Langsung ke konten utama

SINOPSIS Meteor Garden (2018) Episode 10 Bagian 2


SINOPSIS Meteor Garden Episode 10 Bagian 2
SINOPSIS Meteor Garden (SCTV) Episode 10 Bagian 2


Shan Cai dan Lei duduk berdua di kamar. Mereka sangat canggung. Shan Cai membicarakan tentang liburan sekolahnya semester lalu, kalau diingat-ingat, kenangan bersama sahabatnya terasa begitu berharga. Bagaimana dengan Lei? Dia liburan kemana?

Lei yang dari tadi rebahan pun bangkit dan duduk tepat disamping Shan Cai. Dia menatapnya dalam, “Praha.”

Shan Cai menoleh. Huwa.. Dia kaget karena jarak diantara mereka begitu dekat. Lei terus menatap Shan Cai. Shan Cai semakin gugup, kenapa dia menatapnya begitu?

“Kalau dilihat dari dekat, kau sangat biasa dan tak ada yang istimewa.”


Agak kesal, Shan Cai juga sudah tahu tanpa diberitahu. Lei tersenyum kecil, dia sebelumnya tak mengerti kenapa Ah Si begitu menyukai Shan Cai. Tapi sekarang dia menyadari sesuatu, sebenarnya..

“Sebenarnya apa?”

Sebenarnya, Lei tak tahu bagaimana perasaannya. Xi Men mengatakan kalau ia sudah menggunakan Shan Cai sebagai pelarian. Tapi..

Shan Cai meminta Lei tak usah melanjutkan ucapannya. Dia tahu kok, dan dia bisa memahaminya. Jing memang punya tempat istimewa di hati Lei. Lei merebahkan tubuhnya kembali dan kelihatan masih ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.


Lei kembali mengenang masa lalunya. Dimana ia begitu senang menyendiri dan menghabiskan waktunya untuk melukis. Jing yang selalu menemaninya dan memuji lukisannya meskipun anak-anak lain mengejek lukisan Lei jelek.


Lei tidak tahu apakah dia bisa jatuh cinta lagi. Dia begitu menyukai Shan Cai, tapi ia menyadari kalau perasaannya bukanlah cinta. Maaf.

“Tidak apa-apa. Untuk apa kau meminta maaf?”

Lei pikir kalau dia tidak pulang maka Shan Cai bisa bersama Ah Si. Tidak apa-apa, Shan Cai sendiri tak ingin bersama Ah Si. Kalau Lei tidak pulang, maka dia tak akan bisa melihat Lei yang sekarang.

“Apa aku berbeda dengan yang dulu?”


Hua Ze Lei yang dulu, bagi Shan Cai begitu dingin dan tak bersemangat. Ia seolah membuat batas antara dirinya dan orang lain. Shan Cai sedih setiap kali mendengar ia mengatakan ‘masalah orang lain, bukanlah masalahnya’. Tapi, dia menyukai Hua Ze Lei yang sekarang.

Lei tersenyum kecil.

“Aku bersedia menjadi teman baikmu selamanya.” Ujar Shan Cai.

Sontak Lei bangun dari rebahannya dan mencium kening Shan Cai. Ia mengucapkan terimakasih atas perngertian Shan Cai. Keduanya pun saling melempar senyum, senyum persahabatan yang tampak begitu tulus.



Ah Si akhirnya pulang juga. Paman Liu memberitahu teman-temannya sedang berkumpul di ruang tamu. Ah Si berdecak, masih berani mereka main ke rumahnya. Ia pun berdiri di dekat pintu mendengarkan pembicaraan mereka.

Xi Men dan Mei Zuo memberitahu kalau Ah Si hanya bergaul bersama mereka saja. Jangankan wanita, pria saja sudah tak ada yang mau bermain dengannya. Zhuang Jiejie sudah tahu, itu sudah turunan dari Ibu mereka. Sulit dilayani dan sulit bergaul. Sepertinya, patah hati akan membuatnya sedikit belajar.

Mei Zuo penasaran apa yang tengah Lei dan Shan Cai lakukan di kamar.. Xi Men berdehem menyadari kehadiran Ah Si.


Keduanya mencoba mengalihkan pembicaraan, namun Ah Si sudah dengar dan menuntut penjelasan mereka. Zhuang Jiejie pikir tidak ada untungnya ditutup-tutupi, ia memberitahu Ah Si kalau Shan Cai dan Lei sedang berduaan di kamar.

Tatapan Ah Si begitu tajam, “Ternyata Lei punya banyak trik. Bagaimana menurut kalian?”

Xi Men dan Mei Zuo tersenyum garing, kelihatan khawatir. Zhuang Jiejie memuji sikap adiknya yang begitu santai. Yah, meskipun bersikap seolah tidak perduli tapi sudah jelas kalau Ah Si begitu kesal.


Matahari sudah bersinar terang. Shan Cai sudah terjaga, ia menatap wajah polos Lei yang masih terlelap. Ia berterimakasih karena Lei sudah mau bercerita padanya. Ia memang tidak bisa dibandingkan dengan Jing, tapi tak mengapa baginya.


Sementara Ah Si, dia memandang kosong keluar jendela. Sepertinya ia tidak tidur semalaman. Xi Men yang baru bangun menyapanya. Ah Si bertanya, apakah Xi Men ingat kalau dia pernah merebut mainan Lei.


Saat masih kecil, Ah Si menyukai mainan spiderman milik Lei. Sebenarnya, dia bisa meminta Ayahnya membelikan sebanyak apapun. Namun, ia lebih memilih berebut dengan Lei. Semakin Lei menyukainya, ia semakin ingin merebutnya.

Karena berebut, mainannya jadi rusak. Lei diam dan memberikan mainannya, ia kemudian pergi tanpa mengatakan apapun. Ah Si kecil mengira kalau Lei akan terus marah. Bahkan, ia berencana untuk mendekati Xi Men dan Mei Zuo kemudian mengucilkan Lei.



Tapi ternyata, Lei sama sekali tak mempermasalahkan hal itu. Semua orang melupakannya kecuali Ah Si. Dia merasa punya utang pada Lei. Ah Si rasa sudah saatnya dia menebus hutangnya.

“Maksudmu Shan Cai?”

“Aku tak mau menyiksanya lagi.” Jawab Ah Si.


Shan Cai pulang ke rumah. Dia meminta maaf pada kedua orangtuanya karena menginap dirumah teman tanpa izin dulu. Keduanya orang tuanya tak mempermasalahkan hal tersebut.

Mereka memberitahu kalau Ayah mau pindah perusahaan dan akan pindah. Perusahaan itu menjadi SOP untuk karyawannya, Ayah ingin menjadi sukses sekarang. Baiklah, Shan Cai tak mengapa. Kalau memang begitu, kenapa mereka kelihatan cemberut?

Ibu sedih karena harus pindah. Sementara Ayah, dia kan mau investasi jadi uangnya terpakai untuk itu. Rumah mereka yang baru akan lebih sempit dari ini. Ayah dan Ibu pun mulai memikirkan susahnya kalau mereka benar-benar pindah.


Mereka pun akhirnya pindah rumah. Meskipun kecil, Ibu tampak menyukainya dan jaraknya lebih dekat dengan sekolah Shan Cai. Ayah memberikan kuasa pada Ibu untuk mendekorasi rumah baru mereka. Ia merasa begitu beruntung punya istri sepertinya.

Ga biasanya kelihatan sangat akur, Shan Cai tersenyum melihat kemesraan kedua orangtuanya.


Di koridor kampus, Shan Cai sedang menelepon Ibunya perilah listrik dan air dirumah. Ah Si berdiri dihadapan Shan Cai dan memanggilnya namun Shan Cai sibuk sendiri. Ia pun menubruk tubuh Ah Si.

Sejak kapan dia ada disana? Shan Cai mengusap keningnya yang sakit.

“Aku kan sudah memanggilmu dari tadi. Ini..” Ah Si menyodorkan shopping bag, bukunya ketinggalan dirumahnya. Shan Cai baru ingat kalau bukunya ketinggalan.



“Lain kali bawa otakmu juga. Tidak fokus seharian.”

“Aku tahu.”

“Apa kau lupa lagi?” tanya Ah Si datar.

“Apa?”

“Berterimakasih. Aku sengaja mengantarkan ini untukmu.”

“Iya, terimakasih.”

Ah Si pergi setelah mendapat ucapan terimakasih. Shan Cai jadi heran, kenapa dia bersikap begitu biasa? Biasanya, Ah Si pasti akan membully-nya.


Shan Cai yang sedang bermain ponsel melihat info lowongan kerja part-time. Kebetulan sekali, restorannya ada didekat kampus. Dia pun langsung kesana untuk melakukan wawancara.

Namun, karena restorannya sedang ramai dan didapur kekurangan orang, dia langsung disuruh mengupas kentang. Shan Cai awalnya bingung, tapi dia mengikuti saja instruksi koki disana.


Ah Si bermain bilyar seperti biasa. Xi Men tak menyangka kalau kegalauannya akan cepat berakhir. Tentu saja, siapa juga yang akan bersedih kehilangan gadis kasar seperti Shan Cai. Kalau Lei mau, Ah Si bisa mengikatkan pita dan memberikannya sebagai hadiah.

Lei datang kesana. Mood Ah Si seketika memburuk. Lei mengaku kalau dia tak tahu kenapa ingin pergi ke tempat bilyar, tak tahu kalau mereka sedang berkumpul. Mei Zuo meledek Ah Si yang masih menggila, dia yang memaksanya kesana.

Xi Men heran, katanya tadi sudah tak apa-apa. Ah Si beneran kesal dan langsung bersiap pergi dari sana. Lei tanya, kenapa dia pergi?
“Aku masih kesal.”


Xi Men menyuruh Lei membiarkan Ah Si pergi. Keduanya langsung mewawancarai Lei, apa yang sudah terjadi semalam antara Lei dan Shan Cai. Lei coba menghindar dari pertanyaan tersebut namun kedua sahabatnya terus menekannya.

Lei jujur mengakui kalau ia hampir jatuh cinta dengan Shan Cai. Dia begitu baik. Hanya saja, dia tak mungkin mengkhianati Ah Si. Ah Si adalah teman yang baik dan mereka tumbuh bersama.


Dia harap Ah Si bisa belajar menyayangi seseorang dan tidak selamanya dia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan. Maka dari itu, Lei berencana menjaga jarak dengan Shan Cai sementara.

Mei Zuo yakin kalau Ah Si tahu, dia pasti akan sangat bahagia dan tak bisa diam. Hmm.. sayangnya, Lei tak ingin memberitahu Ah Si sekarang. Xi Men mengernyit, kenapa?

“Karena dia pernah melakukan hal yang kejam padaku.”

(ooh, kayaknya yang dimaksud Lei itu pas ngerusak mainan kesayangan Lei kecil. Lei ingat cuma dia pura-pura diam. Sementara Ah Si, dia merasa bersalah, tapi karena egonya, dia diam aja tanpa minta maaf. Wooo, dua sahabat ini.)

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

Profil + Perkenalan Karakter Drama Remake The Beauty Inside (2018)

Profil + Perkenalan Karakter Drama Remake The Beauty Inside (2018) Judul drama : The Beauty Inside Judul korea : 뷰티 인사이드 Director : Song Hyun Wook Penulis : Im Meari Stasiun penayang : JTBC Jumlah Episode : 16 Slot penayagan : Senin – Selasa 23:00 Tanggal rilis : 17 September 2018 – 6 November 2018 Sinopsis singkat: Mengisahkan tentang seorang wanita yang akan berubah penampilannya karena sebuah fenomena supranatural. Dan seorang pria jatuh hati pada wanita tersebut.

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.