SINOPSIS Man to
Man Episode 13 Bagian 1
Sumber gambar: jtbc
Seung
Jae tetap tenang menerima kehadiran Seol Woo yang begitu tak terduga. Apa alasan
dia datang kesana? Ia pun berjalan menuju tempat pistolnya, tapi ternyata
pistolnya sudah raib.
Sesuatu
yang berbahaya tak cocok untuknya, komentar Seol Woo. Seung Jae tegang
menyadari senjatanya sudah ada di tangan Seol Woo. Seol Woo mengarahkan pistol
itu kearahnya.
Tapi
Seol Woo tidak ada niatan menggunakan senjata, ada cara yang lebih tenang kalau
dia ingin membunuhnya. Sekali lagi Seung Jae bertanya alasannya datang kesana
kalau memang dia tak ingin balas dendam.
Seol
Woo ingin membuat kesepakatan. Dia ingin menjadi Agen Ghost-nya. Agen Ghost?
Seung Jae tidak mau melakukan tindakan ilegal apapun. Dia yakin Seol Woo sudah
salah infomasi karena dia bekerjasama dengan BIN untuk membersihkan masa lalu
yang gelap penuh dengan dana dan transaksi ilegal.
Seol
Woo yakin kalau Tae Ho tidak akan bisa menjadi orang Seung Jae. Dia tahu kalau
rekaman Anggota Kongres Baek In Soo menghilang, padahal pertarungan diantara
mereka baru akan dimulai. Ketua Tim Jang tidak akan memadai melakukan
pertarungan gelap yang tanpa aturan.
“Apa
kau sendiri memadai?”
Seol
Woo mengangguk santai, “Mungkin tapi aku bisa menghasilkan uang. Tes saja Ketua
Tim Jang. Aku saja sekarang muncul hidup-hidup dan bukannya menghilang. Lihatlah
apa yang akan dia lakukan terhadapku.”
Dilihat
dari ekspresi Seung Jae, Seol Woo sudah bisa memastikan kalau pihak mereka
memang belum mengantungi rekaman In Soo. Dia sudah mengecek ruangan di lantai
58 songsan sesuai petunjuk Agen Yoon dan tak menemukan apapun.
“Kalau
bukan di ruangannya berarti dimana?”
Ada
satu orang yang mengetahuinya secara pasti yaitu orang yang menyembunyikannya,
Ketua Mo Byung Do. Dong Hyun berdecak, dia kan sudah meninggal. Seol Woo akan
mencaritahunya lewat riwayat yang dia tinggalkan, orang mati tidak akan
berbohong.
Ia
mendekati Mo Seung Jae untuk bisa mengetahui profil Mo Byung Do. Karena petunjuk
paling kritis yang ditinggalkan Ketua Mo adalah Mo Seung Jae.
Seung
Jae kembali bertemu dengan Tae Ho, dia sungguh kecewa mengatahui Pengawan Un
Gwang masih hidup. Tae Ho berjanji akan mengurusnya. Seung Jae bertanya
perkembangan pencarian rekaman Baek In Soo yang hilang.
Tae
Ho belum bisa menemukan apapun. Kantor Kejaksaan dan BIN tengah menyelidiki
Infanteri Baek. Seung Jae kesal, bukan ini yang ingin dia dengar. Kalau dia
ingin melawan Anggota Kongres Bae, dia harus punya bukti kuat untuk
mengakhirinya!
“Aku
bersumpah padamu. Aku akan menjatuhkan Anggota Kongres Baek dan Infanteri Baek.
Percayalah dan tunggu saja.”
Seol
Woo menunjukkan sms yang ia terima pada Un Gwang. Dia menduga kalau orang lain
yang telah mengirimkan pesan itu padanya. Ia masih menerka-nerka dan Dong Hyun
tengah menyelidikinya.
“Bagaimana
dengan kelemahan yang dimaksud dalam SMS ini? Maksudnya kelemahanmu?” tanya Un
Gwang.
Iya.
Oleh karena itu, Seol Woo akan tetap berada disana. Dia khawatir mereka dalam
bahaya sepeninggalnya. Karena Plan-B dari Tae Ho tidak bisa menghabisi Seung
Jae maupun In Soo. Dia akan melanjutkan misinya menjadi pengawal dan kembali
bekerja mulai besok.
“Kau
bilang pria yang menembakmu menyuruh kau menghilang.”
Seol
Woo memutuskan untuk hidup sebagai Seol Woo, bukan Agen BIN. Yang tahu misi ini
hanyalah Dong Hyun dan Un Gwang. Un Gwang tak menyangka, bagaimana dengan Do
Ha? Seol Woo sengaja tak memberitahunya, dia tak mau mencemaskannya. Ia
berjanji tidak akan menyimpan rahasia dengan Un Gwang.
Yah,
mereka kan brother. Seol Woo dan Un Gwang tos. Setelah misinya selesai, Seol
Woo berencana untuk membahas masa pensiunnya juga. Baiklah, Un Gwang tiba-tiba
teringat akan uang lima juta dollar-nya..
