Langsung ke konten utama

SINOPSIS Tomorrow With you Episode 13 Bagian 1

SINOPSIS Tomorrow With you Episode 13 Bagian 1
Sumber gambar: tvN

Ma Rin sibuk membuat sebuah pesan untuk dirinya di masa depan. Dia mendengar katanya dimasa depan, dirinya akan menyesali masa lalu dan berkeinginan mengakhiri pernikahan mereka.

Kekecewaan yang dalam. Kebahagiaan yang membuncah. Tawa yang lepas. Segalanya merupakan masa-masa terindah. Sebuah masa penuh cinta. Bagaimana bisa kau lupakan semua itu? Meski sisa umurku hanya satu hari, aku tetap bahagia saat ini. Jadi, jangan melukai So Joon dari masa lalu. Dia priaku. Juga, aku tidak akan pernah menjadi sepertimu. Song Ma Rin yang hidup di bulan November 2016.” Tulisnya.

Ma Rin pun mengatur supaya email untuk dirinya sendiri dikirim tanggal 25 November 2017.

Sebuah piyama couple sudah berada di tangan So Joon. Namun So Joon sungguh benci untuk menggunakannya. Sedangkan Ma Rin senang mengetahui So Joon tidak akan pergi ke dunia lain demi dirinya. Berulang kali dia memastikan, apakah So Joon yakin tidak akan naik subway?
Ya, So Joon tidak pergi karena Ma Rin memintanya untuk tetap disana. Ia pun menyuruh Ma Rin supaya keluar soalnya dia lagi pakai baju. Ma Rin menatapnya nakal, kaya belum biasa saja. So Joon tetap menyuruh Ma Rin keluar, sengaja tlanjang dan ganti baju itu berbeda. Dengan terpaksa, So Joon pun menggunakan piyama ber-motif beruang yang bukan selera-nya banget.
Saat keluar dari kamar, Ma Rin sudah menantinya dan langsung menjepretnya yang tampil lucu menggunakan piyama couple. Ia antusias mengajak So Joon untuk berfoto bersama. Suatu saat nanti, ini akan menjadi kenangan untuk mereka. Jika hubungan mereka mulai memburuk, ia akan menatap foto ini dan mengatakan jika mereka berdua sangat serasi.
“Kau bilang tidak akan kuatir soal masa depan.”

“Siapa bilang aku kuatir?”

“Aku hanya merasa terganggu oleh dia.”

“Kau sedang mengolok diri sendiri?”

“Dia pantas (diolok).”
So Joon akhirnya ikut menunjukkan pose manisnya disamping Ma Rin. Setelah puas berfoto-foto, dia segera meraih kancing piyama Ma Rin. Ma Rin jual mahal dan mengatainya msum. Masa bodoh, So Joon ingin menjadi msum dan menakutkan. Ma Rin pun cengengesan mendengar ucapan suaminya, ia pun ikut bersemangat melepas satu demi satu kancing baju So Joon.
Bukti cinta mereka sudah berceceran diatas lantai. Ma Rin kembali memastikan, apakah tidak apa-apa jika So Joon tidak pergi ke dunia lain. So Joon sudah memutuskannya untuk hidup layaknya manusia lain. Dia akan bekerja keras dan banyak bermain. Ia akan memikirkan hari esok jika saatnya sudah tiba. Ma Rin meledeknya, apa dia akan bekerja keras?

“Ya. Siang dan malam.”

“Kau semangat sekali.”

“Iya, sekarang kan masih malam.” Jawab So Joon dengan nakal. Keduanya pun kembali bersembunyi dibalik selimut, melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda.
Di Myreits, para karyawan sudah merubung menggosipkan penggelapan dana yang dilakukan oleh Direktur Kim. Mereka menggunjingnya tanpa henti. Sedangkan Sekretaris Hwang malu sendiri, ia sengaja jalan melipir ke pinggiran supaya tak ada yang mengetahui kedatangannya.
Direktur Wang ikut nimbrung, dia langsung mencak-mencak berkata jika seharusnya Direktur Kim tidak dibiarkan pergi begitu saja. Namun saat dia bicara ngotot sendiri, So Joon datang kesana. Karyawan lain langsung memberikan hormat dan permisi pergi.

