SINOPSIS The Liar
and His Lover Episode 8 Bagian 1
Sumber gambar: tvN
In
Woo kagum dengan rumah Han Gyeol yang begitu besar. Sepertinya lebih besar dari
rumahnya yang ia tinggali sebelumnya, sudah berapa lama dia pindah? Dua tahun, jawab
Han Gyeol. Han Gyeol menanyakan alasan kedatangan Ayahnya kesana.
Bukannya
menjawab, In Woo malah pergi ke dapur untuk masak. Dia sudah menunggunya selama
berjam-jam supaya mereka bisa makan malam bersama. Han Gyeol menunjukkan
kulkasnya, dia bisa menggunakan bahan makanan apapun. Tapi, ngomong kenapa
ayahnya datang kesana?
“Kenapa
kau terus bertanya padaku? Aku hanya ingin pergi ke tempat putraku.”
“Kapan
kau kembali ke Seoul?”
“Sekitar
dua bulan yang lalu.”
Han
Gyeol kecewa, sudah dua bulan tapi baru datang ke tempatnya sekarang. Dia sibuk
mengamen terus. In Woo cuma mengamen dua kali, kenapa dia tahu? Han Gyeol
menonton video penampilannya. Dan.. entah apa yang ingin dikatan Han Gyeol,
tapi dia memilih membatalkan niatnya. Ia menyuruh Ayah supaya tidur di kamar
manapun, disana ada beberapa kamar kosong.
Dalam
perjalanan pulang dari luar negeri, Chan Young mengernyit heran mengetahui
berita debut Mush and Co.
Sedangkan
Si Hyun sibuk menonton video di akun Real Crude Play. Bertepatan saat itu, Soo
Yeon meneleponnya. Dengen tergesa-gesa, ia memberitahukan kalau mereka dalam
masalah. Manager Crude Play juga mendapatkan telepon dari Jin Hyuk, dengan
dingin dia menyuruh Manager membawa Crude Play ke agensi.
Jin
Hyuk meminta penjelasan mereka melakukan tindakan sembrono. Apa mereka sudah
muak setelah debut dan karirnya berjalan lancar? In Ho bilang ia tidak
menyangka semuanya akan begini. Jin Hyuk semakin kesal, karena mereka tidak
menyangka makanya mereka melanggar kontrak? Si Hyun membela diri, tidak ada
syarat yang meminta mereka tidak memainkan instrumen dalam kontraknya.
“Memang
tidak, tapi disana dikatakan kalian tidak bisa mengungkapkan rahasia yang
berkemungkinan menghambat bisnis.”
“Benar.
Semua memang bisnis untukmu, kita dan musik kita.”
“Aku
tidak mau dengan nada seperti itu. Kalian bersikap seolah tidak menjual diri dan
musik kalian untuk uang. Mau sampai kapan kalian berhenti munafik?”
Yoon
terbawa emosi mendengar ucapan Jin Hyuk. Setiap kali mereka bermain musik,
mereka khawatir jika ada orang yang menyadari musik mereka palsu. Jin Hyuk rasa
mereka telah meremehkan staff yang membuat musik dibalik layar dengan
menyebutnya palsu. Berhenti melabeli musik dengan musik asli atau musik palsu.
“Semua
orang sudah bekerja keras. Jangan menghancurkan perusahaan dengan emosi kalian.
Apa Han Gyeol tahu?”
“Dia
tidak tahu. Aku mohon jangan katakan ini padanya.” Pinta Si Hyun.
Chan
Young tersenyum sinis mendengar permintaan Si Hyun, ia pun pergi meninggalkan
studionya dengan kecewa. Si Hyun menghentikan Chan Young, dia coba menjelaskan
jika semua yang mereka lakukan tidak punya maksud apa-apa. Mereka cuma ingin
memainkan musiknya.
Semakin
kecewa, Chan Young hanya bisa tersenyum. Sudah lima tahun mereka bersama, tapi
mereka semua selalu memperlakukannya bak orang asing. Mereka tidak ada bedanya
dengan CEO Choi. Memangnya mereka pikir efek apa yang akan dirinya dapatkan
dengan tindakan mereka? Tapi tak ada yang perduli, mereka lebih perduli kalau
Han Gyeol mengetahui masalahnya.
In
Ho meminta maaf. Namun Chan Young tidak mau mendengarkan permintaan maafnya. Selama
ini dia khawatir kalau mereka akan menusuknya dari belakang. Terimakasih sudah
memberitahunya sekarang.
