SINOPSIS
Suspicious Partner Episode 40 (End)
Sumber gambar: SBS
Karena
tugas tambahan, Ji Wook mengirimkan sms pada Bong Hee kalau dia tidak bisa
datang tepat waktu. Bong Hee tidak masalah, dia kan sudah biasa menunggu. Ia
menambahkan emoticon love banyak banget. Ah.. tapi rasanya seperti orang putus
asa, dia menggantinya ‘Aku akan baik-baik
saja. Kau bisa datang nanti.’
Sambil
menunggu, Bong Hee searching tempat-tempat kencan favorite. Dia mulai
celingukan bosan. Ji Wook kembali mengirim sms, sepertinya dia harus menunggu
lebih lama. Bong Hee membalas ‘Tak apa.
Kau tak perlu terburu-buru.’
Tuan
Bang sedang menginterogasi seorang tersangka sebuah kasus. Geregetan, Ji Wook
mengancam supaya dia mengakuinya. Buktinya sudah sangat jelas, dari DNA sampai
CCTV. Kalau dia tidak mengaku dalam 30 detik, dia takkan memberikan kesempatan
banding. Dia sedang ada janji penting.. 1..2..3.. ayo cepat!
Yoo
Jung mengajak Ji Hye untuk minum bersamanya. Ji Hye agak males, dia tahu kalau
Yoo Jung sedang tak punya teman minum. Bong Hee melihat keduanya, dia pun
langsung mensejajari mereka dan mengiyakan ajakan Yoo Jung untuk minum bersama.
Yoo
Jung berkata kalau Ji Wook akan lebih mengecewakan Bong Hee dari sekarang. Beban
kerja jaksa sangatlah gila dan Ji Wook akan semakin gila kerja. Bong Hee
tertawa nyinyir, sekarang dia sedang menasehatinya sebagai mantan pacar?
Ah..
Ji Hye kesal harus melihat drama mereka berdua. Bong Hee langsung
menghardiknya, dia juga sempat memacari pacarnya. Yoo Jung pun ikutan mencecar
Ji Hye, dia menyukai Eun Hyuk kan?
“Apa
yang akan kau lakukan jika aku mengatakan ya?”
“Kenapa
kau selalu jatuh cinta kepada orang yang sudah jadi milik orang lain? Jangan
seperti itu.” suruh Bong Hee.
Ji
Hye mana tahu kalau Eun Hyuk ternyata sudah menyukai orang lain. Yoo Jung jadi
penasaran, memangnya siapa yang disukai Eun Hyuk? Bong Hee dan Ji Hye melongo
karena Yoo Jung selama ini tak menyadari siapa yang disukai Eun Hyuk. Mereka berdua
bersulang dan membiarkan Yoo Jung terus bertanya, siapa? Siapa?
Malas,
Ji Hye dan Bong Hee terus menyuapkan makanan ke mulutnya.
Ji
Wook dan Eun Hyuk datang ke resto untuk menjemput para wanita yang sudah mabuk.
Mereka semua bertingkah aneh sampai-sampai Ji Wook dan Eun Hyuk melongo
dibuatnya. Ji Hye dengan sedih bertanya, apakah Eun Hyuk sedang
memanfaatkannya?
“Hei,
Eun Hyuk. Apa sedang ada yang kau taksir?” tambah Yoo Jung.
Ji
Wook bingung melihat dua wanita itu sama-sama tertarik pada Eun Hyuk. Dia tak
mau ikut campur dan segera mengajak Bong Hee pergi. Dia menasehati Eun Hyuk
supaya tidak tidak menjalani hidupnya dengan cara seperti itu.
Ji
Wook menggendong Bong Hee, apa dia sekarang baik-baik saja? Bong Hee cekikikan,
dia baik-baik saja. Ia pun menarik wajah Ji Wook lantas mencium pipinya. Senyum
Ji Wook pun seketika merekah.
Bong
Hee menutup mulutnya. Ji Wook panik mengira kalau dia mau muntah, tapi Bong Hee
cekikikan sendiri, bohong rupanya. Bong Hee lagi-lagi menutup mulutnya. Ji Wook
yakin kalau dia cuma bohong. Tapi Bong Hee meyakinkan, serius. Ji Wook berniat
menurunkannya, tapi Bong Hee kembali cekikikan. Aw.. kemistrinya aduhai..
