SINOPSIS
Suspicious Partner Episode 35
Sumber gambar: SBS
Tak
lama setelah kaburnya Hyun Soo, Ji Wook berniat menghubungi Yoo Jung untuk
mengabarinya. Tapi tak disangka, ponsel Yoo Jung malah ada di tangan Penyidik.
Dia sepertinya belum sadarkan diri.
Ji
Wook pun kemudian menelepon Eun Hyuk. Eun Hyuk terkejut dan bergegas menuju ke
rumah sakit. Ia panik bertanya apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia tidak
sadar?
“Yah,
dia terkena gegar otak ringan.”
Gegar
otak? Eun Hyuk makin panik, gegar otak biasa bisa menjadi bahaya. Bagaimana bisa
dia hanya berbaring disana? Dia harus diperiksa. Ji Wook santai mengatakan
kalau dokter akan melakukan CT scan.
“Apakah
ada yang sudah spesialis bukannya intern? Bukankah seharusnya kita
memindahkannya ke RS yang lebih spesialis? Hei, Ji Wook. Ada kenalanmu yang
jadi dokter? Tolong bantu dia.”
Hahaha..
Yoo Jung sebenarnya sudah sadar tapi mendengar kepanikan Eun Hyuk membuatnya
malu untuk membuka mata. Eun Hyuk memanggil-manggil namanya dengan suara keras.
Yoo Jung meremas selimutnya dengan geregetan, “Diam. Kau membuatku malu. Aku
tertidur.”
Eun
Hyuk bisa menghela nafas lega. Ia menggenggam tangannya dengan sayang, ia
bersyukur sekali. Yoo Jung mengatainya bodoh. Kontan Eun Hyuk melepaskan tangannya,
dia cuma berakting tahu.
Hyun
Soo belum juga ditemukan, Ji Wook merasa menyesal karena tidak menduga
sebelumnya. Bong Hee bertanya apakah ingatannya sudah kembali. Ji Wook kira
begitu, tapi belum bisa dipastikan sampai sejauh mana ingatannya kembali.
Jadi..
Ji Wook ingin meminta Bong Hee untuk menginap dirumahnya lagi. Tidak ada yang
tahu apa yang akan dia lakukannya. Bong Hee menolak tawaran itu dengan tegas. Ia
akan lebih berhati-hati. Jangan khawatir.
Eun
Hyuk memapah Yoo Jung saat keluar dari rumah sakit. Berulang kali dia
memastikan apakah kondisinya baik-baik saja, ia bahkan berniat menggendongnya
tapi Yoo Jung menolak. Dia tidak apa-apa.
Saat
itu pula, Ji Hye melintas dan melihat keduanya.
Eun
Hyuk mengantarnya sampai ke rumah. Ia menyodorkan tas milik Yoo Jung namun Yoo
Jung tak memperdulikannya dan masuk ke rumah. Terpaksa, Eun Hyuk masuk ke
rumahnya untuk meletakkan tas. Beristirahatlah, telepon dia kalau sesuatu
terjadi.
Yoo
Jung memejamkan mata memeluk bantal, “Kuharap aku tidak akan terbangun dari
tidur. Aku 'kan jaksa yang kehilangan tersangka.”
Tak
tega, Eun Hyuk akhirnya duduk menemani Yoo Jung sampai tidur. Ia kemudian
menyelimuti tubuhnya. Melihat wajah polos Yoo Jung, Eun Hyuk tersenyum.
Ji
Wook masih terus memikirkan tentang sejauh mana ingatan Hyun Soo kembali. Orang
yang pertama kali dia temui setelah sadar adalah dirinya, Yoo Jung dan.. Eun
Bong Hee. Ji Wook membuka album perpisahan yang sudah dirobek Hyun Soo. Apakah
ingatannya tentang pembunuhan dan tujuannya membunuh sudah kembali?
Hyun
Soo merenung di jembatan, siapa sebenarnya wanita itu (Park So Young)? Kenapa dirinya
membunuh mereka? Apa yang tak bisa ia selesaikan?
[Kembali]
Berita
kaburnya Hyun Soo menjadi topik panas. Yoo Jung meminta maaf pada atasannya,
namun atasannya sudah kepalang kesal. Kalau dia meminta maaf, maka enyahlah
dari hadapannya. Bisa-bisa dia dipindahkan ke daerah pedesaan. Apa dia harus
memecat Yoo Jung dan menangguhkannya?
Yoo
Jung cuma tertunduk, tak berani menyela ucapan atasannya. Sedangkan Ji Hye yang
ada disampingnya pun kecipratan damprat juga. Atasan menyuruh mereka berdua
untuk segera pergi darisana.
Suasana
rapat kali ini sangat serius, Tuan Byun berkelakar kalau dia akan menangkapnya
kalau sampai bertemu dengannya. Eun Hyuk juga sependapat, mereka harus
menangkap dia secepatnya.
Ji
Wook diam mengingat ucapan Hyun Soo yang berkata kalau dia tak akan mengerti
perasaannya, ia tak punya pilihan selain membunuh mereka semua. Ji Wook
menghentikan omongan rekannya, dia menekankan kalau ini adalah masalah serius. Berhenti
bercanda. Mereka harus tetap aman.