So Joon mengintruksikan kepada Direktur Wang jika dialah yang akan menggantikan posisi Direktur Kim. Usahakan juga supaya masalah ini tidak sampai menyebar keluar. Direktur Wang mengangguk paham.
Ki Doong menegur So Joon yang tidak biasa-biasanya berangkat pagi. So Joon mengomentari wajah Ki Dong yang tampak kelelahan. Ki Doong mengaku kerja lembur membantu tim audit. Mereka mendapati jika si berandal Kim Young Jin sudah menggelapkan rata-rata 100 juta won pertahun. Sampai saat ini, dia sudah mengambil sebanyak 2 milyar.
So Joon tercengang mengetahui mereka sudah kecolongan sebanyak itu tapi tak seorang pun menyadarinya. Ki Doong berkata jika Direktur Kim mengambil keuntungan 3-5% di setiap proyeknya. Totalnya mungkin sudah sampai 7 proyek sampai sekarang. Ah, Ki Doong juga merasa menyesal karena tidak sadar saat Direktur Kim mampu membeli rumah mewah. Proses audit masih berlangsung, So Joon meminta Ki Doong untuk tetap memantaunya memastikan kembali jumlah yang sudah digelapkan.
“Hei, lalu bagaimana dengan nasib Sekretaris Hwang? Dia bahkan ke rumahku dan minta dimutasi ke departemen lain. Kurasa, dia tidak bekerja sama dengan Kim Young Jin.”

So Joon masih belum bisa memaafkannya, tinjunya masih terkepal jika mengingat dia sudah menyebarkan rumor perkencanan mereka. Ki Doong tersenyum, dia juga tahu bagaimana rasanya.
Selain itu, So Joon meminta Ki Doong untuk mengajarinya bekerja. Ki Doong mengernyit heran mendengar permintaan aneh So Joon. So Joon mengaku jika kakinya terluka saat menaiki subway. Ki Doong cuma memble tidak percaya mendengar alasan yang kurang masuk akal meluncur dari mulut So Joon yang hobinya kepo sama masa depan.

Sekretaris Hwang menghapus video So Joon dan Ki Doong. Dia putus asa menantikan kelanjutan karir kerjanya disana. Datanglah Direktur Wang yang bertanya apakah sekarang ruang pertemuan itu adalah tempat kerjanya. Dia tidak menyalahkan Sekretaris Hwang, dia yakin Sekretaris Hwang cuma apes mempunyai atasan seperti Direktur Kim

Direktur Wang meminta Sekretaris Hwang untuk membocorkan rahasia Direktur Kim padanya. Namun mau dibujuk bagaimana pun, Sekretaris Hwang tetap memilih untuk bungkan dan setia menjaga rahasia atasannya.


Direktur Kim masih berusaha untuk mencari celah untuk menyelamatkan diri. Dia menghubungi Presdir Choi, dia membahas masalah kontrak yang sebelumnya mereka diskusikan. Dia sudah berhasil membujuknya sehingga kontrak akan diakhiri 3 bulan lebih awal. Presdir Choi sumringah mendengar kabar itu, Direktur Kim sudah banyak membantunya.

Direktur Kim merendah, ia juga sudah banyak berhutang padanya. Direktur Kim mengajak Presdir Choi untuk melakukan pertemuan lagi, dia ingin pergi ke tempat yang sebelumnya mereka datangi. Presdir Choi sepakat untuk melakukan pertemuan disana.
Ki Doong memberikan tumpukan berkas yang harus dipelajari So Joon. So Joon melotot tidak percaya, Ki Doong pasti sedang mengerjainya. Ki Doong mengungkit ucapan So Joon sebelumnya yang berniat untuk menjadi seperti orang lain. Dia pun menambahkan beberapa berkas pernting yang perlu dipelajari oleh So Joon. So Joon kesal mendengar ocehan Ki Doong, dia tahu itu!

