SINOPSIS Master
Devil Don't Kiss Me Episode 1
Sumber gambar dan konten: QQLive
[Malam yang damai, langit malam yang
berkilauan. Mendengarkan suara jangkrik mengerik. Selalu terkesan seperti mimpi
yang tak nyata. Meskipun ini hanyalah mimpi, aku selalu memperingatkan diriku.
Jangan mempercayainya. Aku masih begitu kecil.]
Disebuah
mansion yang megah, tampak seorang wanita menggunakan gaun se-lutut berjalan
dengan anggun.
[Bangun setiap pagi. Menggunakan gaun cantik.
Berjalan di hallway sebuah mansion. Aroma manis bunga yang bermekaran
melenyapkan kemuraman. Suara musik merdu yang membangunkan otak yang tengah
tertidur. Pelayan yang melayani tanpa batas. Kebajikan para tetua yang tak ada
habisnya. Ini adalah mimpi bagi semua gadis yang ingin menjadi seorang putri.
Faktanya untukku, ini juga mimpi.. mimpi buruk.]
Dua hari yang lalu
Ibu
menghentikan An Chu Xia yang ingin menggantikan pekerjaan paruh waktunya.
Biarkan dia saja yang mengerjakan pekerjaan itu. Chu Xia menolak, ibunya bukan
Sun Gokong yang bisa bekerja rodi seperti itu.
“Lihat
saja kau, kau sampai keluar dari sekolah. Apa gunanya bekerja paruh waktu kalau
begitu?” Keluh Ibu.
Chu
Xia masih sibuk mencari sesuatu dari balik pakaian yang berantakan. Dia akan
mengesampingkan pendidikannya untuk sekarang, lebih baik fokus mencari uang
dulu. Ibu heran dengan Chu Xia yang terus mencari-cari sesuatu, apa yang tengah
ia cari?
“Liontinku.”
Sebelum
pergi, Ibu menyarankan supaya mereka bisa meminjam uang dari keluarga Xiaonan.
Chu Xia langsung menolak saran ibu, keluarga Xiaonan sedang pergi selama
sebulan. Lagipula mereka tidak mungkin begitu saja meminjam uang setelah mereka
menjadi orang kaya.
Chu
Xia bergegas pergi untuk mengantarkan susu. Menggunakan wig ala-ala anak punk
dengan dandanan berantakan, entah style dia berkiblat kemana.
Dalam
perjalanan, Chu Xia melihat seorang anak laki-laki tengah merebut es krim
seorang anak perempuan. Chu Xia langsung berhenti didekat mereka dan
memperingatkan anak nakal tadi. Anak itu pun pergi dengan kesalnya karena Chu
Xia ikut campur. Chu Xia menasehati si anak perempuan supaya belajar kungfu
darinya.
Tetangga
sebelah melihat ada Chu Xia, dia langsung mendampratnya supaya segera membayar
tagihan air dan listrik. Chu Xia kontan tancap gas, tidak mau mendapatkan
omelan dari ibu-ibu galak.
Selain
ibu-ibu penagih hutang itu, Chu Xia juga punya musuh yang lain yaitu Anglea dan
bala-balanya. Gadis sok modis berjalan menghampiri Chu Xia dengan tampang
menyebalkan. Ia menyilangkan tangan didepan dada seolah menantang. Chu Xia mau
cari aman, dia pun meminta mereka supaya tidak menghalangi jalannya.
“Kalau
kau mau keluar dari salon rambut Fengshao, maka aku akan memberimu jalan.” Ucap
Si Bos Anglea.
Chu
Xia memutar matanya dengan malas, “Itu bukan milikmu maupun milikku.”
Si
Bos semakin kesal dengan sikap keras kepala Chu Xia. Tapi sayangnya tiba-tiba
datanglah seorang karakter lain dengan gaya rambut mirip Chu Xia, Feng Shao. Si
Bos kontan takut dengan kedatangannya dan reflek melipir ke pinggir jalan.
Feng
Shao menyuruh Chu Xia untuk pergi saja. Chu Xia senang menerima batuannya, dia
janji akan memberikan sebotol susu untuknya.
Si
Bos Anglea marah pada Feng Shao, kenapa dia terus saja membela Chu Xia? Feng
Shao malah mengomeli Si Bos, dia kan sudah bilang untuk tidak cari masalah
dengan Chu Xia.
Disebuah
kafe yang lengang, tampak seorang anak laki-laki yang sibuk menggerakkan
jarinya diatas keyboard. Ia sungguh fokus dengan apa yang tengah ia kerjakan.
[Disetiap mimpi seorang putri, selalu ada
pangeran berkuda putih. Rupawan, lembut dan berperilaku baik. Fitur wajah yang
sempurna layaknya sebuah karya seni seorang artis. Sebenarnya sih, dia bukan
seorang pangeran. Tapi dia adalah iblis yang mirip biksu tukang ngomong.]
Namun
kelengangan di kafe terpecah akibat seorang pria yang adu argumen dengan wanita
yang ditaksirnya. Dia menyuruh si wanita untuk memanggil pacarnya supaya datang
kesana. Dia menegaskan jika dirinya akan terus menyukai si wanita, entah berapa
tahun, dekade atau abad sekalipun. Huek!!
Ha
Qi Lu bangkit dari tempat duduknya karena terusik oleh omongan si pria. Dia pun
menghampiri keduanya “Tahun cahaya adalah untuk mengukur jarak, bukannya waktu.
Jarak dalam tahun cahaya adalah 299792458 m/s. Dan jika dijumlahkan dalam satu
tahun, satu tahun cahaya sekitar 9,4 triliun km. Definisi dari tahun cahaya itu
adalah jarak yang tempat untuk kalian berdua.”
Si
pria jelas malas mendengar kalimat sarkastik yang dilontarkan Qi Lu, “Siapa
kau? Tinggalkan aku sendiri.”
Nyatanya
gaya sangat pria tadi cuma omongan belaka, nyatanya dia langsung melayang
keluar kafe dihajar Qi Lu. Naasnya, saat si pria melayang keluar kafe, Chu Xia
tepat tengah melintas disana. Ia pun terpaksa membelokkan sepeda motornya
dengan tiba-tiba sampai dia terjatuh dan botol susunya pecah semua. Sudah tentu
Chu Xia marah dan meminta ganti rugi pada pria tadi.
Pria
itu menolak memberi ganti rugi, dia menyuruh Chu Xia untuk meminta pada Qi Lu.
Qi Lu pura-pura tidak mendengar ucapan Chu Xia dan berjalan meninggalkan kafe.
Chu Xia menghampirinya, namun dia malah menginjak botol susu yang berserakan
hingga tubuhnya oleng.
Qi
Lu berbalik mendengar teriakan Chu Xia. Namun naasnya, tepat saat itu Chu Xia
melayang ke arahnya. Chu Xia tak bisa berbuat apa-apa sedangkan Qi Lu tidak
sempat menghindar hingga akhirnya bibir mereka berdua harus beradu. Dan tanpa
keduanya sadari, liontin milik Chu Xia masuk ke tas Qi Lu.
Keduanya
buru-buru bangkit dan mengusap bibirnya dengan jijik. Teman Qi Lu muncul
membawakan sapu tangan untuk Qi Lu, dia menatap Chu Xia dengan tatapan kagum.
Qi Lu masih syok dengan kejadian barusan, apa mulutnya tidak apa-apa?
“Tentu
saja, tidak apa-apa. Tuan Muda Han berciuman dengan wanita muda di jalanan.” Ejek
Teman Qi Lu, Ling Han Yu.
“Berisik.
Ada apa kau menemuiku?”
“Latihan
militer. Nanti aku jelaskan di mobil.”
Qi
Lu bergegas menuju ke mobil. Chu Xia berniat menghentikannya untuk meminta
ganti rugi. Namun Han Yu langsung menghampiri Chu Xia. Ia memungut botol susu
yang berserakan kemudian memberikan beberapa lembar uang ganti rugi.
Chu
Xia menatap kepergian mobil Qi Lu dan Han Yu. Dia baru sadar jika liontinnya
telah menghilang dan ia yakin itu jatuh ke tas Qi Lu. Chu Xia pun cepat-cepat
mengambil motornya kemudian mengejar mobil mereka.
Sebuah
bus berisi anak-anak SMA dalam perjalanan menuju tempat pelatihan militer. Tak
ada satupun diantara mereka yang tertarik untuk pergi kesana. Mereka malah
bertanya-tanya dimana susu untuk mereka, mereka belum mendapatkan bagian
susunya. Wkwkwk. Udah pecah duluan, nak.
Seorang
pria menggunakan topeng mengintai bus yang ditumpangi anak-anak SMA tadi.
Mereka langsung beraksi saat bus sudah mendekat dan memasang palang di tengah
jalan. Para pria bertopeng itu menghadang bus, dia mengancam mereka menggunakan
senjata.
Ibu
tengah menyetrika di rumahnya. Dia mendapatkan telepon dari pihak sekolah yang
belum mendapatkan kiriman susu juga. Mereka tidak mau menerima alasan dan
menuntut kiriman susunya. Ibu yang panik bergegas pergi mengurus kiriman susu.
Dia lupa jika dirinya tengah menyetrika pakaian dan meninggalkannya begitu saja sampai asap
tampak mengepul.
Qi
Lu masih terus mencemaskan kondisi bibirnya. Han Yu bertanya apakah dia masih
mengingat ciumannya barusan. Qi Lu heran karena bibirnya tampak tidak apa-apa,
apakah penyakitnya sudah menghilang?
“Bibirmu
tidak membengkak. Sepertinya cuma orang aneh yang cocok untukmu.” Ucap Han Yu.
Qi
Lu melongok ke arah spion “Bicara tentang aneh, sepertinya dia datang.”
Chu
Xia mengendarai motornya dengan semangat empat lima. Dia berteriak meminta
supaya liontinnya dikembalikan.
Para
pria bertopeng dengan senjata senapan memasuki bus. Anak-anak ketakutan melihat
kedatangan mereka.
Sedangkan
pria yang berjaga diluar bus juga menghentikan mobil Qi Lu dan Han Yu. Tapi
keduanya sama sekali tidak cemas ditodong pistol “Bercandanya keterlaluan.”
Tak
lama kemudian, datang pula Chu Xia menggunakan motornya. Pria bertopeng
berkomunikasi dengan rekannya, kok ada satu orang lagi? Pria bertopeng itu
mengisyaratkan agar Chu Xia ikut bersama mereka. Chu Xia yang bingung cuma
menurut saja dengan intruksi mereka.
Han
Yu sibuk mengabadikan moment ini menggunakan ponselnya. Chu Xia menyuruhnya
supaya menghubungi polisi sekarang juga. Han Yu santai mengatakan jika disana
tidak ada sinyal. Chu Xia mengatakan jika liontinnya masuk ke tas –nya Qi Lu.
“Ooh,
saat kalian berciuman?” ucap Han Yu.
Kontan
Chu Xia dan Qi Lu mendelik ke arah Han Yu. Han Yu menyuruh Chu Xia tenang saja,
Qi Lu bisa membelikannya kalau cuma sekedar liontin. Chu Xia kesal, barangnya
itu tidak bisa dibeli dengan uang. Dia berbisik pada Qi Lu supaya mengembalikan
liontinnya maka dia akan pergi sekarang juga. Qi Lu mempersilahkan Chu Xia
untuk mengambil liontinnya sendiri, liontinnya ada didalam tas yang disita pria
bertopeng.
“Mereka
datang. Aku penasaran bagaimana kau akan kabur.” Bisik Qi Lu menakut-nakuti.
“Aku
juga tidak akan membantumu!” tegas Chu Xia.
Han
Yu berbisik mengatakan jika ia akan memberikan 1,1 juta kalau Chu Xia bisa
menelepon polisi. Chu Xia tak mendengar omongan Han Yu dengan jelas, satu apa?
Han Yu tak mau mengulang ucapannya.
Ibu
mencoba menghubungi nomor Chu Xia. Dia cemas karena panggilannya tidak
diangkat.
Pria
bertopeng menyuruh mereka semua memberikan barang bawaannya. Chu Xia
menyerahkan ponselnya dan memberitahukan jika dia hanya pengantar susu. Pria
bertopeng terkejut, lalu mana susunya? Chu Xia menunjuk kearah Qi Lu yang telah
menumpahkan semua susunya.
“Saat
mereka berciuman.” Adu Han Yu.
“Susunya
tumpah.” Imbuh Qi Lu.
Chu
Xia, Han Yu dan Qi Lu terus nyerocos bersamaan. Pria bertopeng sampai bingung
mendengarkan omongan mereka bertiga, ngomongnya satu-satu. Ketiganya langsung
mengangguk bersamaan, baik.
Disisi
lain, Ibu masih terus mencoba menelepon Chu Xia. Saking paniknya, dia sampai
tidak sadar kalau lampu penyebrangan sudah berubah hijau tapi dia masih saja
berjalan melewati zebra-cross. Sebuah mobil pun tak pelak langsung menabraknya
hingga tubuh Ibu terkulai di jalan.
Tak
lama kemudian, Ibu sudah dilarikan ke rumah sakit dengan ditemani Feng Shao.
Sedangkan
dirumah Ibu, terjadi kebakaran akibat baju yang disetrika ibu terbakar.
Pria
Bertopeng membawa anak-anak SMA menuju ke sebuah tanah lapang. Mereka mendeklarasikan
jika mereka menginginkan uang dari mereka semua. Anak-anak panik menyuruh pria
bertopeng supaya menunjukkan tempat penarikan uang, mereka akan memberikannya.
Qi
Lu bisa menyadari keganjilan dari perilaku para pria bertopeng. Senjatanya
sungguhan tapi perampoknya palsu dan suara mereka terdengar familier.
Chu
Xia maju memperkenalkan dirinya sebagai pengatar susu. Pria bertopeng yang
sempat bersiaga memegang pistol dengan gemetaran pun langsung menyimpan kembali
pistolnya dan menyuruh Chu Xia untuk pergi.
Qi
Lu dan Han Yu melongo heran karena dia dibiarkan pergi begitu saja. Keduanya
menggerakkan mulut menyuruh Chu Xia menelepon polisi. Chu Xia sempat
kebingungan sampai akhirnya dia ingat ucapan Han Yu di bus, dia berjanji akan
memberikan uang 1,1 juga kalau bisa melepon polisi.
Chu
Xia langsung girang. Dengan lantang, dia mengatakan pada pria bertopeng jika ia
meninggalkan ponsel dan liontinnya didalam tas Qi Lu. Pria bertopeng sampai
kebingungan tapi dia membiarkan Chu Xia untuk mengambil barangnya dari tas Qi
Lu.
Chu
Xia berteriak dihadapan Qi Lu supaya segera mengembalikan liontinnya. Dia
kemudian bebisik pada Han Yu, ia memastikan jika dia akan mendapatkan 1,1 juta
kalau berhasil menelepon polisi. Han Yu mengiyakan. Chu Xia menuntut supaya
mendapatkan uang lebih dulu.
Qi
Lu meminta izin pada pria bertopeng agar bisa mengambil tasnya. Pria bertopeng
tanpa pikir panjang langsung mengizinkan.
Keduanya
bergegas menghampiri tumpukan tas. Qi Lu mengatakan jika dia cuma punya uang
tunai 500 ribu yen. Chu Xia menolak, dia maunya dibayar sekarang juga. Qi Lu
menegaskan jika dirinya adalah putra sulung keluarga Han, gunakan saja namanya
dengan password 5276.
Deal!
Chu Xia berjanji akan membantunya kabur.
Tidak
lama kemudian, para pria bertopeng sudah menemukan Chu Xia tergeletak diatas tumpukan
tas. Mereka mencoba membangunkannya. Chu Xia membuka mata dengan tiba-tiba dan
menarik tangan salah seorang pria bertopeng. Dia merebut pistolnya dan memelintir
tangannya “Pergi sekarang!”
Anak-anak
pun bergegas pergi.
Eits,
sayangnya itu masih angan-angan Chu Xia. Nyatanya dia masih tiduran diatas
ransel sambil senyum-senyum sendiri membayangkan sikap heroik-nya. Chu Xia
mempraktekan apa yang ia pikirkan dan membuka mata tiba-tiba kemudian menarik
tangan salah satu diantara pria bertopeng.
Tapi
naasnya, Chu Xia malah menarik tangan Qi Lu yang berdiri didekat dua pria
bertopeng. Dengan PD-nya dia berteriak pada semua orang tanpa sadar jika ia malah membekuk Qi Lu, “Pergi sekarang!”
“Idiot!”
decih Qi Lu.
-oOo-
akhirnya ada juga yang buat sinopsis drama ini ,, aku suka banget ,, soalnya suka sama li hong yi ,,
BalasHapusharus selesai sampai tamat ya eonni !!!,, meskipun episodenya banyak
aku udah nonton yg season 1 dan juga season 2nya juga masih tayang ,,semangat recapnya eonni!! aku slalu setia kunjungi blog eonni yg lama maupun baru,
keren min, lanjutkan semangat :)
BalasHapusmb puji ntn nya dmn ya..sk cr sub indo nya ga dapat apa mb puji nntn nya english sub
BalasHapusya, aku pakai english sub. Itupun masih bolong-bolong mba subtitlenya
HapusMbak puji blog baru yaaaa
BalasHapusFighting unni lanjutin sinopsis nya
Makasih mba puji udah nulis sinopnya..
BalasHapusKirain gak bakal ada yg nulis sinopnya..
Gegara drama miss in kiss jad suka drama taiwan lagi..
Semangat dan lanjut terus ya....
Mau nanya min jadi drama ini ada dua seosen? Seosen 1 ada 23 episod terus seosen 2 Ada 23 episode juga?
BalasHapusBener gak min?