SINOPSIS Master
Devil Don’t Kiss Me Episode 23
Sumber gambar:
QQLive
Chu
Xia tengah berkumpul bersama teman-temannya dan Chen Chuan sibuk menirukan
gerakannya saat kontes kemarin. Xin Wei menghampirinya dengan tampang sebal,
semoga dia beruntung. Ia benar-benar ingin bertemu dengannya dibabak final.
Terimakasih,
Chu Xia tidak akan mengecewakannya. Xin Wei memperingatkan kalau kontes yang
mereka lakukan bukan kontes kungfu, tapi kontes kecantikan. Dia mau melihat
bagaimana cara Chu Xia tidak mengecewakannya.
“Itu
memang bukan kontes kungfu? Tapi aku selalu berpikir sainganku adalah Tai-shen
(bukan kau).” Balas Chu Xia.
“Keras
kepala. Aku akan melihatmu di babak final.”
Mereka
berdua bertatapan sengit. Seorang jurnalis sekolah memanggil mereka dan siap
memotretnya. Kontan Chu Xia dan Xin Wei saling rangkul akrab dan menunjukkan
senyum ceria mereka. Begitu di foto, keduanya langsung berubah menjadi musuk
bebuyutan lagi.
Xiao
Nan menghampiri Chu Xia setelah mereka berdua pergi. Dia merengek berkata kalau
dia benar-benar jatuh hati pada Chen Chuan. Chu Xia menoyor kepala Xiao Nan,
dia mengerti, ia akan membantunya kalau punya waktu. Xiao Nan excited mendengar
janji Chu Xia.
Chu
Xia kembali ke kelas-nya. Jian Ren menunjukkan banyaknya bunga dan snack yang
diberikan oleh fans baru Chu Xia. Sekarang dia menjadi populer. Dirinya adalah
fans pertama Chu Xia dan sekarang dia merasa bangga.
Bukannya
senang, Chu Xia malah risih dengan hadiah-hadiah yang memenuhi mejanya. Ia pun
memberikan semua hadiah itu untuk Jian Ren.
Tibalah
hari dimana final kontes kecantikan dimulai. MC membuka acara itu dan
mempersilahkan kontentas untuk berbicara mengenai visi-misinya. Kontestan
pertama, Xin Wei naik ke atas panggung.
“Halo
semuanya, namaku Mo Xin Wei. Aku tidak pandai berpidato. Banyak orang
mengatakan bahwa aku cantik. Aku percaya penampilan seseorang bisa berubah
karena waktu dan usia. Kecantikan sejati adalah kecantikan yang berada di dalam
hati. Aku akan bekerja keras untuk menjadi orang yang lebih baik. Aku harap
semua orang bisa mendukungku. Terimakasih.”
Wan
Zi memuji penampilan Xin Wei. Xin Wei bertanya apakah dia sudah menyelesaikan
persiapannya? Wan Zi memastikan, semuanya sudah beres. Xin Wei tersenyum licik,
dia akan menunjukkan pada semua orang siapa sebenarnya Chu Xia.
Kontras
dengan penampilan anggun Xin Wei, Chu Xia naik panggung menggunakan pakaian
santai sederhana. Sejujurnya, dia merasa tak seharusnya berada disana. Sampai
sekarang pun, dia merasa seperti mimpi. Tapi karena dia sekarang dipanggung
ini, ia merasa semuanya menjadi nyata.
Ditengah
pidatonya, tiba-tiba saja video Chu Xia yang masih mengenakan wig dan berdandan
seperti anak jalanan muncul di layar. Semua orang kebingungan, apa yang
sebenarnya terjadi? Han Yu terkejut dan ingin naik ke atas panggung, tapi Qi Lu
menahannya.
Wan
Zi dan Xin Wei tersenyum licik dibelakang panggung.
Sedangkan
Chen Chuan, tanpa pikir panjang dia naik ke atas panggung. Dia berteriak
memanggil siapa yang melakukan semua ini? Chu Xia tertunduk menenangkan dirinya.
Ia menghembuskan nafas panjang kemudian melanjutkan..
“Bagaimanapun
kalian sudah melihatnya, orang yang berada di dalam rekaman ini adalah aku. Aku
dulu tinggal di sebuah tempat bernama gang telinga kucing. Aku tinggal dengan
ibuku. Kami tinggal di sebuah ruangan yang sangat kecil.”
“Ayahku
meninggal ketika aku masih kecil. Aku hanya mempunyai seorang ibu. Ketika aku
masih kecil aku sering diganggu oleh anak-anak di sekitar tempat tinggalku. Tetapi
aku takut ibu akan khawatir.”
Chu
Xia mulai meneteskan air mata, tapi ia tetap tersenyum “Jadi setiap kali mereka
selesai menggangguku, aku pulang ke rumah dan menutup wajahku karena aku
terluka. Aku tidak ingin ibuku melihatnya. Setelah mereka puas, aku akan
bangun, dan kemudian membersihkan pakaian, dan pulang.”
Semua
orang ikut terharu mendengar cerita Chu Xia. Chu Xia belajar dari Ibunya, ia
melihat Ibunya juga sering diganggu tapi dia selalu pulang dengan senyuman
diwajahnya. Dan beliau berkata ‘kau harus bahagia, jadilah kuat dan jangan
khawatir karena orang yang bahagia mempunyai hati yang kuat, tidak perduli
dengan pendapat orang lain.’
Itulah
alasan Chu Xia kenapa dia belajar taekwondo. Ia berpakaian seperti itu juga
untuk menunjukkan kalau dirinya kuat. Ia tak perduli dengan sudut pandang orang
lain, karena setelah merubah penampilannya, tak ada lagi yang mengganggu dia
dan Ibunya.
Akhir
kata, “Ini adalah ceritaku. Aku ingin memberitahu semua orang. Tidak peduli
pendapat orang lain tentang kalian, kalian harus menjadi lebih kuat dan seorang
yang bebas menjalani hidup yang kalian ingat. Dan jangan lupa selalu bahagia.”
Di
belakang panggungg, mereka harus berganti pakaian untuk segmen berikutnya. Chu
Xia kebingungan mencari gaun yang ia letakkan di kursi. Xiao Nan membantu
mencarinya dan menemukan gaun Chu Xia ada dilantai, gaunnya sudah compang-camping
digunting.
Xin
Wei menghampirinya, “An Chu Xia, semoga berhasil. Jangan melupakan apa yang kau
katakan padaku sebelumnya.”
Pihak
penyelenggara sudah menyuruh mereka untuk naik panggung. Chu Xia bertanya,
apakah mereka punya mesin jahit? Ada digudang, jawabnya. Tanpa banyak kata, Chu
Xia bergegas menuju gudang untuk menjahit kembali gaunnya.
Xiao
Nan menunggu Chu Xia dengan cemas. Han Yu dan Qi Lu mencari-cari Chu Xia, apa
yang terjadi dengannya?
Xiao
Nan menjelaskan kalau pakaian Chu Xia rusak dan sekarang dia ada di gudang
untuk menjahitnya. Tanpa buang waktu, Han Yu bergegas untuk menemuinya. Xiao
Nan bertanya pada Qi Lu, apa yang akan mereka lakukan?
Chu
Xia sedang berusaha keras menjahit gaunnya. Han Yu mengajaknya untuk pergi,
tidak ada waktu lagi, lebih baik membeli gaun lain. Tidak bisa, Chu Xia yakin
tak akan sempat kalau harus beli yang baru. Ia memintanya untuk mengulur waktu
saja.
Qi
Lu datang, dia yang akan melakukannya. Sekarang masih ada penampilan lain, Tapi
dengan gaunnya sekarang, apa dia mencoba untuk membuatnya terlihat seperti
pakaian biksu? Terakhir kali dia masih bisa memiliki sesuatu yang menonjol.
“Qi
Lu. Kau bisa melakukannya seperti yang terakhir kali kan?”
Qi
Lu menggeleng, “Tidak akan cukup kalau hanya seperti itu. Kau masih ingat,
terakhir kali kau bernyanyi twinkle twinkle little star? Meskipun kau terdengar
mengerikan tetapi jika kita menambahkan beberapa efek, seharusnya itu tidak
terlalu buruk.”
Chu
Xia terharu, tapi.. Qi Lu tidak masalah menyanyikan lagu itu, dia menyuruh Chu
Xia segera menyelesaikan persiapannya. Tidak ada waktu untuk menangis. Chu Xia
menurut dengan ucapannya dan melanjutkan untuk menjahit secepat mungkin.
Han
Yu meninggalkan Chu Xia supaya dia bisa menyelesaikan pekerjaannya. Namun di
koridor, dia malah dihadang oleh dua bodyguard. Bodyguard itu menyampaikan
kalau Tuan sedang mencarinya. Tak bisa melawan, Han Yu menurut saja saat mereka
membawanya pergi.
Xiao
Nan masih cemas menunggu kedatangan Chu Xia. Tapi Chu Xia kan masih punya dua
pelindungnya, dia tida terlalu khawatir mengingat hal itu. Dia mengkhawatirkan dirinya
yang tak punya siapa-siapa. Aish.. dia berfikir bagaimana menyampaikan
perasaannya pada Chen Chuan. ‘AKU MENYUKAIMU. Jika ada yang ingin mengganggumu,
sebut namanya maka aku akan..’
Tidak,
tidak, itu terlalu kasar. Xiao Nan pun mencoba bersikap sok manis. Duh tapi itu
klise banget, rutuknya.
“Chu
Xia, aku menyukaimu. Chu Xia, aku menyukaimu~~” ucap seseorang.
Xiao
Nan memeriksa siapa orang dibalik tembok yang sedang berbicara. Rupanya Chen Chuan
sedang berlatih mengungkapkan perasaannya pada Chu Xia. Kontan Xiao Nan dibuat
patah hati karenanya.
Chu
Xia memfokuskan dirinya untuk menjahit. Ponselnya berdering, entah siapa
penelepon itu, dia bertanya apakah Chu Xia sedang mencari informasi tentang
ayahnya?
Chu
Xia agak ragu untuk menjawab, iya. Orang itu berkata kalau dia menunggu Chu Xia
didepan aula dan menyuruhnya tidak memutus sambungan telepon. Sontak Chu Xia
tak perduli lagi dengan jahitannya dan bergegas pergi.
Penampilan
terakhir, Qi Lu naik ke atas panggung dan seketika lampu dipadamkan. Dia memainkan
piano untuk lagu twinkle twinkle little star dan mengarahkan proyeksi bintang
ke panggung. Semua orang takjub, kesannya jadi cantik gitu.
Seseorang
menggunakan topeng dan gaun yang sama dengan Chu Xia naik ke atas panggung. Qi
Lu bangkit dari duduknya dan seseorang memberikan pengeras suara padanya. Dia
mengaku ingin mengatakan beberapa hal pada Chu Xia. Tapi dia tak punya
kesempatan selama ini.
Melihat
penampilan dan ceritanya hari ini, itu membuatnya tahu tentang sisi berbeda Chu
Xia. Ia ingin memberitahukan hal yang ingin ia sampaikan. Qi Lu menyalakan
pengeras suaranya, tiba-tiba saja pengeras suara itu berbunyi ‘Semuanya, mohon
perhatiannya. Semuanya, mohon perhatiannya.”
Kontan
semua orang tertawa. Qi Lu tak perduli dan melanjutkan, “Chu Xia, sebenarnya apa
yang ingin kukatakan adalah...”
Seseorang
yang dikira Chu Xia melepaskan tali topengnya, betapa terkejutnya Qi Lu
mengetahui orang dihadapannya adalah Man Kui. Semua orang pun ikut terkejut
dibuatnya.
Sementara
itu, Chu Xia berada didepan aula. Dia menyuruh peneleponnya mengatakan
informasi tentang ayahnya. Sebuah mobil melintas di dekat Chu Xia, pintu
mobilnya terbuka kemudian pria didalamnya membekap Chu Xia dan menariknya masuk
dalam mobil.
Note:
Season 1 End.. Yay... lanjut season 2?
Hallo kak. Makasih atas sinopsisnya. Apa episode 24 memang belum di pos ya kak? Ditunggu banget ya kak.
BalasHapusTrimakasi season 1 nya . Ditunggu season 2 nya yaa..
BalasHapusSudah gak sabar nunggu season 2 nya. :)
BalasHapusGak sabar pengen liat season 2 nya
BalasHapus