SINOPSIS Reunited
Worlds Episode 15
Sumber gambar: SBS
Jung
Won yang turun dari bus menyambut Hae Sung dengan riang. Namun Hae Sung malah
menangis dihadapannya. Jung Won yang cemas kemudian memeluk Hae Sung tanpa
banyak bertanya.
Hae
Sung sudah membaik. Keduanya duduk di teras rumah Jung Won. Hae Sung heran
karena Jung Won sama sekali tak bertanya alasannya menangis.
Jung
Won sudah paham, Hae Sung pernah mengatakan padanya kalau ia akan menangis
dengan alasan tertentu. Ia juga terkadang menangis tanpa alasan tertentu. Seolah,
dia sudah menahannya dalam waktu lama dan tiba-tiba mengalir begitu saja. Semua
ini pasti berat.
“Tidak.”
Jung
Won meminta Hae Sung untuk mengatakan padanya kalau dia punya waktu yang sulit.
Ia bisa melakukannya kapanpun. Jung Won menyenderkan kepalanya di pundak Hae Sung.
Ia mendapat banyak kekuatan berkat Hae Sung. Jadi, ia ingin menjadi orang yang
bisa menyemangatinya juga.
Jung
Won menyuruh Hae Sung untuk pulang dan beristirahat. Dia akan merasa lebih baik
esoknya dan esoknya lagi. Hae Sung bangkit dari tempat duduknya dan memeluk
Jung Won untuk beberapa saat sebelum pergi.
Di
halte, Hae Sung membaca surat yang ditinggalkan Ahjussi. Ahjussi berpesan agar
dia tidak khawatir dan selalu sedih. Lakukan apa yang ingin ia lakukan, agar ia
tak menyesal di kemudian hari. Ngomong-ngomong, Ahjussi memberitahukan namanya
kalau dia Ahn Tae Bok.
“Ahjussi,
aku akan mencoba yang terbaik.” Ujar Hae Sung bergegas pergi.
Hae
Sung bertemu dengan Ho Bang. Dia menceritakan kalau dadanya terasa sakit saat
berdekatan dengan pembunuhnya. Dia pernah sekali merasakannya di rumah sakit
dan dua kali di departemen store. Tapi, dia gagal untuk menangkap pelakunya.
Ho
Bang memaklumi karena disana banyak orang, jadi akan sulit menangkapnya. Tapi
dengan begitu, Hae Sung yakin kalau Tuan Hwang bukanlah pelakunya. Tuan Hwang
sudah meninggal dan pelaku sebenarnya masih hidup.
Mereka
berdua bertanya-tanya, kenapa Tuan Hwang mau dituduh menjadi pelaku? Hae Sung juga
berfikir kalau kasus ini ada hubungannya dengan kasus pembunuhan di sekolah.
Kedua kasus itu memiliki kesamaan, dua pelakunya sama-sama salah tuduh. Tuan
Hwang dan Hae Sung.
Ho
Bang menyuruh Hae Sung untuk meneleponnya sesegera mungkin kalau dia merasakan
dadanya sakit. Dia akan datang secepat mungkin ke tempatnya. Hae Sung agak
cemas soalnya rasa sakitnya mulai memudar, mungkin akan segera hilang. Ho Bang
meyakinkan kalau mereka harus menangkap pelakunya dulu.
Ho
Bang pergi ke kantor Tuan Cha dan meminta izin bertanya mengenai supir yang
mengendarai mobil perusahaannya saat kejadian pembunuhan di SMA Chungho. Tuan Cha
tanggap mengatakan kalau ia mengingat hal itu.
Ho
Bang berkata kalau ia mendengar dari seseorang jika Tuan Hwang bukanlah supir
yang mengendarai mobil itu saat itu. Mungkinkah, dia tahu siapa yang kemungkinan
menggunakan mobilnya?
Tuan
Cha kelihatan berhati-hati dalam memberikan jawaban. Selain Tuan Hwang, staff
sekolah dan perusahaan juga menggunakannya. Tapi, apakah dia yakin kalau Tuan Hwang
tidak mengendarainya?
Ho
Bang dengan sopan menolah memberikan jawaban pasti, kasus ini dalam
investigasi, sehingga ia tak bisa mengatakannya. Dia bertanya apakah ada
pegawai Chungho Departemen Store yang dulunya bekerja menjadi staaf perusahaan
atau sekolah?
Tuan
Cha berkata kalau ia akan memberikan listnya. Ho Bang pun sungguh
berterimakasih, ia menunjukkan kartu namanya kemudian permisi pergi. Tapi sebelum
keluar, Ho Bang memperkenalkan dirinya sebagai teman Tae Hoon. Dia tak
memberitahukannya sejak awal karena khawatir menjadi tak nyaman.
Ho
Bang kembali menemui Hae Sung. Dia mengabarkan kalau ia akan segera mendapatkan
daftarnya. Herannya, ia sudah bertemu dengan Ayah Tae Hoon beberapa kali, tapi dia tak mengenalinya. Apa mungkin dia
tambah tampan?
Pfft!
Hae Sung menahan tawanya. Ho Bang bersyukur tak membawa Hae Sung, mungkin dia
akan terkejut melihatnya. Ingat kalau mereka berdua belum mempunyai tempat
tinggal, Hae Sung bergegas bangkit untuk mencari tempat.
Tapi
Ho Bang dengan santai mengiklankan sebuah aplikasi untuk mencari tempat
tinggal. Iklannya kentara sekali. Mereka berbincang mengomentari dapur yang
luas dan sepertinya akan nyaman untuk memasak.
Begitu
menoleh, rupanya ada pasangan lain yang menatap mereka dengan sinis. Mungkin
dikiranya gay yang mau tinggal serumah. Kontan Ho Bang berbicara pelan,
menyuruh Hae Sung menjauh.
Min
Joon membuat pengumuman kalau restoran mereka akan mencari asisten dapur yang
baru. Dan akan melakukan perbaruan menu, ia mempersilahkan mereka untuk membuat
menu sendiri.
Begitu
pengumuman selesai, Jung Won langsung pergi ke dapur. Dan saat yang lain makan
siang memakan menu buatan Sous Chef, Jung Won pamit pergi membawa kotak makan.
Teman-teman
mereka bergosip tentang Jung Won yang pergi saat mereka makan, dia juga membawa
kotak makan siang, bukankah itu berarti dia sedang berkencan. Min Joon
mendengar pembicaraan mereka dan kelihatan tak suka.
Sous
Chef bertanya akan pendapat Min Joon atas masakannya. Namun Min Joon yang murung
mengatakan kalau ia tak suka makanannya. Sous Chef keheranan, padahal
sebelumnya dia kelihatan menikmatinya.
Didalam
ruangan, Min Joon melihat boneka beruang yang diberikan Jung Won. Ia penasaran
dengan pria yang tengah berkencan dengannya. Sebelumnya, saat ia membuat
sandwich di dapur juga kelihatan sangat riang.
Hae
Sung ada di tempat pencucian mobil membantu Hae Chul. Dia sengaja datang
kesana, soalnya dia tak bisa mendapatkan pekerjaan tanpa ID. Sudah saatnya
makan siang, Hae Sung dan Hae Chul hendak istirahat.
Bertepatan
saat itu, Jung Won sampai membawakan kotak makan siang untuk mereka. Tampilan
masakannya kelihatan enak, Hae Chul dan Hae Sung memakannya. Tapi begitu
menggigit satu potong, Hae Chul berhenti makan. Apa Jung Won tak makan?
Jung
Won bilang kalau dia sedang sibuk soalnya asisten dapurnya keluar, sebelum
mendapatkan karyawan baru, ia yang akan mengerjakannya. Ia pun bergegas untuk
kembali ke restoran.
Hae
Chul buru-buru menenggak air mineral saat Jung Won pergi. Dia menyarankan
supaya Hae Sung mendaftar kerja disana. Hae Sung tak yakin, sepertinya dia tak
cocok di tempat seperti itu. Hae Chul bengong melihat Hae Sung masih makan
dengan lahap, “Bukankah makanannya..agak..”
Di
bus, seorang bibi naik dengan tergesa-gesa dan ingin memotong antrian. Jung Won
tak suka melihat tingkah si bibi. Dia pun dengan sengaja melemparkan tasnya ke
tempat duduk di bus kemudian membayar biaya naik bus. Si Bibi kelihatan sebal
karena tak ada tempat duduk lain.
Jung
Won duduk dengan santainya disana. Tapi begitu seorang nenek naik, Jung Won
mempersilahkan si nenek untuk duduk di tempatnya. Si Bibi kelihata puas karena
Jung Won tidak bisa duduk.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^