Eun
Hyuk mengantar Yoo Jung ke apartemennya. Yoo Jung bertanya, dimana Jaksa Na?
Eun Hyuk mengingatkan kalau mereka baru saja mengantar ke apartemennya. Ah..
Yoo Jung baru ingat.
Eun
Hyuk heran Yoo Jung bisa mabuk padahal dulu dia kuat minum. Yoo Jung kira
karena tubuhnya mengalami perubahan tiap tahun. Kalau begitu, Eun Hyuk menyuruhnya
mandi kemudian tidur.
Yoo
Jung berjalan sempoyongan dan hampir saja jatuh kalau Eun Hyuk tak menahannya.
Mereka berdua bertatapan lama. Eun Hyuk memecahkan keheningan dengan kembali
menyuruhnya mandi lalu istirahat.
Ia
hendak pergi tapi Yoo Jung menahan tangannya, maafkan dia. Eun Hyuk menatapnya
dalam kemudian mencium bibirnya. Giliran Eun Hyuk yang meminta maaf. Tapi Yoo
Jung malah menarik jas Eun Hyuk, keduanya pun kembali berciuman dengan mesra.
Ji
Wook sibuk membaca, menemani Bong Hee yang masih tertidur nyenyak. Bong Hee
membuka matanya dan mengucapkan selamat pagi. Dia kemudian melihat ke balik
selimut dengan bingung, apa semalam..
“Apa
kau tak ingat?”
Bong
Hee menggeleng polos. Dasar, Ji Wook berniat mengambilkan air putih untuknya.
Bong Hee masih bertanya, apa selamam, maksudnya.. Ji Wook pasti tahu maksudnya
kan. Ji Wook menjawab ambigu, “Kau tahu. Aku bukan orang yang suci.”
Ji
Wook pun pergi ke dapur. Bong Hee tersenyum, “Kenapa juga aku tidak ingat?
Pasti, aku ingat.”
Mereka
berdua sudah berpakaian rapi untuk kerja. Tak lupa, Ji Wook minta morning kiss
sebelum berangkat.
Ji
Wook dan Bong Hee masih tinggal berpisah. Keduanya berhubungan melalui telepon
setiap malamnya. Mereka berdua ngobrol hal-hal tak penting, seperti meeting
yang terlalu lama sampai Bong Hee yang merasa kosong tanpa Ji Wook ditempat
kerja.
Mereka
bertemu sebentar saat pagi harinya. Selalu melakukan morning kiss sebelum
menjalankan aktivitas mereka. Ji Wook mengusulkan supaya mereka tinggal bersama
lagi. Bong Hee menolak, nanti tak ada tegang-tegangnya lagi.
“Ketegangan
dengkulmu.” Rutuk Ji Wook kemudian mengecup dahi Bong Hee.
“Rasanya sedih untuk mengatakan selamat
tinggal saat kami bertemu.” – Bong Hee.
Kalau
ada waktu, mereka bertemu untuk melakukan hal-hal simple lainnya. Mendengarkan musik
bersama, menonton film, dan menghabiskan malam berdua.
“Aku adalah kau, kau adalah aku. Setiap hari
jadi sempurna bersamamu.” – Ji Wook
Yoo
Jung melihat Eun Hyuk berjalan menghampirinya. Dia jadi gugup sendiri, ia
berniat balik tapi kemudian memutuskan untuk pura-pura baca file dan terkejut
bertemu dengannya. Wah cuaca hari ini bagus yah. Sepertinya mau musim panas..
Ini
kan sudah musim panas, ucap Eun Hyuk. Benarkah? Yoo Jung makin kelimpungan
sendiri, dia sibuk kerja makanya lupa musim. Dia pun berniat pergi, namun Eun Hyuk
menghentikannya. Sepertinya, mereka harus membicarakan tentang hubungan mereka.