Hyun
Soo masih terus berusaha untuk mengembalikan kepingan ingatannya. Ia kembali
memperhatikan foto So Young. Dan tiba-tiba, sebuah potongan ingatan kembali
muncul di kepalanya. Dia ingat bagaimana So Young berlarian dengan ketakutan di
kebun sepi. Dia terus berlari dan berlari.. sesekali ia menoleh dan wajahnya
tampak sangat-sangat ketakutan.
Bong
Hee dan Ji Wook keluar dari SMA Hyunji. Ji Wook menduga kalau ingatan Hyun Soo
belum pulih sepenuhnya, maka dia akan berkeliaran dengan tujuan agar ingatannya
kembali dan sekolah ini adalah tempat yang pasti dia ingat. Setelah itu, dia
akan pergi ke tempat membunuh para korban.
“Aku
sudah menghubungi perusahaan yang membangun ulang apartemennya. Aku juga sudah
mengirim mereka selebaran mengenai dicarinya Jung Hyun Soo.”
Kerja
bagus, seandainya Ji Wook bekerja di unit kepolisian, pasti dia sudah mengirim
orang untuk mengintai tempat ini. Keduanya pun pergi dari SMA Hyunjin. Disaat
yang sama, Hyun Soo datang kesana.
Dari
kejauhan, dia bisa melihat mereka berdua. Hyun Soo teringat akan sosok Bong
Hee, dia adalah wanita yang pertama kali ditemuinya saat ia sadar dan Bong Hee
kelihatan sangat terkejut waktu itu. Selain itu, dia juga ingat ada wanita yang
menutup jendela saat ia melakukan pembunuhan, siapa dia sebenarnya?
Malam
sudah larut, Bong Hee masih di tempat kerjanya. Ia agak ngantuk dan pergi ke
dapur sebentar untuk menyeduh kopi. Ia pun kembali ke mejanya, namun ada
perasaan aneh, seseorang seperti memperhatikannya. Begitu menoleh, ia kaget
melihat Hyun Soo duduk tak jauh darisana.
Hyun
Soo bertanya, siapa Bong Hee sebenarnya? Bong Hee masih dalam keterkejutan,
kenapa dia ada disana?
“Kepalaku
sangat sakit. Kau adalah orang yang pertama kali kulihat saat tersadar. Tapi
kepalaku ini terus bilang kalau aku harus menyingkirkanmu. Kau tahu alasannya?”
Ingatan
Hyun Soo makin jelas sekarang, wanita yang membuka jendela saat ia melakukan
pembunuhan diatap gedung adalah Bong Hee. Otaknya memberikan perintah, dia
harus memastikan kalau Bong Hee tak bisa bicara.
Kepala
Hyun Soo makin pening, ia menghampiri Bong Hee “Aku menanyaimu, jadi kau harus
menjawabku. Kenapa kau melakukan ini kepada padaku? Katakan kepadaku. Siapa
kau? Siapa aku? Kenapa aku jadi seperti ini?!!”
Dia
mau tahu alasannya? Dengan jujur Bong Hee mengatakan kalau dia adalah saksi
mata saat Hyun Soo melakukan pembunuhan. Bong Hee melirik ke atas mejanya
kemudian melemparkan bukunya ke arah Hyun Soo.
Ia
mencoba kabur namun Hyun Soo menyerangnya. Bong Hee bisa menyerang balik tapi
dia kalah kuat hingga Hyun Soo mampu mendorongnya sampai terkatuh. Hyun Soo bersiap
memukulnya menggunakan gardus, namun tepat saat itu Ji Wook datang
menendangnya.
Hyun
Soo mengeluarkan pisau lalu menyerang Ji Wook. Keduanya bergulat saling tendang
dan banting. Ji Wook berhasil membanting tubuh Hyun Soo dengan keras hingga dia
terkapar di lantai, ia langsung menindingnya dan menjagal tangannya.
Bong
Hee terkejut melihat perut Ji Wook, “Pengacara Noh, kau berdarah. Darahnya...”
Tak
lama kemudian, Ji Wook sudah ada dalam ambulan. Bong Hee menemaninya dengan khawatir.
Ia memanggil namanya namun Ji Wook sudah begitu lemah dan tak memberikan
respon.
Dalam
kondisi setengah sadar itu, Ji Wook terkenang akan masa kecilnya dimana dia
selalu berbicara kalau ia ingin menjadi jaksa seperti ayahnya.
Ingatan manis
masa kecilnya berganti menjadi ingatan akan bencana yang ia alami. Bagaimana
saat kejadian kebakaran, ia membuka pintu kamarnya dan api sudah membakar seisi
rumah.
Ayahnya
sudah terkapar didepan pintu berniat menyelamatkannya. Ji Wook menangis
ketakutan. Tepat saat itulah Eun Man Soo datang kesana, ia berniat
menyelamatkan ayahnya tapi ayahnya menyuruh Eun Man Soo menyelamatkan Ji Wook.
Eun
Man Soo pun membopong Ji Wook keluar rumah lebih dulu. Diluar, dia menenangkan
Ji Wook kalau dia akan menyelamatkan ayah dan ibunya. Tanpa ragu, Eun Man Soo kembali
masuk ke rumah yang sudah dilalap api itu.
di tunggu sinoosis selanjutnya 😊😊
BalasHapus