SINOPSIS Strong
Woman Do Bong Soon Episode 16 Bagian 2 (END)
Sumber gambar:
jtbc
Gook
Du dan Bong Ki main basket bareng. Saat itu, Bong Ki meminta maaf masalah Hee
Ji. Dia sudah membuatnya tidak nyaman. Gook Du tanya alasan Bong Ki berhenti mendapatkan
Hee Ji, apa karena dia? Bong Ki sendiri bukannya sudah tahu apa yang terjadi antara
dia dan Bong Soon.
Bong
Ki tahu, tapi kan sudah jelas kalau Hee Ji sukanya sama Gook Du. Apa dia tidak
menyadarinya? Gook Du jujur mengaku tidak menyadarinya, ia menyukai Bong Soon
sehingga ia tidak menyadarinya.
Bong
Ki tertegun, seandainya dulu dia mengatakan pada Gook Du (akan perasaan suka
Bong Soon pada Gook Du), apa kira-kira hubungan mereka akan berbeda sekarang?
Gook Du diam menatap Bong Ki. Bong Ki tersenyum, ia mengajaknya main satu ronde
lagi.
Bong
Soon sudah ketar-ketir menunggu keputusan dari Ketua Tim Oh. Dia sudah pesimis
duluan kalau Ketua Tim Oh akan menolak game-nya. Namun Sekretaris Gong
meyakinkan kalau Ketua Tim Oh tidak akan mencampur adukkan masalah pribadi dan
pekerjaan.
Tak
lama kemudian, Ketua Tim Oh masuk ke ruangan Min Hyuk. Dia mengumumkan
persetujuannya agar Bong Soon masuk ke Tim Perencanaan dan Pengembangan. Semua anggota
sudah menyetujuinya.
Dan dia yang akan bertanggung jawab mengembangkan game
Super Woman Do Bong Soon. Meskipun belum sempurna, tapi menurutnya, game-nya
cukup bagus dengan karakter wanita yang berbeda.
Min
Hyuk mengucapkan terimakasih atas kerja keras Ketua Tim Oh. Selepas kepergian
Ketua Tim Oh, mereka bertiga langsung tepuk tangan dengan ceria. Sekretaris
Gong memastikan kalau game Bong Soon pasti akan sukses. Ketua Tim Oh ahli dan
kompeten dalam bidang ini.
Gwang
Bok pergi ke dokter gigi, dia ingin menemui dokter gigi namun suster disana
menyarankan supaya dia pergi ke dokter pembersihan gigi dulu. Gwang Bok sudah
marah-marah duluan, ya sudah, mana cepat dokter pembersihan giginya.
Seorang
dokter cantik muncul dengan senyum cantiknya, kontan Gwang Bok mangap lebar dan
gigi palsunya lepas semua. Selama proses pembersihan karang gigi, Gwang Bok
terus nyengir-nyengir gaje ngeliat dokter cantik.
Min
Hyuk berniat memarkirkan mobilnya, tapi dia malah bertemu dengan gerombolan
preman SMA. Dia awalnya malas untuk berurusan dengan anak-anak itu. Tapi mereka
terus mengganggunya, ia menawarkan, mau 1 lawan 1 atau keroyokan?
“Kami
dengar, kau pacarnya Bong Soon nunim kami.”
“Bong
Soon Nunim.” Tanya Min Hyuk penasaran.
Min
Hyuk membawa mereka ke restoran, dia penasaran, ada hubungan apa mereka dengan
Bong Soon? Bos Preman mengatakan kalau Bong Soon Nunim adalah mentor mereka,
harapan mereka, juga pahlawan bagi mereka. Apapun itu, Bos ingin memastikan
kalau Min Hyuk tidak akan menyakitinya.
Bukannya
mendengarkan omongan anak bau kencur, Min Hyuk menyarankan mereka untuk
belajar. Jangan terlalu banyak main game. Ibu mereka membencinya karena mereka
semua tidak mau belajar. Bos masih meragukan kalau Min Hyuk adalah CEO Ainsoft.
Sekali lagi dia menekankan supaya Min Hyuk tidak menyakiti Nunimnya.
Namun
begitu pesanan makanan datang, mereka semua langsung tergoda dan menyantap
hidangannya. Bos masih kekeuh meminta janji Min Hyuk supaya tidak menyakiti
Nunimnya. Min Hyuk hanya bisa menghela nafas, Nunim mereka itu bukanlah orang yang
sembarangan. Makan saja.. makan.. ujar Min Hyuk lelah.
Sesampainya
ke ruang kerja, Min Hyuk merasa kesepian karena Bong Soon sudah meninggalkan
meja kerja mini miliknya. Dengan lelah, ia berjalan menuju ke mejanya. Namun seketika
mood-nya berubah semangat saat melihat note yang ditinggalkan Bong Soon.
“Ketua
Tim, Aku sudah menunggumu, tapi aku akan pergi ke Tim Pembangunan dan
Perencanaan duluan. Aku tidak akan melupakan semua yang kau lakukan untukku
selama ini. Intern Do.”
Kontan
Min Hyuk ketawa-ketiwi. Bong Soon pasti orang gila yang paling cantik di dunia.
Ketua Tim? Intern Do? Min Hyuk makin cengengesan merasa Bong Soon tengah
menggodanya. Duh.. imutnya.
Min
Hyuk mengintip Bong Soon yang sedang diomeli oleh Ketua Tim Oh. Agak geregetan
sih liat Ketua Tim Oh sengaja melempar-lempar barang dan membuat Bong Soon
bolak-balik mengambilnya.
Min
Hyuk tersenyum bangga, “Lakukanlah perkerjaanmu dengan baik disana.”
Dia
pun kembali ke ruangannya untuk mencoba permaian yang baru mereka update. Bertepatan
saat itu pula, dia mendapatkan sms dari Bocah Brngsk alias Gook Du. Dia
mengajaknya untuk ketemuan. Sebenernya Min Hyuk mau menolak sih, tapi
dipikir-pikir, penasaran juga kenapa Gook Du memanggilnya di jam sibuk seperti
ini.
Keduanya
pun bertemu di depan gedung Ainsoft. Min Hyuk berkata apa alasan Gook Du
mengajaknya bertemu. Gook Du menekankan kalau ia akan selalu memperhatikan Min
Hyuk. Hari dimana dia menyakiti Bong Soon adalah hari kematiannya. Gook Du
menarik kerah pakaian Min Hyuk dengan geram.
“Bong
Soon adalah temanku. Jadi pastikan Bong Soon bahagia. Aku sungguh tidak suka
padamu. Tapi, aku akan menyaksikan dan melihat. Aku akan melihat seberapa
layaknya kau itu.”
Min
Hyuk menyingkirkan tangan Gook Du, tak kalah geram. Dia akan gila kalau terus
memperhatikannya, urusi saja urusannya sendiri. Gook Du pun mendaftar semua hal
yang disukai Bong Soon. Dia suka makanan pedas, alergi buah persik, suka main
bisbol, lebih suka pegunungan daripada laut.
“Juga,
jika Bong Soon tidak bisa tidur suruh dia untuk baca buku, lalu dia akan
langsung tertidur.” Tambah Gook Du sebelum pergi.
Kontan
Min Hyuk mendesis makin kesal, Gook Du memang menjengkelkan. Sudah berusaha
menyukainya tapi ternyata memang tidak bisa. Dia tahu hal sepele seperti Bong
Soon suka ceker pedas. Dia juga yakin bisa membuat Bong Soon tidur.
Bong
Soon berangkat kerja naik bus. Dia bahagia melihat seorang kakek dan anak kecil
tengah memainkan game Super Woman Do Bong Soon.
“Aku akhirnya bisa mencapai mimpiku. Aku
telah mengembangkan Game di mana aku pemeran utamanya. Selama ini, aku
menyembunyikan fakta bahwa aku wanita yang kuat. Untuk bisa menjadi diriku
sendiri dalam sebuah Game adalah impianku selama ini. Banyak yang telah terjadi
sejak itu, dan banyak hal yang telah berubah.”
Dan
disaat seseorang membutuhkan bantuannya, Bong Soon tidak bisa diam saja. Ia melihat
laka lantas dalam perjalanan ke kantor. Seseorang terjepit dibawah mobil. Ia pun
mengajak orang lain untuk membantunya mengangkat mobil itu, meskipun sebenarnya
cuma dia yang mengeluarkan tenaga super-nya.
Preman
SMA melihat video Bong Soon menyelamatkan korban laka lantas. Mereka langsung
bernyanyi lagu Superpower Girl dengan sangat bersemangat.
Bong
Soon telat berangkat kerja dan harus merangkak supaya tidak ketahuan Ketua Tim
Oh. Namun mata Ketua Tim Oh tajam dan langsung memergokinya. Dia menjerit
kegilaan memanggil Bong Soon. Bong Soon meminta maaf, ada hal yang tidak bisa
dihindarkan.
Tapi
Ketua Tim Oh tidak mau tahu, ada tiga hal yang paling dibencinya, dan tiga hal
itu semuanya adalah keterlambatan. Memang sih, budaya perusahaan mereka cukup
bebas untuk memacu kreatifitas mereka. Tapi yang namanya ketertiban tidak boleh
dilanggar. Ia pun menyuruh Bong Soon kembali ke tempatnya dengan jutek.