Yoo
Jung bingung harus bicara apa. Dia meminta Eun Hyuk untuk menganggap apa yang
terjadi kemarin hanyalah sebuah kesalahan. Saat itu, pikirannya sedang lemah.
Eun Hyuk agak kecewa mendengar apa yang terjadi kemarin hanyalah kesalahan.
Tapi
bukan itu baginya. Eun Hyuk bersungguh-sungguh, dia sebenarnya sudah punya
perasaan padanya sejak lama. Ia pun menceritakan bagaimana ia dulu sempat ingin
mengungkapkan perasaannya tapi Yoo Jung sudah duluan pacaran dengan Ji Wook.
Dia
sudah berusaha meredam perasaannya, tapi dia selalu berakhir seperti ini. Jadi,
kalau Yoo Jung berfikiran kalau itu cuma kesalahan dan karena pikirannya sedang
lemah, dia tidak masalah.
“Tolong
sukai aku.” Pinta Eun Hyuk.
Sejujurnya,
Yoo Jung masih bingung dengan perasaannya. Dia sungguh menyukai Eun Hyuk, tapi
dia tak tahu apakah dia menyukainya sebagai teman atau pria. Apakah tidak
apa-apa baginya?
“Itu
saja sudah cukup bagiku.”
“Kenapa
kemauanmu sangat kecil?”
“Apa
yang kau bicarakan? Aku mendapat lebih dari yang layak kudapatkan.” Jelas Eun Hyuk.
Bong
Hee punya klien yang memukul suaminya dengan pentungan. Dia kemudian bertemu
dengan Ji Wook. Ji Wook berkata kalau Bibi menggunakan pentungan untuk memukul
suaminya, pentungan termasuk dalam benda keras berbahaya, dia bisa dijatuhi
hukuman 1 sampai 10 tahun penjara.
Bibi
gemetar ketakutan, dia akan dipenjara? Bong Hee menenangkannya, dia bisa saja
hanya dijatuhi masa percobaan atau malah tidak. Ji Wook bertanya apa alasan Bibi
itu melakukan tindakannya?
Alasannya
karena perselingkuhan. Ji Wook berkata kalau Bibi itu tidak boleh melakukannya
dengan alasan apapun. Bong Hee menjelaskan kalau Bibi sudah memberikan penjelas
secara logis. Dan suaminya sudah menandatangani persetujuan, dia tak ingin
memperkarakan istrinya. Bukankah itu sudah cukup untuk mendapatkan masa
percobaan?
“Bukan
aku yang memutuskan, Pengacara Eun.” Ji Wook tersenyum menekankan. “Jadi, kapan
perselingkuhan suamimu dimulai?”
“Itu
dimulai Juli 1987.”
What?
37 tahun yang lalu? Ji Wook dan Tuan Bang melongo. Bibi mengaku kalau dia syok
dan marah dan tanpa sadar memukulnya dengan pentungan yang ada disana. Ji Wook
masih melongo.
Bong
Hee cukup bisa mengerti perasaan Bibi itu. Ji Wook masih belum paham, kalau
memang dia sakit dan trauma karena perselingkuhan suaminya, dia bisa
menyelesaikannya dengan bercerai, bukan memukulnya. Bong Hee pikir Bibi itu
tidak bisa melakukannya, entah karena anak-anak mereka atau secara finansial.
Terlepas
dari alasannya, Ji Wook tetap menganggap ini tidak benar. Bong Hee menekankan
kalau dia tidak membenarkan tindakan kliennya, tapi mereka tetap tidak bisa
menghilangkan fakta kalau dia menyedihkan. Dia sudah menahannya, tapi kemudian
tak bisa dan mengamuk. Ji Wook masih kekeuh, kenapa juga dia mengamuk,
harusnya...
Baiklah.
Baiklah. Bong Hee malas berdebat, iya. Dia mengerti. Kliennya memang membuat
kesalahan dan berbuat buruk. Ji Wook panik melihat Bong Hee agak kesal, tapi
maksudnya.. kasus itu bisa berkembang menjadi pembunuhan.
Wah..
