SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 22
Sumber gambar:
QQLive
Chu
Xia masuk ke ruangan yang sangat gelap. Dia mulai takut dan memanggil-manggil
nama Qi Lu. Qi Lu menyentuh pundaknya, Chu Xia yang sedang ketakutan berjingkat
kaget dan tanpa sengaja memukul matanya.
Chu
Xia mulai kasihan karena Qi Lu kelihatan benar-benar kesakitan. Apa dia
baik-baik saja? Berhentilah menggosoknya atau nanti akan membengkak. Ia meminta
maaf. Qi Lu senang mendengar kata-kata itu meluncur dari mulutnya, apa yang dia
katakan?
“Bukan
apa-apa. Lupakan saja.” Ujar Chu Xia.
Qi
Lu berniat mencari petunjuk untuk mereka. Chu Xia kurang yakin karena ruangan
itu sangatlah gelap. Qi Lu pun berjalan menuju ke pemancar cahaya disana, saat
ia memasangnya, pemancar cahaya itu menyorot ke dinding dan tampak seperti
pemadangan di luar angkasa.
Chu
Xia takjub melihat cantiknya pemandangan itu. Qi Lu mengambil langkah mendekati
Chu Xia dan bertanya, apa yang ia pikirkan sekarang?
Grogi,
Chu Xia balik tanya apakah dia lapar. Bukan.. maksudnya, apakah dia kepanasan?
Mau melepas bajunya? Opss.. Chu Xia malah bicara ngelantur saking groginya
bertatapan sangat dekat dengan Qi Lu.
Qi
Lu mulai mendekatkan kepalanya pada Chu Xia. Tapi ditengah moment itu,
tiba-tiba muncul hantu didekat mereka. kontan Qi Lu dan Chu Xia berbalik
memukulnya. Setelah memukul, mereka baru sadar kalau yang dipukul bukanlah
hantu melainkan manusia.
Hantu
itu keluar dari rumah hantu dengan dibantu temannya. Qi Lu dkk meminta maaf
karena sudah membuatnya jadi begitu.
Sesampainya
di rumah, Nyonya Han sudah menyambut Chu Xia dengan riang. Dengar-dengar kalau
Chu Xia akan ikut kontes kecantikan. Kenapa dia tidak mengabarinya? Chu Xia
tersenyum kikuk, dia pikir itu bukan berita besar. Mungkin dia akan tersingkir
di babak pertama.
Eih,
Nyonya Han menyuruhnya tenang, Chu Xia kan punya dia. Apa yang dia takutkan?
Dipikir-pikir lagi, dulu dia selalu memenangkan kontes kecantikan. Dulu banyak
sekali yang mendaftar dalam kontes kecantikan, tapi dia mampu memenangkan
kontes kecantikan dengan bakatnya.
Nyonya
Han mulai menceritakan dirinya sendiri yang sangat populer saat itu berkat
kontes kecantikannya. Qi Lu memutar matanya dengan malas mendengar ocehan
Ibunya, ia pun memilih meninggalkan dua wanita itu untuk ngobrol gaje.
Chu
Xia menegur Nyonya Han yang tenggelam dalam angan-angan masa lalunya. Dia
memintanya tidak usah repot-repot karena dia sudah mempersiapkannya. Ia hanya
perlu memberikan dukungan sepenuh hati.
“Berjuanglah.”
Ucap Nyonya Han.
“Semangat.”
Seusai
mandi, Qi Lu ingin memakai lotion tapi semua lotionnya sudah habis. Dia pun
pergi ke kamar Chu Xia. Ia mengetuk pintunya, tak ada respon, dia pun
memutuskan untuk masuk dan mengambilnya sendiri.
Ia
membuka botolnya dan memencetnya. Celakanya, lotionnya malah muncrat ke ranjang
Chu Xia dan mengenai pakaian dalamnya. Qi Lu kaget, dia berusaha membersihkan
celana dalam Chu Xia.
Bertepatan
saat itu, Chu Xia kembali ke kamarnya. Kontan dia mengatai Qi Lu pervert, dia
tak menyangka kalau dia seperti ini. Qi Lu berusaha menjelaskan. Sayangnya Chu
Xia tak mau mendengarkan dia dan menendangnya sampai ia jatuh ke ranjang.
Keduanya
cekcok sambil memegangi pakaian dalam milik Chu Xia. Tepat saat itu, Nyonya Han
datang kesana. Ia terbelalak menyaksikan keduanya. Chu Xia dan Qi Lu ingin
memberikan penjelasan tapi Nyonya Han sudah salah paham duluan, “Silahkan
lanjutkan, hati-hati yah.”
Esok
harinya, Chu Xia dan Qi Lu sama-sama pergi ke papan tempat berkirim pesan. Qi
Lu meninggalkan pesan kalau dia sudah membetulkan tempat pakan kucing yang
rusak. Chu Xia memberi makan kucing kemudian membalas, “Terimakasih, siapa
namamu?”
Dalam
perjalanan pulang, Chu Xia berpapasan dengan Feng Shao yang kini berpacaran
dengan musuhnya dulu. Feng Shao grogi, dia meminta maaf karena sekarang bersama
dengan musuhnya. Chu Xia malah senang bukan kepalang, dia memanggilnya dengan
sebutan ‘kakak ipar’.
“Akhirnya
seseorang bisa merawatnya. Kalian harus selalu bersama. Jangan berkelahi. Jika
kalian tidak berkelahi, maka kalian tidak akan saling menyakiti. Jika kalian
saling menyakiti, jangan menggunakan senjata.”
Feng
Shao memisahkan mereka, cukup. Sebenarnya ada apa Chu Xia mengirim sms padanya?
Mereka
duduk di berdua, Chu Xia menceritakan kegalauannya karena harus mengikuti
kontes kecantikan. Ia tak tahu bagaimana mempersiapkannya. Feng Shao mengingatkan
kalau Chu Xia adalah investor di tokonya, mereka pasti akan mendukungnya. Ia
akan mengurus penampilannya, ia akan memberi gaya rambut yang sesuai fashion
show paris.
Bukannya
lega, Chu Xia malah semakin banyak pikiran. Tidak seharusnya dia masuk dalam
masalah ini. Feng Shao pikir Chu Xia tidak seperti dirinya yang biasa, ingat
saja tentang kecantikan Chu Xia dan keterampilan yang ia punya. Mereka pasti
bisa memenangkan kontesnya.
“Aku
tidak cantik dan kau belum memiliki keterampilan. Aku akan pergi dan memikirkan
sedikit tentang ini.” Chu Xia loyo.
Qi
Lu kembali ke papan pesan dan membaca pesan Chu Xia. Dia membalas, “Ingin tahu
namaku itu sangat klise.”
Qi
Lu pun pergi setelah membalas pesan itu. Tapi tak lama kemudian dia kembali
lagi karena sesuatu yang dia simpan disakunya jatuh. Tak disangka, seseorang
sudah ada di papan pesan dan tengah menulis sesuatu. Ia memperhatikan gadis itu
dari kejauhan. Dia tak menyangka kalau orang yang berkirim pesan dengannya
selama ini adalah Chu Xia.
Selepas
Chu Xia pergi, dia mendekati papan dan membaca pesan balasan Chu Xia. “Maka aku
akan lebih klise. Kapan kau mau bertemu?”
Qi
Lu memungut kalung miliknya yang terjatuh dan tersenyum kecil menatapnya.
Dibandara,
seorang wanita cantik berjalan menyeret kopernya. Wanita cantik itu tak lain
adalah Man Kui.
Kontes
kecantikan dimulai, satu persatu dari mereka naik ke atas panggung. Chu Xia
kelihatan tidak percaya diri dan terus menunduk. Tapi begitu sampai di
panggung, dia menegakkan wajahnya dan menunjukkan senyumnya yang paling cantik.
Dibabak
selanjutnya, mereka harus menunjukkan bakat yang mereka punya. Xiao Nan dan Wan
Zi menunjukkan kemampuan dance modern (Apink-Mr.Chu). Xin Wei dengan
kemampuannya memainkan biola.
Dan
Chu Xia menunjukkan kemampuannya dalam menari. Ia menari dengan gemulai dan
penuh pengkhayatan. Semua orang memberikan tepuk tangan meriah dan yang paling
heboh jelas Cheng Chuan. Qi Lu sampai harus menatapnya tajam supaya dia bisa
tenang sedikit.
Diakhir
penampilannya, Chu Xia tak bisa menahan tangis bahagianya mengingat
teman-temannya sudah memberikan kepercayaan agar dia tampil di kontes
kecantikan ini.
UgastficYesi_Little Rock Ashutosh Ferguson Here
BalasHapusmealsmenbola
VmonssueVex-ma Jay Diaz Microsoft Excel 2016
BalasHapusAOMEI Partition Assistant Pro 9.9.0
Quick CPU
ZBrush 64 bit 2022.0.5
garfperwifit