SINOPSIS Man to
Man Episode 8 Bagian 2
“Apa
kau sudah bertemu dengan Pengawal Kim?” tanya Un Gwang.
Do
Ha tampak sangat marah, ia akan membunuhnya. Ia pergi tanpa mengatakan apapun.
Mata
Do Ha meremang, “Yang harus dia lakukan cuma minta maaf. Bisa-bisanya dia pergi
tanpa mengucapkan sepatah kata pun? Kalau aku papasan sama dia di jalan, akan
kutembak dia.”
Seol
Woo bergegas untuk pergi, dia memberikan chip berisi dokumen pertambangan
Hungaria yang ia janjikan pada Nona yang membantunya masuk kesana. Nona itu
mengajaknya minum dulu sebelum pergi, ia memeluknya dan mengatakan kalau Seol
Woo adalah pria yang romantis.
“Jika
romantis hal yang kau inginkan, kau seharusnya menyinggungnya dalam kesepakatan
itu.” Seol Woo melepaskan tangan wanita itu.
Do
Ha dan Un Gwang sedang menonton film romantis. Pemain dalam film itu menjalih hubungan
setelah filmnya berakhir. Do Ha pikir mereka sudah punya rasa semenjak
pembuatan filmnya. Un Gwang menyangkal dugaan Do Ha, dia yakin kalau mereka
cuma akting. Mereka berpisah setelah memulai pembuatan film berikutnya.
Walaupun
cuma akting, Do Ha rasa mata mereka tidak berbohong. Memangnya apa yang tidak
bisa dilakukan aktor saat tidak berakting? Tanya Un Gwang. Dia bangkit dari
duduknya kemudian menatap Do Ha dalam-dalam, “Aku cinta kau. Sungguh.”
Do
Ha terdiam untuk beberapa saat. Dia mengingat kembali tatapan hangat Seol Woo
padanya selama ini. Ia pun tersenyum getir, ternyata mereka juga bisa berbohong
menggunakan mata. Ia memuji kemampuan akting Un Gwang. Lebih baik jangan nonton
film romantis, nonton film aksi saja yang sering. Un Gwang kasihan melihat Do
Ha yang tampak begitu murung.
Seol
Woo sibuk bermain game. Dong Hyun datang menemuinya untuk menanyakan perilah
undangan Black Auction. Seol Woo menunjuk kotak hitam diatas meja, minimal
mereka punya 5 milyar won untuk mengikutinya.
Tae Ho sedang mengumpulkan dana untuk mereka, ia menyuruh Seol Woo bertindak dengan lihai. Meskipun dia agen ghost tapi dia agen tingkat enam pertama yang menerima banyak dana. Ia akan mem-back up-nya.
Tae Ho sedang mengumpulkan dana untuk mereka, ia menyuruh Seol Woo bertindak dengan lihai. Meskipun dia agen ghost tapi dia agen tingkat enam pertama yang menerima banyak dana. Ia akan mem-back up-nya.
Back
up? Memangnya Dong Hyun pikir dia mau kabur. Tentu saja Dong Hyun ingin
mengantisipasinya kalau sampai dia kabur. Dirinya tidak sejago Seol Woo dalam
berkelahi. Kalau dia mau kabur, lebih baik mereka membagi dananya menjadi dua.
Seol Woo cuma tersenyum menanggapi candaan Dong Hyun.
Ayah
mencoba menelepon Seol Woo tapi tidak mendapatkan jawaban. Dia yakin kalau
putrinya sedang ada masalah. Ia merasa Seol Woo meremehkannya karena ia hanya
bekerja di tempat seperti ini.
Dengan
semangat menggebu-gebu, ia membanti celemeknya. Song Yi khawatir, dia mau
kemana? Ayah berkata kalau sekarang sedang musim pemilihan, kalau dia
menyesuaikan diri dengan benar maka ia bisa mendapatkan jackpot.
Ayah
sudah ada dijalan meneriakkan dukungannya untuk In Soo. In Soo pun dengan
terpaksa menghampirinya. Ayah memperkenalkan dirinya sebagai Cha Myung Suk, ia
pun memberikan kartu namanya. Ia pernah bertemu dengan In Soo saat ia bekerja
untuk Tuan Yoon. In Soo mengernyit heran melihat kartu namanya, Galeri Robert
Yoon?
Ayah
berbisik, “Aku si Goldfinger. Jika kau butuh bantuan atas nama Tuan Yoon,
teleponlah aku.”
In
Soo tersenyum licik, entah apa yang ada dalam pikirannya. Ia berjanji akan
segera menelepon Ayah.
Mi
Eun mengembalikan barang yang ia dapatkan dari Tae Ho, dia tidak mau lagi
berhubungan dengan mereka. Tae Ho tahu kalau Mi Eun mengkhawatirkan putranya,
tapi dia memintanya tetap bertahan untuk jaga-jaga saja.
Tidak
mau, Mi Eun sudah memutuskan untuk menghilangkan segalanya. Mereka bahkan tidak
bisa menjamin keselamatan dia dan anaknya. Kalau sampai mereka membahayakan
suaminya lagi, maka ia akan berbalik memihak suaminya. Ia akan mengubur semua
kesepakatan mereka. Jadi ia harap Tae Ho juga bisa menjaga rahasianya.
Mi
Eun curhat pada Sharon mengetahui putusnya kesepakatannya dan Tae Ho. Sharon
cukup senang dengan keputusan yang diambil Mi Eun. Mi Eun memuji kalau Tae Ho
adalah pria yang baik, akan ia pastikan semuanya tidak menjadi canggung karena
dia.
Bertepatan
ditengah obrolan mereka, Un Gwang datang memanggil nama Sharon dengan cerianya.
Kontan Mi Eun pamit pada Sharon untuk pergi. Un Gwang berubah serius, ia ingin
menanyakan satu hal padanya. Kabarnya Songsan menekan investor agar tidak
berinvestasi di filmnya. Apa Presedir Mo itu tidak ada kerjaan lain, atau
memang dia picik?
“Apa
kau mengira itu alasanmu tidak bisa mendapatkan investor? Terserah kau mau berpikiran
apa.”
Dong
Hyun menunjukkan rekaman interogasi Ki Chul. Semenjak pengacaranya datang, dia
selalu duduk seperti itu sambil menatap kamera. Anehnya, dia selalu mengetukkan
jarinya. Ia tidak yakin dengan polanya, yang jelas itu bukan morse.
Seol
Woo segera mengambil kertas dan menuliskan sesuatu sambil terus memperhatikan
ketukan jari yang dilakukan Ki Chul. Ini adalah kode yang biasa digunakan oleh agen
Ghost. Ini adalah koordinat GPS. Dong Hyun melihat note yang ditulis Seol Woo,
sepertinya itu di koordinat daerah sekitar Gyeonggi. Ia akan mencari tahunya
lebih dulu.
Un
Gwang merenung sendiri di ruang kerjanya. Ia teringat akan pembicaraannya
dengan Sharon tadi siang.
Ia
penasaran akankah Mi Eun punya masalah dengan suaminya. Sharon menyangkal,
mereka berdua adalah pasangan paling didambakan di negeri ini. Bukan itu yang
di maksud Un Gwang, dia ingin tahu hubungan mereka yang sebenarnya. Dia yakin CEO
Ji pernah bercerita tentang pertemuan kami dengan dia dan suaminya. Ia merasa
aneh. Mi Eun tidak bahagia, bukan karenanya kan?
“Aktor
Yeo, tak usah menyombongkan diri. Walaupun ada masalah, itu di antara mereka
berdua. Entah mereka bahagia atau sengsara, itu bukan urusanmu.” Jawab Sharon.
Flashback end
Un
Gwang datang ke markas Seol Woo. Dia menunjukkan ayam yang ia bawa dan
menunjukkannya ke CCTV. Buka pintunya sebelum dia melakukan konferensi pers
disana. Kontan terdengar suara pintu terbuka.
Un
Gwang takjub melihat ruangan Seol Woo, haruskah dia membuat rumahnya begini.
Rumanya terasa sangat terbuka dan kadang ia butuh waktu sendiri. Seol Woo
dingin, apa yang dia lakukan kesana?
Un
Gwang merindukan Seol Woo dan ingin makan bersamanya. Ia penasaran dengan
gaji-nya di BIN. Ia menawarkan supaya Seol Woo bekerja menjadi pengawalnya lagi
dan ia akan membayar dua kali lipat. Seol Woo rasa tugasnya sudah berakhir,
jadi dia bukan lagi Pengawal Kim.
Baiklah.
Un Gwang menyuruhnya untuk memanggil ia dengan sebutan Hyung mulai sekarang. Ia
berterimakasih karena Seol Woo sudah menepati janjinya. Brother, apa benar
kalau penyamarannya hanyalah sebuah misi? Apa tidak ada rasa tulus sama sekali?
