Langsung ke konten utama

SINOPSIS Reunited Worlds Episode 7



SINOPSIS Reunited Worlds Episode 7
Sumber gambar: SBS

Hae Sung terkejut melihat Jung Won tengah berpelukan. Cemburu, ia pun berlari pergi darisana. Setelah agak mendingan, Jung Won melepaskan pelukannya. Ia meminta maaf telah melakukannya. Min Joon tanya, apa dia tak apa-apa?

“Ya, aku benar-benar baik-baik saja.” Ujar Jung Won kemudian pamit untuk pergi.




Saat turun dari bus, Jung Won tersenyum mengingat Hae Sung pasti sedang menunggunya dirumah. Benar saja, saat masuk ke rumah, Hae Sung sudah sibuk didapur memasak tteobbeokki untuknya.

Jung Won memuji masakannya yang enak. Dia memang sedang ingin makan yang pedas-pedas. Bagaimana dia bisa tahu. Syukurlah kalau memang enak, ujar Hae Sung memperhatikan Jung Won makan. Jung Won heran, kenapa dia tak ikut makan?

Hae Sung tidak apa-apa, dia sudah banyak makan saat masak tadi. Jung Won pun memberitahukan kalau barusan, dia bertemu dengan Ibunya. Huft.. membicarakan tentang Ibunya saja sudah membuat dia panas.


Mereka berdua duduk di balkon. Jung Won melanjutkan ceritanya sambil minum segelas es teh manis. Dia dan Hae Sung pernah bertemu dengan Ibunya sekali, tapi Jung Won tak pernah menemuinya lagi. Tapi mendadak, hari ini dia datang padanya dan mengatakan akan memberikan uang untuk menyelesaikan masalahnya.

Saat itu, ia marah dan bingung. Tapi dia teringat akan kata-kata Hae Sung, dia bilang kalau ia harus hidup dengan baik supaya balas dendam. Ia mengatakan pada Ibunya kalau restoran disana adalah miliknya. Ia bilang akan menikah dengan Tuan Cha. Ia tak membutuhkan uangnya dan lebih kaya darinya.



Ia menyuruhnya pergi, tapi saat itu, Ibu tak mempercayainya. Tiba-tiba saja, Tuan Cha datang membantunya dan mengaku sebagai calon suaminya. Ibunya terkejut dengan hal itu. Dan itu membuat Jung Won senang.

“Bagaimana bisa bosmu melakukan itu?” tanya Hae Sung.

Yah, Jung Won tak tahu pasti. Mungkin, dia mendengar pembicaraannya. Ia sungguh berterimakasih padanya. Hae Sung tersenyum mengetahui kisah yang sebenanya. Tapi kemudian dia komplain soal Jung Won yang tak pandai mengurus rumah.



Bagaimana bisa dia tak punya bumbu di dapur. Kulasnya kosong dan ia bahkan menyimpan kue ikan selama tiga hari. Kenapa juga dia membuang obat ke tempat mencuci piring. Jung Won mengerti, dia akan meletakkan pada tempatnya mulai sekarang.

Bukan begitu, Hae Sung cuma khawatir karena Jung Won minum banyak obat. Dan dia juga harus makan dengan baik dan jangan sampai sakit. Hae Sung mengusap ujung bibir Jung Won yang belepotan kena saus, “Dan pastikan kau tidak berkeliaran dengan mulut belepotan seperti ini.”

Jung Won kelihatan malu, “dasar tukang omel.”


Hae Sung masih memikirkan kata-kata Hae Chul kalau dimalam kematiannya, Young Jun tidak ada dirumah menyiapkan pesta bersama yang lain. Jung Won keluar dari kamar untuk minum, Hae Sung belum tidur juga? Apa mungkin karena dia berisik?



Tidak, Hae Sung mengaku tengah memikirkan sesuatu. Ia dengar di hari kecelakannya, mereka sedang menyiapkan pesta ulang tahun. Semua adiknya ada bersamanya, kan?

Semuanya ada kecuali Young Jun, jawab Jung Won. Hae Sung dengar kalau Jung Won memberikan kesaksian mengatakan kalau semua adiknya ada di rumah. Jung Won cukup yakin kalau dia tak mengatakan hal itu. Hae Sung tersenyum, mungkin ada sedikit kesalahan. Dia cuma penasaran dengan apa yang dikatakan Ho Bang.