“Apa kau benar-benar tahu?”
“Jangan-jangan kau... Auh... kau meremehkan aku, ya?” pelotot So Joon.

“Aih... bukan kali ini saja kok aku meremehkanmu.”
So Joon tertantang menyuruh Ki Doong menunjukkan dokumen lain. Ki Doong melakukan apa yang So Joon inginkan. Tapi dia berani mempertaruhkan tangannya, dia yakin So Joon akan kembali naik subway dalam tiga hari. So Joon masih panas karena Ki Doong terus saja meremehkannya. Dia sesumbar mengatakan jika ia akan melakukan pekerjaannya. Dia akan menunjukkan potensi dia yang sesungguhnya.

Tapi dibalik omongan sok So Joon, baru beberapa menit saja dia sudah tertidur diatas meja. Ki Doong cuma bisa meringis melihat sohib-nya sudah tepar duluan. Dia pun meninggalkan So Joon sendirian.

Saat terbangun, So Joon celingukan mencari keberadaan Ki Doong. Dia kembali memastikan jika dirinya belum menyerah. Tapi beberapa saat kemudian, dia sudah kembali tertidur. Dia pun mencoba berlari-lari dan menari-nari supaya tidak mengantuk.

Ponsel So Joon berdering, kontan mata So Joon berbinar melihat Ma Rin mengirimkan pesan untuknya. Dia antusias membaca pesan dari istri yang sangat ia rindukan. Ma Rin mengirimkan SMS, apakah pekerjaan So Joon berjalan lancar? Gejala ketagihan naik subway-nya tidak muncul?

“Pekerjaannya lancar saja, kok. Tapi, aku merindukanmu.” Balas So Joon.

Ma Rin cengengesan, dia juga merindukan So Joon. Sekarang, dia sedang makan bersama Ibunya, pasti menyenangkan jika mereka bisa makan bersama. So Joon membalas kalau dirinya harus bekerja lagipula Ibu-nya Ma Rin menakutkan. Wkwkwk. Namun aksi berbalas pesan mereka harus terputus karena So Joon menerima panggilan dari Doo Sik.
Ibu protes karena Ma Rin tak membiarkannya makan sendiri tanpa bicara padanya. Dia pun merebut ponsel Ma Rin yang sedari tadi dimainkannya. Ma Rin mengeluh, benar saja So Joon berkata jika Ibu menakutkan. Ma Rin cengengesan teringat sudah membohongi Ibu tentang perselingkuhannya dan ia dengar Ibu sampai bergulingan di tanah. Ibu memastikan lagi, apakah So Joon tidak berselingkuh?

Dia tidak berselingkuh, tegas Ma Rin. Ibu merengut sebal sudah ditipu oleh anaknya sendiri, bahkan dia sampai malu harus bertatapan dengan So Joon. Ibu melemparkan roti ke kepala Ma Rin, kenapa dia sampai membohonginya? Padahal Ma Rin sudah tahu kalau dirinya sangat sensitif masalah perselingkuhan. Ia jadi teringat bagaimana Ayah Ma Rin berkeliaran melakukan hal itu..

Ma Rin kesal karena Ibu mengungkit Ayah dihadapannya. Dia meminta maaf karena memang telah melakukan kesalahan, dia harap makan diluar bisa memperbaiki segalanya. Namun Ibu masih belum puas membahas kehidupannya yang sulit dan bertemu suami seperti Ayah Ma Rin. Dia sampai memburu semua wanita yang dikencani oleh Ayah Ma Rin.

Ma Rin tidak habis pikir kenapa Ibunya selalu mengungkit masa lalu. Ibu kesal, memangnya tidak boleh jika dia membahas masalah ini dengan putrinya yang sudah menikah. Hidupnya sungguh tidak adil.

“Kalau begitu, lupakan saja. Ibu bilang merindukan dia,  lalu memakinya. Setiap kali ibu membahas dia, aku semakin membenci ayahku! Kenapa Ibu membuatku semakin membenci dia?”
“Tidak bisakah kau cukup dengarkan saja? Dengan siapa lagi aku bisa membicarakannya? Benar, kau memang luar biasa. Sedangkan aku bukan siapa-siapa.” Ketus Ibu meninggalkan kursinya.

