Langsung ke konten utama

SINOPSIS Meteor Garden (2018) Episode 7 Bagian 2


SINOPSIS Meteor Garden (2018) Episode 7 Bagian 2
SINOPSIS Meteor Garden (2018) SCTV Episode 7 Bagian 2


Ah Si berjalan ditengah guyuran hujan, dengan tatapan kosong, ia mengingat kembali kejadian beberapa hari lampau. Dimana Shan Cai memayunginya saat ia kehujanan, dan ia memeluknya.
Dia duduk di kursi stadion, termenung dengan wajah sedih penuh kekecewaan. Seseorang datang memayunginya dan bertanya kenapa dia hujan-hujanan. Ah Si yang mabuk langsung bangkit dan mengecup bibir wanita itu.



Rupanya, wanita itu adalah Li Zhen. Ia membawa Ah Si ke rumahnya. Li Zhen masih menghela nafas kesal mengingat saat Ah Si mengecup bibirnya, Ah Si menyebut nama Shan Cai.
“Shan Cai. Kalau kau memang ingin aku percaya padamu, kenapa kau membohongiku?” ucap Ah Si malam itu.
Ah Si terbangun, dia bertanya-tanya dimana ia sekarang. Bagaimana ia bisa berada disana? Li Zhen menjawab kalau dia berada dirumahnya. Semalam dia mabuk berat. Ah Si buru-buru bangkit dari tidurnya, dia mau pulang.


Li Zhen menawari sarapan sebelum pergi. Ah Si menolak. Li Zhen bertanya, apakah dia benar-benar membencinya? Kenapa dia membencinya?
“Aku tidak membencimu. Aku hanya tak perduli.”
“Apa bedanya aku dengan Shan Cai? Kami berdua sama-sama dari keluarga biasa. Penampilan kami tak berbeda jauh. Kenapa kau suka Shan Cai, dan sama sekali tak memperdulikanku?”


Li Zhen yakin kalau Ah Si suka dengan wanita polos seperti Shan Cai. Ia pun bisa sepertinya, ia akan bersikap kuat seperti Shan Cai. Li Zhen memeluk punggung Ah Si.
Ah Si melepaskan pelukan Li Zhen dengan paksa, ia menekankan kalau Li Zhen tidak akan pernah bisa seperti Shan Cai. Karena Shan Cai tidak akan pernah melakukan hal seperti ini.



Shan Cai menceritakan kejadian ini pada Xiao Yu. Xiao Yu cemas, apa tak ada cara untuk membersihkan namanya? Shan Cai tidak tahu, tapi dia yakin tak melakukan kesalahan apapun. Kebenaran pasti akan terungkap pada akhirnya.


Ah Si masih frustasi, dia menghabiskan waktunya untuk bermain tenis dan memukul bola tenis sekencang mungkin. Dalam perjalanan, ia terus memikirkan Shan Cai. Dan saat terakhir, Shan Cai memohon agar Ah Si bisa mempercayainya.
“Apa yang sudah aku lakukan padanya?” rutuk Ah Si menyesali tindakannya dan memutar balik mobilnya menuju ke suatu tempat.


Shan Cai keluar dari tea shop. Dua pria yang sebelumnya mengganggunya di gang melihatnya. Mereka ingat akan Shan Cai, dua pria itu pun bergegas menariknya dan membawanya ke gedung kosong.
Ah Si yang baru sampai kesana melihat Shan Cai dari kejauhan. Ia pun bergegas mengejar Shan Cai.


Shan Cai mencoba berontak, dia berniat pergi dari gedung kosong itu. Namun dua pria berandalan itu menjagalnya. Shan Cai reflek menggigit tangan si pria. Kontan, Si Pria semakin kalap dan menampar Shan Cai sampai jatuh tersungkur dan dahinya menghantam kursi.
Pria itu kembali berniat memukul Shan Cai. Shan Cai tak bisa berbuat apa-apa lagi, dia berteriak “kalian pasti akan mendapatkan balasannya!”


Ah Si mendengar suara teriakan Shan Cai, ia pun bergegas mencari sumber suara itu. Tanpa banyak kata, ia menahan tangan Si Pria yang ingin memukul Shan Cai dan menghajar keduanya tanpa ampun.


Ia menghampiri Shan Cai yang terduduk di tanah dengan lemas. Mata Shan Cai berkaca-kaca, “Apa kau mempercayaiku?”
Ah Si memeluk Shan Cai, “Aku akan mempercayaimu kalau kau berkata kau tak melakukannya.”


Ah Si membopong Shan Cai dan membawa ke rumah. Ia kemudian merawat luka di dahi Shan Cai.



“Siapa yang menyuruhmu untuk bertanya tempat kerjaku pada Ibu?”
“Kalau aku tidak melakukannya, siapa yang menyelamatkanmu?”
Shan Cai berterimakasih. Tapi, kenapa dia mengatakan pada Ibunya kalau ia menginap di rumahnya? Nanti Ibunya salah paham. Ah Si tak terima, dia sudah menyelamatkannya, tapi Shan Cai masih saja protes.


Sekali lagi, Ah Si memastikan, “Tak terjadi apa-apa kan antara kau dan pria asing itu?”
Idiot! Ketus Shan Cai. Dia bahkan tak mengenal Pria Itu, bagaimana mungkin dia melakukan sesuatu dengannya. Ah Si bersyukur kalau memang begitu, dia hampir saja ingin membunuhnya.
“Kenapa kau sangat marah? Kau cemburu?”
“Iya benar. Aku benar-benar cemburu!”


Ah Si mendekati Shan Cai sampai Shan Cai terbaring di kasur. Tentu, dia gugup bukan kepalang. Ah Si mengakui perasaannya, dia menyukainya. Ia pun mempersempit jarak di antara mereka. Shan Cai menahan Ah Si.
“Bahkan untuk 0,5 detik?” tanya Ah Si.
Shan Cai pun akhirnya membiarkan Ah Si mengecup bibirnya, sejenak. Hehehe. Shan Cai bangkit dari ranjang. Dia mau pergi ke kamarnya. opps, tapi dia tak tahu dimana letaknnya. Ia pun membalikkan badan, dan terpaksa tanya dulu pada Ah Si.
Ah Si menambahkan, “Aku serius dengan ucapanku. Pertimbangkan hal itu.”


Sesampainya di kamar tamu, pikiran Shan Cai masih bercampur aduk. Ia masih mempertanyakan sikapnya. Kenapa dia bisa membiarkan Ah Si mengecup bibirnya?


Sedangkan Ah Si, dia masih cengengesan di kamar. Sampai akhirnya, ia mengernyit saat menerima gambar dari seseorang. Gambar kartu joker.



Ah Si menemui Shan Cai dan mengajaknya pergi ke sebuah apartemen. