SINOPSIS Bride of
Water God Episode 1 Bagian 1
Sumber gambar: tvN
Seorang
anak tuna netra dan biksu berjalan di tepian pantai. Sang biksu bertanya pada
anak tersebut, apa yang bisa ia lihat. Anak itu mendengar suara kicauan burung
dan mengatakan kalau dia bisa melihat burung. Burung-burung itu terbang
melampaui matahari, kemana mereka pergi?
Tentu
saja, buru-burung itu terbang mengitari dunia. Si Biksu kembali bertanya, apa
dia tak melihatnya? Tidak, anak itu mengaku tak bisa melihatnya.
“Kau ingin
melihatnya? Perhatikan baik-baik. Dunia yang kita singgahi terdiri dari dunia
kita sendiri, dan dunia yang lain. Kita hidup di dunia ini, dan para dewa hidup
di dunia lain itu.”
“Dunia dimana para
dewa singgah terdiri dari Negeri Air, Negeri Langit dan Negeri Bumi. Mereka
yang berasal dari Alam para Dewa mengutus dewa ke dunia kita untuk menjaga
lingkungan di dunia manusia.”
Si
Anak kembali bertanya, kenapa para dewa tidak melindungi manusia? Si Biksu
beralasan bahwa manusia bisa menjaga diri mereka sendiri. Raja-raja Negeri Air,
Negeri Langit dan Negeri Bumi ditakdirkan untuk menjadi raja sejak lahir.
Raja Negeri Air,
secara khusus diberikan kekuatan istimewa untuk menjadi kaisar dari Alam para
Dewa. kekuatan istimewa untuk menjadi kaisar dari Alam para Dewa. Kaisar yang
baru harus membawa ketiga batu dewa untuk membuat segel kerajaan agar dia bisa
menjadi kaisar berikutnya. Namun, para dewa yang memiliki batu dewa itu adalah
dewa pelindung yang tinggal di dunia manusia.
Si
anak bertanya-tanya, itu artinya dewa harus datang ke dunia manusia untuk
menemukan batu itu demi menjadi kaisar. Tapi dia merasa aneh, kenapa batu itu
bisa berada di dunia manusia?
Di
tahun 2018, seorang wanita mengenakan pakaian merah menyala tengah berdiri di
tepian sungai Han. Dia memperhatikan bunga krisan putihnya sebelum kemudian ia
melemparkan bunga tersebut ke sungai.
Tak
lama kemudian, wanita itu menceburkan dirinya ke sungai pula.
[Satu tahun yang lalu, 2017]
Seorang
pria berpakaian ke-kaisaran mencelupkan tangannya ke dalam air. Tangannya
berubah memerah, ia memprediksikan bahwa Alam para Dewa akan menyambut kaisar
baru setelah 3.200 tahun. Pria itu bertanya, dimana keberadaan Dewa Habaek
sekarang?
Seorang
pelukis gemetaran saat ia hampir menyelesaikan lukisannya. Sudah waktunya ia
menggambar mata pria yang duduk di singgasananya itu. Tapi pria itu terus
memejamkan matanya. Dengan penuh kesopanan, dia meminta izin beliau untuk
membuka matanya.
Dayangnya
memberikan isyarat kalau pelukis tak boleh membangunkan Dewa Habaek, dia tengah
tertidur sekarang.
Seseorang
berjalan menghampiri Habaek dengan terburu-buru. Ia memberitahukan kalau Tuan
Petinggi memanggilnya. Habaek malas merespon, untuk apa dia memanggilnya? Katakan
padanya untuk tidak sering-sering memanggilnya dengan alasan tak penting.
“Air
di Negeri Air berubah menjadi merah. Jadi beliau mengatakan bahwa Baginda harus
membuat persiapan.”
Kontan
Habaek membuka matanya dan pergi menemui Tuan Petinggi. Pelukis sekilas bisa
melihat bola mata Habaek, ia terpana beberapa saat sebelum akhirnya melanjutkan
lukisannnya.
Habaek
menemui Tuan Petinggi. Raja sudah mengetahui tentang hal ini dan kelihatan
begitu senang. Habaek bisa mengerti kenapa Raja kelihatan lelah belakangan ini,
dia sudah lama menjadi Raja.
Tuan
Petinggi memberikan peta tempat ketiga batu yang harus di kumpulkan Habaek.
Habaek menerima peta tersebut, dia akan segera kembali. Dengan begini, Moo Ra
akan menjadi dewa dari Negeri Air dan Joo Dong akan menjadi Dewa dari Negeri
Bumi. Siapa Dewa dari Negeri Langit?
“Dewa
Bi Ryeom.”
Habaek
berdecih mendengar nama Bi Ryeom disebutkan. Dia akan segera menemukan batunya
dan kembali kesana. Tuan Petinggi berkata kalau semuanya akan lebih menarik
dari yang diperkirakannya, dia masih punya banyak waktu sebelum pasang surut
ke-tujuh. Ia bisa bersenang-senang sejenak disana.
Habaek
sama sekali tak tertarik dengan hal semacam itu. Juga, kenapa ritual kuno dan
tidak berarti seperti itu, masih ada? Hal pertama yang akan ia lakukan saat
menjadi Raja adalah menyingkirkan ritual kuno itu.
Tuan
Petinggi mempersilahkannya kalau memang dia menjadi Raja. Habaek heran,
kata-katanya seolah menyiratkan kalau ia tidak akan menjadi Raja. Tentu saja
Tuan Petinggi tidak bermaksud demikian. Habaek sudah ditakdirkan menjadi Raja
sejak lahir, kalaupun dia hanya berbaring tanpa melakukan apapun, takdirnya
sudah ditentukan seperti itu.
“Darimana
sejarahnya jika ingin menjadi kaisar Alam para Dewa harus berurusan dengan umat
manusia dan batu dewa itu tersembunyi di alam mereka? menyebalkan sekali.”
rutuk Habaek.
Tuan
Petinggi segera menyela ucapannya, dia mungkin akan berlama-lama di dunia
manusia karena sudah mengajukan pertanyaan seperti itu. Manusia sudah berjanji
akan menjadi budak bagi dewa.
Dia
memberikan sebuah tanda, kalau dia boleh meminta bantuan pada keturunan
keluarga ini dengan menunjukkan tanda itu. Habaek menolak, dia tak akan mencari
ataupun membutuhkan bantuannya.
“Dia
seorang wanita. Haruskah aku menunjukkan wajahnya? Dia bukan dari silsilah keluarga
Shin.” Ujar Tuan Petinggi sembari meletakkan tanda itu di tangan Habaek.
Habaek
berjalan meninggalkan ruangan tersembunyi dengan diikuti pelayannya, Nam Soo
Ri. Dia berkata kalau negeri langit sudah kacau. Mereka telah mengirim Bi Ryeom
sebagai dewa pelindung langit. Tidak mungkin Bi Ryeom akan menjalankan tugasnya
dengan benar.
“Mengapa
Baginda sangat membenci Dewa Bi Ryeom? Padahal Baginda dekat dengannya sejak
kecil.” Tanya Soo Ri.
Bagi
Habaek, Bi Ryeom tak punya sopan santun dan tak bisa dipercaya. Ia menyuruh Soo
Ri untuk menyiapkan segala keperluannya. Ia juga memerintahkannya menyiapkan
hadian untuk Moo Ra.
“Apa
Baginda sudah melihat wajah budak Baginda? Kudengar, dia adalah seorang wanita.
Apakah dia cantik?”
Didunia
manusia, seorang wanita tengah mencatat apapun yang dikatakan oleh pria
dihadapannya. Pria itu bicara ngalor ngidul, mengatakan kalau dia mencemaskan
perdamaian dunia. Apa dia tatatatahu rahasia dalam gedung putih?
Wanita
itu, Soo Ah tertegun untuk beberapa saat dan menjawab, “kokodaek kokokoko
jujupapang titipapapang.”
Hahaha.
Kontan pria dihadapan Soo Ah langsung ngamuk dan menganggap kalau Soo Ah tak
mempercayainya. Soo Ah kaget, ia bergegas memencet tombol alarm dan menenangkan
pasiennya. Pasiennya makin kalap saat Soo Ah memanggilnya sebagai pasien, ia
pun menumpahkan air ke bajunya.
Datanglah
petugas lain, Sang Yoo yang langsung bicara pada Pasien menggunakan bahasa ‘kode’nya.
Seketika pria itu langsung tenang, ada yang mengenali bahasa rahasianya. Ia pun
memeluknya dengan penuh kelegaan.
Soo
Ah menghela nafas saat harus melepas mantelnya yang basah. Dia tak menyangka
Sang Yoo bisa mengerti bahasa pasiennya itu. Dia memintanya untuk menghubungi
keluarga pasien, dia tak mau merawatnya lagi. Sudah satu tahun, tapi belum ada
perubahan juga.
Sang
Yoo memberikan surat tagihan untuk Soo Ah, katanya bank tidak bisa lagi memperpanjang
tanggal jatuh tempo dan memintanya datang besok. Soo Ah kesal, kenapa tidak? Apa
mereka menyuruhnya untuk menghentikan praktek?
Sepertinya
begitu, jawab Sang Yoo. Ia menawarkan supaya Soo Ah minum bersamanya. Soo Ah
mengusap kepalanya dengan frustasi. Pergi, untuk apa dia minum bersamanya?
Tapi
pada akhirnya mereka malah minum bersama. Sang Yoo kembali memberikan surat
pajak tanah. Apa dia belum juga menjual tanah itu? Soo Ah tak punya pilihan
karena tidak ada yang mau membeli tanah kerikil itu. Kenapa juga mereka
menitipkan tanah ini padanya?
Rumah
sakit sudah punya banyak tagihan dan uang jaminan tinggal setengah. Soo Ah
menyuruh Sang Yoo untuk pergi saja. Sang Yoo tidak mau, dia akan membayar
hutangnya dulu. Soo Ah sudah memberikan...
Cukup!
Soo Ah tak mau mendengarnya. Sang Yoo bertanya apakah Soo Ah masih punya impian
untuk meninggalkan Korea. Soo Ah membenarkan, kalau hutangnya lunas maka ia
akan pergi dan tinggal di Vanuatu.
Sang
Yoo menyarankan agar Soo Ah mencari pria yang bisa melunasi hutang-hutangnya
saja. Tidak mau, Soo Ah membenci korea. Sang Yoo meledek, dia yang benci korea
atau para pria yang membencinya?
“Hei.
Aku bahkan pernah mendapat cincin berlian dari pewaris generasi kedua!” ujar
Soo Ah.
Tidak
lama kemudian, Soo Ah sudah ada di kebun menggali tanah. Dia akhirnya menemukan
cincin yang dikuburnya disana. Dia sungguh lega masih bisa menemukan cincin
itu. Ia akan menggunakannya untuk membayar tagihan besok. Ia merutuk, kenapa
juga namanya harus An Bin?
Ia
menyelipkan cincin berliannya ke mantel kemudian melihat peta Vanuatu yang
terselip di pulpennya. Dia membayangkan hidup tenang di Vanuatu. Begitulah harusnya
hidup. Dia bahkan tak bisa melihat satu bintang pun di negeri menjijikan ini.
Begitu
mendongak di langit, ia melihat sebuah bintang dilangit yang berlari kesana
kemari. Hahaha. Kontan Soo Ah menyatukan telapak tangannya, ia berdoa supaya
bisa mendapatkan banyak uang.
Saat
kembali menatap langit, bintang yang berlarian itu sudah lenyap. Namun,
tiba-tiba sesuatu menubruk dahinya sampai ia pingsan dan jatuh. Untungnya seseorang
menahan tangannya. Habaek-lah pria yang menolongnya, ia coba membangunkannya
tapi Soo Ah tetap tak sadarkan diri.
Habaek
yang tak mengenakan busana apapun mengambil mantel Soo Ah dan menggunakannya. Dia
niatnya mau pergi begitu saja, tapi kasihan juga melihat Soo Ah tergeletak
ditanah.
Ia
coba memanggil-manggil dia tapi Soo Ah masih terus tak sadarkan diri sampai
akhirnya dia menggeplak jidatnya sampai memerah. Soo Ah celingukan bingung, apa
yang terjadi? Ia pun bangun dan melihat mantelnya sudah menghilang.
“Dasar
pencuri kep@rat!”
Habaek
bisa mendengar suara Soo Ah, pencuri? Dasar wanita kurang ajar. Ia bersiap
kembali menemuinya. Tapi melihat mantel Soo Ah memang digunakan olehnya, ia
membatalkan niatnya dan akan menemuinya lain kali.
Lamaa ndak liat 2 org ini..
BalasHapusKangen.. cowokx jd kliatan cakepx dsni, apa krn rambutx yh..hehehe.. beda wkt msh di high school 2015
ijin bookmark yah..
BalasHapuskunjungi blogku sista sinopsis drama korea