SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 9
Sumber gambar:
QQLive
Chu
Xia dan Xiao Nan mempromosikan pameran lukisan yang akan diadakan oleh Pak You
Tian. Namun tidak banyak anak yang tertarik dengan pameran tersebut, hanya
beberapa saja yang mau menerima selebaran mereka.
Jian
Ren, Cai Xia dan Ming Yue tanpa sengaja melihat mereka berdua. Mereka bertiga
berniat membantu, namun tepat saat itu juga Gao Gan cs datang, mereka pun takut
dan membatalkan niatnya membantu mereka. Gan Gan mengambil selebaran di tangan
Chu Xia kemuain menyebarnya dihadapan mereka berdua.
“Chu
Xia, pintar sedikit! Kalau kau berusaha keras, pamerannya akan gagal.”
Chu
Xia sudah ingin mendamprat Gao Gan namun Xiao Nan menahannya. Dia harus
bersabar sedikit atau kalau tidak, pameran mereka kemungkinan akal gagal. Chu
Xia memilih diam dan memunguti selebaran yang bertebaran di jalan. Gao Gan sengaja
menginjak kertas yang akan dipungut Chu Xia, “Sebelumnya aku pura-pura pingsan.”
Akunya.
Chu
Xia diam.
“Heh,
ibumu mengajarimu untuk menjawab orang yang sedang bicara kan?”
Kontan
Chu Xia bangkit dengan kesalnya tapi dia coba menahan diri. Gao Gan sudah
berniat menampar Chu Xia, dia belum sempat balas dendam padanya. Belum juga tangan Gao Gan mendarat diwajah Chu Xia, Qi Lu menghentikan dia dan
memperingatkan jika Chu Xia adalah orangnya. Sejak kapan dia punya hak untuk
memarahinya?
Gao
Gan tidak mau cari masalah dengan QI Lu sehingga ia cepat-cepat pergi. Nafas
Chu Xia masih naik turun menahan kesal sedangkan Xiao Nan terus menepuk
punggungnya, supaya dia lebih tenang.
Chu
Xia kembali memunguti kertasnya, Qi Lu dengan sengaja menginjak kertas yang
akan dipungut Chu Xia. Tapi saat Chu Xia mendongak ke arahnya, Qi Lu segera
pergi, entah kenapa dia terlihat ragu untuk cari gara-gara dengan Chu Xia kali
ini.
Nyonya
Han sibuk membuat kue sambil terus nyerocos menceritakan sesuatu. Sayangnya Chu
Xia fokus dengan kesibukannya dan tidak merespon ucapan Nyonya Han. Nyonya Han
kecewa, Chu Xia kecilnya tidak mau menjawab ucapannya. Iseng, Qi Lu menawarkan
pada Ibunya supaya dia bisa menceritakan sebuah lelucon. Nyonya Han jarang
mendengar Qi Lu mau berbicara padanya jadi dia mempersilahkannya untuk
menceritakan leluconnya.
“Nih,
ada seseorang yang ingin mengadakan pameran untuk artis yang tidak terkenal. Dan
memilih untuk mengadakan acara pelelangan juga. Kalau kau menggunakan otakmu
untuk berfikir, artis tak ternama tidak punya pengaruh, bagaimana bisa dia bisa
menjual karya seninya? Faktanya, itu cuma angan-angan. Konyol kan?” sindir Qi
Lu pada Chu Xia.
Chu
Xia mencoba mengabaikannya. Nyonya Han menyuruh Qi Lu supaya tidak mengatakan
hal semacam itu pada Chu Xia kecilnya. Qi Lu menyangkat, dia tidak sedang
membicarakan Chu Xia. Tapi kenyataannya, Ibu sendiri sudah bisa menebak jika
cuma Chu Xia yang bisa melakukan hal yang tidak pakai otak. Geregetan, Chu Xia
melotot ke arah Qi Lu.
Nyonya
Han membela Chu Xia, dia akan mendukung apapun yang dilakukan olehnya. Jangan
khawatir, karena Chu Xia punya dia. Chu Xia tersenyum lebar ke arah Nyonya Han.
Sedangkan
abang Qi Lu, abis nyindir langsung senyum. Ecieeee :D
Malam-malam,
Chu Xia sudah berdiri didepan kamar Qi Lu tapi masih ragu untuk mengetuk
pintunya. Bagaimanapun, dia memutuskan untuk tetap mengetuk pintu kamar Qi Lu.
Qi Lu berdiri didepan kamar dengan sok cool, ada apa? Chu Xia balas tanya,
memangnya tidak boleh kalau dia datang kesana?
“Biasanya
cuma Han Tua yang mengetuk pintuku.”
Chu
Xia ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan Qi Lu. Terimakasih? Qi Lu
mengelak sudah memberikan bantuan padanya. Chu Xia tetap berterimakasih, dia
tahu kalau Qi Lu sengaja membicarakan masalah pameran supaya Nyonya Han
membantunya. Qi Lu bersikeras mengelak, jangan ke-pede-an.
“Terserah.
Terimakasih. Tenang saja, saat paman kembali, aku akan meninggalkan tempat ini
secepat mungkin.”
Qi
Lu agak tidak suka dengan ucapan Chu Xia, “Oh, terserah kau saja.”
“Sebenarnya,
kau tidak semenyebalkan itu.” Ucap Chu Xia memukul lengan Qi Lu.
Qi
Lu yang dari tadi sedang ngemil apel jadi tersedak dan memuntahkan isi mulutnya
ke wajah Chu Xia. Chu Xia sengaja menarik handuk Qi Lu kemudian mengelap
mukanya. Bertepatan saat itu, Nyonya Han melintas dan melihat keduanya seolah
tengah bermesraan. Nyonya Han tersenyum bahagia, “Indahnya~ Manisnya~”
“Bukan
seperti itu. Dengarkan aku.” Qi Lu komat-kamit.
Nyonya
Han sih masa bodoh dan tetap yakin dengan apa yang dilihatnya. Qi Lu menahan
emosi, tenang, tenang, tenang.. Chu Xia yang sudah selesai mengelap mukanya
cuma heran memperhatikan wajah kesal Qi Lu. Ia pun melenggang pergi dengan
wajah tanpa dosa.
Keesokan
harinya, Chu Xia dan Xiao Nan kembali membagikan selebaran. Pak You Tian
melintas, mereka berdua sigap menyembunyikan selebaran dibalik punggung. Pak
You Tian penasaran dan langsung merebut sesuatu yang mereka sembunyikan. Tahu jika
mereka ingin mengadakan pameran, Pak You Tian malah menyuruh mereka membatalkan
niatnya. Konyol. Lakukan saja apa yang harusnya kalian lakukan.
Pak
You Tian melamun sendirian memperhatikan selebaran buatan Chu Xia. Chu Xia
menemui beliau dan menegurnya karena dia tak menyadari kedatangannya. Pak You
Tian meminta maaf akan sikap buruknya hari ini. Dia tahu etika baik Chu Xia,
cuma untuk mengadakan pameran seni masih terlalu berat. Ini melanggar peraturan
sekolah, kalau sampai kepala sekolah tahu maka ia akan berakhir dan mereka akan
dapat masalah.
Bukan,
Chu Xia rasa ia yang harus minta maaf. Dia sudah tahu tentang porselen yang
dipecahkannya. Pak You Tian tidak mempermasalah itu, lagipula dirinya juga
salah karena tidak menjaganya dengan baik. Tetap saja, Chu Xia ingin
membantunya. Pak You Tian kembali melarang, dia mengapresiasi niat baiknya tapi
lebih baik jika mereka tidak melakukan apa-apa.
“Tapi
jika anda tidak mencobanya, anda mungkin menyesal selamanya.”
“Sudahlah,
aku sudah lelah. Tentang hal ini, kau tidak usah melanjutkannya. Kalau kalian
keras kepala maka aku akan menghukum kalian.”
“Saya
akan mendengarkan apapun perintah anda, tapi tidak dengan hal ini. Saya akan
menunggu hukuman dari anda di tempat pameran. Anda harus datang.”
Persiapan
tempat pameran sudah selesai, Chu Xia menyerahkan masalah karya seninya pada
Han Yu. Dengan senang hati, Han Yu akan melakukan tugas itu.
Mary
menyeret Pak You Tian ke ruang kesehatan. Pak You Tian heran, kenapa dia
membawanya kesana padahal ia belum menyelesaikan lukisannya. Mary sebal, memang
lukisannya lebih penting dari dia apa? Pak You Tian tersenyum kikuk, keduanya
sama pentingnya.
“Kau
cuma boleh memilih aku.”
“Melukismu
yang paling penting.”
“Paling
bisa mengambil hati wanita. Gombal.”
Pak
You Tian lagi-lagi tanya kenapa Mary membawanya kesana. Mary cari-cari alasan
untuk menahan Pak You Tian untuk tetap tinggal disana.
Rupanya
Han Yu dan anak-anak lain sudah berkomplot dengan Mary. Mereka memindahkan
karya seni Pak You Tian dan memindahkannya ke ruang pameran.
Gosip
jika Chu Xia menyiapkan pameran untuk Pak You Tian pun mulai tersebar. Kabar
berkembang, mereka mengatakan jika orang terkenal akan datang di pameran
tersebut. Kepala sekolah mungkin akan mulai menyadari talenta Pak You Tian. Ada
yang bilang juga, Pak You Tian mungkin bisa jadi koordinator kelas nantinya.
Puncaknya,
seseorang mengatakan jika Chu Xia mengadakan pameran untuk pamer bakat Pak You
Tian, supaya dia mengambil alih posisi kepala sekolah. Keluarga Han sudah
mendukungnya. (Suka banget sama adegan yang begini :D)
Bhak..
pas banget saat anak itu ngobrol di telepon, Pak Kepala Sekolah mendengarnya.
Qi
Lu menelepon ibunya, dia tanya dimana keberadaan Ibunya. Ibunya mengaku jika
dia masih bermain kartu. Qi Lu tidak menyangka jika Nyonya Han belum datang ke tempat
pameran untuk mendukung Chu Xia-kecilnya. Kalau Qi Lu sendiri, dia sih ngakunya
tidak perduli. Dia cuma ingin melihat Chu Xia ditendang dari sekolahnya.
Qi
Lu mengangguk paham, “Tidak salah lagi kalau dia ibuku, tidak bisa diandalkan.”
Xin
Wei dan Wan Zi datang ke tempat pameran dengan alasan ingin memberikan dukungan
moral. Tapi nyatanya, dia malah sinis saat menanyakan keberadaan si artis dalam
pameran ini? Apa mungkin dia sudah kabur? Chu Xia kesal dengan kelakuan mereka,
kalau mereka datang untuk merusuh maka..
“Memangnya
kau bisa apa?” tantang Xin Wei.
“Aku
akan mengadukan pada Kepala Sekolah kalau kalian melanggar perintahnya. Aku
sudah mendapatkan persetujuan dari Kepala Sekolah.”
Xin
Wei tidak yakin jika Kepala Sekolah akan setuju kalau orang terkenal yang
dikatakan oleh Chu Xia sebenarnya adalah Pak You Tian. Dia yang sudah
membohongi Kepala Sekolah. Chu Xia percaya diri dengan pamerannya, pameran ini akan
berhasil.
Belum kelas masalah dengan Xin Wei, Gao Gan juga kesana untuk merusuh. Dia sengaja
menjatuhkan salah satu lukisan. Chu Xia marah menyuruh Gao Gan
pergi dari sana. Gao Gan malah menantang Chu Xia, dia mau lihat bagaimana
caranya Chu Xia mengusirnya. Chu Xia menghampiri Gao Gan berniat memukulnya.
Namun
bertepatan saat itu, Pak Kepala Sekolah datang dan melihat kejadian itu.
Ia pun menyalahkan Chu Xia.
Pak
You Tian meledek Mary yang tampak gemetaran. Mary ingin memberitahukannya tapi
dia ragu, sebenarnya.. Pak You Tian meledek, jangan-jangan mau nembak dia yah.
Mary yang terlanjur tegang malah keceplosan mengatakan jika Chu Xia tidak
mencuri karya seni Pak You Tian kok. Pak You Tian bangkit dari tempat duduknya
dengan marah saat mengetahui Mary bekerja sama dengan mereka.
“Kami
tidak ingin melihatmu seperti ini dan mengubur talentamu. Aku tak ingin kau
seperti ini.”
Pak
You Tian tidak ingin mendengar alasannya dan pergi darisana. Mary pun
mengabarkan pada Han Yu, dia keceplosan memberitahukan Pak You Tian.
“Disini
juga ada masalah.” Jawab Han Yu.
Tetap semangat y sis nulis sinopsis ny.. Sll d tunggu ^^ tq uu.
BalasHapusSemangat chingu ππ
BalasHapusMulai panas ceritannya .. πππ
BalasHapusditggu kelanjutannya min..semangat
BalasHapusviscaXbist_wa2001 Travis Booth link
BalasHapussighsotofor
Uobocnestza Kim Love Download Master
BalasHapusTotalAV
program
Adobe Creative Cloud
dabfafilla