SINOPSIS My Secret
Romance Episode 1 Bagian 1
Sumber gambar: OCN
EPISODE 1: Cinta
Satu Malam
Seorang
pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk
pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut
berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria
itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun
merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.
Pria
itu, Jin Wook menghampiri temannya yang tak lain pemilik bar. Dia komplain
karena musik yang diputarnya terdengar bising. Melihat ke meja DJ, tak ada
seorang pun yang ada disana. Jin Wool mengaku pernah bermain-main dengan
seorang DJ di Spanyol, jadi dia mau mencobanya. Temannya agak ragu dengan
kemampuan Jin Wook.
Seorang
wanita berpakaian formal dengan kacamata besar yang menghiasi matanya masuk ke
bar yang sama. Dia, Yoo Mi berjalan menghampiri teman-temannya yang sudah
berkumpul. Temannya heran, apa Yoo Mi itu Malaikat Pencabut Nyawa? Dia benar-benar
datang ke klub menggunakan pakaian seperti itu?
“Aku
barusan ikut wawancara kerja.” Aku Yoo Mi.
Jin Wook mulai memainkan musiknya. Musik bising yang barusan diputar diubahnya
menjadi musik yang enak untuk berjoget. Teman-teman Yoo Mi memutuskan untuk
turun dan menari. Namun Yoo Mi masih duduk di kursinya. Dia hanya memperhatikan
keasyikan temannya sambil terus menenggak bir.
“Auh, aku seharusnya tidak datang. Aku
seharusnya tidak ke klub. Ah, Tidak apa-apa. Aku yakin aku bisa lolos
wawancaranya. Suasananya seru. Banyak cewek cantik disini. Minumannya juga
enak. Semuanya bagus kecuali aku.” Batin Yoo Mi.
Yoo
Mi benar-benar sudah mabuk. Baiklah, dia memutuskan untuk menari sekarang. Yoo
Mi segera melepaskan kacamata serta ikat rambutnya. Mengibaskan rambutnya
dengan manja dan berjalan penuh percaya diri. Ia berjoget di tengah kerumunan
dan seorang pria tampan menemaninya.
Oppss,
tapi itu cuma bayangan Yoo Mi aja. Pada kenyataannya, dia berjalan sempoyongan
dan berjoget gaje sampai orang lain melihatnya dengan aneh. Seorang pria
menghampirinya, tapi bukan pria tampan melainkan pria lemah gemulai yang
langsung meliuk-liuk menemani Yoo Mi. Yoo Mi ngeri dan langsung kabur.
Namun
saat dia mau ke toilet, ia malah melihat pasangan yang tengah mesra-mesraan di pojokan.
Kontan Yoo Mi memperhatikan mereka dan kepikiran dengan novel yang baru
dibacanya, pria di novel itu memegang dagu pasangannya kemudian berkata “Mata,
hidung, dan bibirmu sangat sempurna.”
Tapi
realitanya, Jin Wook berbicara pada gadis dihadapannya dengan nyinyir “Kau
mengoperasi matamu, hidungmu dan kau mengecilkan pipimu.”
Yoo
Mi tak tahan lagi melihat kemesraan mereka. Dia buru-buru menutup mata dan berlari
melewati mereka berdua.
Jin
Wook hanya melirik ke arah Yoo Mi dengan heran. Dia pamit pada wanita
dihadapannya, dia sedang buru-buru. Wanita itu menahan Jin Wook dan
menyudutkannya ke tembok, ia mengajaknya untuk bermain-main dulu. Bersamaan dengan
itu, terdengar beberapa kali suara jepretan kamera.
Jin
Wook sama sekali tidak terpengaruh dengan rayuan wanita tadi, dia harus pergi
memberi makan kucingnya. Kontan wanita dihadapannya berteriak kaget, apa? Kucing?
Keesokan
paginya, Jin Wook dipanggil Ayahnya karena berita yang baru di rilis wartawan “Pewaris Grup Daebok dan Selingkuhannya”.
Apa tidak cukup dia menghabiskan uangnya dan sekarang malah merusak nama baik
Ayahnya?
“Yah,
peringkat kekayaan Ayah juga bukan pada urutan pertama atau kedua.” Enteng Jin
Wook.
Ketua
Cha menggebrak mejanya dengan marah, dia menyuruh Jin Wook mengemasi barangnya
dan pergi ke resortnya untuk belajar mengelola perusahaan. Jin Wook menolak.
Ketua Cha enteng memanggil sekuriti untuk menyeret Jin Wook keluar. Jin Wook
segera menghentikan Ayahnya, Ayah tidak perlu mempermalukannya. Dia mau pergi
kok. Memangnya dimana?
Yoo
Mi pergi ke tempat kursus memasaknya. Tapi dia memang super parah dalam hal
memasak. Buktinya belum apa-apa dia sudah menggosongkan masakannya. Pengajar
memasak menghampirinya dengan geram, tidak sekalian di bakar sekalian sampai
habis masakannya? Sudah empat atau tiga kali dia gagal menyelesaikan masakannya?
“Tiga.”
Pengajar
menyuruh Yoo Mi untuk keluar saja kalau sampai gagal lagi. Mungkin tempat
kursusnya memang tidak cocok dengannya. Mengapa tidak pikirkan pekerjaan selain
memasak yang cocok untuknya?
Yoo
Mi berjalan ke tempat kontrakannya. Dia sudah dapat note didepan pintu
memberitahukan jika kontraknya habis dalam 30 hari. Yoo Mi menerima telepon
dari Ibunya, dia tegas menolak untuk datang ke tempat pernikahan Ibunya. Siapa suruh
dia melakukan resepsi di Gangwon-do?
Dia
pun memutus sambungan teleponnya. Tapi saat dia mau masuk ke rumahnya, Yoo Mi
melihat undangan pernikahan Ibunya yang sudah terselip di pintu.
Jin
Wook mewek menolak untuk naik bus. Dia kan punya mobil, buat apa pula harus
naik bus. Sekretaris Jang membentak menirukan ucapan Tuan Cha, “Anak itu masih perlu banyak belajar! Jangan
berikan dia uang blokir kartu kreditnya dan juga mobilnya! Semua yang dia
punya! Itu yang ketua katakan.”
Jin
Wook masih terus protes dan meminta kunci mobilnya. Namun Sekretaris Jang tetap
menolak dengan alasan apapun. Dengan paksa, dia meraih koper Jin Wook dan
memasukkannya ke bagasi bus. Jin Wook benar-benar marah, jangan mendekat atau
dia akan membunuhnya. Sekretaris Jang tidak perduli, dia menyeret Jin Wook
untuk masuk ke bus.
Yoo
Mi masuk ke bus yang sama sambil membopong kopernya. Dia kebingungan mencari
tempat duduk kosong. Tanpa sengaja, koper yang dibopongnya mengenai kepala Jin
Wook. Kontan Jin Wook memanggilnya dengan sinis. Yoo Mi menoleh dan melihat
kursi kosong disamping Jin Wook, dikiranya Jin Wook memanggilnya untuk
memberitahukan kursi kosong itu. Ia pun mengucapkan terimakasih.
Yoo
Mi meletakkan kopernya di bagian atas bus itu. Tanpa sengaja buku yang ada
ditangannya jatuh ke wajah Jin Wook. Sontak Jin Wook mendesis dengan kesalnya,
dia makin sinis melihat judul buku milik Yoo Mi “Selera Tersembunyi Si Bos”.
Yoo
Mi melipir duduk dikursi sebelah Jin Wook. Bertepatan saat itu, tiba-tiba
bus-nya jalan sehingga Yoo Mi oleng dan jatuh tepat di pangkuan Jin Wook. Jin
Wook melemparkan tatapan mengerikan. Yoo Mi meminta maaf dengan ketakutan,
bus-nya tiba-tiba jalan. Namun apa yang dimaksudkan oleh Jin Wook bukan itu,
sampai kapan Yoo Mi akan duduk dipangkuannya?
Yoo
Mi baru sadar masih duduk di pangkuan Jin Wook. Ia pun bergegas turun dari
pangkuannya. Jin Wook tambah geregetan bukan kepalang.
Bus
sampai juga ke tempat tujuan, Yoo Mi tertidur ditempat duduknya. Jin Wook
melihatnya tapi dia malas untuk repot-repot membangunkannya. Akhirnya supir bus
menghampiri Yoo Mi untuk membangunkannya. Sedangkan Jin Wook sudah mengeluarkan
kopernya dari bagasi bus, dia masih bingung dengan apa yang harus ia lakukan
disana.
Yoo
Mi berjalan melewati Jin Wook dengan menggeret kopernya. Celakanya, lagi-lagi
koper Yoo Mi menggilas kaki Jin Wook. Jin Wook mendesis kesal dengan ulah tak
disengaja Yoo Mi yang terus berulang.
Jin
Wook terperangah tidak percaya saat Sekretaris Jang menunjukkan seragam
bell-boy padanya. Ia akan jadi bellboy? Seorang Cha Jin Wook? Apa Sekretaris
Jang yakin bisa menanggung akibatnya karena memperlakukan dia seperti ini?
Sekretaris
Jang memberikan seragamnya dan menunjukkan pin tersenyum, tugasnya adalah terus
tersenyum. Ia mempersilahkan Jin Wook untuk membuat pilihan. Ia akan memberikan
waktu selama 10 menit. Jin Wook kesal dan membanting seragamnya.
Tidak
lama kemudian, Jin Wook sudah mengenakan seragam bellboynya dan berjalan sok
cool di lobi. Salah seorang bellboy memberikan ember pada Jin Wook. Jin Wook
tidak terima dengan panggilan akrab dari pria itu, dengan bossy dia menyuruh bellboy
itu untuk mengerjakan pekerjaan itu sendiri.
Jin
Wook mengenakan sunglass sembari berjemur santai. Temannya memanggilnya lagi,
hei, kenapa dia tidak mau melakukan pekerjaannya bersama-sama. Hei? Jin Wook
menuduh temannya itu sengaja memanggilnya begitu. Temannya sekali lagi
memintanya untuk bekerja sama. Namun Jin Wook menolak keras, dia sedang
berjemur tahu!
Jin
Wook juga memanfaatkan karyawan wanita lain. Dia menyuruh mereka untuk membawakan
minum sedangkan dia sibuk main game sendiri.
Seorang
Kepala Bagian menghampiri Jin Wook. Dia menegurnya yang terus bersantai padahal
mereka sibuk melayani resepsi pernikahan kostumer. Jin Wook enggan, dia sedang
sibuk memainkan bagian terpenting dalam gamenya.
Kelapa Bagian tidak perduli,
dia mengancam akan melaporkannya pada Ketua Cha. Jin Wook pun akhirnya mengalah
mendengar nama Ayahnya disebutkan, baiklah, dia akan bekerja.
Dalam
perjalanan menuju ke tempat resepsi pelanggan, Jin Wook tanpa sengaja melihat Yoo
Mi. Dia mendengar Yoo Mi sedang protes, dia mengaku cukup yakin dengan
jawabannya dan pewawancara pun tampaknya suka. Yoo Mi akhirnya mengalah dan
mengakhiri teleponnya dengan sedih.
Yoo
Mi merutuki dirinya sendiri. Kenapa harus susah-susah begini? Kenapa tidak mati
sekalian? Dia menggetukkan kepalanya ke tembok dengan frustasi. Jin Wook cuma
mendesis heran dengan kelakuannya, ah, lebih baik dia mendapatkan mobilnya lagi
saja.
Yoo
Mi datang ke ruang pengantin wanita. Ibunya sudah berdandan sangat cantik
dengan gaun putih dan mahkota bunganya. Namun seketika Ibu berteriak tak suka
dengan penampilan Yoo Mi dengan seragam serba hitamnya, dia mau datang ke
pernikahan Ibu atau ke pemakaman Ibunya?
Meskipun
begitu, Ibu tetap suka melihat kedatangan putrinya. Yoo Mi malas, dia datang
dengan harapan kalau ini adalah pernikahan terakhir Ibunya. Dia tidak akan
datang untuk yang ketiga kalinya. Ibu menanggapi ucapan Yoo Mi dengan santai,
mungkin di pernikahan ketiga umurnya sudah mencapai 60 tahun. Tapi dia yakin
masih tetap seksi.
Yoo
Mi mendengus kesal, dia cuma bercanda. Ibu tahu, tapi kok dia datang sendirian?
Apa dia tidak membawa pasangannya. Yoo Mi rasa ini bukan saatnya untuk
berpacaran, lagipula pernikahan kedua kalinya bukanlah hal yang bisa
dibanggakan.
Tapi
sebelum itu, Ibu menjentikkan jarinya dan para pelayan otomatis berdatangan
membimbing Yoo Mi menuju ke dalam ruang ganti. Begitu keluar, Yoo Mi sudah
mengenakan gaun ungu muda selutut. Yoo Mi minta pakaiannya dikembalikan, dia
tidak bisa bernafas menggunakan pakaian sempit itu.
Ibu
menolak, tahan saja karena acaranya tidak akan lama. Selain itu, masih ada yang
kurang. Ibu kembali menjentikkan jarinya dan pelayan seketika berdatangan
membawa penyumpal payudara. Yoo Mi menentang keras namun Ibu memaksanya untuk
memakai sumber kepercayaan dirinya itu.
Saat
pesta pernikahan di mulai, Yoo Mi tidak begitu mengikuti jalannya pernikahan. Dia
sibuk memesan berpiring-piring kue yang dirasanya enak.
Pelayan
yang melayani Yoo Mi sampai heran. Ia kelelahan untuk pergi ke dapur sehingga
ia menyuruh Jin Wook untuk gantian mengambilnya. Jin Wook senderan di tembok
dengan santai, dia menolak untuk melakukannya (lagi). Pelayan itu pun tidak
berani memaksa Jin Wook untuk pergi sehingga ia pergi ke dapur sendiri.
Bertepatan
saat Jin Wook santai-santai disana, tiba-tiba Sekretaris Jang datang. Jin Wook
sigap bersembunyi dibalik tembok. Dia bisa mendengar suara Sekretaris Jang
menyuruh seorang bellboy untuk mengosongkan bensi mobil yang ada didepan sana.
Dan jangan sampai memberikan kuncinya pada siapapun.
Ditengah acara, kedua pasangan menunjukkan foto-foto kenangan mereka semasa kecil sampai
sekarang. Yoo Mi duduk sendirian disana melihat potret ibunya dan ayah tirinya.
Namun ia tanpa sengaja mendengar dua orang Ahjumma tengah menggosipkan Ibunya.
Katanya dulu dia adalah seorang aktris, aktris film er*tis.
Kontan
mata Yoo Mi berkaca-kaca mengingat masa sekolahnya. Temannya selalu
menggunjingkan dirinya karena ibunya adalah seorang aktris film dewasa. Yoo Mi
tidak bisa menahan kepedihannya dan meninggalkan tempat pernikahan.
Bu
Kepala Bagian memergoki Jin Wook sedang sembunyi dibalik tembok. Dia menegurnya
karena tidak bekerja padahal ia sudah memperingatkannya. Jin Wook sigap
memegang troli kue pernikahan, dengan manis dia mengatakan pada pelayan wanita
yang mendorongnya kalau pekerjaan itu adalah pekerjaan seorang pria. Dia yang
akan melakukannya.
Jin
Wook buru-buru pergi meninggalkan Bu Kepala Bagian. Disisi lain, Yoo Mi juga
sedang buru-buru meninggalkan tempat pesta pernikahan. Keduanya sama-sama tidak
memperhatikan jalan, hingga akhirnya bertubrukan. Yoo Mi oleng dan hampir
terjatuh, beruntung Jin Wook segera menahan pinggangnya.
Namun
tak lama kemudian, kue pernikahan yang terpental menjatuhi wajah Yoo Mi. Yoo Mi
berjingkat kaget hingga Jin Wook yang memegangi Yoo Mi tak bisa menahannya. Keduanya
pun jatuh bersama-sama.
Di tunggu part 2
BalasHapusSeru binggo,semangat di tunggu kelanjutanya
BalasHapus