Ingat kan kalau mereka berpegangan tangan melewati jembatan dan hampir kena
ledakan EMP di Rusia.
“Tidak
ada rasa tulus sama sekali.” dingin Seol Woo.
Kejam
sekali, dengus Un Gwang. Lalu bagaimana dengan Do Ha? Apa dia hanya
memanfaatkannya saja?
“Ya.”
Seol
Woo kelihatan sedih mengingat itu adalah misi dimana ia pertama kali melakukan
kegagalan. Ia mengaku sangat marah mengetahui Do Ha diculik.
Do
Ha menceritakan kepergian Seol Woo pada Song Yi. Semua sudah berakhir dan ia
akan melupakannya. Iseng, Do Ha membuka galeri di ponselnya. Ia tak menyangka
kalau fotonya bersama Seol Woo juga sudah menghilang. Dia rupanya menghapus semua jejaknya dan pergi begitu saja.
Song
Yi mengumpati Seol Woo yang bertindak layaknya bjingan. Sudahlah, Do Ha tidak
apa-apa. Toh dia juga tidak ingin punya pacar yang menghilang begitu saja. Ia
akan melupakannya. Semuanya akan berubah setelah musim berganti, ia punya Song
Yi dan Oppa disisinya. Do Ha kembali tersenyum.. getir.
Un
Gwang berkata kalau Do Ha memang tampak kuat diluar, tapi sebenarnya dia rapuh.
Meskipun begitu, tidak usah mengkhawatirkannya karena ia akan selalu disisinya.
Jangan terlalu sedih, ia juga akan selalu berada di sisi Seol Woo. Ia tahu
kalau Seol Woo tidak bisa berhenti memikirkannya.
Dia
baik-baik saja, aku Seol Woo. Ia menyuruh Un Gwang tidak datang ke tempatnya
lagi.
Un
Gwang tidak datang kesana demi Seol Woo, ia datang demi dirinya sendiri. Seol
Woo menjadi bodyguarnya dengan koneksi Song Mi Eun. Apa dia punya hubungan
sesuatu dengan BIN?
Tae
Ho sedang bertemu dengan Sharon. Keduanya membahas Mi Eun yang memutuskan
memihak suaminya. Baik Un Gwang maupun suaminya, keduanya sama-sama penting
baginya. Dia mencintai dua pria itu. Namun Tae Ho berpendapat lain, mungkin
malah dia tidak menyukai keduanya.
Bersamaan
dengan itu, Tae Ho mendapatkan telepon dari Dong Hyun. Sharon menahan
tangannya, ia tak ingin dia mengangkatnya. Namun Tae Ho tidak bisa, ini masalah
mendesak. Sharon cuma bisa mendesis seolah sudah paham dengan watak pasangannya
ini.
Dong
Hyun memberitahukan kalau mereka berhasil menemukan mayat seseorang yang diduga
sebagai Agen Yoon. Tae Ho agak tidak percaya, bukankah Songsan dan Anggota
Kongres Baek mencoba menutup-nutupinya?
“Akan
kusuruh reporter kesini. Mereka tidak akan bisa mudah menutup-nutupinya kalau
hal ini masuk berita.” Ujar Dong Hyun.
Esok
paginya, berita ditemukannya mayar Robert Yoon pun disiarkan di TV. Sung Jae
melihatnya dengan kesal. Ia langsung menelepon In Soo, sepertinya memang benar
kalau anjing pemburu sudah menggigit tuannya. Sepertinya dia harus merebusnya
seperti saran In Soo.
Jangan
khawatir, ujar In Soo. Dia akan mengurusnya sebelum merugikan Songsan. Kasus
pembunuhan akan segera ditutup kalau mereka menemukan pelakunya. Ia akan
menjadikan seseorang sebagai pelakunya. In Soo menatap kartu nama Ayah Do Ha
dengan senyum licik.
Tidak
lama kemudian, polisi datang ke restoran Ayah. Ayah mengira kalau kedatangan
mereka atas utusan dari Tuan In Soo. Namun betapa terkejutnya ia saat
mengetahui kalau polisi itu membawa surat penangkapan atas tuduhan pembunuhan
Robert Yoon. Ayah pun digiring ke kantor polisi saat itu juga.
Song
Yi buru-buru mengabarkan apa yang terjadi pada Do Ha. Kontan Do Ha kaget
mendengarnya.
Polisi
menginterogasi Ayah. Bagaimanapun Ayah menyangkal, polisi terus menyudutkannya
karena semua bukti mengarah padanya. Ayah sungguh tidak tahu, tiba-tiba saja
dia tidak bisa menghubungi Tuan Yoon.
Polisi
menuduh Ayah membunuh Tuan Yoon untuk mengincar uangnya, dia terekam CCTV saat
menelusuri toko Tuan Yoon. Ayah mengakui jika ia memang datang kesana, tapi dia
benar-benar tidak melakukannya. Polisi geram karena Ayah tidak mengaku juga.
Semua bukti dan motif mengarah padanya.
Dong
Hyun mengabari Seol Woo mengenai Tuan Cha Myung Suk yang tersandung kasus
pembunuhan Agen Yoon. Seol Woo yakin kalau Ayah bukanlah pelakunya, dia tidak
mungkin melakukannya. Ada yang mencurigakan, tapi menurut laporan yang ada di
tangan Dong Hyun, memang begitulah adanya.
“Bagaimana
dengan Ki Chul?”
“Dia
bungkam lagi. Dia tidak mengetuk jarinya lagi.”
Panggilan
berakhir, Dong Hyun kembali mendapat telepon dari seseorang yang tidak lain
adalah Do Ha. Ia menemui Do Ha dan Un Gwang di cafe. Do Ha meyakinkan pada Dong
Hyun kalau ayahnya tidak mungkin membunuh. Dong Hyun tidak bisa berbuat apa-apa
karena investigasi masih berlanjut.
“Pasti
ada hubungannya dengan penculikan itu, bukan? Itu karena cincin pemberian
ayahku itu, bukan? Memang kenapa dengan cincin itu sebenarnya?”
Dong
Hyun tidak bisa menjelaskan, ini berhubungan dengan rahasia nasional. Un Gwang
tetap menuntut penjelasan, rahasia nasional apa sampai harus mengorbankan nyawa
seseorang.
Dong
Hyun terdiam, ia mendapatkan sms dari Seol Woo yang mengatakan kalau ia sudah
datang. Ia meminta keduanya untuk mempercayakan masalah ini pada mereka,
bersabarlah.
Dong
Hyun dan Seol Woo sudah ada diruang pantau. Dong Hyun penasaran dengan alasan
Ki Chul memberitahukan keberadaan mayat Agen Yoon. Seol Woo menduga Ki Chul
ingin memberontak supaya tidak cuma dirinya yang dirugikan.
Satu-satunya
cara membersihkan nama Ayah adalah dengan membuat Ki Chul buka mulut. Dia pasti
punya alasan memanggilnya menggunakan kode ghost. Seol Woo pun meminta Dong
Hyun mematikan kamera CCTV ruang interogasi.
Seol
Woo duduk berhadapan dengan Ki Chul. Dengan kedatangannya kesana, Ki Chul yakin
kamera CCTV sudah dimatikan. Dia sudah berhasil menemukan jenasah Agen Yoon
kan? Ia sudah bisa memastikan pria yang tak berdosa dijadikan kambing hitam. Anggota
Kongres Baek pasti sudah menyiapkan segalanya.
“Apa
yang ingin kau katakan padaku?”
“Aku
punya apa yang kauinginkan, bukti pembunuhan Robert Yoon.”
“Lalu,
apa yang kau inginkan?”
“Aku
ingin kematian seseorang.” Jawab Ki Chul.
Sementara
itu, Sung Jae dan In Soo melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung. Ia memberikan
se-koper uang untuknya. Sebuah kesepakatan telah terjadi diantara mereka.
Selepas
kepergian Jaksa Agung, Sung Jae berkata kalau peti simpanannya sudah kosong. In
Soo mengutip kata-kata dari tripitakan dan alkitab, mereka harus mengosongkan
segalanya sebelum mengisinya lagi. Semua berjalan lancar. Mereka akan mulai
tahap kedua rencana mereka.
Dikantor,
Tae Ho mendapatkan telepon dari seseorang yang mengabarkan kalau rekening
kegiatan khususnya telah diblokir. Bersamaan dengan itu, tiga petugas datang
menemuinya untuk menunjukkan surat pemecatan dan mereka harus menarik ijin
penggunaan senjatanya. Ia harus mengosongkan ruang kerjanya sekarang.
Ruangan
Dong Hyun juga sudah dipenuhi oleh para penyidik yang tengah mengumpulkan
berkas-berkasnya. Dia ditahan atas tuduhan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
Tae
Ho terpaksa melakukan pertemuan mendesak dengan Seol Woo. Mereka diserang bersamaan.
Songsan sepertinya mulai bereaksi.
