SINOPSIS Strong
Woman Do Bong Soon Episode 12 Bagian 2
Sumber gambar:
jtbc
Baek
Tak sudah berubah jadi orang bener. Agari mengiriminya SMS memberitahukan jika
Anak SMA datang ke rumah sakit untuk bertemu dengan dia. Katanya, mereka ingin
balas dendam sehingga ia memberikan nomornya. Dia tak punya pilihan karena
mereka membuat onar dirumah sakit.
Baek
Tak enggan cari masalah lagi, dia memilih untuk mematikan ponselnya. Tapi belum
sempat ponselnya di matikan, Bos Preman SMA sudah meneleponnya duluan. Tanpa
banyak basa-basi, dia mengajak Baek Tak untuk bertemu. Dia mendengar jika Baek
Tak cari masalah dengan Nunim Bong Soon.
“Aku
sudah berbicara tentang itu dengan dia. Tak ada yang harus kukatakan. Kututup.”
“Kita
harus berkelahi.” Tantang Bos.
Baek
Tak lama-lama risih karena Anak SMA itu sangat kasar padanya, berapa umurnya?
Bos tidak mau menjawab, yang dia mau hanya berkelahi dengan Baek Tak. Baek Tak
malas mengurusinya dan menutup telepon. Sayangnya Bos Preman tetap bersikeran
dan meneleponnya terus-terusan.
Bus
berhenti di halte. Semua orang turun kecuali Baek Tak.. dan segerombolan anak
SMA dengan Bos Preman yang memegangi wine kotoran. Bos Preman kembali menelepon
nomor Baek Tak. Ponsel Baek Tak berbunyi, Baek Tak sempat kebingungan dan
mengangkat ponselnya.
“Aku
tidak akan membeli obat itu. Kau yang beli saja.” Ucap Baek Tak cepat kemudian
menutup teleponnya.
Bos
Preman kebingungan dan kembali menelepon nomor Baek Tak. Baek Tak yang terjepit
menyuruh supir bus menghentikan bus-nya, dia mau ke toilet. Bos Preman SMA
masih terus menatap Baek Tak dengan bingung tapi dodolnya, dia belum ngeh kalau
Baek Tak adalah Baek Tak si Bos Gangster.
Ketua
Tim Oh mengagetkan Bong Soon dengan tiba-tiba muncul dari balik laptopnya. Bong
Soon berjingkat kaget mendapati dia ada disana. Tapi Bong Soon kali ini
bersikap manis padanya, soalnya dia akan membutuhkan batuan Ketua Tim Oh saat
presentasi nanti. Ketua Tim Oh tidak mempan dengan bujukan Bong Soon, dia tidak
akan pernah bisa membuat game. Siapa yang mau memainkan game kuno dan kampungan
seperti itu?
“Jangan
begitu. Tren Game akan berutar dan bisa terulang kembali.” Ujar Bong Soon.
Ketua
Tim Oh mendesis sebal dengan sikap Bong Soon. Ditilik dari segi manapun,
dirinya lebih sempurna dibandingkan Bong Soon. Kenapa dia bisa jatuh cinta
padanya. Ketua Tim Oh kemudian menyuruhnya untuk membuatkan kopi.
Bong Soon
dengan ramah menolak, seharusnya dia membuat kopi sendiri. Tidak bagus kalau
junior yang melakukan semuanya. Haruskah mereka membicarakan lagi tentang
meeting waktu itu?
Sekretaris
Gong masuk ke ruangan mereka. Ketua Tim Oh tambah kesal saja mengatai Bong Soon
yang picik. Saking geregetannya, dia melampiaskan dengan menepuk pantt
Sekretaris Gong kemudian pergi.
“Aku
khawatir ia memukulmu. Dan aku juga khawatir kau akan menghajarnya juga.”
Bong
Soon benar-benar tidak habis pikir karena sikap Ketua Tim Oh dan Gwang Bok sama
persis. Apa dia memang tidak punya saudara kembar?
Sekretaris
Oh menyangkalnya, dia adalah anak guru yang kesepian. Dia hidup terlindung. Dia
tidak tahu cara kerja dunia. Ia lahir pada tahun 1980. Dia lahir saat hari
Valentine. 1980/02/14. Katanya, dia sangat membenci hari ulang tahunnya.
Dia selalu merasa
kesepian. (mencurigakan nih mereka LOL)
Kepala
Polisi menekan Ketua Tim Yook lagi untuk menutup kasus penculikan dobong-dong.
Tapi Ketua Tim Yook tidak bisa mengiyakan begitu saja, dia yakin jika pelaku
sebenarnya belum tertangkap.
Kepala
Polisi terus membujuknya, memeng mereka kurang bukti apalagi? Tingginya sama
dengan dokter samaran dan jejak sepatunya pun sama. Kepala Polisi menepuk
pundak Ketua Tim Yook, dia mengiming-imingi dia untuk mendapatkan kenaikan
pangkat. Jangan buat masalah dan tetap tenang.
Agari
dan Bang Goo datang ke kuil menemui Baek Tak. Namun Baek Tak malah menceramahi
mereka supaya berubah ke jalan yang benar. Agari tidak bisa, tidak mungkin dia
bisa menghentikan anjing untuk berhenti makan kotoran. Baek Tak langsung
menyelanya, jangan berbicara masalah kotoran.
Mereka
berdua bicara dengan lantang di kuil sunyi tersebut. Baek Tak memperingatkan
mereka supaya tidak berisik, disana ada biksu asal india yang sedang bertapa.
Tak
lama kemudian, datanglah gerombolan anak SMA yang langsung menantang mereka
berkelahi.
Bong
Soon menyelesaikan pekerjaannya, dia mengedarkan pandangan mencari Min Hyuk
tapi dia tidak ditempat. Sekretaris Gong mengatakan jika Min Hyuk sedang
berkeliling kantor. Melakukan taktiknya untuk mendisiplikan pekerja.
Baek
Tak cs berhadapan dengan Preman SMA. Dia tanya apa yang sebenarnya mereka
ingikan darinya? Bos menuntut penjelasan kenapa mereka menyerang nunim-nya.
Baek Tak sendiri tidak terima karena mereka menggunakan banmal padanya, padahal
mereka masih SMA. Bang Goo sengaja menggunakan kruknya untuk memukul burung si
Bos.
Kontan
Bos Preman mundur dengan kesakitan. Terjadilah perkelahian diantara mereka,
namun tiba-tiba terdengar suara pentungan dan biksu india menyuruh mereka
berhenti. “Berkelahi adalah hal yang tidak terpuji. Jangan berkelahi.”
Bong
Soon mencari-cari keberadaan Min Hyuk. Min Hyuk keluar dari ruang seminar dan
mengajak Bong Soon untuk masuk ke ruang itu. Mewah kan ruang seminarnya? Tidak
ada yang akan datang ke sini hari ini.
“Tidak
ada yang akan datang ke sini? Lalu? Apa yang akan kau lakukan?”
Min
Hyuk tersenyum licik, “Kelihatannya, kau mengharapkan banyak hal.”
Min
Hyuk perlahan mendesak Bong Soon ke tembok. Dia ingin melindungi Bong Soon
seperti ini, Sehingga dunia tidak akan bisa menyakitinya. Katanya, Bong Soon
perlu waktu untuk mencari tahu bagaimana perasaannya. Tapi lebih baik kalau dia
bisa memberitahunya sekarang.
Bong
Soon tersenyum malu, “Itu...”
Min
Hyuk tak perlu mendengar apa jawaban Bong Soon, dia bisa melihatnya hanya dari
tatapan mata Bong Soon. Semua terbaca dengan sangat jelas di sana. Bong Soon
gampang sekali dibaca. Augh! Min Hyuk gemes banget ingin menerkam Bong Soon.
wkwkwk. Untung dia bisa menahan diri dan akhirnya hanya mengelus-elus sayang
kepala Bong Soon.
Bong
Soon tersenyum dengan kelakuan Min Hyuk. Min Hyuk malah lebay memegangi
dadanya, "Berhentilah tersenyum seperti itu! Kau membuat hatiku berdebar.
Apa yang harus kulakukan saat kau tersenyum seperti itu saat kita sendirian?
Jantungku bisa copot."
Bong
Soon jadi malu mendengarnya. Dia mau pergi, tapi Min Hyuk menyudutkannya
kembali. Menatapnya dengan penuh cinta lalu mulai mendekatkan wajahnya. Bong
Soon pun langsung memejamkan mata menanti ciuman Min Hyuk. Min Hyuk semakin
mendekat, lalu mencium kening Bong Soon lalu menyeret Bong Soon pergi.
Biksu
Nijamuttin menghukum semua orang dengan menyirami mereka air satu per satu
seolah sedang mengusir roh jahat dari dalam diri mereka biar mereka terlahir
kembali sambil mengomeli mereka dan memperingatkan mereka untuk tidak menghindar
atau dia akan menampar mereka dengan air lebih keras.