Sontak
Seol Woo menaruh telunjuknya dibibir Un Gwang, Do Ha datang. Do Ha masuk
keruangan menyapa mereka berdua. Seol Woo dan Un Gwang langsung pasang tampang
senyum tapi malah kesannya aneh. Do Ha cuma mengernyit heran menatap keduanya.
Di
resto, Do Ha mencecar Seol Woo dengan banyak pertanyaan. Besok dia akan kembali
bekerja? Dia sudah baikan? Bukannya dia harus istirahat lagi? Apa dia sedang menjalankan
misi lain?
Seol
Woo menyuruhnya tarik nafas dan bertanya satu-satu. Do Ha mengikuti saran Seol
Woo, bagaimana kondisi luka bekas tembaknya. Seol Woo baik-baik saja, sudah
tidak terasa sakit lagi. Dia tidak bisa lama-lama istirahat, masih banyak yang
harus ia urus.
Do
Ha menatapnya penuh curiga. Seol Woo mengingatkan kalau dia sudah disuruh
menghilang. Makanya dia akan tetap bekerja menjadi pengawal Un Gwang. Dia tak
bisa melibatkan diri dan Dong Hyun -lah yang menangani misi sulit.
“Serius,
cuma itu saja?”
“Serius.
Misi ini sudah kuanggap seperti liburan.”
Ayah
sudah bersiap menggunakan bendera. Song Yi heran, apa akan ada pertandingan
sepakbola? Ayah berkata kalau ini lebih penting dari Piala Dunia. Ia harus
mencari koneksi yang tepat sebelum terlambat dan menghasilkan uang untuk
pernikahan Do Ha.
“Caranya?”
Ayah
menunjuk ke TV yang tengah menyiarkan hasil survei penduduk sebelum pemilu
berlangsung. Song Yi kelihatan cemas tapi tidak bisa menghentikan Ayah.
Seung
Jae menonton berita yang sama. Dia tampak marah mengetahui In Soo mempunyai
pendukung cukup banyak, bahkan peringkatnya naik dibandingkan suveri sebelumnya.
Dia hanya tertinggal beberapa persen saja dari lawannya dan populer di kalangan
orangtua.
Seung
Jae kesal karena tidak menyingkirkan In Soo dari awal. Kalau saja rekamannya
masih di ruang penyimpanan. Ia tak yakin bisa mengalahkan In Soo hanya dengan
menggunakan bantuan Tae Ho. Firasatnya aneh, dia merasa seperti dimanfaatkan
untuk mereformasi BIN dan menyingkirkan Infanteri Baek.
Mi
Eun menyarankan supaya Seung Jae tetap mempercayai Tae Ho, dia kan sudah
memberikan kepercayaan padanya. Ya, Seung Jae akan mempercayainya untuk saat
ini. Namun dalam benaknya, dia masih ingat dengan ucapan Seol Woo yang
menyarankan agar ia mengetes Tae Ho.
Diam-diam,
Mi Eun kelihatan punya rencana sendiri. Aih.. ni orang ada di pihak siapa dan
apa tujuannya sih?
Manager
Yang sedang membuat kopi dan Seol Woo memperhatikannya. Dia seketika gemetaran
mengatakan kalau dia sedang membuat kopi Jongro. Do Ha noona sangat beruntung
mendapatkannya.
Tanpa
banyak kata, Seol Woo mencicipinya dan tidak mempermasalahkan rasa kopinya
asalkan tidak beracun. Bertepatan saat itu pula, dia mendapatkan telepon dari Dong
Hyun yang mengabarkan aktivitas In Soo saat ini.
Dia
sedang mencari muka dihadapan publik. In Soo memohon maaf atas kesalahan yang
dibuat oleh anggota Infanteri Baek. Dia bersiap untuk sujud, tapi Ayah tiba-tiba
datang menahannya. Ia yakin kalau In Soo tidaklah bersalah, dia tak seharusnya
meminta maaf.
Dua
orang bodyguard menjagal Ayah. In Soo berbisik pada mereka untuk mendaftarkan
ayah dalam anggota kampanye dan bayar dua kali lipat. Wkwkw.. Ayah pun langsung
menurut saat dibawa pergi
In
Soo kembali hendak bersujud. Tapi Dong Hyun datang dan memintanya untuk datang
ke Kantor Kejaksaan. In Soo dengan lantang bertanya kenapa dia harus pergi ke
kantor kejaksaan?
Dong
Hyun berbisik berkata kalau orang yang mengenalnya pasti akan mengatakan hal
sebaliknya. Orang-orang Infanteri Baek kan tidak tahu kata-kata loyalitas. In
Soo semakin lantang meminta Dong Hyun menunjukkan buktinya, bukti yang kuat!
“Tidakkah
kau berpikir kalau aku akan segera menemukannya, Y.”