Hae Sung masih termenung tak bisa tidur. Dia berfikir tidak ada gunanya untuk mencari pelakunya sekarang.



Esok harinya, ponsel Hae Sung berdering tapi begitu memegangnya, frekuensinya langsung hilang. Tak lama kemudian, Jung Won keluar dari kamar memberitahu kalau Ho Bang meneleponnya. Dia memberikan teleponnya, tapi Hae Sung mengatakan kalau dia tak bisa memegangnya.

Akhirnya, Jung Won harus memegangi ponselnya untuk Hae Sung. Ho Bang mengabari kalau orangtuanya mau datang. Jadi, dia menyuruh Hae Sung untuk tinggal dirumah Jung Won dulu. Hae Sung mendadak berbalik dan posisinya bertatapan dengan Jung Won.. sangat dekat.


Kontan Jung Won kelihatan grogi. Tapi Hae Sung malah tampak menikmatinya, ia meminta izin untuk tinggal dirumahnya lagi. Jung Won pun mengiyakan saja permintaan Hae Sung. Setelah telepon berakhir, Jung Won buru-buru masuk ke kamar mandi.


Ia memegangi dadanya yang masih berdebar-debar. Ia merutuki Hae Sung yang tak bisa memegang ponsel sendiri. Tapi begitu melihat tampangnya di kaca, Jung Won langsung merutuki dirinya sendiri. 

Masa dia berdiri didepan Hae Sung dengan rambut yang berantakan begitu.


Mereka berdua sudah duduk di bangku halte. Hari ini, Hae Sung mengatakan kalau dia mau pergi ke pusat perbelanjaan Tae Hoon. Baiklah, Jung Won akan memeriksa rute perjalanan untuk Hae Sung.

Saat Jung Won pergi, tiga anak SMA yang dari tadi memperhatikan Hae Sung pun langsung mendekatinya. Mereka ingin meminta nomor telepon Hae Sung. Polos, Hae Sung mengatakan kalau dia tak punya ponsel. Anak-anak SMA itu tak percaya, palingan dia cuma menolaknya.

Jung Won kembali, dia heran melihat tiga anak SMA genit mengerubungi Hae Sung. “Siapa mereka?”

“Lalu Tante sendiri siapa?”



Tante? Jung Won menyilangkan tangan didepan dada dan mengatakan kalau dia ini bukanlah tante-tante. Anak-anak SMA itu tak percaya, tapi dia memang kelihatan seperti tante-tante. Jung Won masih terus menyangakal.

Sampai akhirnya, seorang anak TK lewat disana dan memungut kartu kredit Jung Won yang terjatuh. “Kau menjatuhkan ini, Tante.”

Kontan anak-anak SMA itu menertawakan Jung Won. Jung Won kesal dan buru-buru masuk ke busnya. Hae Sung agak tak enak hati melihat anak-anak itu mengejeknya. Ia pun berdiri didekat kaca tempat duduk Jung Won untuk melambaikan tangan.

Namun anak-anak SMA masih terus mengikutinya. Mereka menggoda Hae Sung dan mengajaknya untuk pergi bersama. Jung Won kelihatan cemburu karenanya.


Hae Sung takjub dengan pusat perbelanjaan besar itu. Ia melihat Tae Hoon sedang berbicara dengan bawahannya dan mereka semua membungkuk hormat padanya. Saat melihat Hae Sung, ia langsung menghampirinya.

Hae Sung menepuk lengan Tae Hoon seperti teman sebaya. Dia sungguh keren. Semua karyawan memberikan salam dan juga menjalankan perintahnya. Tae Hoon agak kikuk dengan apa yang dilakukan Hae Sung. Ah.. Hae Sung baru sadar kalau dia tak boleh melakukan itu dihadapan pekerjanya. Dia kan menjadi wakil presdir disana.


Kalau begitu, Hae Sung mengajaknya untuk bicara dalam ruangannya saja. Sebelum berbicara, Tae Hoon ingin mengantar Hae Sung menemui seseorang. Adik ketiganya yang bernama Young In adalah salah satu karyawan disana. Kontan Hae Sung tersenyum bahagia.