Ma Rin mencoba memanggil ibunya, tapi Ibu tak mau dengar lagi. Ma Rin cuma bisa mendesah kesal dan mengejar Ibu.

So Joon menemui Doo Sik dan menceritakan keputusannya untuk berhenti berkelanan ke masa depan. Ma Rin ketakutan kalau dirinya akan segera menghilang. Faktanya, masa depan itu akan terjadi dan ia tidak akan pernah kembali. Doo Sik membenarkan, So Joon terjebak di masa depan entah dimana.

So Joon sudah menemukan sebuah fakta baru. Dia menjelajah waktu ke tanggal 30 November dan mengikuti dirinya dimasa depan. Dirinya di masa depan masuk ke subway untuk menjelajah waktu. Namun ketika itu, dia dimasa depan malah menoleh ke arahnya sehingga So Joon berlari ketakutan menghindari tatapannya.

Karena penasaran, esok harinya dia kembali ke tanggal 30 November untuk membuntuti masa depannya. Apakah Ahjussi tahu apa yang ia lihat?

“Apa yang kau lihat?”
So Joon melihat dirinya dimasa lalu yang berlari ketakutan dalam subway. Dia pun khawatir jika dirinya dari masa lalu akan berlipat ganda di masa depan. Akhirnya ia memutuskan untuk menyerah. Ia takut jika semuanya akan menjadi lebih berbahaya. Doo Sik menepuk punggung So Joon, itu adalah keputusan yang sangat baik.

Masalah Ayah Se Young adalah masalah hidup dan mati yang tidak bisa dihindari. Tapi Ahjussi meyakinkan jika kasus So Joon berbeda dengan apa yang dialami Ayah Se Young. Ia memintanya untuk diam, Doo Sik akan mengurusnya.

So Joon menyerahkan buku jurnalnya pada Doo Sik, dia ingin membuangnya sendiri tapi rasanya sangat berat jadi dia menyerahkannya pada Doo Sik. Doo Sik penasaran, apakah didalamnya memuat kisahnya juga. So Joon malas, kenapa juga dia harus menulis tentang Ahjussi.
Doo Sik menanyakan kabar tentang Direktur Kim. So Joon memberitahukan jika Direktur Kim sudah melakukan penggelapan uang dengan jumlah fantastis. Dia tidak akan bisa menyangka berapa jumlahnya. Doo Sik berjanji akan ke masa depan untuk memastikannya kembali. So Joon melarangnya, jangan mencemaskan masalah Direktur Kim lagi.

So Joon kembali menarik buku jurnalnya, dia tak jadi menyerahkannya pada Doo Sik. Ia ingat sebelumnya Ahjussi mencoba mengambil jurnal miliknya, dia malah merasa jika semuanya menjadi kenyataan.
Ditengah obrolan mereka, hujan tiba-tiba mengguyur dengan lebatnya. So Joon tidak membawa payung dan nimbrung dibawah payung Ahjussi. Dia nempel-nempel ke Ahjussi meskipun Ahjussi sudah memperingatkannya supaya minggir.
Beruntung, Ma Rin sudah berdiri tak jauh dari kantor. Kontan Ahjussi takut melihat kedatangan Ma Rin dan kabur tanpa mengatakan apapun. Ma Rin sampai keheranan sendiri, siapa dia? So Joon menjelaskan jika pria itu adalah seseorang yang ada dipihaknya. Kelakuannya memang rada aneh, ungkap So Joon.

Ma Rin memberikan satu payung lagi untuk So Joon. So Joon memuji istrinya yang sangat pengertian. Ma Rin tersipu malu dengan pujian itu. So Joon pun mengajak Ma Rin untuk mampir ke kantornya.

Tanpa keduanya sadari, Doo Sik muncul dari balik gedung memperhatikan kemesraan keduanya.

-oOo-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .