Man yang
semangat sendiri, dia sudah membuat Moo Bin tidak nyaman.
Kyung
Koo menemui Dong Man setelah makan siang. Biasanya program mereka memberikan
sertifikat pada tamunya, tapi karena Dong Man terdaftar atas nama pria yang
digantikannya jadi dia tidak bisa mendapatkan sertifikat itu. Selain itu, Kyung
Koo meminta bantuannya membujuk temannya untuk datang ke acara spesial..
Dong
Man kelihatan canggung menerima permintaan itu. Kyung Koo buru-buru
membantalnya, mereka sepertinya tidak begitu dekat. Dong Man tersenyum miris,
mereka memang tidak begitu dekat. Kyung Koo memberikan uang tanda
terimakasihnya karena sudah membantu.
Bertepatan
saat Dong Man akan meninggalkan gedung, dia malah melihat Park Hye Ran. Dong
Man kontan membalikkan badan sebelum Hye Ran melihatnya, ia memilih mengambil
jalan lain supaya tidak berpapasan dengannya.
Dipernikahan
Chan Sook, dia sibuk sendiri dalam mengorganisasikan acaranya. Keluarga
mertuanya menyuruhnya membiarkan bibinya tampil pansori dulu, dia sudah
ngantuk. Chan Sook kebingungan mengatasi jadwal acaranya.
Ibu
Chan Sook menggeretnya, mana teman penyiarnya yang katanya akan datang? Chan
Sook memberitahukan kalau temannya ada di Hongkong dan ada penundaan jadwal
penerbangan, kayaknya dia tak bisa datang. Ibu ikut heboh malu, dia kan sudah
bilang ke mertuanya kalau dia punya teman penyiar. Apa tidak punya cadangan?
Ae
Ra basa-basi dengan teman-temannya. Dia menyuruh mereka untuk main saja
kerumahnya, dia akan menjamu mereka. Semua temannya saling kontak mata, tatapan
merendahkan tentu saja. Benarkah?
Lain
kali jangan hindari pertemuan mereka yah. Mereka harus sering melakukan
pertemuan. Salah satu diantara mereka berkata kalau dia akan membiarkan Ae Ra
membayar setengahnya saja. Ae Ra tersinggung, kenapa dia harus membayar
setengah?
Ae
Ra tersenyum sinis, “Kalian kenapa sih? Kalian lagi perhatian atau menghina? Aku
tidak punya pacar, dan aku tidak kuliah dan kau tidak punya kerjaan bagus.
Memang aku ini seorang penerima amal? Aku hidup baik-baik saja. Aku menikmati
hidupku. Aku tidak
keberatan dengan hidupku. Kenapa kalian memandang rendah aku? Konyol sekali.”
Dia
pamit mau ke toilet dulu. Temannya lagi-lagi nyinyir, dia tidak akan kabur kan.
Ae Ra meyakinkan, kalaupun dia mau pulang, dia akan mengatakannya.
Aish..
tapi pada kenyataannya, Ae Ra malah beneran pergi dari sana. Dia merutuki
dirinya sendiri yang tidak mengatakannya saja secara langsung kalau dia mau
pulang. Timpang banget sih dirimu! Rutuknya.
Sebelum
sempat pergi, Chan Sook menghentikannya dan menyeret dia kembali ke gedung
pernikahan. Ae Ra menolak keras, dia adalah Ae Ra, bukannya Cindy. Dia tidak
akan melakukannya. Chan Sook membujuknya terus, dia kan suka dengan microphone.
Ae Ra tetap menolaknya, dia tidak mengenal Cindy Jung dan teman-temannya pun
kenal siapa dirinya.
Chan
Sook memastikan kalau mereka semua akan tutup mulut. Cindy Jung adalah seorang
penyiar Hongkong yang dibesarkan diluar negeri. Tak akan ada yang tahu
wajahnya. Ae Ra masih menolak. Chan Sook mengungkit masalah SMA dulu, dia kan
sempat berhutang merebut pacarnya. Anggap saja ini sebagai ganti, kalau Ae Ra
tak membantunya, pesta pernikahannya bisa hancur.
Chan
Sook masih terus usaha memohon dan Ae Ra mulai kasihan. Chan Sook menunjukkan gaun
cantik yang seharusnya dikenakan Cindy, dia yang akan mengenakan gaun itu
malam ini.
Seketika
Ae Ra terpesona melihat gaun itu, “Pastilah
sang Pangeran bukan jatuh cinta kepada Cinderella yang tidak bersalah tapi
kepada gaunnya.”
Ae
Ra tampak begitu cantik mengenakan gaun itu. Semua mata tertuju padanya, “Aku memakai gaunnya dan akhirnya microphone
ini. Semua orang melihatku. Aku seharusnya bilang aku gugup tapi aku senang. Segera
setelah aku memegang microphone, dunia menjadi milikku.”
Ae
Ra mengibaskan rambutnya dan memegang microphone yang berada diatas panggung.
FIGHTING MBAK!!
BalasHapusCemunguut trs cingu!
BalasHapusGomawo mw nulis recapnya...
Jln trs ya kami membaca karyamu 😍
Gregetttt bangettt yah filmnya... Eheheee seneng bgt aku nonton berkali kali tetep aja ketawa, ngakak gokilll dan tetep aja nangis klo pas bagian joo man sedih huhuuu.... Syakittt.. Semangat kaka....
BalasHapus