SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 3
Sumber gambar:
QQLive
Dalam
perjalanan menuju sekolah, Qi Lu sudah mewanti-wanti Chu Xia supaya pura-pura
tidak mengenalnya. Panggil dia dengan sebutan Tuan Han. Meskipun Chu Xia
termasuk dalam keluarganya, tapi dia sama saja dengan gadis lain yang bermimpi
merangkak ke dahan dan berubah jadi phoenix.
“Terbang!”
sela Chu Xia malas.
“Bodo
amat mau terbang atau merangkak!”
Sekali
lagi Qi Lu menegaskan jika orang kampung tetap orang kampung, jadi dia harus
memanggilnya Tuan Han. Chu Xia enggan menjawab, dia cuma membalas tatapan Qi Lu
dengan tajam.
Chu
Xia antusias melihat bangunan sekolahnya yang begitu megah. Namun Qi Lu
tiba-tiba menunjuknya dan membuat pengumuman pada semua anak-anak, “Dengarkan
semuanya! Dia adalah pelayanku! Kalau kalian membutuhkan bantuannya,
silahkan!”
Chu
Xia mengibaskan poni-nya dengan sebal. Tapi rasa sebalnya langsung tergantikan
melihat bangunan sekolah ini, keinginannya dan sang ibu sudah terpenuhi.
Akhirnya dia akan berlajar disana, tempat dimana Ayah dan Ibunya bersekolah.
Dia akan menjadi tekun seperti Ibunya.
Seseorang
tiba-tiba muncul dibelakang Chu Xia dan merangkulnya. Chu Xia senang dengan
kehadiran Xiao Nan, tapi kenapa dia bisa ada disana. Xiao Nan mengaku jika ia
meminta ayahnya untuk pindah sekolah. Chu Xia jelas senang, terimakasih.
Tak
perlu berterimakasih, karena alasan Xiao Nan pindah bukan hanya karena Chu Xia.
Dia mendengar jika disana banyak cowok tampan. Keduanya pun melangkahkan kaki
menuju ke sekolah baru mereka.
Namun
baru memasuki lingkungan sekolah, Chu Xia sudah melihat pembulian yang dialami
oleh temannya. Seorang senior memarahi siswa culun yang menabraknya, dia
membentak-bentak dia didepan anak-anak lain.
“Dia
Gao Gan, anak nakal ke-dua dari kelas A. Kekuasaannya sangat besar. Kita, orang
biasa tidak bisa melawannya. Ayo pergi.” Ajak Xiao Nan.
Chu
Xia masih terus memperhatikan temannya yang di bully. Xiao Nan mencoba
menjelaskan pada Chu Xia jika mereka datang kesana untuk belajar dengan tenang,
dia tidak akan ikut campur kan? Meskipun tidak tega, Chu Xia menahan diri
karena memang dia datang kesana untuk belajar. Dia akan mengabaikan hal lain
yang tak ada hubungannya dengan dia.
Baru
beberapa langkah berjalan, mereka lagi-lagi melihat kelakuan kasar seorang
siswa. Dia memarahi teman perempuannya yang membawa buku PR anak kelas A. Dia
seorang laki-laki tapi tak mau membantu anak perempuan yang kesulitan itu dan
terus ngoceh mengomelinya.
Sesampainya
dikelas, Chu Xia memperkenalkan dirinya sebagai anak baru disana. Tapi
anak-anak cuma menatapnya sekilas tanpa memberikan respon. Mereka asyik dengan
kesibukannya sendiri. Chu Xia sampai heran, ada apa sih sama anak-anak di
sekolah ini?
“Abaikan
saja. Mereka memang sikapnya begitu kali.” Bisik Xiao Nan.
Keduanya
menuju ke bangku kosong, Chu Xia meletakkan kepalanya diatas meja. Tampak sudah
lelah padahal baru masuk sekolah. Xiao Nan melakukan hal yang sama, dia rasa
apa yang mereka lihat hari ini hanyalah secuil dari gunungan. Dan yang paling
buruk adalah Han Qi Lu. Sebelum mereka masuk kesana, dia mengusir seorang gadis
yang menyatakan perasaannya padanya. Dan kebetulan, tempat duduk yang digunakan
oleh gadis itu malah diduduki oleh Chu Xia kali ini.
Chu
Xia mengangguk, “Ya, itu seperti kelakuannya. Tapi bagaimana kau tahu?”
“Aku
kan Meng Xiao Nan. Selain ngiler sama cowok ganteng, aku juga tukang gosip.
Sebelum datang kemari, aku sudah melihat setiap detil sekolah ini.”
Bel
berbunyi, Chu Xia dan Xiao Nan bergegas menegakkan posisi duduk mereka. Pak
Guru masuk ke ruangan bersama seorang guru yang tampak masih muda. Dia
memberitahukan jika guru kelas mereka mengalami cidera selama latihan militer,
Pak You Tian yang akan menggantikan posisinya untuk sementara.
Bertepatan
saat itu, anak yang sebelumnya di bully oleh Gao Gan masuk dalam kelas dengan
wajah babak belur. Pak Guru mencecarnya untuk menjawab alasan kenapa wajahnya memar begitu. Anak itu mengaku baik-baik saja. Tapi Pak Guru terus bertanya,
apa jangan-jangan dia di-bully?
Chu
Xia menoleh ke arah Xiao Nan, keduanya kontak mata dan seolah mengerti bahasa
satu sama lain. Chu Xia tanya apakah mereka akan membiarkannya begitu saja.
Xiao Nan menggeleng, jangan katakan apapun. Tapi Chu Xia tak bisa membiarkannya
begitu saja. Xiao Nan tetap tak mau, orang kelas atas sungguh sangat berbeda
level.
Anak
yang kena bully mengaku kalau dia menabrak pohon dan terjatuh. Chu Xia tak bisa
tinggal diam, dia berniat untuk berdiri. Namun sayangnya, Xiao Nan menahan
roknya sampai terdengar suara kain robek. Chu Xia pun terpaksa kembali duduk.
“Hei
siswa disana, ada masalah apa?” tanya Pak Guru.
“Bukan
apa-apa.” Jawab Chu Xia sambil menggeleng kikuk.
Saat
istirahat, Xiao Nan menjahit rok Chu Xia yang robek. Chu Xia berkali-kali
memastikan apakah dia bisa melakukannya. Xiao Nan meyakinkan, lagipula siapa
yang bisa dia percayai selain dirinya? Masa dia mau jalan dengan pantt
kelihatan.
Tiba-tiba
Chu Xia berdiri kaget, dia mengeluh kena jarum Xiao Nan. Xiao Nan meminta maaf
dan akhirnya ia selesai memperbaiki rok Chu Xia. Chu Xia kurang pede dengan
keahlian temannya itu, dia merasa ada yang aneh. Xiao Nan menenangkan, sejak
kecil dia sudah belajar fashion dan punya gaya unik mirip california fashion
week. Chu Xia makin tidak percaya, yang ada juga paris fashion week.
Chu
Xia terus memegangi roknya yang robek. Dia makin tidak percaya diri saat
anak-anak tampak menertawainya. Apa Xiao Nan sudah menjahitnya dengan benar?
Xiao Nan memastikan jika anak-anak lain hanya iri dengan gaya uniknya. Dia
menyuruh Chu Xia berjalan layaknya model dan busungkan dadanya.
Chu
Xia menuruti omongan Xiao Nan, tapi kalau sampai dia tahu ada yang aneh dengan
pakaiannya maka dia akan membunuh Xiao Nan. Xiao Nan merengut, kalau memang
tidak suka ya lepaskan saja rok-nya. Chu Xia meminta maaf, dia tidak perduli
kalau jahitannya aneh kok. Wkwkwkw.. setelah dilihat dari belakang, ternyata
Xiao Nan menjahit rok Chu Xia layaknya kain kusut yang berlipet-lipet entah apa
bentuknya.
Qi
Lu mengeluh harus menunggu Chu Xia yang tak kunjung datang. Dia mengajak
Han Tua untuk pulang duluan saja. Han Tua menolak karena Nyonya Han sudah
menyuruhnya untuk membawa mereka berdua pulang dengan selamat. Qi Lu bergaya
sok keren menggunakan kacamatanya, lagipula Ibunya tidak akan tahu kok kalau
mereka pulang duluan. Lagian kalau Ayah tidak dirumah, pada siapa dia harusnya
mendengarkan perintah?
“Tentu
saja aku tahu. Kalau Tuan tidak dirumah maka aku akan menuruti perintah
Nyonya.”
Qi
Lu cuma bisa menunduk sambil geleng-geleng sebal. Saat Chu Xia sudah kelihatan
tidak jauh dari mereka. Kontan dia ingin mendampratnya, hei Chu Xia! Kau...
Namun
seorang gadis tiba-tiba datang menghampiri Qi Lu. Dia memohon-mohon supaya bisa
berada disampingnya, cuma itu yang dia inginkan. Tanpa ampun, Qi Lu memanggil
penjaga untuk mengusir gadis yang memohon-mohon dihadapannya. Dua orang penjaga
akhirnya datang menggeret gadis yang tak henti-hentinya memanggil nama Qi Lu.
Qi
Lu masuk ke dalam mobil dengan kesal. Chu Xia pun buru-buru mengikutinya. Han
Tua menyuruh Chu Xia tidak usah khawatir, tidak ada hubungan apapun antara Tuan
Muda-nya dengan gadis tadi. Qi Lu malah membentak Han Tua supaya mengemudikan
mobil dengan benar. Nafas Chu Xia makin naik turun memperhatikan sikap kasar Qi
Lu.
Nyonya
Han menyambut kepulangan Chu Xia dan bertanya bagaimana sekolahnya. Chu Xia
menunduk sedih, dia hanya ingin masuk ke kamarnya. Nyonya Han penasaran akankah
ada anak yang mengerjainya? Kalau ada maka dia akan membuat keadilan untuk Chu
Xia.
“Tidak
apa-apa, terimakasih. Aku akan pergi ke kamar.” Ucap Chu Xia.
Nyonya
Han langsung menuduh Qi Lu yang sudah mengasari Chu Xia. Qi Lu malas menghadapi
omelan ibunya, kenapa juga Ibu malah berada dipihak Chu Xia. Nyonya Han tidak
mau tahu dan menyuruh Qi Lu untuk membuat Chu Xia kembali ceria. Kalau gagal,
maka teropong bintangnya akan disita.
“Baiklah.”
Jawab Qi Lu malas.
Chu
Xia merenung dikamarnya mengingat bagaimana anak-anak mendapatkan perlakuan
kasar dari anak lain yang berkuasa. Ini sungguh begitu mengganjal dalam
pikirannya. Namun ditengah kegundahannya, Qi Lu masuk ke kamarnya dengan
mengetuk pintu kemudian nyelonong masuk tanpa menunggu persetujuan Chu Xia.
“Perilaku
yang menunjukkan kesopanan tapi tidak tulus. Tidak permisi padahal sudah
mengetuk pintu, aku tidak membutuhkannya.” Sindir Chu Xia.
“Ini
adalah aturan untukku sendiri. Dan jangan salah paham, ini adalah rumaku!”
“Kalau
mau bicara prinsip, aku akan menjelaskannya padamu. Meskipun ini adalah
rumahmu, tapi ini adalah kamarku. Sebelum kau menjadi tuan, kau harus
mendengarkan Ibumu. Dia kan sudah memutuskannya. Meskipun aku tak memiliki hak
sepenuhnya tapi aku punya izin. Kalau kau menjalankan aturan dengan ketat, kau
harusnya paham.” Tegas Chu Xia.
Qi
Lu memberikan tepuk tangannya untuk Chu Xia, dia memang pintar. Chu Xia
mengungkit masalah gadis tadi, dia cuma menyukai Qi Lu. Dia tidak perlu
bertindak terlalu jauh sampai mengusirnya dari sekolah. Qi Lu enteng, dia punya
caranya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya.
“Ya,
tuan muda memang selalu arogan dan menyingkirkan sesuatu yang tidak mereka
sukai. Aku paham.”
Qi
Lu tak memungkiri jika dia melakukan apa yang ia katakan. Sebelumnya, Chu Xia
sudah mengatakan akan pergi darisana tapi dia terus berada disini. Qi Lu
sungguh tak menyukai hal itu.
“Aku
melakukannya karena..”
“Aku
tidak perduli dengan alasannya. Kau tidak akan tinggal dengan damai di keluarga
ini.”
Qi
Lu pergi meninggalkan kamar Chu Xia. Chu Xia langsung menggeram sebal, kalau
bukan karena sekolahnya mungkin dia juga sudah pergi.
Keesokan
harinya, kelas Chu Xia tengah diajar Pak You Tian yang mengisi materi kesenian
membahas lukisan Pablo Picasso. Chu Xia sangat bersemangat menghafal apa yang
dikatakan oleh beliau sampai-sampai tanpa sadar dia menggebrak meja. Kontan
Xiao Nan yang tertidur disebelahnya reflek berdiri, “Daging, aku ingin daging.”
Ucapnya.
Hehehe.
Seisi kelas langsung menertawainya. Hanya Pak You Tian saja yang bingung dengan
ucapan Xiao Nan.
Waktu
istirahat, Xiao Nan curhat kalau dia sangat kaget saat Chu Xia menggebrak
mejanya. Materi yang dibawakan oleh Pak You Tian lebih ampuh dari pada pil
tidur. Tapi bagi Chu Xia, Pak You Tian membawakan materinya dengan baik
dan dia bisa memahaminya. Sayangnya, Xiao Nan tetap saja menganggap materinya membosankan.
Chu
Xia menyimpulkannya menjadi 12 kata (dalam china), dimana ada penindasan disitu
ada protes. Xiao Nan sependapat dengan ucapan Chu Xia, meskipun Pak You Tian
direndahkan tapi dia sama sekali tidak protes. Chu Xia yakin jika suatu saat
Pak You Tian akan memperlihatkan kemampuannya.
Dia
mengepalkan tangannya sambil meninjunya ke udara. Namun naasnya, dari
persimpangan muncul Qi Lu dan tinju Chu Xia pun tepat mengenai mata Qi Lu. Qi
Lu langsung protes, jalannya pakai mata ato engga sih?!
“Memangnya
aku tak boleh mengedipkan mata? Mana aku tahu kalau kau mau muncul.”
“Apa
kau tidak bisa belajar. Aku pikir kau kutu buku.”
“Hati-hati
dengan ucapanmu! Aku tidak takut padamu!”
Qi
Lu juga tidak butuh rasa takut dari Chu Xia, yang ia butuhkan cuma Chu Xia bisa
mendengarkan omongannya. Chu Xia rela saja untuk mendengarkan ucapannya,
asalkan itu kata-kata terakhirnya. Orang bisa mati kapan saja, jadi hati-hati dengan apa yang kau katakan!
“Apa
ini caranya seorang pelayan bicara dengan Tuannya?”
“Aku
pikir aku belum pernah mengakui jika aku adalah pelayanmu.” Tegas Chu Xia.
Qi
Lu tak butuh pengakuan. Dia mengaku sedang haus sekarang, jadi belikan cola
untuknya dan bawa ke kelas A. Chu Xia masih diam di tempat, Han Yu ingin
membantunya membeli cola. Tapi Qi Lu menghalangi niat baik Han Yu dan membentak
Chu Xia supaya buru-buru membelikan cola untuknya.
Pertengkaran
mereka pun menjadi gosip diantara anak-anak. Chu Xia terlalu berani melawan
tuannya padahal dia cuma pelayan. Gosip itu kembali berlanjut, anak penyebar
gosip itu menambahkan jika kelakuan Chu Xia sebagai pelayan sungguh keterlaluan,
hubungan mereka tampaknya tak se-simple itu.
Tapi
parahnya lagi, saat gosip sampai sama orang lain, mereka membumbui lagi dengan
mengatakan jika Chu Xia bukan sekedar pelayan. Dan finalnya, ada anak yang
menyimpulkan kalau Chu Xia hamil sehingga dia bersekolah disana. (bhahaha..
ininih, gosip makin jauh makin banyak bumbunya. Makin serasa manis pahit
asemnya, makin gurih katanya)
Teman
Xin Wei tanpa sengaja mendengar kabar itu, dia langsung memberitahukan gosip
itu jika Chu Xia hamil anak Qi Lu. Tapi Xin Wei sama sekali tidak terkejut
mendengar kabar tersebut. Tanpa banyak kata, Xin Wei langsung pergi memburu Chu
Xia ke kelas B.
Chu
Xia membanting kardus cola dihadapan Qi Lu. Qi Lu murka, apa dia mau mati? Xiao
Nan mencoba mencairkan suasana tegang diantara mereka. Mereka tidak sengaja,
soalnya tangannya sudah kelelahan.
“Benarkah?”
tanya Qi Lu.
Xiao
Nan mengangguk polos.
“Tidak,
aku baik-baik saja.” Ketus Chu Xia kembali memungut kardus yang sudah
dibantingnya.
Kalau
begitu, Qi Lu menyuruh Chu Xia membagikan cola itu pada anak-anak. Han Yu
kembali merebut kardus dari tangan Chu Xia, dia yang akan melakukannya. Tapi Qi
Lu tidak terima, dia melirik ke arahnya dengan tajam. Dengan kesal, Chu Xia
mengambil kembali botolnya dan masuk ke kelas A.
Chu
Xia membuka pintu dan.. BRAK! Tempat sampah jatuh tepat menimpa kepala Chu Xia.
Anak-anak kontan menertawakannya dengan sangat puas. Chu Xia dongkol menerima
perlakuan kurang ajar itu, dia pun mengambil kertas dalam tempat sampah dan
melemparnya pada mereka.
Anak-anak
kelas A tidak terima, mereka balas melempari Chu Xia dengan kertas. Han Yu coba
melindungi Chu Xia namun Chu Xia tidak membutuhkan perlindungan, dia malah
membalas melempari kertas pada anak-anak kelas A. Kelas pun ribut perang lempar
kertas. Chu Xia, Xiao Nan, Han Yu melawai seisi kelas A, lempar-lemparan kertas
pun berjalan dramatis.
Sedangkan
Qi Lu masih berdiri diluar pintu menyaksikan peperangan mereka. Dia tampak
sangat..sangat..sangat.. tidak menyukainya.
-oOo-
terimakasih ,, slalu di tunggu kelanjutannya 😂😂😂
BalasHapusKeren... Lanjut kakak...🙆
BalasHapusPenasarannnnnnn🤔🤔🤔🤔🤔
BalasHapusUdh nunggu sinopsis ini dari lama..
BalasHapusSemangat ngetiknya ya :D
Biar saya ga kelamaan penasarannya
Udh nunggu sinopsis ini dari lama..
BalasHapusSemangat ngetiknya ya :D
Biar saya ga kelamaan penasarannya
Semangat ngetik 😄
BalasHapusSaya suka banget dengan film ini, tapi gak perna nemuin sinopsi atau pun sub indo.nya
BalasHapusUdh nunggu sinopsis ini dari lama
Semangat ngetiknya ya kak
Biar saya ga kelamaan penasarannya
Saya suka banget dengan film ini, tapi gak perna nemuin sinopsi atau pun sub indo.nya
BalasHapusUdh nunggu sinopsis ini dari lama
Semangat ngetiknya ya kak
Biar saya ga kelamaan penasarannya
updatenya tiap berapa lama ya kak ?
makasih kak sinopsisnya fighting (aku pake akun mas ku hehe)
BalasHapus