Min
Hyuk camping bersama Keluarga Bong Soon. Ayah menuangkan soju untuk Min Hyun dan
ia menenggaknya sekali habis. Bong Soon pun kemudian menyuapkan daging pada Min
Hyuk. Kontan Min Hyuk memegangi dadanya yang berdebar, kesenangan.
Ayah
diam dipojokan sambil menatap Ibu penuh harap. Ibu awalnya jutek, ngapain
liat-liat? Tapi sebenarnya Ibu tahu akan keinginan Ayah dan menyuapkan sepotong
daging ke mulutnya. Kyung Sim yang tak punya pasangan pun disuapi oleh Bong Ki.
Bong
Soon senang bisa mendengar tawa orang yang dicintainya. Min Hyuk faham akan
perasaaanya, tapi tidak selamanya dia bisa melindungi semua orang. Bong Soon
tahu akan hal itu, tapi kekuatannya sudah kembali dan ia akan menggunakannya
untuk hal yang baik. Min Hyuk menatap Bong Soon, kenapa yah dia jatuh cinta
pada wanita luar biasa seperti Bong Soon?
Kan
sudah dibilang, Bong Soon itu punya fehomme fatale. Min Hyuk tak bisa menahan
tawa dengan kesalahan ucap Bong Soon. Ia berjanji akan selalu ada disisi Bong
Soon. Bong Soon tahu, dia juga akan melindunginya seperti gadis di depan
istana. Siapa coba dia?
“Strong
Woman Do Bong Soon.”
Bong
Soon berniat menyentil kepala Min Hyuk. Namun Min Hyuk protes nanti nasibnya
bisa sama dengan batu alkage yang disentil Bong Soon. Bong Soon mengelak, dia
cuma mau main batu gunting kertas.
Keesokan
harinya, Bong Soon melihat nenek-nenek kesulitan menggeret gerobak barangnya.
Dia pun bergegas mengejar gerobak nenek kemudian membantu mendorongnya tanpa
sepengetahuan si nenek.
Telat
lagi hari ini, Bong Soon agak lega melihat kursi Ketua Tim Oh. Namun saat ia
membuka pintu ruangannya, ternyata Ketua Tim Oh sudah ada dibalik tembok
memberitan tatapan mengerikan padanya. Bong Soon cuma bisa merem-merem pasrah.
“Setelah Aku memutuskan untuk menggunakan
kekuatanku untuk selamanya. 24 jam dalam sehari tidak cukup bagiku.”
Bong
Soon melakukan apapun demi membantu orang lain. Dia bahkan selalu update berita
untuk bisa membantu orang kesulitan.
Kali
ini ada berita gajah hilang dari kandangnya. Dan tak lama kemudian, muncul
berita lanjutan, gajah sudah ditemukan lagi dikandangnya. Seorang saksi mata mengatakan
melihat gajah mengambang. Tapi setelah diperhatikan, ternyata ada sosok gadis
yang menjunjung gajah tersebut.
Tiap
hari, Bong Soon akhirnya kena damprat dari Ketua Tim Oh. Bong Soon sebenarnya
kelelahan, orang yang membutuhkan bantuannya semakin meningkat.
Ketua
Tim Oh lapor pada Min Hyuk. Bong Soon selalu menghilang entah kemana. Sepertinya
dia merasa kalau pekerjaannya hanyalah lelucon. Dia sering datang ke kantor
dengan penampilan kacau balau dan kotoran diseluruh tangannya. Sepertinya Bong
Soon itu alien, makannya sangat banyak dan mulutnya lebar serta rakus saat
makan.
Min
Hyuk menahan diri mendengar Ketua Tim Oh terus menjelek-jelekkan kekasihnya.
Ketua Tim Oh tidak tahan lagi secara mental, dia ingin memecat Bong Soon. Ketua
Tim Oh berdiri mengekspresikan kemarahannya, tapi bertepatan saat itu, bajunya
tersingkap dan menunjukkan perutnya.
Kontan
Min Hyuk memalingkan wajah dengan tak nyaman, ia ingin membujuknya. Tapi Ketua
Tim Oh sudah membuat keputusan, dia tetap akan mengeluarkan Bong Soon dari Tim
Perencanaan dan Pengembangan.
Bong
Soon masuk ke ruangan Min Hyuk karena dia dikeluarkan dari Tim Perencanaan dan
Pengembangan. Min Hyuk agak kesal juga, dia menyuruh Bong Soon minum untuk
menyadarkan dirinya. Bahkan ia bingung, antara menyambutnya atau menghiburnya?
Dengan
bahagia, Bong Soon mengaku lebih nyaman ada disana. Sebelumnya, mereka pernah
merencanakan pesta penyambutan. Lebih baik mereka mengadakannya sekarang. Min
Hyuk masih kesal, dia tidak mau datang. Bong Soon merayunya tapi Min Hyuk masih
kesal, jangan macam-macam atau dia akan memecat anak magang sepertinya.
“Memangnya
kenapa kalau aku dipecat? Kalau begitu... Aku akan jadi pengawalmu lagi?” ujar
Bong Soon dengan manis.
Sontak
Min Hyuk tidak lagi marah pada Bong Soon. apa yang harus ia lakukan sekarang?
Bahkan ia tidak bisa memecatnya. Keduanya pun cekikikan sendiri, saling puji
dan saling menggombal.
Sekretaris
Gong terabaikan. Ia pun pamit keluar tapi tidak ada dari mereka yang
memperdulikannya. Aish.. berhentilah kalian berdua.
Di
lobi, Bong Soon dan Min Hyuk saling berpamitan menggunakan bahasa formal. Tapi
seketika mereka melewati pintu masuk perusahaan, keduanya langsung nempel kayak
perangko dan berbicara dengan bahasa informal.
Ketua
Tim Oh merasa iri, dia jadi ingin pacaran seperti mereka. Sekretaris Gong
menyarankan agar dia berkencan saja dengan seseorang. Ketua Tim Oh menolak, dia
tak mau berkencan dengan teman satu kantor. Namanya sama saja berkencan dengan
sanak keluarga. Dia menyuruh Sekretaris Gong berhenti tertarik padanya.
Sekretaris
Gong menekankan kalau dia tertarik pada wanita. Ketua Tim Oh kecewa karena
Sekretaris Gong terlalu menganggapnya serius. Dia pun berlarian dengan manja
mengumumkan kalau dirinya dan Sekretaris Gong berkencan. Eih..
Malam
harinya, Ayah menemui Bong Soon yang tengah menulis catatan di buku leluhur. Ia
menyarankan supaya putrinya tidak bekerja terlalu keras, tulis saja secepat
mungkin. Dengan hati-hati, Ayah berkata kalau dia suka dengan Presdir Ahn. Memang
menyebalkan mengetahui seseorang menyukai Bong Soon seperti dirinya.
Tapi
apa boleh buat, kalau orangnya adalah Presdir Ahn maka Ayah akan mengalah
dengan keren. Bong Soon memeluk Ayahnya dengan penuh haru. Ayah menatap putri
mungilnya yang kini tumbuh dewasa.
Ia
berharap Bong Soon tidak merasa terbebani lagi. Dia harus terbang bebas
sekarang. Bukalah hatinya dan jalani hidupnya sesuai dengan keinginannya. Bong
Soon kembali memeluk Ayahnya.
Saat
berangkat kerja, Bong Soon mendapati ada sebuah boneka kelinci kecil ada di
mejanya. Disana ada note yang ditinggalkan oleh Pangeran Min Min, dia ingin
mengajaknya berkencan. Bong Soon tak bisa membayangkan seseorang memanggil
dirinya sendiri dengan sebutan Pangeran. Tapi bagaimana pun, dia tetap bahagia
dan mencium boneka kelinci itu.
Mereka
berdua kencan dengan ditemani kelopak bunga sakura yang berguguran. Ketika mereka
tengah asik berbincang, tiba-tiba saja sepeda melintas dan hampir menabrak
mereka. Untungnya tak ada yang terluka.
Min
Hyuk memperhatikan kelopak bunga yang berjatuhan, “Kecepatan nya 5 cm. Itu
kecepatan saat kelopak nya jatuh. Aku melihatnya di sebuah film. Aku ingin tahu
seberapa cepat hatiku berlari ke arahmu.”
“Kapan
kau mulai menyukaiku?”
“Saat
pertama kali aku melihatmu. Di kantor polisi, kau sangat unik.”
Bong
Soon meraih tangan Min Hyuk, kenapa dia menunggu begitu lama?
“Aku
hanya menunggu sampai hatimu benar-benar milikku. Aku lebih dari senang untuk
menunggu itu terjadi. Juga, aku merasa percaya diri dan yakin. Karena kita
ditakdirkan untuk bersama.”
Keduanya
menautkan tangan mereka sepanjang perjalanan. Min Hyuk berharap mereka datang
kesana tahun depan.. tahun depannya lagi.. tahun depannya lagi.. sepuluh tahun
kemudian, mereka harus bersama-sama.
