SINOPSIS Meteor
Garden (2018) Episode 6 Bagian 2
SINOPSIS Meteor
Garden (2018) SCTV Episode 6 Bagian 2
Qing
He mendengar kabar kalau Shan Cai tak pulang semalaman. Dia jadi kesal dan
menyalahkan Daoming Si sebagai biangnya. Namun sesaat sebelum kelas dimulai,
Shan Cai datang juga.
Ah
Si berangkat ke kampur bersama Xi Men dan Mei Zuo. Keduanya mendengar kabar
kalau Ah Si sakit. Bagaimana bisa dia sakit saat berkencan? Apa dia berkencan
sesuai dengan saran mereka?
“Aku
terjebak di lift.” Ujar Ah Ji yang menenteng bag berisi jaket Shan Cai.
Kedua
temannya bertatapan penuh makna. Ia meminta Ah Si menjelaskan bagaimana
perasaannya. Ah Si mengaku kedinginan saat itu, tapi kemudian Shan Cai
memberikan jaketnya dan ia mulai merasa kepanasan. Sesuatu terjadi setelah itu,
tapi... petugas reparasi datang.
Dikelas,
Shan Cai yang semalam merawat Ah Si pun ngantuk dan terus menguap. Xin Hui dan
temannya tersenyum, senang melihat penderitaannya. Salah siapa berani-beraninya
menantang F4.
Qing
He yang mendengar ucapan keduanya pun jadi kesal. Apa yang sudah Daoming Si
lakukan pada Shan Cai? Dia mendengus kesal dan buru-buru menghampiri Shan Cai
saat kelas telah berakhir.
Qing
He dengan berapi-api menanyakan apa yang sudah Daoming Si lakukan padanya.
Sebagai anak buahnya, dia pasti akan membalaskan semua tindakan Daoming Si pada
Shan Cai. Shan Cai menenangkan, tidak terjadi apa-apa. Dia baik-baik saja, ini
semua tak seperti yang mereka bayangkan.
“Shan
Cai, Daoming Si mencarimu!” teriak salah seorang temannya.
Shan
Cai hanya bisa memejamkan matanya dengan lelah. Begitu ia akan berjalan, ia
menyadari seisi kelas tengah menatapnya dengan tatapan penuh tanda tanya. Shan
Cai jadi kikuk dan berjalan meninggalkan kelas.
Didepan
kelas, Daoming Si menyodorkan shopping bag. Shan Cai memperhatikan sekelilingnya,
banyak anak-anak yang menatap mereka. Ia tak mau menerimanya begitu saja, ia
tak menginginkan hadianya.
Siapa
bilang itu hadiah? Daoming Si memberikan mantel milik Shan Cai, dia tadi pagi
lupa tak membawanya. Shan Cai kikuk ingin mengambilnya. Daoming Si menyuruh
Shan Cai untuk memakai jaketnya itu. Tanpa meminta izin, ia menyelempangkan
jaket itu ke pundak Shan Cai.
Berita
kedekatan Shan Cai dan Daoming Si pun menjadi buah bibir. Karuan, Qing He
semakin kesal dibuatnya. Dia heran bagaimana Daoming Si yang tubuhnya besar
menggunakan jaketnya Shan Cai. Dia pasti punya motif tersembunyi. Dia meminta
Shan Cai untuk menjelaskan bagaimana Daoming Si membawa jaketnya.
Saat
ingin menjelaskan kejadian semalam, Xin Hui dan temannya datang. Karena sudah
dekat dengan Daoming Si, keduanya berusaha dekat dengan Shan Cai dan
menggundangnya datang ke acara ladies night mereka.
Xi
Men dan Mei Zuo menghadang Daoming Si. Mereka mendengar kabar kalau ia sudah berkencan
dengan Shan Cai. Daoming Si dengan bangga berkata kalau ia ingin memberitahukan
pada dunia, apa yang ia suka sebelum orang lain mengambilnya.
Bukannya
ikut senang, Xi Men dan Mei Zuo kelihatan kecewa karena tak diberitahu lebih
dulu. Keduanya pun ngeloyor pergi sambil membicarakan acara mereka malam nanti
tanpa menghiraukan panggilan Daoming Si, “Hey! Kalian mengabaikanku?”
