SINOPSIS Strong
Woman Do Bong Soon Episode 13 Bagian 2
Sumber gambar:
jtbc
Min
Hyuk bertanya apakah Bong Soon yang sudah menyelamatkan wanita-wanita itu? Lalu
apakah dia menemukan Gyeong Sim? Bong Soon menggeleng dengan sedih, ia tidak
bisa menahan kekhawatirannya dan kembali menangis dihadapan Min Hyuk.
Ketua
Tim Yook marah saat Ketua Tim Khusus ikut datang ke TKP padahal mereka tidak
melakukan apapun untuk mengungkapkan kasus ini. Dia kesal mereka cuma
menginginkan enaknya saja. Gook Du berteriak memanggil Ketua Tim Yook untuk
menunjukkan sesuatu.
Mereka
tercengang saat menemukan ruang rahasia Jang Hyun yang penuh dengan monitor
tempatnya memata-matai mereka. Gook Du sendiri tidak bisa menahan emosi ketika
menemukan foto Bong Soon tertempel disana, dia sadar jika Bong Soon menjadi
target utama Jang Hyun saat ini.
Berita
ditemukannya para korban penculikan berantai dobong-dong menjadi topik panas. Tapi
proses ditemukannya para korban masih menjadi misteri dan banyak yang penasaran
karenanya. Menurut warga setempat, sebelum adanya penangkapan sempat terdengar
suara ledakan dan kebakaran.
Ketua
Tim Yook menemui salah satu korban penculikan, dia ingin mengetahui kronologis
keluarnya mereka dari tempat penyekapan. Korban masih trauma dan menangis saat
menerima pertanyaan itu.
Malam
harinya, tak Bong Soon maupun Min Hyuk yang bisa tidur dengan nyenyak. Bong
Soon terus mengkhawatirkan Gyeong Sim dan menatap cermin miliknya yang ia
temukan di tempat penyekapan. Sedangkan Min Hyuk, dia tentu lebih
mengkhawatirkan Bong Soon yang memilih untuk melakukan segalanya sendiri dan
membahayakan dirinya sendiri.
Keesokan
paginya, Bong Soon menonton berita mengenai penyelamatan korban penculikan
dobong-dong. Ibu menyuruh Bong Soon untuk menelepon Gyeong Sim dan menyuruhnya
untuk tidak datang ke Seoul dulu karena pelakunya belum tertangkap. Bong Soon
tidak menjawab ucapan Ibu dan bergegas pergi dengan sedih. Ibu cuma melongo
melihat reaksi putrinya.
Bong
Soon menunjukkan pada Gook Du video yang dikirimkan Jang Hyun. Gook Du kesal
karena Bong Soon tidak memberitahunya dan melakukan segalanya sendiri. Bong
Soon mengklaim jika ini adalah urusannya dengan Jang Hyun. Bagaimana mungkin
itu menjadi urusan Bong Soon seorang diri sedangkan Jang Hyun adalah buron?
Gook Du menyuruh Bong Soon tidak lagi ikut campur dalam masalah ini.
“Aku
yang sedang dia incar. Jika polisi terlibat dalam ini Kyung Shim akan berada
dalam bahaya besar.”
“Polisi
memang sudah mengerjakan kasus ini.”
Makanya,
Bong Soon memohon supaya warga jangan sampai tahu tentang masalah ini. Bong
Soon menangis dihadapan Gook Du. Bertapatan saat itu juga, Min Hyuk berdiri tidak
jauh dari sana memperhatikan mereka. Gook Du memberikan tisu untuk Bong Soon, dia
akan mengusahakan untuk melakukan investigasi tertutup pada kasus ini. Bong
Soon mengucapkan terimakasih, dia juga meminta supaya warga tidak tahu
bagaimana caranya dia menyelamatkan korban.
“Baik.
Jangan khawatir.”
Keduanya
pun bangkit untuk pergi dari kafe. Namun situasi jadi canggung saat mereka
berdua berpapasan dengan Min Hyuk. Gook Du pamit untuk pergi lebih dulu dan
membiarkan keduanya ngobrol.
Min
Hyuk menyeret Bong Soon, “Bagimu, aku ini siapa?”
“Presdir
Ahn.”
“Aku
tahu, aku bukan orang yang penting untukmu. Dan aku tahu ini kau punya kelebihan. Aku juga
tahu, aku tidak boleh seperti ini sekarang. Aku tahu, karena mencintaimu, aku
harus berbeda dari orang lain. Aku tahu, saat kau berada dalam bahaya, aku
tidak bisa dan tidak boleh menghentikanmu. Aku sudah tahu banyak, kan? Berapa
banyak lagi yang harus aku ketahui tentangmu?”
“Aku
sudah bilang ini dari awal. Aku ini berbeda.”
“Aku
tahu kau berbeda. Aku sangat tahu itu. Tapi ini membuatku gila. Aku sangat
cemas. Rasanya itu sangat membunuhku. Saat aku memikirkan kau pergi kesana
untuk bertemu dengannya... Itu membuatku gila.”
“Lalu
kenapa kau melatihku selama ini? Bukankah, kau tahu bahwa ini mungkin akan
terjadi?”
Min
Hyuk tidak tahu, dia tidak menyangka akan sangat mencintai Bong Soon sampai
seperti ini. Bong Soon sempat tertegun mendengar pengakuan Min Hyuk. Namun ia
mengepalkan tangannya sendiri, seolah memantapkan keputusannya. Dia ingin
mengakhiri hubungannya dengan Min Hyuk. Sepertinya berpacaran sangat mewah
untuknya. Dia akan hidup sebagai monster. Jadi Min Hyun tetaplah menjalani
kehidupannya seperti biasa. Toh, mereka berdua memang tidak cocok.
Min
Hyuk menahan tangan Bong Soon, “Sekarang, kau tahu aku jatuh cinta padamu,
sekarang kau malah meremehkanku?”
Bong
Soon menampik tangan Min Hyuk dan pergi. Membantin, “Aku ingin hidup seperti orang biasa juga. Tapi aku tidak bisa hidup
seperti itu. Kau mungkin akan terluka jika kau tetap berada di sisiku.”
Min
Hyuk menatap kepergian Bong Soon, “Aku
tidak ingin kehilangan seseorang yang aku cintai. Tidak akan lagi. Kau tidak
bisa berada di sisiku saja?” batinnya.
Ketua
Tim Yook tertawa menganggap jika omongan Gook Du dan para korban selamat hanya
omong kosong. Masa gadis se-mungil Bong Soon katanya bisa menarik sel logam
kemudian melemparnya, sungguh tidak masuk akal. Gook Du meminta pada Ketua Tim
Yook supaya merahasiakan hal ini. Dia hanya ingin hidup normal. Ketua Tim Yook
baru-lah berhenti tertawa mendengar ucapan Gook Du yang nadanya sangat serius.
“Kim
Jang Hyun tahu bahwa dia memiliki kekuatan super. Saat Kyung Shim hampir
diculik, dia bukannya melarikan diri karena Bong Soon berteriak.”
Benar
saja, Ketua Tim Yook merasa ada yang aneh dengan kesaksiannya saat itu. Gook Du
memberitahukan jika sebenarnya Bong Soon menerima video ancaman dari Jang Hyun.
Makanya, mereka harus melakukan investigasi kasus ini secara rahasia, ia harap
hanya mereka berdua yang mengetahuinya.
Saat
genk Ahjumma sedang bergosip ria sepanjang jalan, Ibu terkejut saat melihat Ibu
Gook Du sedang bersama dengan Ayah. Kontan dia menghampiri mereka berdua dengan
mata mendelik mengerikan, siang-siang bolong darimana mereka berdua? Ibu Gook
Du mengatakan jika mereka baru saja pergi ke tempat bazar amal dengan
memberikan tanda tangan sedangkan Ayah mengajari anak-anak untuk membuat kue.
Ayah
dengan gelagapan menunjukkan tas peralatannya, biar nanti dia jelaskan dirumah.
Ibu tidak mau dengan ucapan ayah, mereka kok kayaknya tidak pernah dengar ada
bazar semacam itu?
Yaiyalah,
Ibu Gook Du menyindir mereka yang sibuk membaca artikel gosip di internet. Coba
sekali-kali buka website kota mereka, banyak berita bermanfaat disana. Ibu Gook
Du permisi pergi. Ibu Bong Soon seketika memukuli Ayah menggunakan payung. Ibu
Gook Du kontan berbalik melindungi Ayah.
Ibu
Bong Soon makin kebakaran jenggot, ada hubungan apa mereka sebenarnya. Ibu Gook
Du menyangkal, dia cuma tidak suka dengan cara Ibu Bong Soon. Dia pun permisi
pergi setelah melindungi Ayah. Ibu makin terpancing emosi, Ayah ngabur dengan
ketakutan tapi celakanya sendalnya malah ketinggalan. Ibu mengancam akan
membuang sendalnya kalau dia tidak kembali. Ayah yang ketakutan mencoba
tersenyum dan menghampiri istrinya.
Kepala
Polisi membawa para wartawan menemui Ketua Tim Yook. Dia bersikap akrab dihadapan
mereka dan memuji-muji mereka. Namun Ketua Tim Yook enggan memberikan komentar
apapun. Dia mengusir para wartawan, kalau mereka membuat onar disana maka
kasusnya tidak akan terselesaikan. Dia meminta Kepala Polisi dan para wartawan
untuk pergi sekarang juga.
Ibu
minum bergelas-gelas air untuk meredakan kekesalannya. Dua ahjumma coba
menenangkannya, dia yakin tidak apa-apa diantara mereka berdua. Ibu menghela
nafas kesal, memang sulit punya suami yang tampan. Dua teman Ibu saling lirik,
mereka rasa suami Ibu tidak bergitu tampan. Ibu meyakinkan jika suaminya sangat
tampan apalagi kalau memakai seragam gulat, apa mau melihatnya? Dua teman Ibu
kontan cengengesan dan permisi untuk pulang.
Gook
Du mengorek informasi dari korban selamat. Dia ingin tahu apakah dia pernah
mendengar jika pelaku ingin membawa atau mengatakan sesuatu pada korban Gyeong
Sim. Korban tidak begitu tahu, tapi selama dia disana, dia sering mendengar
suara kotak musik.
Bong
Ki dan Detektif Kim sedang menemui korban lainnya. Korban itu bertanya dimana
keberadaan wanita yang menyelamatkannya? Bong Ki diam, mengetahui jika Bong
Soon kemungkinan adalah wanita yang dimaksud korban. Detektir Kim kebingungan,
wanita?
“Wanita
yang menyelamatkan kami. Dia menyelamatkan kami dan menghilang ke udara. Dia
terlihat seperti malaikat yang cantik.”
Min
Hyuk yang pikirannya sedang kacau seolah melampiaskannya pada pekerjaan. Dia
mengomeli Sekretaris Gong yang tidak melakukan wawancara publik terkait
peluncuran game baru mereka. Sekretaris Gong kira sebelumnya Min Hyuk sendiri
yang menentangnya. Min Hyuk tidak mau tahu dan menyuruh Sekretaris Gong
mengadakannya, dia kemudian menyuruhnya untuk mencari Bong Soon.
Sekretaris
Gong menemukan Bong Soon sedang menyendiri memperhatikan foto kebersamaannya
dengan Gyeong Sim. Dia tanya apakah Bong Soon sudah makan? Dia memberitahukan
jika Presdir mencarinya. Bong Soon murung, mengatakan jika dia belum lapar.
Sekretaris
Gong bertanya alasan Bong Soon tidak bisa datang saat presentasi padahal semua
orang sudah menunggunya. Bong Soon menunduk meminta maaf. Sekretaris Gong
penasaran apakah dia dan Min Hyuk sedang bertengkar? Bong Soon diam tidak
menjawab sehingga Sekretaris Gong meninggalkannya.
Saat
Sekretaris Gong memberitahukan jika Bong Soon ada di ruang sumber daya, Min
Hyuk bergegas menemuinya. Dia melongok Bong Soon yang sedang menangis sendiri,
ia khawatir karena dia belum makan. Min Hyuk masuk dan menyuruh Bong Soon untuk
makan siang. Bong Soon menolak, dia tidak bisa makan saat Gyeong Sim belum
tentu bisa makan.
Tetap
saja, Min Hyuk memintanya supaya makan agar dia punya kekuatan untuk
menyelamatkan Gyeong Sim. Bong Soon yakin jika dia masih punya banyak kekuatan tanpa
perlu makan. Min Hyuk mengancam, kalau dia tidak makan maka dirinya juga tidak
akan makan. Maafkan ia kemarin, ia salah.
“Tidak,
kau tidak perlu minta maaf. Kau tidak melakukan kesalahan.”
“Baiklah.
Lakukan apapun sesukamu. Tidak usah makan saja sekalian. Tidak akan ada yang
menghentikanmu. Aku akan berhenti mencemaskanmu sekarang.”
Min
Hyuk duduk dicafetaria, mau makan tapi malas sekali. Tiba-tiba dia jadi
kepikiran ceker ayam pedas, dia pun bergegas memesannya. Mungkin buat Bong Soon
kali yah, dia kan hobi banget sama ceker ayam.
Ketua
Tim Yook mengintrogasi Kwang Seok tapi Kwang Seok tetap menjawab jika dia tidak
tahu dan hanya mengikuti perintah Jang Hyun. Ketua Tim Yook menunjukkan
obat-obatan suntik, kalau memang dia hanya mengikuti perintah Jang Hyun, kenapa
dia tidak menyuntikkan obat itu?
Kwang
Seok terus menjawab dengan jawaban tidak tahu, mereka tidak akan pernah bisa
menemukan Jang Hyun. Kwang Seok tertawa gila mengatakannya. Ketua Tim Yook
jelas semakin kesal saking alotnya harus berbicara dengan Kwang Seok.
Agari
dan Hwang Do datang ke kuil karena mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan
setelah kepergiannya. Dengan arif, Baek Tak menyuruh mereka untuk hidup dengan
benar. Bertepatan saat itu juga, Agari mendapatkan telepon yang mengabarkan
jika izin rencana pembangunan ulangnya sudah disetujui.
Kontan
Baek Tak melotot penuh semangat, mereka bisa mendapatkan 20% setelah
konstruksinya diselesaikan. Mereka harus pergi sekarang, dia menyuruh Agari dan
Hwang untuk mengepaki barang-barangnya sekarang juga.
Disisi
lain, Preman SMA memantau video yang diuploadnya dan mereka semakin banyak
mendapatkan viewer dan subcriber.
Seorang
kakek diam-diam mencuri ponsel kakek yang sedang bermain baduk. Dia membawanya
dan menjualnya pada Jang Hyun. Jang Hyun menggunakan ponsel itu untuk menelepon
nomor Bong Soon. Bong Soon menyiapkan diri saat menerima telepon dari nomor
tidak dikenal. Dia segera keluar dari ruangannya saat tahu kalau yang menelepon
adalah Jang Hyun.
Jang
Hyun memuji Bong Soon yang sangat kuat. Tapi karena ulahnya, dia sekarang tidak
bisa menikah. Bong Soon menanyakan kabar Gyeong Sim, dimana dia? Dia baik-baik
saja? Berkelahilah dengannya, jangan jadi pengecut dan menyakiti orang lain.
Jang Hyun mengajaknya untuk barter, kalau dia melepaskan Gyeong Sim, maukah
Bong Soon menikah dengannya?
“Tentu.
Dengan senang hati! Temui aku sekarang.”
“Kita
bertemu malam ini. Aku akan SMS lokasinya. Berdandanlah yang cantik.” Ujar Jang
Hyun dengan tawa gilanya.
Ketua
Tim Yook sudah membaca catatakan darimana Jang Hyun mendapatkan pasokan
obat-obatan. Dia menerimanya dari organisasi kejahatan Hong Kong kemudian
memberikannya secara konstan pada Kwang Seok dan menjadikannya sebagai boneka.
Sekarang, mereka harus mendapatkan surat perintah untuk penangkapannya. Dia punya
firasat jika Jang Hyun akan bergerak malam ini. Gook Du ikut cemas saat
mendengar ucapannya.
Min
Hyuk membawa ceker ayam yang baru dibelinya dan meletakkannya di meja Bong
Soon. Namun Bong Soon entah kemana, ia pun pergi mencarinya.
Saat
Min Hyuk tidak ada diruangan, Bong Soon datang setelah merenungkan ucapan Jang
Hyun supaya dia tukar posisi dengan Gyeong Sim. Bong Soon menuliskan note dan
menempelkannya di map Min Hyuk. Sebelum pergi, dia melihat ada ceker ayam yang
ditinggalkan oleh Min Hyuk dimejanya.
Jang
Hyun tertawa gila memikirkan sesuatu. Ia pun menemui Gyeong Sim yang
disembunyikan dalam ruang sempit dengan sampah berserakan. Dia membentaknya
supaya diam.
Dalam
perjalanan pulang, Bong Soon terus memikirkan Gyeng Sim “Gyeong Shim, jangan
khawatir. Aku akan datang menyelamatkanmu. Bertahanlah sampai saat itu. Oke?”
Min
Hyuk kembali ke ruangannya, dia menemukan note yang ditinggalkan oleh Bong
Soon. Bong Soon minta izin untuk libur hari ini. Mendapat note itu, Min Hyuk
hanya bisa menghela nafas khawatir.
Malam
harinya, Bong Soon membaca note yang ada dalam ceker ayam yang diberikan Min
Hyuk. “Apa pun yang kau lakukan, apapun yang kau pikirkan perasaanku tidak akan
berubah.”
Apapun
itu, Bong Soon sudah siap untuk menemui Jang Hyun malam ini. Dia mondar-mandir
menunggu SMS darinya. Ponselnya berdering, dia mendapat pesan tempat dimana
mereka bertemu.
Gook
Du dan Min Hyuk sama-sama tidak bisa bernafas lega ditempat mereka. Min Hyuk
terkejut saat komputernya tiba-tiba memberikan notifikasi, Bong Soon dalam
perjalanan menuju ke suatu tempat. Min Hyuk langsung menelepon Gook Du, cuma
dia polisi yang ia percayai, ia ingin supaya Gook Du datang bersamanya.
“Dimana
Bong Soon?”
Bong
Soon sampai ke sebuah tempat sepi. Terdengar Jang Hyun bicara melalui pengeras
suara, memintanya supaya santai karena dia akan segera menemuinya. Bong Soon
tidak memperdulikan omongan Jang Hyun dan masuk ke dalam bangunan. Dia
memanggil nama Gyeong Sim dan ia menemukannya terikat disebuah tiang.
Gyeong
Sim meronta, mengisyaratkan agar Bong Soon tidak menghampirinya. Namun sebuah
kontainer barang tampak meluncur dari atas hendak menimpa Gyeong Sim. Bong Soon
tanpa pikir panjang melindungi Gyeong Sim dan menahan kontainer itu. Meskipun sempat
kewalahan, namun Bong Soon bisa juga melempar kontainer itu.
Seorang
pria bertopeng terpental dari tempat kontainer tadi. Gyeong Sim memberitahukan
jika pria itu bukanlah Jang Hyun. Bong Soon kaget, dia menghampiri pria
bertopeng untuk memeriksanya. Seorang Ahjussi dengan wajah lebam dan mulut di
plester tampak sudah tak sadarkan diri.
Dibelakang
Bong Soon, Jang Hyun sudah datang dengan menahan Gyeong Sim sebagai sanderanya.
Bong Soon hendak bangkit namun tubuhnya terasa sangat lemas. Dia terduduk
kembali ke tanah tanpa tenaga. Bersamaan dengan itu, cahaya yang ada dibuku
riwayat keluarga Bong Soon pun memudar dan padam.
Gyeong
Sim menjerit meminta Bong Soon tidak menghampirinya. Namun Bong Soon tidak bisa
mengabaikan sahabatnya. Jang Hyun yang bising dengan suara jeritan Gyeong Sim
pun seketika menghantamnya dengan senapan sampai pingsan.
Dengan
sisa-sisa kekuatan, Bong Soon menahan senapan Jang Hyun. Jang Hyun menantang
Bong Soon supaya melawannya, dia sudah lemah sekarang. Jang Hyun melempar
senapannya dan menarik baju Bong Soon, dia mengejeknya supaya menggunakan
kekuatannya sekarang.
Bertepatan
saat itu juga, Min Hyuk sampai kesana. Dia menyuruh Jang Hyun melepaskan Bong
Soon atau dia membunuhnya. Jang Hyun melempar tubuh Bong Soon ke tanah kemudian
melawan Min Hyuk. Tapi ternyata kekuatan beladiri Min Hyuk bagus, keduanya
saling baku hantam dan Min Hyuk mampu memelintir tangan Jang Hyun kemudian
menghimpit lehernya menggunakan kaki.
Jang
Hyun tidak bisa melawan lagi, dia bergegas kabur ke mobilnya. Namun sayangnya
Gook Du datang saat itu, dia menembakkan pistol ke udara sebagai peringatan.
Jang Hyun mengabaikan peringatan itu dan masuk ke mobilnya. Dia menginjak pedal
gasnya, bersiap untuk menabrak Gook Du. Gook Du tetap fokus dan menembakkan
peluru ke lengan Jang Hyun.
Sedangkan
Min Hyuk langsung memeluk Bong Soon yang terpakar di tanah. Bong Soon sangatlah
lemah, tangannya terkulai tak sadarkan diri. Min Hyuk berteriak sedih dengan
terus memeluk Bong Soon erat.
Ngapain coba bongson tiba2 letoi
BalasHapusAda2 saja.
Kan kekuatanx ilang low nyakitin orng yg tak bersalah,,,ya ahjusi tu td
BalasHapus