SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 13
Sumber gambar: QQLive
FLASHBACK
Mantan
Qi Lu, Xiang Man Kui menemani Qi Lu bermain piano. Keduanya tampak asik menikmati
dunia indah mereka berdua sembari memainkan tuts pianonya.
Man
Kui menyandarkan kepalanya di pundak Qi Lu. Waktu sungguh berlalu dengan amat
cepat, mereka sebentar lagi akan lulus SMA. Apa mereka akan kuliah di tempat
yang sama?
Tentu
saja, jawab Qi Lu. Mereka akan tinggal disana selama dua tahun lagi, kemudian pindah
ke Inggris. Mereka akan terus bersama.. selamanya. Dan Qi Lu akan mengadakan
pesta pernikahan dengan tema astronomi.
“Aku
tidak membutuhkan hal semacam itu dalam pernikahan. Aku hanya membutuhkanmu
dalam pernikahanku. Karena kau adalah bintangku.” Ujar Man Kui.
Scene
berpindah saat Qi Lu berada dipanggung. Ia menantikan kedatangan seseorang dan
terus menatap ke arah pintu masuk aula. Namun orang yang dinantikannya tidak
kunjung datang. Penonton kasak-kusuk melihat Qi Lu tidak juga memulai penampilannya.
MC
yang melihat gelagat para penonton, dia segera naik ke panggung, mengumumkan
jika Xiang Man Kui kemungkinan tidak bisa datang. Jadi ia mempersilahkan Qi Lu
memulai pernampilan solonya.
Flashback kejadian
sebelum penampilan Qi Lu. Man Kui datang menemuinya, dengan kepala tertunduk,
ia mengucapkan kata maaf. Qi Lu tidak membutuhkan kata maafnya, apapun yang
terjadi, ia akan selalu disisinya.
“Aku harus
bertanding untuk mendapatkan kesempatan ini.”
“Kalau kau pergi
untuk sekolah, aku bisa pergi denganmu.”
“Aku punya alasan
lain untuk bersekolah di luar negeri.” Ujar Man Kui.
“Alasan lain?
Alasan apa? Katakan padaku. Selama aku mampu, aku akan membantu mewujudkan
harapanmu.”
“Karena selama aku
sekolah di luar negeri, aku tidak bisa bertemu denganmu. Maafkan aku, Qi Lu.
Aku tidak ingin hanya menjadi bayanganmu. Untuk menjadi istrimu. Untuk menjadi
aksesoris. Aku hanya ingin hidup seperti diriku sendiri. Bisakah kau
mengabulkan keinginanku?”
Qi Lu ragu untuk
memberikan jawaban. Man Kui pun berjalan pergi meninggalkan Qi Lu. Qi Lu
berkata kalau ia siap menunggunya. Namun Man Kui menyuruhnya tidak usah
menunggu, ia tidak akan kembali lagi.
Terpaksa,
Qi Lu tampil seorang diri dalam pementasan. Dia memainkan pianonya dengan wajah
datar tanpa menggunakan perasaan. Permainannya memang rapi, tapi tak ada rasa
yang tertuang hingga hasilnya membosankan. Anak-anak pun sampai
terkantuk-kantuk menontonnya.
FLASHBACK END
Nyonya
Han menemui Qi Lu yang masih ada diluar, memainkan pianonya dengan penuh emosi.
Nyonya Han tegas menyuruh Qi Lu untuk meminta maaf pada Chu Xia. Qi Lu menolak
dengan tegas, jangan mimpi.
Nyonya
Han pun mewek-mewek karena Qi Lu membuatnya marah. Kenapa dia memperlakukannya
sepeti itu disaat ia sedih memikirkan almarhum ayahnya? Han Tua menyela, Tuan
Han tinggal di Inggris dan dia baik-baik saja. Nyonya Han ketus menanggapi
ucapan Han Tua, dia itu cuma akting. Sama sekali tidak bisa diajak kerja sama.
Keesokan
paginya, Chu Xia tidak berani menatap Qi Lu saat berpapasan. Nyonya Han
memanggil Chu Xia dengan sebutan Menantu. Turun sini, makan. Ibu sudah
membuatkan makanan kesukaannya.
Chu
Xia berniat jalan ke meja makan, tapi karena terus menunduk, dia tanpa sengaja
menubruk Qi Lu. Tubuhnya pun oleng dan hampir jatuh. Sigap, Qi Lu menahan
pinggangnya. Bertepatan saat itu juga, Nyonya Han keluar dari dapur dan melihat
‘kemesraan mereka’. kontan Chu Xia dan Qi Lu canggung, mereka segera melepaskan
diri dan pergi ke arah yang berlawanan.
Ketika
sarapan, suasana pun masih tetap canggung. Chu Xia dan Qi Lu sibuk melahap
santapan pagi mereka. Nyonya Han coba mencairkan suasana dengan mengajak Chu
Xia ngobrol. Sedangkan Qi Lu, dia segera pamit setelah menyelesaikan
sarapannya. Chu Xia juga sama, dia buru-buru pamit setelah merasa kenyang.
Chu
Xia berangkat bersama Han Tua. Dia heran Qi Lu belum masuk ke mobil, apa dia
tidak berangkat sekolah? Han Tua membenarkan, Tuan Muda absen hari ini. Chu Xia
tampak menoleh mengkhawatirkannya.
Qi
Lu memperhatikan kepergian Chu Xia melalui jendela kamarnya. Perhatiannya
kemudian teralih saat melihat tumpukan kado. Ia mengabaikan hadiah dari
temannya yang lain, ia lebih tertarik dengan hadiah pemberian Chu Xia. Ia
membukanya dan menemukan sebuah kemeja berwarna putis.
Ia
pun menjelma menjadi Pangeran Berkemeja Putih. Berpose dihadapan cermin
menunjukkan gaya sok keren-nya. Tapi saat ia memperhatikan bagian punggung
kemeja itu, ada bordir karakter china (entah apa). kontan Qi Lu marah, dia
memberikanku baju kematian? Qi Lu melepas dan membanting kemejanya dengan
marah. An Chu Xia!
Chu
Xia kontan bersin-bersin saat perjalanan menuju ke sekolah. Ia punya firasat
kalau orang lain sedang menggunjingnya. Pasti anak-anak disekolah sedang
mempersiapkan jebakan untuknya.
Di
sekolah, anak-anak bergosip tentang Chu Xia yang bertengkar dengan Qi Lu.
Katanya, Chu Xia mengatakan hal yang seharusnya tidak dibicarakan. Anak lain
bergosip kalau Chu Xia mengacaukan pesta Tuan Muda Han. Dengan temperamennya
yang begitu, dia yakin kalau Tuan Muda Han tidak akan membiarkannya begitu
saja.
Sesampainya
di sekolah, Chu Xia menyapa teman-temannya. Tapi mereka semua tampak ketakutan
dan berusaha menghindarinya. Chu Xia sampai heran, apa ada yang salah dengan
wajahnya? Apa dia tampak mengerikan untuk orang lain? Ia pikir dirinya cukup
cantik kok.
Chu
Xia duduk di bangkunya. Tapi sepersekian detik kemudian, dia menjerit kesakitan
karena tempat duduknya sudah di pasangi paku payung. Chu Xia reflek bangkit
dari tempat duduknya dengan menopang tangan di meja. Celakanya, di meja juga
sudah dipasangi lem perekat yang sangat kuat.
Tangan
Chu Xia menempel dan tidak bisa dilepaskan. Bertepatan saat itu, ponsel Chu Xia
berdering. Dengan kesulitan, Chu Xia menggeser layar ponselnya menggunakan
hidung. Ia menerima telepon dari Han Yu dan meminta bantuannya. Dia ada di
kelas B, cepat datang kesana.
Chu
Xia dan Han Yu ngobrol di atap. Chu Xia terus menatap tangannya yang sakit. Han
Yu kasihan, kalau dia mau menangis, menangis saja di pundaknya. Chu Xia
tersenyum, dia sudah biasa melawan teman-temannya saat masih tinggal dengan
Ibunya. Dia biasa mendapatkan luka yang lebih dari ini. Jangan khawatir, dia
kuat kok.
“Kau
mirip dengannya (Man Kui).”
“Kau
saja khawatir menyebutkan. Aku tebak, dia adalah cinta pertama Han Qi Lu.
Pacarnya.”
Han
Yu membenarkan. Selain itu, ia menyarankan agar Chu Xia menjauhi Xin Wei. Chu Xia malah makin tak tahan kalau mendengar
nama itu. Xin Wei selalu mengganggu dan mengerjainya. Han Yu dengan bijak
menyuruh Chu Xia untuk bersikap lembut dalam menghadapi orang jahat.
Orang
semacam Xin Wei adalai orang jahat diantara orang jahat, bagaimana dia akan menghadapinya?
Chu Xia tidak takut, dia pun mulai mendaftar semua nama temannya. Dia mempunyai
mereka semua. Han Yu berjanji akan selalu ada disisi Chu Xia dan menjaganya.
Hari
ini, kelas A dan B sedang pelajaran olahraga. Guru mengumumkan kalau mereka
akan melakukan kelas olahraga bersama karena salah satu guru berhalangan hadir.
Untuk pertemuan kali ini, mereka akan berlatih basket.
Tapi
sebelum pelajaran dimulai, Xin Wei maju. Dia mengaku tidak bisa ikut pelajaran
karena perutnya sedang sakit. Guru dengan mudah memberikan persetujuan. Wan Zi
ikut maju menjelaskan pada Guru kalau perutnya juga sakit, dia sedang datang
bulan.
Guru
tidak percaya kalau dia datang bulan, dia sudah absen 8 kelas olahraga
berturut-turut. Tapi Wan Zi terus merengek meyakinkan kalau perutnya sakit.
Guru akhirnya mengizinkannya absen dan menyuruh dia ikut kelas selanjutnya.
Xiao
Nan bisik-bisik memastikan pada Chu Xia kalau Han Yu benar-benar
menyelamatkannya kemarin. Chu Xia membenarkan, memangnya kenapa? Xiao Nan siap
menahan rasa sakitnya, dia akan membiarkan Chu Xia memiliki Han Yu. Chu Xia
menegaskan kalau mereka berdua hanyalah sekedar teman.
Saat
tengah berbalik saat pemanasan, tiba-tiba bola basket melayang mengenai tangan
Chu Xia. Rupanya Wan Zi yang melemparnya dari pinggir lapangan. Xiao Nan jelas
tidak terima dan menantangnya. Namun Wan Zi enteng mengatakan kalau ia meniru
Xiao Nan dan hasilnya cukup memuaskan.
Xiao
Nan sudah berniat melabraknya. Namun Chu Xia menahan dia kali ini, Guru Ma baru
kembali dan semua orang jadi penuh perhatian. Dia harap mereka bisa hidup
dengan tenang sekarang.
Wan
Zi dan Xin Wei kesal karena Chu Xia tidak terpancing dengan tindakan mereka.
Apa boleh buat, Xin Wei akan memaksanya supaya tak bisa menahan marah lagi. Dia
yakin seseorang punya batas, sampai seberapa memangnya dia bisa bertahan.
Kali
ini mereka berdua menghalangi Chu Xia dan Xiao Nan yang sedang pemanasan
mengitari lapangan. Chu Xia memperingatkan kalau dia sudah menahan diri dua
kali, jangan memaksanya untuk balas menyerang. Xin Wei pura-pura bodoh, apa
yang dia katakan?
Chu
Xia tidak masalah kalau Xin Wei tak mengerti maksudnya. Dia harap ia cepat
menyingkir dari jalannya. Xin Wei bicara pada Xiao Nan, dia dengan Ling Zun
punya bisnis dengan keluarganya.
“Itu
ayahku. Ayolah, biarkan semuanya berjalan dengan profesional.”
Xin
Wei pura-pura tak paham. Namun Chu Xia menenangkan Xiao Nan, dia yakin kalau
Keluarga Mo (Keluarga Xin Wei) tidak bisa apa-apa tanpa bantuan Keluarga Han.
Tahu sendiri bagaimana Nyonya Han memperlakukannya. Kalau sampai terjadi
sesuatu pada perusahaan keluarga Xiao Nan, dia tak akan melepaskannya begitu
saja.
Wan
Zi berniat menampar Chu Xia. Tapi Chu Xia cepat-cepat menahan tangannya dan
mendorongnya sampai jatuh. Xin Wei yang ada dibelakang Wan Zi pun ikut
terdorong. Celakanya, Guru Ma sedang ada di pinggir lapangan dan menyaksikan kejadian
itu. Sudah barang tentu dia menyalahkannya.
Xin
Wei pura-pura berhati lembut, dia yakin Chu Xia tidak melakukannya dengan
sengaja. Kontan Chu Xia membentak Xin Wei. Namun Guru Ma segera melindunginya
dan menyuruh Chu Xia lari 20 putaran. Berat hati memang, tapi Chu Xia tetap
melakukannya.
Jian
Ren, Cai Xia, Ming Yue melihat Chu Xia menerima hukuman. Mereka berniat
menemani Chu Xia mengelilingi lapangan. Tapi Wan Zi buru-buru mencegahnya, Guru
Ma sudah menyuruhnya mengawasi mereka, kalau mereka bertiga menemaninya maka putaran
Chu Xia tidak akan masuk hitungan.
Mereka bertiga khawatir, dan memutuskan
untuk membiarkan Chu Xia dan Xiao Nan mengelilingi lapangan berdua.
Lanjut terus mbak!! Semangat!
BalasHapusFighting admin... Ditunggu lanjutannya..
BalasHapusAkhirnya episod 13 adaa :D
BalasHapusScene Qi Lu ama Chu Xia dikit banget ya di episod ini..
Brarti cinta pertama nya Qi Lu itu bukannya mati ya, tapi pergi ke luar negri.. Hhmm
Kmungkinan ntar pas Qi Lu udah bner2 suka ama Chu Xia si cinta pertama muncul *tebakan dri kbnyakan drama biasanya*
Lanjut terus ya min, kalo bisa sampe ending.. Fighting!!!! Xie xie~~
ditggu lanjutannya ..mbk ep 12 gk bs dibuka??
BalasHapusYlanjutin trus ya mbak semangat
BalasHapusditunggu lanjutannya... trimakasih :)
BalasHapusAyo mbk ditunggu next episodenya #semangat :)
BalasHapusMakasih sudah di lanjutin. Tunggu eps. selanjutnya yahh ��☺
BalasHapusTrmksh,Dtggu eps slnjutnya mbak
BalasHapusSemangat epi 14
BalasHapusD tunggu lanjutannya
BalasHapusEps 14 dong say,
BalasHapussemangat...
fighting...
cayooo. lanjut.
Eps 14 dong say,
BalasHapussemangat...
fighting...
cayooo. lanjut.
Eps 14 dong say,
BalasHapussemangat...
fighting...
cayooo. lanjut.
kak, ayo dong lanjut nulis sinopsis Master Devil Don't Kiss Me nyaa . ngga sabar nunggu ini hehe
BalasHapus