Malam
harinya, Shan Cai datang ke pertemuan yang diadakan Xin Hui. Tapi bagaimana
pun, Shan Cai tak bisa berbaur dengan mereka. Ia memperhatikan Xin Hui yang
berjoget ria sementara ia dan Li Zhen hanya minum-minum saja.
Xin
Hui menghampiri mereka dan mengajaknya menari. Shan Cai menolak, dia tak bisa
menari dan tak punya tubuh cantik seperti mereka. Xin Hui bertanya-tanya, lalu
bagaimana caranya mendapatkan hati Daoming Si?
Shan
Cai menyangkal kalau dia dan Daoming Si tak punya hubungan seperti itu. Mereka
berdua tidak berkencan. Baiklah, Xin Hui menantang Shan Cai untuk
memperkenalkannya dengan Daoming Si kalau memang dia tak punya hubungan.
Shan
Cai terdiam. Xin Hui mengajaknya untuk bersulang. Shan Cai pun menurut saja dan
meneguk minumannya. Namun setelah meneguk minuman itu, Shan Cai merasa panas
dan kelihatan mabuk. Ia permisi untuk pergi ke toilet.
Li
Zhen terus memperhatikan Shan Cai, wajahnya tampak cemas. Entah kenapa.
Shan
Cai yang mabuk memperhatikan pianis asing yang tengah memainkan jemarinya
diatas tuts piano. Shan Cai terus memperhatikannya. Dan wajah sang Pianis
perlahan berubah menjadi wajah Lei dimatanya.
Ia
duduk disamping Lei dan menyentuh pipinya dengan lembut. “Aku menyukaimu.” Ujarnya
sembari mengistirahatkan kepalanya di pundak Lei.
Xin
Hui terkejut melihat Shan Cai duduk bersama dengan pianis asing itu. bukankah
dia temannya Bai He. Dia tak menyangka kalau Shan Cai bisa dengan mudah PDKT
dengan cowok seperti itu.
Matahari
sudah meninggi, Shan Cai terbangun dari tidur nyamannya. Namun ia dikejutkan
dengan suasana kamar yang begitu asing. What! Dia di kamar hotel. Ia meraih
notes yang ditinggalkan si pianis bernama Thomas. Dia menyuruh Shan Cai untuk
menghubunginya kalau sudah bangun.
Shan
Cai baru ingat kalau semalam dia menari bersama Thomas dan dia juga sempat
berfoto dengan Xin Hui.
Dalam
perjalanan ke kelasnya, Shan Cai menelepon Thomas dan bertanya kenapa ia bisa
di hotel bersamanya. Thomas mengaku kalau semua temannya mabuk, dan mereka
menyuruhnya untuk menjaga Shan Cai. Karena tak tahu alamat rumahnya, maka ia
membawanya ke hotel.
Didepan
loker, Daoming Si sudah menunggu Shan Cai, dia telat masuk kelas yah? Shan Cai
keheranan, bagaimana dia bisa tahu. Daoming Si sebenarnya tak tahu, tapi Xi Men
memberitahunya.
Shan
Cai pergi tapi Daoming Si berjalan mengikutinya. Saat ditanya, Daoming Si
menyangkal, dia hanya ingin pergi ke ruang administrasi. Tapi, ruang
administrasi kan bukan ke arah sana.
“Biarin.
Aku suka memutar jalan, supaya lebih jauh.”
Daoming
Si kembali memberikan shopping bag untuk Shan Cai. Karena sebelumnya Shan Cai
sudah memberikan mantelnya untuk ia gunakan, ia ingin membalasnya dengan
membelikan yang lebih mahal. Shan Cai terdiam menerima hadiah itu.
Daoming
Si meledek, “Apa kau butuh bantuan (untuk memakainya)?”
“Tidak.”
Elak Shan Cai buru-buru pergi.
Setelah
kelas berakhir, Shan Cai menemui Li Zhen, dia bertanya kemana Li Zhen semalam.
Li Zhen mengaku mabuk, dia kira Shan Cai sedang bersenang-senang makanya dia
meninggalkannya.
Ponsel
Shan Cai kembali berdering. Ia panik menerima telepon dari Thomas. Thomas sudah
ada disekolahnya, dia bertanya dimana Shan Cai, sekolahnya sangat besar jadi
takut tersesat. Dimana ia harus menemuinya?
“Kafetaria.”
Jawab Shan Cai spontan. Ia pun bergegas menuju kafetaria secepatnya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^