Seol
Woo berkata jika cincin pelelangannya tak ada gunanya lagi setelah besok
selesai. Kalau misi mereka gagal, apa yang akan terjadi dengan Agen Lee dan Cha
Myung Suk (Ayah)? Apa dia tidak akan memperdulikannya lagi?
Tae
Ho pikir mereka harus menghentikan misi ini dulu. Kondisinya sangat parah. Seol
Woo menyimpulkan kalau Tae Ho sekarang tidak punya rencana. Tae Ho tampak
frustasi, memangnya apa yang akan ia lakukan sendi... Tae Ho menoleh dan Seol
Woo sudah tidak ada di kursinya lagi.
Dua
orang polisi membawa Ki Chul masuk ke dalam lift. Namun begitu lift terbuka,
dua polisi yang membawanya sudah pingsan dan borgol yang menahan tangannya
sudah lepas.
Tidak
biasanya, Mi Eun membawakan jus untuk suaminya yang tengah bekerja. Ia membahas
masalah Tae Ho dihadapan suaminya. Dengar-dengar, dia menyelidiki Songsan. Sung
Jae terkejut, bagaimana dia mengenalnya?
Mi
Eun mengatakan kalau Tae Ho adalah pacar baru Sharon. Dia orang yang kompeten
dan pintan di BIN. Dia sangat keras kepala dan pemalu, ia sangat ingin
meruntuhkan Songsan tapi tidak bisa apa-apa dihadapan Sharon. Sung Jae
tersenyum licik mengetahui Tae Ho adalah kekasih Sharon. Sementara Mi Eun
kelihatan diam, tapi dari wajahnya, ia seolah punya rencana sendiri.
Petugas
Park menginterogasi Dong Hyun dan membuka setiap kasus yang diselidiki Dong Hyun.
Ia mencoba mengorek kesalahan Dong Hyun, atau lebih tepatnya mencari-cari
masalah.
Dong Hyun cuma tersenyum sinis, apa hubungannya ini dengan korupsi dan penyalahgunaan wewenang? Siapa yang membuatnya ditahan karena tuduhan tak masuk di akal ini?
Dong Hyun cuma tersenyum sinis, apa hubungannya ini dengan korupsi dan penyalahgunaan wewenang? Siapa yang membuatnya ditahan karena tuduhan tak masuk di akal ini?
Ki
Chul berhasil kabur dari kantor polisi. Dia menelepon In Soo dan memohon supaya
dia bisa diberikan satu kesempatan lagi. Ia akan menyingkirkan Agen K dan
memberikan ukiran kayu padanya.
Dalam
perjalanan menuju ke kantor, mobil Sung Jae menghadang Tae Ho. Dengan
bersahabat, dia mengajaknya untuk bicara.
Un
Gwang coba menenangkan Do Ha, dia meyakinkan akan mencari pengacara terbaik
dari firma hukum terkenal. Tapi Do Ha tidak bisa tenang mengingat cincin,
penculikan, tuduhan palsu itu semuanya terkait dengan BIN. Apa menurutnya
mereka bisa menang?
Meskipun
begitu, Un Gwang tetap optimis apalagi Jaksa Lee Dong Hyun berjanji akan
membantu mereka. Do Ha makin cemas, dia sendiri tidak bisa menghubungi Jaksa
Lee lagi sekarang. Kepolisian, kejaksaan, BIN... dia tidak tahu siapa yang
harus dipercaya dan diajak bicara lagi.
Un
Gwang terdiam mengingat ucapan Seol Woo kalau dia tidak bisa mempercayai Agen
BIN. Mereka cuma satu orang yang bisa dipercayai.
Un
Gwang membawa Do Ha ke markas Seol Woo. Do Ha tidak yakin melihat tempat Seol
Woo, apa dia masih berada disana? Un Gwang membenarkan, dia tidak memberitahu
Do Ha soalnya dia takut memperumit masalahnya. Dia sudah berbicara dengan Seol
Woo disana sebelumnya.
Tidak
lama kemudian, mereka melihat Seol Woo yang berjalan menuju ke markasnya. Do Ha
tidak menyangka kalau dia benar-benar masih tinggal disana. Un Gwang meminta Do
Ha untuk menunggu di mobil, biar dia saja yang bicara dengannya.
Namun
Do Ha tidak bisa tinggal diam, dia langsung keluar dari mobil dan menghampiri
Seol Woo. Ia coba memukulnya. Sigap, Seol Woo menahan tangan Do Ha dan mengunci
pergerakannya. Do Ha tidak bisa berkutik saat itu, dan posisi mereka sangatlah
dekat.