Bong
Soon ingat sebelumnya dia meminta Min Hyuk meninggalkannya. Tapi dia menolak
dan mengatakan ada sesuatu yang ia ia katakan. Apa itu?
Min
Hyuk menatap ke kedua manik mata Bong Soon, “Sepertinya, aku tidak bisa hidup
satu detikpun tanpa dirimu. Mari kita bersama-sama selamanya.”
Bong
Soon terdiam membalas tatapan Min Hyuk.
Min
Hyuk mengeluarkan cincin dari balik jasnya dan memasangnya ke jari manis Bong
Soon.
Mereka
berdua bertatapan dengan bahagia. Min Hyuk pun mengecup bibir Bong Soon dengan
lembut dibawah guyuran kelopak bunga sakura.
Hari
pernikahan pun tiba, Min Hyuk terperangah melihat kecantikan mempelai wanitanya
dan tidak henti terus melontarkan pujian.
Tamu
mulai berdatangan, tapi yang paling membuat Min Hyuk sebal adalah kedatangan
Gook Du. Gook Du melontarkan pujian pada Bong Soon yang tampak cantik hari ini.
Min Hyuk nyinyir mendengar pujian itu. Gook Du mengucapkan selamat, lakukanlah
dengan benar.
Ayah
mengantar putrinya menuju ke mempelai pria. Slow motion membuat efek sakralnya
semakin terasa. Ayah dengan simbolis menyerahkan putrinya pada Min Hyuk. Keasyikan
pernikahan Min Hyuk dan Bong Soon pun berlangsung sampai akhir.
Selepas
pernikahan Min Hyuk – Bong Soon, Ibu datang ke kuil untuk memohon pada tuhan
supaya Bong Soon bisa melahirkan anak laki-laki. Dia ingin menantu Ahn yang
cantik bisa tidur dengan tenang.
Hari
persalinan Bong Soon datang, semua orang menunggu didepan ruangan dengan
harap-harap cemas. Sampai akhirnya suara bayi terdengar. Tapi celakanya, bayi
yang dilahirkan Bong Soon adalah kembar perempuan.
Kontan
Min Hyuk cuma bisa bengong saat bekerja. Sekretaris Gong yang tak tahu apa-apa
mengira kalau anak kembar perempuan bukanlah hal yang buruk. Min Hyuk berdalih
jika ia hanya memikirkan pekerjaan. Ia pun kemudian kepikiran untuk mencari
pengasuh untuk dua bayinya.
Bukannya
meminta bantuan agen pengasuh, Min Hyuk malah meminta bantuan Baek Tak. Agari
dan rekannya pun sudah berpakaian ala-ala pengasuh dan memberikan susu pada
anak Bong Soon yang menangis keras. Dan setiap kali anak kembar Min Hyuk itu
ngamuk, dia memukul mereka berdua dan membuat dua orang itu bonyok.
Min
Hyuk melongo saat masuk ke kamar putrinya dan menemukan dua prema itu sudah
babak belur. Mereka berdua tak tahan lagi, lebih baik mati dari pada mengasuh
anak kembarnya. Ia pun memberikan botol susunya pada Min Hyuk, tadi mereka
sudah memberikan satu liter susu pada anaknya.
Sedangkan
Ibu si bayi kembar sedang membantu orang kesusahan. Min Hyuk meneleponnya
setelah babak belur ditonjok anaknya sendiri. Mewek-mewek, dia memberitahukan
kalau perawat bayi mereka kabur lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Bong
Soon mengabaikan omongan suami malanya, dia sedang sibuk sekarang. Ia pun
mematikan sambungan teleponnya dan lanjut menumpas kejahatan.
“Dunia masih membutuhkan seseorang untuk
melawan kejahatan. Aku harus membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik untuk
anak-anakku.”
Happy ending & kocak. Terima kasih atas sinopsisnya.
BalasHapusHa...ha...ha...lucu...min hyuk ditonjok anaknya sendiri.....akhir yang cukup memuaskan !
BalasHapusakhirnya lucu,tapi agak kurang menarik.
BalasHapustapi ceritanya sngat memuaskan...................
Makasih banyak buat sinops ny.... π
BalasHapusHahahahahaa. ..... Ini drama paling seru dan ngocol sejak episode 1..trmksh atas kerja keras tulis sinopsisnya. .
BalasHapusAkhirnya hepi ending jg..drama komplit nih,puasss. Makasih buat penulis sinopsisnya. Trrus smangat,dtunggu sinopsis drama2 selanjutnya,yg pastinya gak kalah keren ya..π
BalasHapus