SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 16
Sumber gambar:
QQLive
Chu
Xia turun dari mobil dan berteduh di sebuah bangunan kosong. Suasanan ngeri
apalagi hujan terus mengguyur deras. Ia pun berjongkok memeluk lututnya
kedinginan. Tapi tidak berselang lama, sebuah mobil tampak berhenti didepan
gedung. Chu Xia mendesis kesal, Mo Xin Wei!
Rupanya
itu bukanlah mobil Xin Wei melainkan Qi Lu. Qi Lu memberikan jaketnya pada Chu
Xia, tempatnya cukup susah dilacak. Bangunlah.. Chu Xia membatin sebal melihat
kedatangannya kesana.
Qi
Lu menarik tangan Chu Xia supaya bergegas masuk ke mobil. Tapi Chu Xia malah
memegangi perutnya yang terasa nyeri. Dia memberitahukan kalau dia datang
bulan. Qi Lu tidak mengerti, datang bulan apaan?
“Sesuatu
yang tidak kau rasakan.”
Ah..
sudahlah, mereka harus tetap pulang sekarang. Ia menyelampirkan jaketnya
kemudian membantu Chu Xia untuk bangkit. Dia memayunginya dan perhatian
memberikan handuk untuk mengelap kepala Chu Xia yang basah kuyup.
“Apa
kau naik mobil orang lain? Kenapa kau tidak menunggu saja di kelas? Datang
bulan dan basah-basahan. Kau memang luar biasa.”
Chu
Xia diam tak menjawab. Qi Lu geregetan tidak mendapatkan jawaban, namun begitu
melihat Chu Xia di kursi belakang, dia langsung memperingatkannya supaya dia tidak
mendengarkan omongan Xin Wei.
Qi
Lu menghentikan mobilnya didepan hotel. Chu Xia agak bingung, kenapa dia
membawanya kesana? Bukankah mereka harusnya pulang ke rumah? Qi Lu tidak mau
dipukul oleh Nyonya Han sampai mati kalau melihat kondisi Chu Xia yang basah
kuyup. Tunggu apalagi, keluar!
“Ini
hotel keluarga. Jangan mempermalukan aku, cepat keluarlah.”
Chu
Xia akhirnya mau keluar dan Qi Lu langsung menggandeng tangannya masuk ke dalam
hotel.
Dikamar
hotel, Chu Xia memperhatikan interior mewah disana. Qi Lu menyuruhnya supaya
cepat melepaskan baju, biar nanti bisa dicuci. Jangan buat Sister Yuan (Nyonya
Han) mengkhawatirkannya. Ia berdiri didepan pintu memperhatikan Chu Xia, tenang
saja, dia tidak tertarik dengan bentuk tubuhnya.
Bagaimanapun,
Chu Xia tidak mau diperhatikan dan buru-buru menutup pintunya.
Qi
Lu pun mengabari Nyonya Han kalau dia sudah berhasil menemukan Chu Xia. Hujan
sangat deras, mereka berdua sedang makan dulu. Nyonya Han terus ngoceh entah
apa. Qi Lu sampai jengah dibuatnya dan segera pamit memutuskan sambungan
telepon.
Chu
Xia menyodorkan pakaian kotornya lewat celah pintu. Qi Lu menerimanya kemudian
memberikannya pada pelayan. Dia juga meminta pelayan untuk membelikan “itu”. Pelayannya
kebingungan, “itu” apa yang dia maksud?
“Maksudnya
ya ‘itu’.”
“Ah..
‘itu’.. mereka apa yang anda inginkan, Tuan Muda?”
Qi
Lu sebal sendiri, dia juga tidak pernah menggunakannya, dia tidak tahu merek
apa. Bawakan saja saat dia selesai mencuci bajunya.
Saat
tinggal mereka berdua di kamar, Qi Lu terus-terusan menghembuskan nafas
panjang. Ia menghampiri ruangan Chu Xia kemudian memanggilnya. Chu Xia
menyahut, kenapa?
“Ada
banyak hal yang ingin aku jelaskan. Tapi aku tidak tahu harus memulainya
darimana. Awalnya, aku hanya berfikir kalau kau itu berbeda. Karena aku tidak
mengalami hal ini sebelumnya, maksudku, aku tidak mengalami reaksi alergi.”
“Dan
pertemuan kita itu unik. Kau tiba-tiba datang ke rumah dan Sister Yuan sangat
menyukaimu, jadi aku ingin menendangmu keluar. Ya, semua memang masalahku. Tapi
kemudian aku merasa sesuatu yang tidak disangka... Jadi yang ingin aku katakan
padamu adalah, aku tidak sungguh-sungguh membencimu. Apapun yang kau lakukan,
aku tidak membencimu.”
“An
Chu Xia, aku menyukaimu. Seperti pengakuanku sebelumnya, bisakah kau
mempertimbangkannya?” tanya Qi Lu.
Tidak
ada respon, Qi Lu memanggil-manggil Chu Xia. Dia yakin kalau Chu Xia gemetaran
mendapatkan pengakuan darinya, dia boleh mengetuk pintu dua kali sebagai tanda
ia menerima pengakuannya. Tetap tidak ada jawaban. Qi Lu khawatir dan masuk ke
ruangan Chu Xia.
Celakanya,
bertepatan saat itu Chu Xia baru keluar dari kamar mandi hanya menggunakan
handuk. Kontan Chu Xia mengumpati Qi Lu dan mengatainya cbul. Qi Lu mengepalkan
tangannya geram, wkwkw, pengakuan panjang lebarnya tenyata tak didengar.
Dia
keluar dari kamar mandi. Bertepatan saat itu, Pelayan datang mengantarkan
pakaian Chu Xia. Ia pun segera memberikan pakaiannya pada Chu Xia.
Tapi tak
berselang lama, Chu Xia langsung melemparkan sebuah kotak padanya dengan geram
dan kembali menuduhnya sebagai c*bul. Dia tak menyangka kalau Qi Lu se-pervert
itu, dia akan melaporkannya pada Sister Yuan!
Qi
Lu memegang kotak k*nd*m dengan bergetar marah. Mendengar ocehan Chu Xia yang
tidak henti-henti membuatnya makin kebakaran jenggot. Dia memojokkan Chu Xia ke
dinding, “Pengakuanku.. kau tidak mendengarnya?”
“Pengakuan
apa?” tanya Chu Xia ngeri.
“Kau
tidak MENDENGARNYA?!”
Chu
Xia malah menjerit ketakutan dan menendang perut Qi Lu. Qi Lu meringis sakit,
dia akan membelinya sendiri kalau begitu. Tunggu saja!
Chu
Xia membatin, “Orang aneh, apa dia tidak
meminum obatnya lagi hari ini.”
Di
toko, Qi Lu bertingkah bak maling yang takut ketahuan. Dia berjalan dengan
hati-hati menuju ke rak pembalut.
Chu
Xia masih menggalau, ingat dengan ucapan Xin Wei kalau dirinya mirip dengan Man
Kui. Oleh sebab itulah kenapa Qi Lu akan kesulitan melepaskannya. Tak lama
kemudian, Qi Lu datang membawakan pembalut untuk Chu Xia. Ini pertama kalinya
dia membeli barang itu, kata pelayan itu yang paling bagus.
Chu
Xia keluar dari kamar dan mengajak Qi Lu untuk pulang. Qi Lu masih terus
menyedekapkan tangannya, dia sudah pesan makanan. Chu Xia mengaku tidak lapar.
Baiklah, Qi Lu tidak akan memaksanya. Dia pun bangkit untuk pulang sesuai
keinginan Chu Xia.
“Untuk
hari ini, terimakasih.”
“Kau
berterimakasih padaku?”
Chu
Xia bingung untuk menyampaikannya. Tapi dia ingin meminta Qi Lu untuk berhenti terlibat
dengannya karena.. Chu Xia belum sempat menyelesaikan ucapannya, Qi Lu sudah
kecewa dan berjalan meninggalkannya.
Sesampainya
di rumah, Nyonya Han menyambut Chu Xia dengan pelukan. Ia khawatir terjadi
sesuatu padanya, untungnya dia baik-baik saja. Dimana Qi Lu? Qi Lu masuk ke
rumah tanpa mengatakan apapun dan langsung masuk ke kamarnya.
Chu
Xia makin tidak merasa nyaman, dia pamit ke kamar kalau memang tidak ada
apa-apa lagi. Nyonya Han menahannya, ada yang ingin ia bicarakan dengannya.
Nyonya
Han coba menjelaskan pada Chu Xia kalau putranya memang terkadang bertingkah bandel
tapi dia bukanlah anak nakal. Chu Xia mengiyakan, dia mengerti. Nyonya Han
mengenang masa lalu Qi Lu, dia adalah anak yang baik, lembut dan pengertian.
Dia anak yang kesepian dan tidak punya banyak teman.
Keluarga
mereka punya uang dan banyak orang yang punya niat lain mendekati mereka. Dia
tumbuh bersama Han Yu dan Man Kui yang punya latar belakang keluarga mirip
dengan mereka. Saat di SMP, mereka satu sekolah dan tampak bahagia. Tentu saja
ada banyak janji di antara mereka.
Tapi
satu tahun kemudian, Man Kui pergi tanpa mengatakan apapun pada Qi Lu. Itu
menjadi pukulan berat untuk Qi Lu, dia menjadi semakin dingin dan dingin. Dia
tidak menggunakan perasaan dalam menyelesaikan masalah dan selalu mempercayai
pikiran logisnya yang tidak menginginkan adanya kesalahan.
“Luka
itu sangat dalam di hatinya. Tapi Chu Xia, kau tahu? Sejak kau datang ke rumah
kami, aku tahu kau akan mengubahnya.”
“Karena
aku sangat mirip dengan Man Kui?”
“Tidak
tidak, kau lebih baik darinya. Kau mengerti makna cinta, kau gadis yang baik
dan menyayangi dirimu sendiri sehingga kau tahu bagaimana caranya menyayangi
orang lain.”
Nyonya
Han menggenggam tangan Chu Xia, “Chu Xia, perlakukanlah Qi Lu dengan baik.”
Ditunggu kelanjutannya mbk puuji
BalasHapusDitunggu lnjutan nya mbak
BalasHapus#fighting
ditggu lanjutannya ..makasih
BalasHapusMakasih ka semangat tulisnya !!
BalasHapusSudah sejauh ini ditambah satu episode lagi !!!
Uuhh senengnyaa pas ngecek ada episod 15 ma 16 ^^
BalasHapusJadi itu Qi Lu bneran nyatain prasaan nya? Bukan cuma brcanda doang.. Aaaaaaaa~~ hihihi
Makin suka ma ni drama >.< di tunggu next episod nya admin pena.. Hehe xie xie~~
Gregetan sama chu xia...masa gak ngerti2 sih.. Haduh... Tepok jidat deh.. Ditunggu kelanjutannya k'puji. Makasih ya
BalasHapusWah tambah seru aja ^^
BalasHapusGa sabar pengen baca episode selanjutnya.
saya akan setia nungguin eps selanjutnya,,,,,,,,,
BalasHapuscanuanagu Allison Reed https://wakelet.com/wake/GnLhp-gTb78D0izjcdXd1
BalasHapusbrilbuledoors
NdeolaWperf_su_1991 Adam Mooney Movavi Video Editor
BalasHapusAdobe Audition
Avast Premier
dhilivterga