Begitu
Seol Woo melepasnya, Do Ha menatap Seol Woo dengan kecewa tapi juga rindu, “Kau
menghilang tanpa sepatah kata pun, jadi aku pun sampai tidak bisa mengucapkan
terima kasih. Terima kasih telah menyelamatkanku saat aku diculik.”
“Aku
baru saja melakukan pekerjaanku...”
Do
Ha meninju perut Seol Woo, “Aku sungguh tidak bisa memaafkanmu karena berbohong
padaku.”
In
Soo menemui Dong Hyun dan mengajaknya berbasa-basi. Ia datang kesana untuk
menyelamatkannya. Dong Hyun merenges, sepertinya dia ingin membuat kesepakatan
kemudian menipunya. Dengan nada berkelakar, In Soo menuduh Dong Hyun yang sudak
menipu, sebenarnya dia memihak jaksa atau BIN? Pilihlah salah satu dan jangan
menyusahkan hidupnya.
Entah
BIN atau kejaksaan, Dong Hyun tidak ambil pusing dengan prosesnya. Yang
terpenting dia bisa menangkap orang jahat seperti In Soo, bukankah sama artinya
dia sudah memenuhi tugasnya.
“Berhentilah
ikut campur. Serahkan ukiran kayunya dan jauh-jauhlah dari BIN.”
“Tak
mau.”
“Apa
perlu kau dipecat dulu biar belajar dari kesalahanmu?”
Dong
Hyun cuma tertawa, mana bisa seseorang mudah berubah. In Soo sendiri tidak
punya niatan bertobat. In Soo cuma tertawa mendengar sindiran halus Dong Hyun.
Keduanya sama-sama tertawa tapi tampak sangat jelas kalau keduanya tidak
bersahabat.
Sung
Jae juga tengah berbasa-basi busuk dengan Tae Ho. Tapi pada intinya, dia
menginginkan Tae Ho untuk menyerahkan ukiran kayu padanya. Sebagai balasan, dia
akan menjadikannya sebagai Direktur BIN. Bagaimana kalau mereka bergandengan
tangan saja?
Tersenyum,
Sung Jae hanya akan memegang tangannya saat ia bisa memborgolnya. Sung Jae
berkata kalau Tae Ho butuh kekuasaan untuk menegakkan keadilan. Tegas, Tae Ho
menekankan kalau keadilan yang tidak menggunakan aturan disebut penyerangan.
“Uang
adalah aturan dan kekuasaan adalah keadilan. Kau masih belum tahu itu? Atau kau
pura-pura tak tahu?”
“Apa
menurutmu dunia akan bekerja sesuai keinginanmu?”
Sung
Jae menantangnya untuk taruhan. Ia pun bangkit dari tempat duduknya, ia tidak
suka makanan disana. Selera makan Tae Ho cukup buruk, tapi sepertinya selera
wanitanya cukup tinggi. Dia mendengar Tae Ho berkencan dengan Sharon Kim,
sahabat istrinya. Dia penasaran apakah ia bisa menahannya.
Tae
Ho tampak terkejut mengetahui Sung Jae mengetahui hubungannya dengan Sharon. Ia
pun tampak khawatir dibuatnya.
Sementara
itu, Seol Woo tengah dituntut oleh Un Gwang dan Do Ha mengenai kasus Ayah Do
Ha. Seol Woo meminta mereka menunggu. Do Ha tidak bisa mempercayainya. Un Gwang
mencoba tetap tenang, apa ada cara lain? Dia bersedia membantunya kalau ini
demi negara dan Do Ha.
“Ada
satu cara, dimana kau bisa membantu. Aku butuh uang untuk melaksanakan rencananya. Dalam kurs dolar AS. Aku butuh
lima juta dolar.” Ujar Seol Woo.
Do
Ha melongo. Un Gwang hampir jatuh dari tempat duduknya, lima juta dolar?
Mkasih....
BalasHapusPnasaran ep 9,beritanyA aja song jong ki jdi cameo ....d lnjut snps nya mba puji.thank
BalasHapusMengharap ada adegan romantis kayak film strong woman do bong son,habis diselametin ada itu itu nya...hehe...ternyata tidak.hahaha... Makasih mba puji terus semangat ya
BalasHapusYah kirain mau berpelukaaan hihiihiu.... Smngat mbak nulisnya
BalasHapus^_^ makasihh.... menghibuurrrr.....
BalasHapus