SINOPSIS I Love My
President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 3
Mereka
sudah sampai ke tempat tinggal yang baru. Pelayan Feng meminta maaf karena
makanannya belum sempat di plating, tapi dia meminta Gong Ou tetap memakannya
supaya kesehatan perut Gong Ou tidak terganggu. Gong Ou yang super ketat dengan
hal-hal sepele semacam itu jelas tidak mau, makanan ini lebih pantas dimakan
babi atau anjing.
Xiao
Nian berinisiatif untuk mencicipi masakan itu lebih dulu, enak kok. Meskipun
belum siap sepenuhnya, dia sudah sangat kelaparan. Tetap saja, Gong Ou
melarangnya untuk memakan hidangan itu. Xiao Nian jadi kesel sendiri, mereka
sudah tidak makan selama dua jam sejak kepindahannya. Bisa-bisa mereka
mengalami masalah perut kalau begitu terus.
Xiao
Nian memilih untuk masak sendiri makanannya. Tak lama kemudian, datanglah dia
dengan semangkuk mie instan. Gong Ou tiba-tiba langsung merebut mie instan
milik Xiao Nian dan memakannya sendiri, dengan lahap pula. Xiao Nian sampai
heran, padahal itu cuma mie instan.
“Kenapa
cuma sedikit?”
“Kan
sesuai berat badanku, itu kan untukku, bukan untukmu!”
“Masak
lagi sana.”
“Aku
kan bukan pesuruhmu.”
Kontan
Pelayan Feng menjelaskan tentang isi kontrak yang ditandatangani Xiao Nian.
Jika didalamnya ada peraturan yang mengharuskan Xiao Nian menjalankan perintah
Gong Ou. Xiao Nian masih tetap protes tapi bagaimanapun dia menolak, tetap saja
dia kalah beradu pendapat melawan Gong Ou.
Xiao
Nian terpaksa harus memasak mie lagi dan Gong Ou memakannya dengan lahap. Dia
juga menawarkan sisa mie buatannya pada Pelayang Feng, dia belum makan kan dari
tadi? Gong Ou melarang keras, semua itu adalah miliknya. Ia menegaskan jika
segala yang menjadi miliknya tidak boleh disentuh oleh orang lain. Kalau sampai
tersentuh, dia akan membuat pria itu dan bendanya hancur bersama-sama.
“Cuma
mie saja kau sudah sangat serius.” Namun dalam batinnya, Xiao Nian bahagia
karena baru ada orang yang mengatakan menyukai makanannya semenjak enam tahun
yang lalu. Xiao Nian tersenyum melihat Gong Ou makannya sangat banyak. Gong Ou
salah paham, menduga jika Xiao Nian baru saja memutar matanya.
Xiao
Nian mengelak, dia cuma menggerakkan matanya saja kok. Bertepatan saat itu,
telepon Xiao Nian berdering. Ia pun permisi untuk mengangkat telepon dari
seseorang. Gong Ou tidak suka dengan sikapnya, memangnya kalau mengangkat
telepon harus pergi apa?
Xiao
Nian menerima telepon dari Ibunya yang menanyakan kabar serta memberitahukan
penikahan Shi Di dan Qian Chu akan segera diselenggarakan. Ia mengundang Xiao
Nian supaya menghadiri pesta pernikahan kakaknya. Xiao Nian agak ragu, soalnya
dia takut mengacaukan pestanya.
Ibu
meminta dia untuk tetap datang, Shi Di yang menginginkan kedatangannya.
Lagipula mereka adalah saudara. Ayah juga mengatakan, kalau sampai Xiao Nian
tidak datang, mereka akan menjadi bahan tertawaan. Datanglah dan jangan buat
keributan, lagipula Ibu sudah lama tidak bertemu dengannya.
“Baiklah
bu, aku akan datang.”
Gong
Ou mendengar pembicaraan mereka, Shi Di, bukankah itu marga keluarga Xiao Nian?
Pelayan Feng membenarkan, anak perempuan keluarga itu akan menikah dengan Tuan
Mu. Mereka juga mendapatkan undangan pernikahan mereka, tapi kata Tuannya,
pesta pernikahan akan sangat membosankan. Jadi, dia tidak menambahkannya dalam
jadwalnya.
“Begitu
yah?” ucap Gong Ou menatap Xiao Nian.
Xiao
Nian sudah bersiap mengenakan gaun untuk datang ke pernikahan Shi Di. Namun
Gong Ou mengomentari bajunya yang lusuh dan menyuruh Pelayan Feng menyiapkan
gaun lain untuk dikenakan Xiao Nian.
“Aku
yang datang ke pesta pernikahan, ini bukan urusanmu.”
“Kata
siapa ini bukan urusanku?”
Pernikahan
Shi Di dan Qian Chu menjadi topik panas hari ini. Ibu menatap putrinya yang
tampak cantik dengan balutan gaun merahnya, dia tidak menyangka kalau dia akan
menikah dengan Qian Chu. Sebelumnya, dia mengira Qian Chu akan menikah dengan
Xiao Nian.
“Ibu,
aku akan menikah dengan Qian Chu. Adik akan datang kan?”
Ibu
belum melihatnya, tapi katanya dia mau datang. Shi Di tampak puas mendengar
jika Xiao Nian akan datang ke pesta pernikahannya.
Tidak
lama berselang, datanglah Xiao Nian menggunakan gaun pilihan Gong Ou. Ibu
memujinya yang tampak begitu cantik hari ini. Xiao Nian mengaku jika ia tak mau
mempermalukan ayahnya, oleh karena itu dia berdandan cantik hari ini. Shi Dia
menghentikan percakapan mereka berdua, dia ingin supaya Ibu meninggalkannya
dengan Xiao Nian.
Kontan
ekspresi wajah Shi Di berubah licik saat tinggal berdua dengan Xiao Nian. Ia
meminta pendapat akan pesta pernikahannya. Xiao Nian enggan menjawab, Shi Di
yang sudah membuatnya harus meninggalkan rumah, lalu kenapa ia menginginkan
kedatangannya?
“Aku
cuma ingin membuatmu tahu kalau Qian Chu adalah suamiku. Kau harus sadar dengan
identitasmu sendiri.”
“Aku
sadar, aku selalu menyadarinya. Aku cuma anak adopsi keluargamu. Qian Chu
adalah satu-satunya yang aku punya. Tapi kenapa kau mengambilnya?”
Sudah
enam tahun berlalu, Shi Di menegaskan jika Qian Chu sudah semakin membenci Xiao
Nian. Kalau mau menyalahkan, ia menyarankan supanya Xiao Nian menyalahkan
hidupnya sendiri.
Xiao
Nian mengangguk pahit, ia menegaskan jika dirinya tidak akan berhubungan
dengannya lagi. Sebelum pergi, Shi Di mengatakan jika ia punya kabar bagus. Ia
sedang mengandung saat ini. Xiao Nian menahan tangisnya dan bergegas
meninggalkan ruangan Shi Di.
Shi
Di tampak sangat puas menyaksikan kesengsaraan Xiao Nian. Ia pun tersenyum
licik setelah kepergiannya.
Xiao
Nian menenangkan dirinya dengan menghirup udara segar di bibir pantai.
Sedangkan disisi lain, para reporter sudah datang ke tempat pesta untuk
mengabarkan berita terbaru tentang pernikahan Qian Chu dan Shi Di.
Gong
Ou datang juga kesana, dan awak media langsung mengerubunginya. Namun Gong Ou
tidak memperdulikan mereka sama sekali, dia hanya ingin segera bersama dengan
Xiao Nian. Sedangkan Xiao Nian sediri malas untuk bertemu dengannya saat ini,
ia mencoba menghindar dari kejarannya. Dia pun asal masuk ke dalam sebuah
kamar.
Tak
diduga, didalam sana sudah ada Qian Chu yang tengah bersiap-siap sebelum
pernikahannya. Xiao Nian tidak berkutik saat bertatapan dengan Qian Chu.
Sedangkan Gong Ou mengetuk pintu kamar itu. Pelayan Qian Chu membuka pintunya
dan Xiao Nian reflek bergeser untuk bersembunyi dibalik pintu.
“Apa
kau melihat seorang gadis ke sini?”
“Tidak
tuan.” Ucap si Pelayan bohong.
“Dia
adalah pria yang berkuasa. Masalah apa yang kau buat?” tanya Qian Chu setelah
Gong Ou pergi.
Xiao
Nian membenarkan jika dia memang membuat masalah, tapi itu bukanlah urusannya. Dengan
sedih, ia memuji Qian Chu yang tampak sangat cocok dengan jas yang ia gunakan.
Qian Chu berterimakasih, “Ngomong-ngomong, saat di toko..”
“Tidak
usah khawatir, aku sudah membayarnya.”
Qian
Chu ingin mengucapkan sesuatu, namun tiba-tiba kepalanya terasa pusing. Xiao
Nian tentu khawatir, ia ingin membantunya. Tapi dia mencoba menahan diri supaya
tidak berhubungan lagi dengan Qian Chu. Pelayan meminta Qian Chu untuk meminum
obatnya namun Qian Chu menolak. Dia akan meminum obatnya setelah pernikahannya
usai saja.
Xiao
Nian masih saja khawatir, apa dia tidak apa-apa? Qian Chu mengaku baik-baik
saja, yang terpenting saat ini adalah pernikahannya. Xiao Nian terluka
mendengar ucapan Qian Chu. Sepertinya dia memang sangat mementingkan
pernikahannya, ia pun permisi pergi dari sana. Ia tak mau mengganggunya.
Gong
Ou akhirnya bisa menemukan Xiao Nian juga. Ia heran kenapa dia berlari begitu
melihat kedatangannya. Xiao Nian berkata ia tidak menduga dengan kedatangannya
ke pesta. Gong Ou memang awalnya tidak tertarik, tapi mengetahui jika ini
pernikahan kakak Xiao Nian membuatnya jadi penasaran. Dia ingin tahu apakah
kakaknya sama bodohnya dengan Xiao Nian.
“Kau
salah. Tidak usah khawatir, dia lebih cantik dariku. Dia tidak sama denganku. Dia
tidak akan melakukan hal bodoh.”
“Kau
sadar diri rupanya.”
Xiao
Nian mau protes tapi keburu terdengar ribut-ribut wartawan yang meliput acara
pernikahan Shi Di. Gong Ou pun memutuskan untuk menyapa kakak serta kakak ipar
Xiao Nian.
Sedangkan
Xiao Nian malas untuk bertemu mereka berdua. Ia memilih untuk menjauh, tapi
apesnya dia malah bertabrakan dengan seorang pelayan. Qian Chu memperhatikan
Xiao Nian dari kejauhan, tampak segelintir raut kecemasan saat Xiao Nian.
Gong
Ou kembali mengejar Xiao Nian. Dia heran, mereka berdua adalah saudara tapi
Xiao Nian sudah pergi sebelum acara pernikahannya di mulai. Dia tampak sedang
banyak pikiran. Xiao Nian menceritakan pengalaman masa kecilnya, saat ayah dan
ibu mengajak mereka jalan-jalan ke pantai. Shi Di selalu bisa membuat kedua
orang tuanya berlarian, sedangkan ia cuma melihat mereka dari kejauhan dan
selalu sendirian.
“Siapa
bilang kau sendiri? Kau punya aku sekarang.” Ucap Gong Ou, mengelus puncak
kepala Xiao Nian.
Sampai
tengah malam, mereka berdua masih duduk di pinggir pantai. Xiao Nian bahkan
sampai tertidur di pelukan Gong Ou. Namun kesunyian mereka terusik saat
orang-orang berteriak memanggil nama Qian Chu. Pelayan Feng datang, ia
mengatakan jika Tuan Mu menghilang.
Kontan
Xiao Nian khawatir, dia harus mencarinya juga. Gong Ou tentu melarang, dia
perempuan. Mana mungkin bisa mencarinya tengah malam. Xiao Nian bersikukuh, dia
khawatir karena saat ini Qian Chu tengah sakit. Gong Ou tidak bisa menahan Xiao
Nian lagi, dia memutuskan untuk menemaninya mencari Qian Chu. Dan menyuruh
Pelayan Feng untuk mengerahkan orang-orangnya mencari kakak ipar.
Xiao
Nian berusaha keras untuk bisa menemukan Qian Chu. Gong Ou sampai kesal dengan
sikap Xiao Nian, dia sampai membahayakan dirinya sendiri demi mencari Qian Chu.
Memangnya dia perlu mencarinya dengan begitu keras begini? Xiao Nian tidak
mendengarkan omongan Gong Ou dan masuk dalam hutan sendirian.
Usaha
kerasnya terbayar saat ia bisa menemukan Qian Chu yang terduduk lemas dibawah
pohon. Xiao Nian mencoba menyadarkannya. Qian Chu setengah sadar, ia terus
memanggil nama Xiao Nian.
Bertepatan
saat itu juga, datanglah rombongan keluarga yang tengah mencari Qian Chu.
Kontan mereka menuduh Xiao Nian, seolah dia yang sudah membawa kabur Qian Chu
kesana. Bahkan ayahnya sampai menendang lengan Xiao Nian dan mengumpatnya.
Xiao
Nian tak bisa berkutik saat Qian Chu dibawa pergi mereka. Ia pun duduk disana
dengan pikiran kosong, merenung tanpa tahu apa yang ia renungkan. Tak lama
kemudian, datang pula rombongan orang-orang Gong Ou yang mencarinya. Dengan
lemas, Xiao Nian memberitahukan jika mereka sudah menemukan Qian Chu. Jadi
mereka tak perlu melakukan pencarian lagi.
Pelayan
Feng mengerti, mereka melihatnya barusan. Sekarang Tuan Gong Ou juga sudah
kembali ke kantor untuk menyelesaikan masalah dan dia memerintahkan mereka menjaga
Xiao Nian. Ini urusan keluarga Xiao Nian, tapi dia yakin Tuan akan sangat marah
jika mengetahui apa yang terjadi padanya.
Sedih,
Xiao Nian mengatakan jika ia punya sesuatu yang terpendam dalam hatinya.
Pelayan Feng menyuruhnya supaya mengatakan saja apa yang ingin ia katakan.
“Qian
Chu.. Semua orang mengatakan aku tak akan menunjukkan wajahku. Mereka
mengatakan aku berusaha merebut pacar saudaraku. Tapi dia itu pacarku. Dia buta
sejak kecil. Keluarga Mu tidak menyukainya, ayahku adalah supir keluarga Mu.
Untuk menyenangkan keluarga Mu, ayah membawa Qian Chu ke rumah dan merawatnya.”
Shi
Di selalu membeci Qian Chu karena dia buta. Namun Xiao Nian selalu menemani
Qian Chu dan merawatnya. Ia berjanji dengan Qian Chu, jika mereka adalah
keluarga yang tidak akan terpisahkan.
“Xiao
Nian, kau adalah mataku. Aku adalah keluargamu. Kita tidak akan terpisahkan.”
“Ya.”
Angguk Xiao Nian.
Kemudian,
saudara Qian Chu rupanya tidak berguna. Dan Keluarga Mu akhirnya ingat akan
anaknya yang terbuang. Mereka menemukan dokter bedah yang hebat kemudian
operasi matanya berjalan lancar. Tapi setelah operasi matanya berhasil, Qian
Chu melupakannya.
“Shi
Di memang lebih cantik dariku. Saat matanya disembuhkan, dia cuma bisa melihat
Shi Di. Tapi dia tidak mengingatku, aku mencoba berbagai cara dan ingin dia
mengingatku kembali. Semua orang malah menyangka aku mencoba merebut pacar
saudaraku. Orangtuaku membuatku meninggalkan rumah.”
“Nona
Shi, Tuan sangat menyukai anda. Meskipun dia mudah marah dan keras kepala, tapi
itu semua karena penyakitnya yang menyebabkan dia susah mengontrol emosi.”
Apa
hubungannya dengan Gong Ou? Xiao Nian menggeleng, mereka hanya tuan dan budak?
Penculik dan tahanan? Dia yakin jika Gong Ou tidak mungkin menyukainya. Xiao
Nian tetap akan menemukan bukti jika ia tak bersalah. Setelahnya, dia mau pergi
dari sana.
Pelayan
Feng membawa Xiao Nian menuju ke tempat kantor Gong Ou. Gong Ou menyuruhnya membuat
makan malamnya. Xiao Nian kaget, makan malam? Tapi dia bukan chef.
Bagi
Pelayan Feng, mungkin Tuan ingin supaya Xiao Nian membuat makanan enak untuk
disantap bersama. Meskipun Tuan suka mengontrol, tapi dia tidak pernah kasar
pada orang-orang yang bekerja untuknya.
Xiao
Nian tidak yakin, apa Gong Ou menyukai masakannya? Tapi masakannya tidak seenak
buatan chef dirumah mereka. Pelayan Feng yakin jika Tuan menyukai masakannya.
Kalau tidak pun, tak ada yang bisa mengubah keputusannya. Baiklah, Xiao Nian
akan memasak. Ia juga berterimakasih karena Pelayan Feng sudah sangat mengerti
dia. Jadi menyesal sudah menceritakan kesulitannya.
Sebelum
masuk, Pelayan Feng mewanti-wanti supaya Xiao Nian jangan sampai menceritakan
hubungannya dengan Qian Chu. Dia tidak akan bisa mengontrol emosinya jika
sampai marah. Xiao Nian mengerti.
Xiao
Nian membawa sepiring nasi goreng dan dadar telur. Gong Ou protes karena
pergerakannya lambat sekali sampai dia mau mati kelaparan. Apalagi masakannya
cuma nasi sama telur. Xiao Nian cemberut, kalau memang tidak mau, ia akan
memakannya sendiri. Gong Ou melarang, itu miliknya.
“Apa
kau sangat menyukai masakanku?”
“Iya.
Apa kau mengutukku? Setelah aku makan masakan buatanmu, aku tidak bisa makan
masakan lain.”
Xiao
Nian cuma merenges lucu mendengar penuturan konyol Gong Ou.
“Kenapa
tersenyum? Apa kau mengutukku lagi?”
Xiao
Nian mengatai Gong Ou yang sangat naif, dia cuma tersenyum kok. Dia pun
mengecek ponselnya yang bergetar, ia mendapatkan pesan dari pihak penerbit yang
meminta materi cerita. Bingung, Xiao Nian memikirkan sesuatu. Ia mendapatkan
inspirasi saat melihat wajah Gong Ou yang makan dan sibuk mengotak-atik laptop.
Dia
berencana balas dendam dengan menggunakannya sebagai karakter komiknya.
Judulnya.. uhmm... Xiao Nian menuliskan ‘The President is Paranoid’. Sangat
cocok untuk Gong Ou, Xiao Nian tanpa sadar cekikikan sendiri.
“Apa
yang kau lihat? Kayaknya seneng banget.”
Bukan
apa-apa, Xiao Nian tanya apakah Gong Ou sudah selesai makan. Ia sudah ngantuk,
jadi dia ingin segera pulang. Ia pun menggeret Gong Ou supaya meninggalkan
pekerjaannya sekarang juga.
Dalam
perjalanan pulang, Xiao Nian ingin mengatakan sesuatu tapi dia ragu. Gong Ou
heran, apa yang sebenarnya ingin ia katakan.
“Gong
Ou, tiga tahun yang lalu, di pesta....”
Bersambung Episode 2
aah bru episode 1 aja udh bkin gereget.
BalasHapusnext di tunggu kelanjutannya ,
Fighting
Unni lanjutin sinopsis nya yaaaaa
BalasHapusNggk sabar next episode
Di tnggu klanjutannya kak. .figting.....Kak klu bleh reQuest buat sinopsisnya yg memory lost kak... Hehee Gumawoo
BalasHapusthanks kak sinopsisnya fighting (nuril huda salam kenal)
BalasHapusSeru..lanjut ya..
BalasHapusSeru..lanjut ya..
BalasHapusseru, sering" updatenya. hehehehehe emang nggk gampang buatnya tp aku yg banyak kegantung í ½í¸í ½í¸í ½í¸
BalasHapuslanjutkan ceritanya unik bangeeet
BalasHapuspenasaran sama kelanjutannya
lanjutkan ceritanya unik bangeeet
BalasHapuspenasaran sama kelanjutannya
Lanjutkan kakak
BalasHapusLanjutkan kakak
BalasHapusSya suka sya suka... ceritany freshh😍 lanjut mb'puji.
BalasHapusSya suka sya suka... ceritany freshh😍 lanjut mb'puji.
BalasHapusNgga sabar nunggu kelanjutannya!!!!! Kpn next episodenya T.T
BalasHapusQ doakan mb'puji slalu sehat dan slalu semangat dn bsa lanjutin next episod😉😉😉
BalasHapus