Bong Hee rasa Ji Wook langsung membuat kesimpulan dan menjadikan kliennya
sebagai pembunuh karena mementung suaminya sekali. Ji Wook menjelaskan kalau
dia cuma tak bisa mengerti saja. Tapi, ini semua tak ada hubungannya dengan
mereka. Ji Wook meraih tangan Bong Hee. Selain tidak menyimpan luka, mereka tak
pernah berkelahi seperti itu.
Apa
yang membuatnya terluka? Bong Hee pernah sakit hati saat Ji Wook menghindari
morning kiss-nya (saat dia tahu kalau Ayah Bong Hee kemungkinan pembunuh
orangtuanya). Dia mengerti perasaannya saat itu, tapi setiap kali memikirkannya
membuat dia merasa kecewa.
“Awasi
kepalamu. Dendamku mungkin bisa meledak 30 tahun yang akan datang.” Bong Hee
ngambek.
Para
pria sedang berkumpul bersama. Tuan Byun dan Eun Hyuk bertanya-tanya, ada
masalah apa antara Ji Wook dan Bong Hee. Ji Wook juga bingung, dia tahu kalau
dia melakukan sesuatu yang salah. Tapi disaat yang sama, ia tak tahu pasti
kesalahan apa yang sudah ia perbuat.
Tuan
Byun dengan bangga menyuruh mereka bertanya padanya kalau punya masalah dengan
wanita. Tak ada yang tinggal bersama wanita lebih lama darinya kan? Cara ampuh
saat mereka marah, jadilah budak. Katakan saja ‘maafkan aku’ dan semuanya akan
baik-baik saja.
Bok
Ja membanting gelasnya dengan marah, dia bertanya kenapa Tuan Byun meminta
maaf? Kesalahan apa yang sudah dia perbuat? Tuan Byun masih bersikap sok cool
dan kembali mengucapkan maaf. Bok Ja makin kesal, jadi dia tidak tahu kesalahan
apa yang sudah ia perbuat?
Tuan
Byun makin gugup, semalam kan dia minum dan.. Bok Ja membentaknya, dua sudah
menyuruhnya supaya tidak minum. Kemudian kemarahan Bok Ja pun terus berlanjut
tanpa henti.
Bong
Hee kembali ke apartemen dalam keadaan penuh keringat. Dua temannya heran,
kenapa juga malam-malam dia berolahraga? Bong Hee curhat kalau dia sedang
marah. Dia bertengkar untuk pertama kalinya dengan Ji Wook. Dia bingung,
padahal mereka sudah melewati rintangan yang sulit tapi bertengkar karena
masalah kecil.
Itu
karena hal biasa juga menakutkan, ujar Ji Hye. Saat orang-orang disekitar
menentang hubungan mereka, hubungan mereka akan semakin lengket. Katakan saja
semuanya membaik dan orang-orang mulai membiarkan mereka berdua, saat itulah
mereka akan putus.
Kenapa?
Karena saat tak ada masalah diluar, masalah akan membesar didalam. Mereka akan
saling memperhatikan kekurangan masing-masing dan mencari alasan kenapa mereka
tidak cocok. Lalu karena itulah mereka akan saling bosan. Itulah yang akan
terjadi dalam waktu dekat.
Bong
Hee meleparkan bantal ke wajah Ji Hye, dasar! Ji Hye mengklaim kalau perkataannya
adalah fakta, dia serius. Dia meledek Bong Hee, itulah yang akan terjadi
padanya dalam waktu dekat.
Esok
harinya, Bong Hee dan Ji Wook bertemu. Mereka berdua secara spontan melakukan
kebiasaan morning kiss mereka. Ji Wook meminta maaf padanya. Bong Hee bertanya
balik, kenapa dia minta maaf?
Ji
Wook berkedip-kedip bingung, sepertinya ada yang salah. Pokoknya, dia meminta
maaf atas segalanya. Ji Wook berlari keluar pintu sebelum berdebat lebih jauh. Bukannya
membaik, Bong Hee malah semakin kesel.
“Seperti prediksi, hidup damai kita
sehari-hari memberi kita hadiah yang disebut konflik internal.” - Bong Hee.
Bong
Hee datang ke kantor dengan membawa koper. Ji Wook menyambutnya dengan semangat
empat lima, “Bong Hee, Bong Hee. Kau kembali! Kau pasti sangat rindu denganku
dan sadar kau mau tinggal denganku. Karena itulah kau kembali, kan?”
Bukan,
jawab Bong Hee dengan tampang datar. Dia mau ada interview, semua orang
membicarakan ketidakbersalahannya yang sudah dibuktikan. Ia pun mendorong masuk
kopernya tanpa memperdulikan Ji Wook.
Bong
Hee sudah berganti pakaian. Tanpa pikir panjang, Ji Wook langsung memujinya dan
mengatakan dia cantik. Bong Hee tahu kalau Ji Wook bohong, itu baju yang paling
tak dia sukai. Bong Hee keluar kamar lagi dengan baju biru, Ji Wook kembali
menghujani dia dengan pujian.
Merasa
terlalu berlebihan, Bong Hee cemberut dan menyuruhnya jujur. Dia ganti pakaian
lagi, baju bergaris-garis yang cantik. Ji Wook sudah berniat memujinya.. tapi
karena barusan di komplain, dia mengatakan kalau garis-garis dibajunya agak
mengganggu. Bong Hee kecewa. Sejauh ini, ini adalah pakaian kesukaannya. Hahahaha.
“Dan menemukan sisi yang tak diketahui datang
sebagai kejutan.” – Ji Wook.
Satu tahun
kemudian,
Tuan
Bang memberikan segunung kasus untuk Ji Wook. Jangan salahkan dirinya, salahkan
jaksa utama yang menugaskannya ke semua kasus. Dan salah dirinya sendiri yang
selalu menjadi jaksa terburuk setiap tahun.
Ji
Wook menjerit frustasi karena pekerjaannya banyanya minta ampun. Dia mengirim
sms pada Bong Hee untuk mengabarkan kalau dia tak bisa makan siang dengannya. Bagaimana?
Bong
Hee sudah terbiasa menerima sms macam itu. Terserahlah, dia lebih mementingkan
pekerjaan. Ia pun juga sibuk dengan pekerjaannya juga. Kesibukan mereka pun itu
terus berlanjut..
“Dan kami sedikit berkelahi karena masalah
yang tidak signifikan.” – Bong Hee.
Ji
Wook merutuk marah karena Bong Hee sudah hilang selama 3 hari, dia tak
meneleponnya sama sekali. Tuan Bang bertanya apa mereka berkelahi lagi. Ji Wook
tak mau menyebutnya perkelahian, karena dirinya adalah korban! Dia tak
menyebutkan kesalahannya dan..
Pintu
terbuka dan Bong Hee masuk kesana. Kontan Ji Wook melambaikan tangan padanya,
sok manis. Bong Hee berkata kalau dia datang kesana untuk makan jjajangmyeon.
Ji Wook protes soalnya tempatnya bukan restoran China.
Haruskah
dia pergi? Tanya Bong Hee. Tidak, Ji Wook mendudukan Bong Hee dan menelepon
restoran pesan antar. Pokoknya dia memesan semua masakan yang terkenal disana.
Pacarnya yang ia cintai sedang menemuinya. Bong Hee tersenyum manis
memperhatikan Ji Wook.. yang agak kesal.
“Tapi kehidupan sehari-hari kami yang damai tetap
berjalan seolah tak ada yang terjadi.” – Ji Wook.
Yoo
Jung terus menatap Eun Hyuk dengan kesal. Eun Hyuk bertanya, apa ada masalah?
Yoo Jung mengelak. Eun Hyuk pun tak terlalu memusingkan dan kembali makan. Yoo
Jung menuntut penjelasan kenapa Eun Hyuk tidak menghubunginya? Dia semalam
mabuk kan?
Eun
Hyuk mengiyakan, perusahaan tempatnya menjadi penasihat mengadakan acara makan.
Dia tidak terlalu mabuk kok. Acara berakhir sangat larut, dia pikir Yoo Jung
sudah tidur. Yoo Jung masih cemberut. Eun Hyuk menggodanya, “tadi aku melihatmu
tersenyum.”
Yoo
Jung langsung tersenyum. (Ini baru yang namanya handal, wkwkwkw)
Ji
Hye yang duduk disebelah mereka menyuruh berhenti. Agak cemburu sih, tapi yah
lebih mending daripada mereka ketawa keras-keras.
Malamnya,
Ji Hye sibuk minum sendirian dan Bong Hee sibuk sms-an dengan Ji Wook. Dia
bertanya apakah Bong Hee masih klepek-klepek dan jatuh cinta pada Jaksa Noh?
Bong Hee mengernyir, dia ngomong apaan sih? Mabuk yah?
“Tidak,
kan? Ini memang gila, aku masih klepek-klepek dan jatuh cinta kepadanya.”
Bong
Hee masih sibuk sms-an, “Terkadang, aku masih jatuh cinta kepadanya.”
“Dia
sangat menjengkelkan.” Rutuk Ji Hye.
Disebuah
persidangan, Ji Wook dan Bong Hee harus berhadapan. Bong Hee menatap Ji Wook
dengan tatapan penuh persaingan. Kasus kali ini adalah kasus pria yang melucuti
pakaian didepan umum. Bong Hee membela kliennya, tidak ada rekaman yang
membuktikan kesalahan kliennya kecuali kesaksian itu.
Ji
Wook menembahkan kalau terdakwa pernah ditangkap karena kesalahan yang sama.
Dan saksi mengatakan hal yang sama persis, urutannya melucuti pakaiannya sama
dengan kasus terdahulunya. Bong Hee memberikan pembelaan, dan kliennya akan
lebih disiplin dalam menjalankan terapi.
Klien
Bong Hee tersenyum m*sum kemudian perlahan mulai melepas kancing bajunya. Kontan
semua orang ngeri, Bong Hee sigap menahan tangannya supaya tak lanjut
melepaskan pakaiannya.
Seusai
sidang, Ji Wook menyarankan supaya Bong Hee tak menerima klien semacam itu.
sudah jelas-jelas kalau dia memang m*sum. Bong Hee beralasan kalau dirinya
hanya bisa bertahan dengan itu, dia tak bisa pilih-pilih klien. Lagipula, yang
menerima kasus ini adalah Ayahnya Ji Wook.
Aish..
rutuk Ji Wook. Bong Hee komplain soalnya Ji Wook hari ini melawannya dengan
begitu keras, apa dia takut kalah? Ji Wook tak terima, Bong Hee yang melawannya
dengan lebih keras lagi. Bong Hee kesal, kalau begitu putus saja.
Ji
Wook menahannya, dia selalu saja minta putus sehabis sidang. Bong Hee protes,
dia membesar-besarkannya. Ji Wook bertanya, dia mau makan apa? Ehehe.. lagi
panas-panasnya berantem, Bong Hee langsung luluh.
“Kuharap,
hari-hari kami yang normal dan biasa akan terus berlanjut.” – Bong Hee & Ji
Wook.
Di
kantor, Eun Hyuk memimpin jalannya rapat. Mereka membuka lowongan kerja dan
banyak pemohon yang masuk. Bong Hee angkat tangan, dia mau ambil bagian untuk
tahap pertamanya. Tuan Byun melarang. Eun Hyuk ingat kalau sebelumnya Bong Hee
berniat mengambil yang tampan dan muda.
Kontan
Ji Wook mendelik padanya. Bong Hee nyengir kuda, itu kan cuma bercanda. Untuk
tahap keduanya, Yoo Jung angkat tangan mengajukan diri. Eun Hyuk melarang,
lagipula kenapa orang yang bukan dari firmanya ada disana?
Ji
Wook membela Yoo Jung, ini kan rumahnya. Eun Hyuk menegaskan kalau ini adalah
kantor. Tuan Byun juga tersinggung, dia mau bayar sewanya. Baiklah, Ji Wook akan
menaikkan harganya.
Daripada
ribut, Eun Hyuk memutuskan agar Bong Hee yang mengevaluasi pelamar kerja. Bong
Hee menerima tugas itu, kemudian mereka juga punya tawaran menjadi penasehat di
sebuah acara radio.. Sontak Tuan Byun bangga, mengenang dirinya yang melamar
istrinya melalui siaran radio.
Semua
orang mulai bosan. Dua pasangan pun ngeloyor keluar untuk makan. Tuan Bang
sedih, ia merasa kesepian. Tuan Byun kesal lalu bertanya pada Tuan Bang, kenapa
dia tidak ikut?
“Haruskah
aku pergi juga?”
“Kau
disini saja.” Sedih Tuan Byun.
Bong
Hee dan Ji Wook berjalan dijalanan sepi. Ji Wook terus memandangi Bong Hee dan
mengatakan kalau dia mencintainya. Bong Hee tersenyum, dia juga mencintainya.
Ji Wook meraih tangannya kemudian menyelipkan cincin dijari manisnya, dia
berjanji akan mencintainya seumur hidup.
“Kau
melamarku?”
Ji
Wook mengangguk, “Ya.”
Bong
Hee bertanya dimana nyanyian untuknya. Ji Wook gugup menerima permintaan
mendadak itu. Bong Hee mengecup bibir Ji Wook, tanpa nyanyian pun dia akan
menjawab ‘ya’. Dia juga akan mencintainya seumur hidup.
Keduanya
berjalan dengan bergandengan tangan, senyum terus mereka dibibir mereka. Ji
Wook pun mulai bernyanyi untuknya. (Ji Chang Wook "101 Reasons Why I Like
You”)
“Aku
sangat bahagia karena aku bertemu denganmu. Kau, cintaku.” – Ji Wook & Bong
Hee.
---OOO---
Huwaaaaa....
selesai juga yereobun~~ Yeorobun~~
Hahaha.. Seneng aja setelah ngerampungin drama ini. Yah meskipun
banyak yang bolong dari aku, tapi ada mba imma yang selalu setia menggantikan.
Minggu depan gantinya Reunited World-nya Yeo Jin Goo.
Namanya
romcom emang paling utama kemistri antara pemain utamanya, dan Ji Wook sama
Bong Hee ini.. cocok banget. Meskipun drama ini ratingnya masih dibawah Ruler,
tapi kalo di naver sih cuplikannya malah lebih banyak yang trending. Dari aku
sendiri, emang lebih menikmati drama ini. mungkin karena aku emang ga terlalu
jatuh hati sama drama yang terlalu banyak intrik-nya yah. Jadi ini cocok
banget..
Apayah..
aku ga bisa komen banyak, soalnya ditengah, ada beberapa episode yang
ketinggalan. Mian.. kemarin aku sibuk sama 101 jadinya gitu. Untungnya, galau
ku ga kepanjangan dan bisa lanjut juga.
Akhir
kata, sampai jumpa di sinopsis berikutnya. Kira-kira drama apa yah?
Emang senyum ji wook bikin meleleh,makasih ka sinopsisnya.😄😄
BalasHapusMm bikin baper bngt ep 39-40,, srg senyum2 gg jls ,, btw maaf eonni klien bong hee yg mukul suaminya itu berselingkuh selama 30 th bukan 37 th,, aku tunggu sinopsis lainnya fighting eonni
BalasHapusMksh banyak untuk sinopsisnya...selesai sampai akhir
BalasHapusWahh panjang banget sinopsisnya.
BalasHapusMakasih banyak sudah mengikhtisarkannya dengan baik.
Puasss....
Makasih ka sinopsis'y ditunggu next drama
BalasHapustengkiuuuj reviewnya. berasa nonton dramanya beneran
BalasHapusMakasih ya mb drama nya so sweet kedua setelah secret garden...jadi pengin punya dvdnya
BalasHapuskamsahamnidaa eonie...aaah akhirnya slesei panjang bgt 40 episode nulisnya..setuju..meski ceritanya gk terlalun penuh intrik tp chemistry ji wook sm bong hee dpt bgt,senyum2 sndr jdnya
BalasHapusgomawo unnie 😊 di tunggu ya sinopsis selanjutnya 😄😄
BalasHapusKamsahamnida eouni... Seneng deh bisa baca sinopsisnya... Meski aku gagal downloads dan nonton setelah ep 37, tp berkat sinopsis ini aku bisa tau endingnya gimana...
BalasHapusKamsahamnida ..��