Tae Hoon membawanya menuju ke bagian Young In bekerja. Tak disangka, mereka malah harus melihat keributan disana. Seorang bibi menjambak rambut Young In dan memarahinya karena dia berkencan dengan suaminya.

Hae Sung ingat bagaimana Young In kecil punya hati yang begitu lembut. Dia bisa menangis hanya karena membaca kisah menyedihkan dalam buku. Ia pun berniat menghampirinya dan membelanya. Namun Tae Hoon melarang, kalau dia ikut campur, masalah akan semakin besar.


Tae Hoon pun ingin melerai mereka berdua. Young In masih terus menjelaskan kalau dia juga korban. Dia tak tahu kalau pria itu sudah menikah. Dia bahkan meminjamkan uang padanya. Si Bibi masih tak percata dan terus menarik rambut Young In.

Young In lemas dan pingsan seketika. Tae Hoon terkejut, ia bergegas menghampirinya dan mengguncang tubuhnya. Namun Young In belum juga sadar, hingga ia meminta mereka menelepon ambulan.

Hae Sung cuma bisa diam memperhatikan nasib adiknya yang menyedihkan.



Young In siuman dari pingsannya. Melihat ada Hae Sung, dia mengira kalau dirinya hanya bermimpi. Sudah lama dia tak memimpikan kakaknya. Dia tak pernah menyalahkan kakaknya. Tapi, hari ini dia agak menyalahkannya.

Kalau saja, dia masih punya kakak yang bisa membantunya menyelesaikan masalah, mungkin ia takkan semenderita ini. ia merasa seperti idiot. Kalau ada yang baik sedikit padanya, ia langsung bergantung padanya. Ia merasa tak adil. Tapi ngomong-ngomong, kenapa kakaknya datang dalam mimpinya? Apa dia merasa kasihan padanya?

Hae Sung berkata kalau dia merindukan Young In. Young In pun sama, dia merindukannya juga. Tapi sekarang, ia lelah dan ingin kembali tidur. Hae Sung ingin menyentuh kepala adiknya, namun ada perasaan yang mengganjal hingga ia membatalkan niatannya.


Dia pergi ke kafe menemui pria yang mengencani adiknya. Dia menuntut permintaan maaf darinya dan kembalikan uangnya. Pria itu mengira kalau Hae Sung itu adiknya Young In. Dia tak mau minta maaf, soalnya Young In sendiri yang terus menempel padanya. 

Dan, kenapa juga dia harus mengembalikan uangnya? Dia yang memberikannya sendiri. Kalau merasa tak adil, biar hukum yang berbicara.


Beberapa anak SMA datang kesana. Pria itu mengusir Hae Sung, pergi selama dia masih baik-baik padanya. Hae Sung kesal dan mengangkat meja untuk menghantamnya. Namun, tiba-tiba Ahjussi Misterius datang dan menahan tangannya.


Ahjussi Misterius membawanya keluar, sudah dibilang jangan menunjukkan kekuatannya sembarangan. Hae Sung kesal, dia menyuruhnya untuk urusi saja urusannya sendiri. Ia tak bisa melepaskan kunyuk itu begitu saja. Apa Ahjussi sendiri punya keluarga?


Soal keluarga? Ahjussi Misterius pun akhirnya melepaskan Hae Sung. Mereka berdua kembali ke kafe. Dia meminta anak-anak SMA disana untuk pergi karena kafe mau dibersihkan. Sebagai gantinya, dia memberikan dua kupon minum gratis disana. Mereka semua kontan menurut dengan senang hati.


Mantan Young In keluar, dia marah melihat pelanggannya semua pergi. Ahjussi mengaku sebagai ayahnya Young In, ia kemudian mengunci pintu masuk kafe. Pria itu pun percaya diri menerima tantangan dari Ahjussi.



Namun sekali lirik, Ahjussi bisa memecahkan semua lampu disana. Ia kemudian mengangkatnya dengan enteng kemudian meleparkan dia pada Hae Sung. Hae Sung memutar pria itu di kursi kemudian melemparkannya lagi pada Ahjussi. mereka lempar-lemparan seperti sedang bermain bola pingpong.

Hae Sung memintanya supaya tak melemparkan pria itu lagi. Ahjussi berniat melemparkannya, tapi pria itu sudah jatuh duluan ke lantai. Pria itu teler dibuatnya. Ia pun meminta maaf sambil ngompol ketakutan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .