SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 11
Sumber gambar: QQLive
Chu
Xia pergi ke ruang Pak You Tian, namun ia menemukan ruangan itu sudah kosong. Yang
tertinggal hanyalah sepucuk surat yang ditinggalkan Pak You Tian untuknya. Dia
meminta maaf karena tidak mengucapkan salam perpisahannya pada Chu Xia. Tapi percayalah,
mereka akan bertemu kembali. Jangan salahkan Kepala Sekolah, dia pergi karena
keinginannya sendiri.
Jadi
sebenarnya Pak You Tian tidak dipecat melainkan mengundurkan diri. Sudah beberapa
tahun ia mengajar disana, ia menyukainya. Tapi dia ingin pergi dan melihat
dunia. Kepala Sekolah tampak sedih akan kepergiannya, ia pun memberikan pelukan
sebagai bentuk dukungannya.
“Aku sangat berterimakasih pada semuanya. Terimakasih
atas semua waktu berharga bersama kelas B. Terimakasih atas pertamanan akrab
kalian.” Pungkas Pak You Tian dalam suratnya.
Gao
Gan datang ke ruang kepala sekolah, dia coba memanasi Kepala Sekolah supaya
tidak membiarkan kasus ini berlalu begitu saja. Chu Xia sudah melanggar aturan
dan mendukung kelas B untuk melakukan pelanggaran. Memangnya Pak You Tian bisa
dibilang sebagai artis terkenal?
“Sudahlah.
Pak You Tian sudah pergi. Anggap saja masalah ini sudah berakhir.” Putus Kepala
Sekolah.
Chu
Xia malas-malasan dalam kelas. Sampai akhinya Jian Ren datang dengan
tergesa-gesa mengabarkan kalau Guru Ma sudah kembali. Chu Xia kaget, dia ingat
Guru Ma adalah orang yang berpura-pura jadi perampok saat pelatihan militer. Ia
yang sudah membuatnya cedera hingga tidak bisa mengajar.
Guru
Ma datang, “An Chu Xia, apa kau mengingatku?”
“Lama
tidak bertemu, Guru Ma. Bagaimana kabar anda?”
“Terimakasih,
berkat kau jadi tidak terlalu baik.”
Guru
Ma mendengar kabar saat ia tidak disana, mereka semua bertindak sesuka hati. Tapi
mulai hari ini, hari baik mereka berakhir. Dia tanya, siapa yang tengah piket
hari ini? Tak seorang pun murid yang berani maju.
Guru Ma semakin kesal, mulai
sekarang jadwal piket kembali diberlakukan. Dan mereka akan memulainya dari Chu
Xia, ia menyuruh Chu Xia untuk bersih-bersih.
Qi
Lu dan Han Yu bersantai dipinggir lapangan. Han Yu penasaran apa yang akan Qi
Lu lakukan di hari ulang tahunnya. Qi Lu tidak punya acara khusus, dia akan
melakukan apa yang biasanya dia lakukan. Han Yu tanya, apakah dia punya hadiah
yang diinginkannya?
Qi Lu sudah mendapatkan hadiahnya setiap tahun, dia tidak
menginginkan apapun saat ini. Han Yu tersenyum, dia penasaran hadiah apa yang
akan Chu Xia persiapkan untuk Qi Lu.
“Dia?
Dia harusnya paling tidak menyiapkan, kan? Dia makan dan tinggal dirumahku,
kalau dia tidak memberikan apapun, mungkin dia akan merasa bersalah.”
“Entahlah,
Chu Xia tidak punya banyak uang. Aku harus membantunya menyiapkan hadiah.”
“Hei,
satu hadiah tidak akan membuatnya kelaparan sampai mati. Hadiahmu ya hadiahmu,
dia ya dia. Kenapa juga kau harus selalu membantu?”
“Hidupnya
tidak terlalu mudah. Bisakah kau tidak cari gara-gara terus dengannya?” pinta
Han Yu.
Qi
Lu duduk santai dirumahnya. Sedangkan Chu Xia baru masuk ke rumah dengan loyo.
Qi Lu buru-buru memanggil Han Tua dengan suara keras, sengaja membahas perihal
ulang tahunnya. Han Tua baru ingat, dia juga diperintah Nyonya untuk menanyakan
hadiah apa yang diinginkannya.
“Aku
harus berfikir hadiah apa yang akan aku terima.” Ucap Qi Lu dengan suara keras.
Chu
Xia ngeloyor masuk ke kamarnya tanpa perduli. Qi Lu buru-buru melongok tapi Chu
Xia memang benar-benar masuk kamar. Dia jadi heran, apa dia memang tidak
berniat memberikan hadiah? Hanya ada dua alasan untuk tidak memberinya hadiah,
tidak punya uang atau tidak mendengarnya.
“Hadiahnya
tidak perlu mahal, yang terpenting hadiah itu punya makna.” Teriak Qi Lu.
“Tuan
Muda Han.”
Qi
Lu seketika tersenyum puas, “Ada apa?”
“Bisa
pelankan suaramu? Aku sangat lelah sekarang. Aku mau tidur.”
Qi
Lu jengkel sendiri karena Chu Xia sama sekali tidak peka. Han Tua muncul
dihadapan Qi Lu mengagetkannya, dia memberi saran agar Qi Lu memberikan
undangan resmi pada Chu Xia.
Dia yakin Tuan Muda ingin mengundang Nona Chu Xia
tapi karena harga dirinya, ia merasa malu. Tapi sayangnya, Qi Lu masih tetap
menyangkal dan enggan untuk membenarkan tebakannya.
Qi
Lu masuk ke kamar Chu Xia, dia tengah sibuk menggunakan laptopnya. Kontan Qi Lu
menyindir, kayaknya tadi ada orang yang mau tidur dan khawatir diganggu
keributan. Apa yang sedang dia tulis sekarang?
Chu
Xia sedang membuat review dirinya dalam membantu Pak You Tian. Qi Lu heran
melihat banyaknya review yang dia tulis. Chu Xia tengah mengetik review untuk
Jian Ren dan yang ada ditangan Qi Lu adalah milik Cai Xia dan Min Yue. Qi Lu
tidak suka, katanya mau tidur?
Tidak,
Chu Xia yakin jika tiga temannya tidak akan bisa mengejakan reviewnya sendiri. Awalnya,
ia mengira tidak akan bisa mengerjakannya, tapi ternyata dia bisa. Sedangkan temannya,
mereka bahkan tidak tahu bahasa inggris dasar. Ia tidak menyangka tingkat di
kelasnya sangat buruk.
Qi
Lu memberikan amplop berisi uang pada Chu Xia, mungkin supaya bisa mendapatkan
hadiah darinya.
Chu
Xia salah paham dan menyilangkan tangan didepan dada, “Memberikan uang segitu
banyaknya tengah malam, aku bukan orang semacam itu.”
“Orang
gila selalu berfikiran gila. Meskipun kau membayarku, aku tidak akan
melakukannya. Ini adalah gajimu.”
Chu
Xia tidak butuh sebanyak itu, dia hanya mengambil beberapa lembar. Qi Lu
menolak menerima kembaliannya, anggap saja uang untuk minyak safflower. Chu Xia
pun segera bangkit. Qi Lu heran, mau kemana?
“Aku
akan memberikanmu minyak safflower.”
Qi
Lu cuma bisa memutar matanya dengan jengah. Tidak lama kemudian, Chu Xia
kembali dengan membawa minya safflower tapi Qi Lu sudah pergi duluan entah
kemana.
Keesokan
paginya, anak-anak sudah berkumpul menggosipkan pesta ulang tahun Qi Lu. Mereka
takut tapi penasaran juga ingin datang. Jian Ren tidak yakin, dia biasanya
hanya mengundang anak kelas A saja.
Eits, tapi kan mereka punya Chu Xia. Xiao
Nan menatap Chu Xia penuh harap, ajak dia bersamanya ke pesta Qi Lu. Dengan alasan
apapun, Chu Xia berniat untuk datang kesana.
Qi
Lu berjalan masuk ke ruang kelas B. Dia berdiri dihadapan Chu Xia dan
mengumumkan jika ulang tahunnya kali ini, dia akan mengundang lebih banyak
anak. Jadi dia mengundang semua anak kelas B.
Semua orang senang kecuali Chu
Xia. Dia berterimakasih atas undangannya, dia akan mengucapkan selamat ulang
tahun lebih awal. Ia tidak bisa datang karena punya acara sendiri.
“Apa
yang lebih penting dari ulang tahunku?”
“Aku
akan memberi makan kucing, aku sudah punya janji dengan teman. Aku tidak bisa
datang.”
Qi
Lu menghela nafas sok tidak perduli, “Sebenarnya aku juga tidak ingin kau
datang. Tapi kakak Yuan menginginkan kedatanganmu. Kau tahu wataknya, bukan?”
Chu
Xia cuma melirik malas.
“Ini
bukan karena kau tidak punya uang kan? Tidak punya yang untuk membeli hadiah? Aku
kan sudah memberimu uang semalam.”
Mulai
deh gosip menyebar kalau Qi Lu memberikan uang agar Chu Xia bisa membeli hadiah
ulang tahunnya. Secara resmi mereka sudah mengaku jika mereka tinggal bersama.
Kemudian ada yang bilang kalau mereka tinggal bersama layaknya pasangan suami
istri dan Qi Lu memberikan uang secara permanen pada Chu Xia.
Kemudian
ada yang bilang lagi, Chu Xia sudah jadi Nona Muda Keluarga Han dan semalam Qi
Lu memberikan kartu kredit unlimited padanya. Mereka mengumumkan hubungannya di
kelas B dan mengundang teman dekatnya ke pesta Qi Lu.
Kemudian
si anak cowok penyebar gosip lewat di depan Xin Wei dan Wan Zi. Dia bilang
kalau Qi Lu mengundang temannya datang ke pesta untuk mengumumkan tanggal
pernikahan mereka berdua. Pfft.. udah jelas Xin Wei kesel banget denger kabar semacam itu.
Qi
Lu menghela nafas, pesta ulang tahunnya tidak se-kuno itu. Jadi tidak masalah
kalau ia tidak membawa hadiah, yang terpenting datang saja. Chu Xia masih tidak
merespon ucapan Qi Lu. Qi Lu menegaskan kembali, ia tidak masalah kalau Chu Xia
tidak datang, tapi dia tahu bagaimana Sister Yuan akan bereaksi. Dia mau datang
atau tidak?
Baiklah,
Chu Xia akan datang setelah memberi makan kucing. Chu Xia berjalan pergi
meninggalkan kelas.
“Makanya
cepat, jangan sampai anak lain menunggumu terlalu lama. Kau tidak usah membawa
hadiah. Kalau mau mau membawanya, tidak perlu mahal-mahal. Kalau kau membeli
yang mahal, kau bisa minta uang ganti pada Han Tua.” Teriak Qi Lu.
Chu
Xia berbalik, “Aku mengerti!”
Qi
Lu baru sadar kalau dia berbicara panjang lebar dihadapan anak-anak lain. Tapi ia
langsung berubah sok cool seperti biasanya, dia memperingatkan mereka semua
untuk datang ke pestanya.
Malam
harinya, Chu Xia memberi makan kucing bersama Feng Shao. Beberapa kali dia
memeriksa ponselnya untuk melihat jam. Feng Shao heran, apa dia punya acara?
Chu Xia mengiyakan dengan murung, hari ini adalah hari ulang tahun Tuan Muda
Han.
Namun
seketika senyum Chu Xia seketika tersembul saat melihat tembok yang penuh
coretan. Feng Shao bertanya, siapa yang menulis itu?
“Orang
misterius. Meskipun aku tidak tahu orangnya, dia selalu memberikanku semangat
saat aku sangat membutuhkannya.”
“Hanya
beberapa kata saja, dan kau sudah bisa berubah semangat? Sejak kapan kau jadi
gampang terperdaya? Kalau memang orang itu benar-benar baik, maka dibutuhkan
tindakannya.”
Feng
Shao mulai menyanyikan lagu cinta. Chu Xia menyenggol lengannya, dia tahu kalau
Feng Shao memang sangat perduli padanya. Kalau dia tidak memperdulikannya,
siapa lagi yang akan perduli padanya?
“Ya,
kita berdua. Hubungan kita..” ucapan Feng Shao terhenti saat menatap wajah Chu
Xia tampak penuh harap saat memperhatikan tembok penuh tulisan. Dalam batin Chu
Xia, dia sungguh penasaran dengan sosok misterius yang memberikan semangat
padanya melalui coretan tembok.
“Chu
Xia, apa yang kau pikirkan?”
“Bukan
apa-apa. Bagaimana denganmu akhir-akhir ini?”
Biasa
saja. Kehidupan Feng Shao di tempat potong rambut semakin membosankan. Tidak seharusnya
dia bekerja pada orang lain selamanya. Chu Xia mendukung. Feng Shao memberikan
uang untuk Chu Xia, dia berhasil menjual baju rancangan Chu Xia dan banyak yang
menyukainya.
Chu
Xia memberikan separuh penghasilannya untuk Feng Shao. Feng Shao menolah,
memangnya siapa dia hingga menggunakan uang Chu Xia. Chu Xia meminta Feng Shao
menganggap uang itu sebagai investasinya, dia bisa menggantinya kapanpun. Dia kan
butuh uang untuk menyewa toko. Anggap saja toko itu dibuka oleh mereka berdua.
Feng
Shao masih berat menerimanya. Chu Xia mengomeli Feng Shao sambil bercanda,
pokoknya terima saja. Feng Shao mendesah, dia merasa jika Chu Xia berubah. Chu
Xia berkelakar, berubah makin cantik?
Bukan
begitu, Feng Shao pikir dunia mereka seperti sangat berbeda. Chu Xia yang
sekarang, pandai sekali dalam berbicara. Chu Xia merangkul Feng Shao, dirinya
tetaplah Chu Xia selamanya. Feng Shao pun menerima uang Chu Xia, dia akan
membuka toko dan Chu Xia merancang bajunya.
Chu
Xia menerima telepon dari Han Yu. Tidak lama kemudian, dia sudah datang ke
rumah neneknya Han Yu membawa bahan pakaian. Han Yu tidak yakin, apakah Chu Xia
bisa menyelesaikannya bajunya. Chu Xia percaya diri, ia pun mulai menjahit pakaian
untuk dihadiahkan pada Qi Lu.
Han
Yu menemani Chu Xia sambil memandanginya dengan senyuman. Disaat menemani Chu
Xia menjahit, dia mendapatkan sms dari Qi Lu “Dimana kau? Cepat datanglah.”
Akh ga sabar nunggu lanjutan nya
BalasHapussuka bgt ama dram ini, ditunggu yah mbak eps selanjutnya😁
BalasHapusfighting👊👊
Ditunggu episode selanjutnya ya
BalasHapusFighting ��
ditggu ep selanjutnya ..semangat
BalasHapusAduhhh...Knp episode 12 na ga error'??? ��
BalasHapusepisode 12 mbakk udhh gq thann nii
BalasHapusmbak semangat lanjutin sin opsisnyanya!!!! Fighting !!!
BalasHapus