Jin
Hyuk menemui Reporter Choi dan menyangkal tuduhannya. Reporter Choi tertawa,
ada batas sampai mana dia bisa mengelak. Jin Hyuk tetap kekeuh menyangkal,
mereka bahkan tidak menunjukkan wajahnya. Bagaimana dia bisa mengenalinya? Yang
bisa ia tulis hanyalah klaim para saksi yang ia kumpulkan. Tapi dia yakin kalau
Reporter Choi tidak akan mendapatkan izin untuk merilis beritanya.
“Kalau
aku menyebarkannya, publik yang akan menilai.” Santai Reporter Choi.
Jin
Hyuk yakin berita itu tidak akan banyak menarik perhatian. Paling hanya ada beberapa
anak yang tertarik dengan musik akan membicarakannya. Kalau begitu, Reporter Choi
memintanya memberikan berita menarik. Misalnya, mereka mengonfirmasi hubungan
Jin Hyuk dengan Yoo Na. Hubungan dengan selisih umur 11 tahun, pasti akan
menarik banyak komentar.
“Bagaimana
dengan laporan eksklusif pernikahan Jeon Ji Hye?” tawar Nyonya Yoo.
Reporter
Choi melotot kegirangan, bukan kencan tapi pernikahan? Nyonya Yoo membenarkan,
mereka sebenarnya akan mengungkapkan berita ini bulan depan. Tapi dia khusus
menginformasikan ini padanya dulu. Kontan Reporter Choi tak banyak omong lagi
dan permisi pergi.
Jin
Hyuk berterimakasih atas bantuan Nyonya Yoo. Namun Nyonya Yoo tidak
menginginkan ucapan terimakasihnya. Lagipula kalau Jin Hyuk bisa mengatasi
masalahnya sendiri, dia akan berada diposisinya. Dengan begini, mungkin Jin
Hyuk bisa sadar akan posisinya dan mengerti apa yang seharusnya ia lakukan.
Si
Hyun ragu untuk menelepon Han Gyeol. Bersamaan saat itu, ponselnya berdering
menerima telepon Han Gyeol. Si Hyun semakin ragu mengangkatnya hingga ia
membiarkan ponselnya terus berdering.
Han
Gyeol heran karena Si Hyun tidak menjawab teleponnya, padahal dia sudah kembali
dari luar negeri. Ponsel Han Gyeol berdering, giliran So Rim yang meneleponnya.
Tapi Han Gyeol masih malas untuk mengangkatnya, ia meninggalkan pesan kalau ia
akan menghubunginya balik nanti.
In
Woo berteriak memanggil Han Gyeol. Awalnya Han Gyeol terus mengabaikannya tapi
In Woo terus berteriak-teriak tidak karuan. Terpaksa, ia pun turun dengan malas,
sudah dibilang kalau dia tidak lapar.
Namun
seketika mata Han Gyeol melotot melihat Ayahnya menghabiskan truffle
berharganya. Han Gyeol masih terus merutuk. Tapi In Woo cuma tertawa, dia tidak
tahu kalau itu berharga. Dia kira itu jamur.
Ponsel
Han Gyeol yang tertinggal di kamar terus berdering. So Rim khawatir karena
teleponnya terus diabaikan oleh Han Gyeol. Dia terfikir akan penolakannya pada
lagu Han Gyeol, memikirkannya membuat dia semakin tidak enak.
Tidak
lama kemudian, ponsel So Rim berdering. Dia sigap melihatnya, tapi bukan Han
Gyeol yang meneleponnya melainkan Chan Young. Chan Young mengajaknya untuk
bertemu sebentar.
Chan
Young mengucapkan selamat, dia sudah membaca berita debutnya. Dia ingin
sebenarnya ingin menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat, tapi dia ada
perjalanan keluar negeri. Melihat senyum palsu Chan Young membuat So Rim
khawatir, apa ada sesuatu?
“Aku
yakin dia ingin menuliskan lagu untukmu. Kang Han Gyeol. Dia terobsesi pada
suara bagus. Aku tahu dia.”
So
Rim memintanya tenang, dia sudah menolaknya. Dia sudah bilang kalau ia tidak
bisa menyanyikan lagunya untuk sekarang. Chan Young terkejut sekaligus senang,
kenapa? Jelas alasan So Rim karena janjinya dengan Chan Young. Mulai sekarang,
dia akan berusaha lebih keras lagi.
“Dalam
musik, apakah ada yang namanya kalah atau menang? Aku pikir, disisi orang yang
ingin menang malah kalah. Tapi aku akan selalu berada disisimu. Entah seberapa
sulitnya, akau akan berada disisimu. Aku tidak akan melepaskanmu.. karena kau
mempercayaiku.” Ujar Chan Young meraih tangan So Rim.
So
Rim tampak bingung memberikan respon, ia pun menjawabnya dengan senyuman kikuk.
Yoo
Na datang ke kantor, hanya untuk protes masalah iklannya yang diberikan pada
penyanyi pendatang baru dari agensinya sendiri. Bagaimana bisa dia menyerahkan
projek miliknya? Jin Hyuk meminta Yoo Na tetap tenang, mereka hanya model
sementara. Jangan terlalu sensitif dengan masalah ini.
Jangan
terlalu sensitif? Yoo Na tersinggung mendengar ucapan orang lain yang mengira
dia pensiun dan digantikan penyanyi baru. Mungkin karena suaranya menghilang
sehingga perusahaannya ingin dia tetap diam saat kehilangan iklannya. Jin Hyuk
ingin memberikan penjelasan. Namun Yoo Na menolaknya, dia tidak ingin dengar
apapun darinya.
Pagi-pagi,
Han Gyeol sudah berpakaian rapi untuk berangkat kerja. Ayah mengira Han Gyeol sengaja
pergi dari rumah karena kedatangannya membuat Han Gyeol tidak nyaman.
Han Gyeol
mengelak, mungkin Ayah sendiri yang tidak nyaman. Dia bersikap layaknya ayah
idaman. Ia tidak perlu begitu dan jadilah dirinya sendiri. Han Gyeol
menyuruhnya supaya bersikap nyaman saja dengannya.
In
Woo pergi ke daerah pertokoan membeli sayur dan buah. Tidak menyangka, dia
malah bertemu dengan gadis pelarian alias So Rim. So Rim pun mengenalinya
sebagai Ahjussi Cocoa. Keduanya tos merayakan pertemuan tidak sengaja mereka. Apa
Ahjussi tinggai disekitar sana?
“Tidak,
seseorang yang aku kenal tinggal disekitar sini. Seseorang yang membenciku tapi
aku sangat menyukainya.”
“Ah..
aku juga punya seseorang yang seperti itu.”
Mereka
berdua akhirnya ngopi bareng. In Woo menebak kalau So Rim sedang membicarakan
pria jahat yang membuatnya menunggu sangat lama. So Rim meralat, bukan jahat
tapi sibuk. Dipikir-pikir, hubungannya sudah semakin membaik dengan orang itu. Namun
semakin dekat dengannya, dia semakin berharap banyak.
“Tanpa
kau sadari, kau ingin dia menjadi tempatmu bersadar. Kau ingin mempercayainya
dan bersandar padanya. Kau ingin dia menjadi orang semacam itu.” Ujar In Woo. So
Rim merenges bingung, tak begitu paham ucapan In Woo. In Woo pamit untuk pergi,
tapi dia tadi datang untuk membeli apa yah?
“Jamur
sangat enak. Anda datang untuk membeli jamur, ‘kan?”
Ah,
In Woo membenarkan. Dia harusnya membeli jamur, ada seseorang yang sangat suka
jamur, putranya. So Rim tertawa, dia harap putra Ahjussi bisa menjadi pelanggan
tokonya.
Han
Gyeol sibuk melatih musisi profesional sebelum rekaman lagu Crude Play.
Tiba-tiba Si Hyun muncul dibelakangnya mengejutkan Han Gyeol. Han Gyeol kesal,
dia tidak menghubunginya padahal sudah kembali dari luar negeri. Ada apa
dengannya? Wajahnya tampak tidak terlalu baik.
“Bukan
apa-apa. Mungkin karena moodku.”
Ponsel
Han Gyeol berdering, melihat teleponnya berasa dari So Rim, ia malas
menerimanya. Si Hyun menyuruh Han Gyeol terima saja teleponnya, dia tidak
apa-apa kok. Han Gyeol tetap tidak mau menerimanya, dia marah pada So Rim saat
ini. Si Hyun berdecih, kenapa?
“Dia
menolak menyanyikan laguku.”
“Kau
memberi dia lagumu?”
Han
Gyeol membenarkan, dia sudah menerima penolakan dua kali. Katanya So Rim
menyukainya tapi dia selalu menolak lagunya. Jangan-jangan So Rim berbohong
padanya. Si Hyun menduga So Rim menolak lagu Han Gyeol karena belum
mendengarnya, kalau sudah mendengarnya, dia pasti akan menerimanya.
Han
Gyeol semakin semangat curhat.
Si
Hyun kelihatan kecewa, “Hei, Kang Han Gyeol, kenapa kau berusaha sangat keras?
Kau tidak berusaha sekeras itu untuk kita. Aku agak sedih.”
“Apa?”
“Bukan
apa-apa. Aku harus berlatih.” Ujar Si Hyun meninggalkan studio.
Di lanjut,,, :D
BalasHapusMakasih sinopsis y, d tunggu kelanjutan y..
BalasHapus