Hyun
Dong yang paling akhir dan tidak kedapatan air, tapi dia malah ngambek pengen
disiram juga. Biksu Nijamuttin langsung menempeleng kepalanya, ngotot tidak mau
karena sudah kehabisan air.
Baek
Tak langsung semangat ceramah, "Baiklah. Mari kita semua terlahir kembali
sebagai manusia baru. Siapa peduli dengan dendam. Mari kita tunjukkan
solidaritas kita!"
Biksu
Nijamuttin malah menyuruhnya diam, ayo makan, gratis. Semua orang lalu
berkumpul dan Biksu Nijamuttin memberi mereka makanan India.
Min
Hyuk membawa Bong Soon pergi dengan alasan workshop biar mereka bisa dapat
ide-ide baru, tapi workshopnya berduaan saja. haha, wokrshop apa kencan?
Setibanya
di hotel, Min Hyuk langsung membuka tirai dengan gaya alay. Bukannya terpesona
dengan Min Hyuk, Bong Soon malah fokus dengan pemandangan pantai yang indah dan
semakin membuatnya semangat kerja. Min Hyuk kecewa, niatnya kemari jelas bukan
untuk kerja.
Terpaksa
dia menurut. Tapi selama Bong Soon fokus membahas karakter game mereka, Min
Hyuk asyik sendiri memandangi Bong Soon dengan tatapan penuh cinta.
Tiba-tiba
dia merasa kepanasan, ayo keluar saja. Tapi pekerjaan mereka kan belum selesai,
ini kan workshop, Min Hyuk bisa kalau mereka akan mendapat banyak ide kalau
mereka melihat laut. Min Hyuk langsung stres, ayo keluar saja.
Mereka
akhirnya jalan-jalan di luar, menghabiskan waktu berduaan dengan bahagia,
foto-foto berdua dan bermain air di tepi laut. Melihat ranting tergeletak di
pasir, Min Hyuk menggunakannya untuk menggambar setengah heart besar di pasir.
"Bong
Soon-ah, aku akan berdiri di sini. Maukah kau datang padaku?"
Bong
Soon diam menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya dia mengambil ranting dan
melengkapi setengah heart itu. Mereka saling bertatapan dan melangkah mendekat
pada satu sama lain.
Min
Hyuk menangkup wajah Bong Soon lalu mengecup lembut bibirnya.
Ibu
mentraktir teman-temannya makan Jajangmyeon saking yakinnya kalau Bong Soon dan
Min Hyuk sekarang pacaran. Mulai hari ini, dia akan berdoa selama 100 hari ke
kuil Buddha. Jika nanti putrinya dan Min Hyuk tidur bersama, Ibu berjanji akan
mentraktir mereka yangjangpi dan ohyang jangyuk.
Tapi
apa Ibu tidak akan memasak untuk suaminya? Buat apa, suaminya cukup kuat untuk
memasak sendiri. Terus siapa yang cari uang? Orang yang kuat itu bisa membuat
uang. Itu tidak adil namanya. Bagaimana kalau dia selingkuh? Ibu santai, kalau
Ayah selingkuh maka dia akan mematahkan setiap tulang sendi di tubuh Ayah.
Min
Hyuk mengantarkan Bong Soon pulang malam harinya. Sekarang dia makin romantis
aja, melarang Bong Soon langsung keluar dan membukakan pintu mobil untuknya. Jadi
ini akhir workshop mereka, yah? Bong Soon bahkan belum mengerjakan apapun
padahal dia ada presentasi besok.
"Tapi
aku mengerjakannya sepanjang malam jadi kau tidak usah khawatir."
Min
Hyuk jadi tak enak, "Maaf, aku tidak bermaksud membingungkanmu."
Bong
Soon menyuruhnya pergi duluan, tapi Min Hyuk ngotot menyuruhnya masuk duluan.
Jadilah mereka eyel-eyelan sampai akhirnya Bong Soon yang mengalah. Dia
berbalik pergi. Tapi Min Hyuk memanggilnya kembali lalu membungkuk untuk
menatap wajah Bong Soon.
"Terkadang,
aku sangat ingin melihatmu. Tapi aku tidak bisa mengingat wajahmu saat aku
menutup mataku. Aku jadi sedih saat itu terjadi. Biarkan aku menatapmu seperti
ini sebentar. Terima kasih, karena kau hadir dalam hidupku."
Bong
Soon tersipu malu mendengarnya. Min Hyuk membelai lembut pipinya sebelum
akhirnya melepaskannya dan menyuruh Bong Soon masuk. Tapi begitu Bong Soon
tidak kelihatan, Min Hyuk langsung mengeluh, "Aku merindukannya."
Bong
Soon masuk kamarnya sambil mesam-mesem bahagia. Bahkan saat Bong Ki masuk, dia
langsung menatap Bong Ki dengan mata berbinar-binar dan menyapanya "Bong
Ki-ku sudah pulang."
Bong
Ki sampai heran sendiri mendengar sapaannya. Sepertinya suasana hati Bong Soon
sedang bahagia hari ini. Masak, sih? Iya, kelihatan jelas banget.
"Begitukah?
Ada apa? Apa Bong Ki-ku butuh bantuan? apa kau butuh sesuatu?"
"Apa
ada makanan?"
"Tidak
ada makanan, kah? Bong Ki-ku belum makan? Apa kau mau noona memasak
untukmu?"
Bong
Ki benar-benar tercengang dengan keantusiasan Bong Soon. Tidak usah, Bong Soon
kembali saja mengerjakan apapun yang perlu dia kerjakan, dia makan ramen saja.
Oke. Tapi Bong Ki tiba-tiba ingin makan fish cake soup-nya Gyeong Shim. Kapan
Gyeong Shim balik?
"Entahlah.
Nanti kutanyakan padanya."
"Katakan
padanya untuk membawa fish cake kalau dia balik."
"Oke.
Bong Ki-ku, dadah~~~"
Ngomong-ngomong
tentang Gyeong Shim, Bong Soon jadi heran, kenapa belakangan ini Gyeong Shim
tidak menghubunginya. Dia mengirim sms ke Gyeong Shim. Tapi anehnya, sms balasan
dari Gyeong Shim kelihatan aneh, "Annyeong, Bong Soon-ah."
Keheranan,
Bong Soon pun mencoba menghubunginya tapi tidak dijawab. Bong Soon jadi
khawatir sekarang. Dia langsung menghubungi Gook Du dan meminta Gook Du untuk
melacak keberadaan pagernya Gyeong Shim, sepertinya ada yang aneh dengan Gyeong
Shim.
"Bukankah
Gyeong Shim pergi ke Busan?"
"Iya.
Dia bilang begitu, tapi kurasa dia tidak ada di sana. Tolong kau periksa."
Gook
Du pun langsung menghubungi pusat untuk meminta bantuan pelacakan.
Jang
Hyun melihat-lihat riwayat percakapan Bong Soon dan Gyeong Shim dan menyadari
kalau dia sudah melakukan kesalahan dengan sms balasannya tadi. Dia langsung
mengirim sms kedua dengan gayanya Gyeong Shim "Hey! Yo! Bong Bong!"
Bong
Soon semakin cemas. Dia mencoba meminta Gyeong Shim untuk menghubunginya tapi
balasan dari Gyeong Shim mengatakan kalau dia sedang sibuk. Perasaan Bong Soon
jadi semakin tak karuan. Dia mencoba lagi mengecek dia Gyeong Shim atau bukan
dengan bertanya apakah Dol Kong baik-baik saja.
"Iya,
dia baik-baik saja." Balas Gyeong Shim. Jawaban itu sontak membuat Bong
Soon yakin 100% kalau dia bukan Gyeong Shim. Dia langsung keluar mencari Gyeong
Shim saat itu juga.
Pada
saat yang bersamaan, Gook Du dan Detektif Kim akhirnya menemukan keberadaan
pager itu di tangan seorang Tunawisma. Tunawisma itu langsung dibawa ke kantor
polisi untuk diinterogasi dan dia mengaku kalau dia menemukan koper jam 11
malam.
Emosi,
ketua Tim Yook akhirnya memutuskan untuk melakukan pencarian ke tempat mobil rongsokan,
tak peduli biarpun mereka tak punya surat perintah, dia yang akan bertanggung
jawab.
Dia
mengumpat penuh amarah saat Kepala Polisi datang dan memperingatkan untuk tidak
pergi apalagi mempermalukan namanya atau mereka semua akan dipecat. Gook Du tak
peduli dan langsung pergi. Ketua Tim Yook menyusulnya dan seluruh tim pun
langsung pergi satu per satu.
Min
Hyuk menatap cahaya bintang di langit-langit kamarnya sambil memikirkan Bong
Soon. Cemas kalau Bong Soon kecepakan kerja sepanjang malam, Min Hyuk mencoba
menghubunginya tapi tidak diangkat. Akhirnya dia hanya mengirim sms, "Apa
kau sudah tidur? Kita bisa menunda presentasinya jadi tidurlah malam ini."
Gook
Du cs berkeliling tempat rongsokan mencari Jang Hyun dan tempatnya menyekap
para wanita, tapi cuma ada si ahjussi mekanik. Bong Soon tiba di sana saat itu.
Gook Du buru-buru menghalanginya masuk dan mengomelinya, tidak seharusnya Bong
Soon datang kemari seorang diri.
"Aku
tadi mengsms Gyeong Shim. Kau tahu kan Dol Kong, anjingnya Gyeong Shim yang
mati tahun lalu? Kita mengadakan pemakamannya bersama. Tapi waktu aku tanya
bagaimana keadaan Dol Kong, dia bilang kalau Dol Kong baik-baik saja. Aku tidak
akan membiarkannya kalau dia sampai berani menyentuh seujung rambutnya."
Gook
Du terus berusaha menghalanginya tapi Bong Soon tidak peduli dan langsung
menerobosnya. Para polisi menunjukkan foto Gyeong Shim pada si mekanik tapi dia
hanya menggelengkan kepala. Bong Soon berhenti ditengah saat dia mencium bau
yang sama persis dengan bau si penculik, tapi dia cuma melihat si ahjussi
mekanik yang sedang mengelas.
Bong
Soon terus melanjutkan pencarian dan melihat sebuah kontainer bekas di bagian
ujung. Tapi dia melihat kesana karena Gook Du memanggilnya dan memaksanya
pergi, di sini berbahaya.
"Apa
sebenarnya yang dia inginkan dengan menculik semua wanita itu dan Gyeong
Shim?"
"Si
banj*ng*n itu sekarang mulai memainkan permainannya dengan kita. Dia menginstal
kamera tersembunyi di kantor polisi."
"Apa?
Kita harus cepat menemukan Gyeong Shim."
Bong
Soon akhirnya pulang dalam keadaan tidak tenang. Dia bahkan mengabaikan sms
dari Min Hyuk.
Min
Hyuk jadi tidak tenang karena tak mendapat balasan apapun dari Bong Soon. Dia
lalu mengeluarkan sebuah kalung yang mungkin akan dia berikan pada Bong Soon.
Tapi kemudian dia mengganti permata hitam di bagian tengahnya dengan entah alat
apa yang bentuknya mirip dengan permata itu. (mungkin alat pelacak?)
Ditengah-tengah
kecemasannya, dia mendapat pesan video dari Gyeong Shim. Dengan tangan
bergemetaran, dia memutar video itu dan tampaklah Gyeong Shim yang disekap dan
menangis, "Bong Soon-ah, aku baik-baik saja. Jangan pernah datang
kemari."
Tapi
Si penculik bertopeng langsung menghajarnya dan memperingatkan Bong Soon untuk
tidak menelepon polisi kalau dia mau menyelamatkan temannya. Kalau Bong Soon
menelepon polisi maka temannya ini akan mati di sini. "Kau harus mencari
kami sendiri. Jika tidak maka temanmu ini akan mati."
Dia
menunjukkan luka di pinggangnya yang masih belum sembuh dari sekarang dan
menuntut permintaan maaf dari Bong Soon. Bong Soon kontan menangis pilu, tak
tahu harus bagaimana.
Dia
langsung berlari ke rumah Min Hyuk dengan berlinang air mata, "Tolong
aku."
Makin penasaran sama ep slnjutnya. Semangat trus smpai akhir y buat sinopnya :)
BalasHapusAduh makin penasaran ๐
BalasHapusnoona cemangat lanjutin sinopsisny y,,,,fightinggg
BalasHapusGa sabar... ga sabar.... love..lovee..bgt ceritanya... ayo smangat mbak bikin sinopsisnya..
BalasHapusgak bisa tidur...kepikiran next nya...seru banget...
BalasHapusMakasih kak, kren bgt
BalasHapusAduh2 pengen cepet2 minggu depan, tp lihat reaksi min hyuk kok biasa2 aja pas bong soon datang kerumahnya
BalasHapuswaw hebat nonton langsung pasti seru nih makasih kak sinopnya (nuril huda)
BalasHapusBkan park bo young klo nangis ny bgitu. Nangis ny bkin hti pilu๐ข๐ข๐ข
BalasHapusmin hyuk! bisa kagak sih kagak usah bikin aku senyum2 sendiri๐๐๐ penasaran sama eps selanjutnya, min hyuk mau bantuin bong soon kagak yah?? kagak sabarrr buat hari jum'at๐๐
BalasHapusmbaakk lnjutin yaa.. udh gq sabar ni nuggu episode x
BalasHapus