In
Soo berbicara dengan pelan, dia yakin kalau Dong Hyun belum menemukan
rekamannya. Kalau dia sudah menemukannya, dia akan datang kesana dengan surat
penangkapan. Dong Hyun cuma tertawa, baiklah. Dia memang cerdik. Kalau begitu,
sampai jumpa.
Dong
Hyun meninggalkan tempat kampanye In Soo dengan penuh tanda tanya. Ia masih
penasaran dengan identitas orang yang mengirimkan pesan pada Seol Woo dengan
inisial Y. Seol Woo mengidentifikasikan orang itu melalui pesan yang
diterimanya, ‘Temukan rekaman tentang
Anggota Kongres Baek yang hilang.’
Berarti,
orang itu juga menginginkan rekaman In Soo dan tahu kalau rekamannya
menghilang. Kalimat kedua, ‘pengkhianat
itu sudah tahu kelemahanmu’. Artinya, orang itu tahu juga siapa
pengkhianatnya. Seol Woo yakin pengirim SMS itu mengundang kedatangannya.
Dong
Hyun memperhatikan Ayah kemudian menelepon seseorang, “Ada orang lain yang
memenuhi kriteria Agen Y gadungan itu.”
Un
Gwang menyelesaikan acara fansign-nya. Seol Woo meminta izin pergi nanti malam,
ada sesuatu yang harus dia lakukan. Un Gwang khawatir, apa tidak berbahaya? Haruskah
mereka pergi bersama?
Tidak
perlu, jawab Seol Woo. Baiklah, Un Gwang tidak punya acara istimewa setelah
ini, dia boleh pergi.
Tak
jauh darisana, Tae Ho berdiri memperhatikan mereka. Seol Woo melihat
kedatangannya, dia mau menemuinya. Un Gwang menerka-nerka, apakah dia orang
yang menembaknya?
Iya.
Un Gwang berniat menghajarnya tapi Seol Woo menahannya dan menemuinya seorang
diri.
Do
Ha yang sedari tadi bertugas memotret jalannya acara pun memperhatikan
kepergian mereka dengan penuh rasa curiga.
To
the point, Tae Ho menanyakan alasan Seol Woo bertindak begini. Seol Woo
bersikap seperti tak mengenalinya, karena dia sekarang adalah Pengawal Un
Gwang. Tae Ho marah, apa dia tak tahu apa arti dari tembakan melesetnya?
“Agen
Ghost K sudah meninggal.”
Lalu
kenapa dia kembali? Tae Ho mulai frustasi. Seol Woo dengan santai menyuruh Tae
Ho menyingkirkan dia selamanya kalau memang ingin mengusirnya. Tae Ho hanya
ingin memberikan kesempatan agar dia bisa hidup tenang. Apa dia membiarkan
perasaan pribadinya menghancurkan misi ini? Dia tak akan menyesal dengan
keputusan itu kan?
Seol
Woo menegaskan kalau dia bukan lagi Agen K, tapi Seol Woo. Dan yang menyesal
bukanlah dia melainkan Tae Ho. Tae Ho mewanti-wanti keputusannya bisa berubah
kalau Seol Woo menghalangi jalannya. Seol Woo juga sama, dia tak akan menerima
untuk kedua kalinya. Dia sedang bekerja sekarang.. ia pun permisi pergi
darisana.
Tae
Ho pergi ke tempat parkir. Do Ha memanggilnya, Ketua Tim Jang. Merasa namanya
dipanggil, reflek Tae Ho berbalik. Do Ha tanpa aba-aba langsung memotretinya.
Dia anggota BIN –kan? Apa yang dia lakukan disana, apa dia secara ilegal
mengawasi pengawal mereka?
Tae
Ho tak mau mengurusi Do Ha dan langsung masuk ke mobilnya. Do Ha mencak-mencak
merasa terabaikan. Ia pun memotret plat mobilnya pula, untuk berjaga-jaga.
Seol
Woo menemuinya. Do Ha bertanya, apa benar kalau orang itu Ketua Tim Jang? Tadi dia
memanggilnya dan dia berbalik. Kenapa dia datang? Apa dia menyuruh Seol Woo
menjalankan misi lagi setelah apa yang diperbuatnya?
“Aku
sudah mengakhirinya.” Seol Woo mengambil kamera di tangan Do Ha kemudian
menghapus foto-foto Tae Ho.
“Kenapa
dia menghapusnya?”
‘Jika
kau sungguh peduli padaku, jangan sembrono seperti ini lagi. Ini bukan
urusanmu.”
Seol
Woo pergi dengan dinginnya. Sedangkan Do Ha, sudah jelas dia kelihatan kecewa
mendengarnya.
lanjutannya blm ada ya min??
BalasHapusDitunggu lnjutannya😊
BalasHapusapakah Y itu Un Gwang yaaaa, karena dia yang tau seol woo...... ntah lah.... ^_^
BalasHapusTQ mBak.... makin penasaran nih....