SINOPSIS Ruler:
Master of the Mask Episode 7
Sumber gambar: MBC
Ga
Eun meraung memohon ampunan untuk ayahnya. Sedangkan para warga mulai
bertanya-tanya kesalahan apa yang diperbuat Tuan Han. Mereka semua ikut memohon
ampunan untuknya.
Namun
Tuan Han angkat bicara mengakui kejahatannya yang sudah mencatut nama Putera
Mahkota dan melakukan pengkhianatan berat. Dirinya layak menerima hukuman ini.
Tuan Han menoleh ke arah Ga Eun, menunjukkan senyum penuh ketenangan. Ga Eun menggeleng
pilu, abeoji~
Chung
Woon bersiap menebas kepala Tuan Han, namun tangannya terus gemetaran tidak
sanggup melakukannya. Tuan Han dengan berbicara dengan tenang, mengeksekusinya
pastilah amat berat baginya. Namun dia harus menahannya.
Bertepatan
saat itu pula, Putera Mahkota sampai kesana sambil berteriak memintanya
berhenti. Namun teriakan Putera Mahkota tak terdengar karena Chung Woon sudah
meneguhkan hatinya dan menebas kepala Tuan Han. Seketika itu pula, darah
menciprat ke wajahnya.
Park
Moo Ha sempat mebalikkan tubuh Ga Eun supaya tidak melihat eksekusi ayahnya.
Namun begitu mendengar suara tebasan, ia segera berbalik. Raungannya terdengar
begitu pilu menyaksikan ayahnya yang tak bernyawa lagi. Ia terus menjerit
sampai akhirnya lemas dan pingsan.
Putera
Mahkota membeku ditempatnya, dia khawatir melihat Ga Eun yang pingsan.
Sedangkan Sun kaget mengetahui kalau Putera Mahkota ada disana, dia menoleh ke
arah Putra Mahkota bertopeng dan sadar kalau pria yang mengeksekusi Tuan Han
bukanlah Pengeran Sun melainkan orang lain.
Dae
Mok mendapatkan laporan kalau Putera Mahkota sudah mengeksekusi Tuan Han.
Pelayan itu juga memberitahukan jika seorang bernama Woo Bo ingin menemuinya.
Tapi belum sempat memberikan persetujuan, Woo Bo sudah menerobos masuk ke
kediaman Dae Mok.
Keduanya
duduk berhadapan, Dae Mok menyodorkan gelas supaya Woo Bo mengisinya. Namun Woo
Bo sengaja meletakkan gelas miliknya dihadapan Dae Mok. Sempat heran, namun Dae
Mok tak begitu perduli dan menggunakan gelas yang diberikan Woo Bo.
Woo
Bo menuangkan air ke gelas itu, tapi gelasnya bocor “Cangkir ini tak bisa
terisi penuh.”
Dae
Mok mengernyit. Tapi sedetik kemudian ia tertawa lantang menyadari kata-kata
Woo Bo punya makna tersendiri. Ucapannya selalu bisa membuatnya kuat. Dulu
sekali, dia pernah menemui Woo Bo.
Flashback
Dae
Mok waktu itu menangis dihadapan Woo Bo yang masih menjadi profesor. Ia mengaku
begitu setia pada tuannya, tapi orang-orang tak bersalah masih saja mati
karenanya. Agar tidak lagi menjadi anjing peliharaan mereka, ia harus
bahagimana? Bagaimana ia harus melindungi orang-orangnya?
Woo
Bo memberikan nasehat bijak, “Saat dimana kau menyadari kekuatanmu
sesungguhnya, kau tak lagi menjadi anjing peliharaan, namun Sang Tuan. Orang
bisa menendang dan merendahkan anjing peliharaan mereka. Maka, jadilah Sang
Tuan. Jika kau meyakini dirimu adalah Sang Tuan dan bersikap seperti itu, mereka
tak mungkin merendahkanmu lagi.”
Flashback end
Dae
Mok mengklaim jika dirinya bukan lagi anjing peliharaan namun pria yang
ditakuti semua orang. Woo Bo bergetar marah, namun bukan itu makna ucapannya. Jika
dia menyakiti orang lemah menggunakan kekutannya, lantas apa bedanya dia dengan
orang yang ia hujat dulu?
Dae
Mok menggeleng, dia tak pernah mengatakan kalau dia ingin menjadi orang yang
berbeda dengan mereka. Kenapa? Apa dia tak menyangka kalau dirinya lebih kuat
dari seorang Raja?
Woo
Bo membalik meja dihadapannya, apa sekarang Dae Mok sudah berhenti menjadi
manusia? Dia benar-benar anjing!
Kontan
pengawal Dae Mok langsung menjagal Woo Bo. Dae Mok memaafkan perbuatannya kali
ini, jawaban jujurnya sudah menguatkannya lagi. Tapi ingat, mulut yang pintar
dapat menyelamatkan atau justru membunuh banyak orang.
Ga
Eun demam tinggi dan Sun –lah yang merawatnya.
Sementara
itu, Putera Mahkota tengah duduk bersimpuh ditemani oleh Hwa Gook. Woo Bo
berjalan dengan tatapan kosong, bahkan sempat tidak menyadari keberadaan Putera
Mahkota.
Putera Mahkota menegurnya, pedih, ia bertanya apa yang harus ia supaya
orang-orang tak berdosa tidak mati karenanya?
Ia
tak bisa menahannya. Ia tak tahan lagi merasa dirinya adalah monster.
Pyunsoo-hwe, bagaimana caranya melenyapkan mereka? Sesulit apapun, ia akan
melakukannya. Ia memohon supaya Woo Bo mau memberikan solusi.
Woo
Bo sendiri tidak tahu. Dari sudut pandang Putera Mahkota sendiri, belum ada
solusi. Pergilah ke tempat lain untuk mendapatkan pencerahan. Dengan begitu,
baru dia akan menemukan solusi.
Selepas
Woo Bo pergi, Putera Mahkota berniat berdiri namun kakinya tampak sangat lemas
sampai hampir jatuh. Hwa Goon membantunya, apa ada yang perlu ia bantu lagi? Putera
Mahkota menatapnya, apa dia tahu siapa dirinya?
“Nama
saya Hwa Gun. Saat kita bertemu lagi nanti maukah Anda memanggil nama saya?”
“Aku
akan mengingatnya.”
Disisi
lain, Dae Mok tengah menyusun rencana. Dalam tiga hari, aku akan menggelar
inisiasi (upacara ritual) untuk Putera Mahkota. Woo Jae ada dihadapan Dae Mok,
ia meminta Ayahnya mengatakan akan rencananya. Dia kan penerusnya, tapi kenapa
Ayahnya selalu merahasiakan merahasiakan segala hal dan orang-orang..
“Kapan
aku pernah mengonfirmasi kau adalah penerusku?”
Bersamaan
dengan itu, datanglah Hwa Goon yang terburu-buru menemui Dae Mok. Kakeknya
sudah menunjukkan padanya apa yang akan terjadi kalau dia menentang. Lantas apa
yang akan terjadi pada Putera Mahkota?
“Aku
akan menggelar inisiasi untuknya.”
Hwa
Goon meminta Dae Mok memberi dia kelonggaran waktu, dia akan menenangkan
hatinya. Dae Mok menyimpulkan kalau Hwa Goon berencana menyelamatkan Putera
Mahkota. Tapi bergabung atau mati, Putera Mahkota tidak punya pilihan.
Kepala
Prajurit Lee melapor jika ia belum berhasil menemukan Putera Mahkota. Raja
yakin kalau Pyunsoo-hwe tidak mungkin menahannya. Tapi Dae Mok akan membuatnya
bergabung dengan Pyunsoo-hwe dalam tiga hari. Mereka harus menemukan anak yang
bernama Lee Sun.
Kepala
Prajurit tidak yakin bisa menemukannya dalam tiga hari. Terlebih mereka
membutuhkan waktu untuk membinanya. Ia khawatir kalau sampai di hipnotis, anak
itu akan memberitahukan identitas sebenarnya. Bagaimanapun, Raja tetap tidak
mau mengirimkan Putera Mahkota dan harus menemukan penggantinya.
Tatapan
Ga Eun masih kosong. Dalam diam, ia terus memeluk pakaian milik Ayahnya. Moo
Ha, Woo Bo dan Sun hanya bisa melihatnya dengan prihatin.
Ga
Eun keluar kamar mengantarkan Woo Bo dan Moo Ha, ia terkejut mengetahui Chu Soo
(Alias Putera Mahkota) ada disana. Dengan penuh harap, Ga Eun menghampirinya,
bukankah Chun Soo pernah mengatakan kalau dia dekat dengan Putera Mahkota?
Bisakah dia membawanya bertemu dengannya?
Putera
Mahkota membeku ditempat dan setetes air mata mengalir diwajahnya. Ga Eun terus
memohon supaya dia mau mengantarnya, ia akan bertanya pada Putera Mahkota
kenapa dia mengeksekusi abdi setianya. Jika Putera Mahkota adalah keadilan yang
diperjuangkan ayah, bagaimana dia dibunuh olehnya? Ia ingin tanya keadilan
macam apa yang ia maksud!
Saking
emosionalnya, Ga Eun kembali pingsan. Sun pun memapah Ga Eun kembali ke
kamarnya. Sementara Putera Mahkota terduduk pedih, ia terus bersimpuh di halaman
rumah Ga Eun sampai malam.
Sun
menghampiri Putera Mahkota, dia tahu kalau Putera Mahkota tidak membunuh Tuan
Ha. Lantas siapa yang sudah membunuhnya dan kenapa? Putera Mahkota tidak mau
menyalahkan orang lain, pada dasarnya ini salahnya. Ia meminta maaf.
Sun
berjanji akan membantu Putera Mahkota, meskipun dari kaum rendahan tapi apapun
akan ia lakukan. Tiba-tiba saja Sun ingat pembicaraan Raja dengan Pengawal Lee,
kenapa Raja mencari anak lain bernama Lee Sun?
Dari
yang Putera Mahkota dengan, beliau akan melakukan inisiasi. Sun mantap
menawarkan diri supaya ia bisa menggantikannya. Ia bukan dari golongan
bangsawan tapi namanya adalah Lee Sun. Putera Mahkota tersenyum, berterimakasih
atas tawarannya.
Namun
saat itu pula, Putera Mahkota ingat ucapan Woo Bo yang menyuruhnya mencari
pencerahan. Sebuah tempat mencari suduh pandang baru? Entah apa yang ada dalam
pikiran Putera Mahkota, ia kembali memastikan apakah Sun benar-benar mau
menggantikannya?
“Ya.
Yang Mulia.”
Ditengah
pembicaraan mereka, tiba-tiba seseorang bertudung datang kesana “Namamu... Lee
Sun?”
Putera
Mahkota dan Sun menghadap Raja. Putera Mahkota mengungkapkan keinginannya untuk
berganti posisi dengan Sun untuk sementara waktu. Dia akan pergi membaur dengan
masyarakat untuk mencari cara mengalahkan Pyunsoo-hwe. Raja menenteng keinginan
Putera Mahkota menggantikan dirinya dengan anak miskin itu.
“Saya
dibesarkan dengan memakai masker agar bisa digantikan orang lain, bukankah Raja
yang merencanakannya?”
Tetap
saja, anak itu tidak akan bisa menggantikan Putera Mahkota setelah inisiasi.
Putera Mahkota berencana melakukan inisiasi sendiri. Dia akan menghadapinya
seberapa berbahaya pun itu. ia akan menemukan solusi dan tidak akan melarikan
diri.
Raja
masih sangsi, apalagi mereka tak tahu asal-usul anak itu. Putera Mahkota bersikeras, anak itu bahkan
menawarkan diri menggantikannya meskipun dia tahu penggantinya yang lain mati
dibunuh. Dia pintar dan bisa dipercaya.
Sun
ditelanjangi diruang bawah tanah dan digembleng oleh Raja untuk mengatakan
motifnya membantu Putera Mahkota. Sun beralasan kalau Putera Mahkota sangat
baik bahkan dirinya yang bukan siapa-siapa. Ia yakin Putera Mahkota akan
menjadi Raja hebat.
Pendapat?
Raja murka orang rendahan sepertinya memberikan pendapat. Ia memeritahkan
pengawalnya menutup wajah Sun dengan kain basah. Kontan Sun gelagapan dan
meraung sesak.
Seorang
pejabat mengintip ruang bawah tanah itu. Tapi celakanya, Kepala Prajurit Lee
memergokinya dan langsung menebas kepalanya. Dia kemudian memasukkan mayat pria
itu ke ruangan tempat Sun di interogasi.
Raja
masih menuduh Sun punya maksud tersembunyi. Sun kaget melihat mayat segar pria
itu ada dihadapannya.
Kontan
dia bersimpuh dilantai dengan ketakutan, ia berteriak meyakinkan kalau dirinya
melakukan itu karena ia butuh makan. Ibunya sakit dan ayahnya sudah meninggal.
Dia hanya ingin keluarganya tidak lagi kelaparan dan ia ingin belajar dengan
sesuka hati.
Raja
rasa ditemukannya anak bernama Lee Sun tepat waktu adalah pertanda bagus. Anak
itu harus menggantikan Putera Mahkota saat inisiasi. Saat Dae Mok dan Kelompok
Pyunsoo sudah berkumpul, lekas kepung mereka semua. Dae Mok hanya bisa
disingkirkan saat inisiasi itu.
Raja
tengah melakukan ritual. Putera Mahkota duduk dibelakangnya, ia mengutarakan
keinginannya untuk bertemu dengan orang-orang itu (Pyunsoo-hwe) sebelum
bertukar posisi dengan Lee Sun. Raja menolak mentah-mentah keinginannya. Putera
Mahkota kekeuh, harus. Beliau pasti mengizinkannya.
Matahari
begitu terik, Raja akan mempertimbangkan keinginannya kalau doanya berhasil
menurunkan hujan. Putera Mahkota tidak mau kalah, Ayahandanya yang telah
menjadikan air sebagai kompensasi untuk nyawanya. Sudah menjadi keharusan agar
ia bisa mengembalikannya. Ini adalah tugas Putera Mahkota, Raja masa depan
Joseon.
Raja
berkata jika ini semua bukanlah salah Putera Mahkota. Ia melakukannya untuk
melindunginya. Tidak, Putera Mahkota kekeuh mengklaim itu semua sebagai
salahnya. Itu salahnya, karena dia bukan orang biasa melainkan Putera Mahkota.
Tolong, izinkan ia melakukannya. Karena ia akan menemukan cara mengembalikan
air untuk rakyat.
Awan
hitam menutupi cahaya matahari. Siang yang terik seketika berubah mendung dan
hujan mengguyur dengan derasnya. Raja bangkit dari duduknya dengan terkejut dan
menoleh kearah Putera Mahkota.
Dae
Mok sedang pesta bersama para kroninya. Dia kini sudah menguasai Putera Mahkota
dan Raja. Putera Mahkota terus menangis dan dikurung diruang bawah tanah,
mentalnya sangat lemah. Kalau mereka menekannya sedikit lagi, dia mungkin akan
memohon kesana untuk keselamatannya.
Tiba-tiba
saja pintu ruang pertemuan dibuka, Putera Mahkota berdiri didepan pintu bersama
Chung Woon. Semua orang membeku, tak tahu harus berbuat apa. Chung Woon
mengumumkan kedatangan Putera Mahkota, tunjukkan rasa hormat mereka!
Mereka
semua menoleh ke arah Dae Mok. Dae Mok yang awalnya duduk santai kemudian
berdiri memberikan hormat. Semua kroninya baru mengikuti apa yang ia lakukan.
Putera Mahkota menyuruh mereka tidak usah melakukannya. Lagipula dia datang
kesana mendadak soalnya baru tahu Pyunsoo-hwe belakangan. Ia menyesal baru
mengenal mereka sekarang.
“Namun,
Yang Mulia, hukum...”
Hukum?
Putera Mahkota cuma tersenyum sinis, kalau mereka mengikuti hukum, harusnya mereka
semua sudah berlutut sejak ia di halaman. Tapi melihat tempat duduknya lebih
tinggi daripada wakil perdana menteri, artinya formalitas dan jabatan tidak
berlaku disana. Tidak usah repot-repot, duduk bersama saja.
Dae
Mok pun akhirnya duduk berhadapan dengan Putera Mahkota. Putera Mahkota mengaku
datang kesana untuk meminta saran, apa dia keberatan?
“Sebenarnya,
yang dibutuhkan Raja adalah kesetiaan. Temukan orang-orang kepercayaan dan
biarkan mereka mengabdi dengan setia. Jika mampu, tak peduli kesulitan apa pun
yang mengguncang negeri, akan selesai dengan sendirinya.” Ucap Dae Mok.
Orang
kepercayaan? Apa termasuk Dae Mok? Tanya Putera Mahkota. Dae Moo menggeleng,
dirinya terlalu tua untuk mengabdi. Temukan saja orang yang masih muda dan
jangan mencurigainya. Dengan seperti itu, ia akan mendapatkan kedamaian hakiki.
Baiklah,
Putera Mahkota akan mengingat sarannya. Ia kemudian memberikan isyarat pada
Chung Woon, Chung Woon sigap meletakkan pot bunga dengan bunga kuningnya. Ini
sebagai hadiah atas konselingnya, bunga liar ini sedang tumbuh sangat cantik.
Saat
ia membawa tanaman itu, selama satu tahun tidak kunjung berbunga. Hanya daunnya
yang memanjang, mungkin karena masih beradaptasi. Tapi setahun kemudian, masih
tetap tidak berbunga.
Kata
para ahli, tanaman itu harus kedinginan supaya berbunga. Mungkin dirumahnya
terlalu hangat sampai tidak berbunga, tapi setelah terkena hujan dan salju
malah benar-benar berbunga.
“Anda
datang jauh-jauh kemari menceritakan perihal bunga. Saya sangat tersentuh
dengan kepedulian Anda terhadap saya. Saya hanya berharap anda menjadi Raja
yang mencintai rakyatnya.”
“Tentu
saja, aku pasti akan begitu.” Jawab Putera Mahkota.
Dae
Mok menatap bunga liar pemberian Putera Mahkota dengan geram. Dia mendengar
kalau mentalnya lemah. Semua orang ketakutan melihat kemarahannya, itulah rumor
yang beredar.
“Lalu,
tumbuhan apa ini? Dia sedang menegaskan akan menjadi bunga yang mengalahkan
badai salju! Apakah Putera Mahkota sedang mendeklarasikan perang padaku?”
geramnya.
Mtalteavsa Chris Skrocki click
BalasHapusdeathsmeresso
0afagWmergu Angie Moore Glary Utilities
BalasHapusCubase Pro 12.0.30
JetBrains CLion 2022.2
Revo Uninstaller Pro 5.0.6
robapuncmitt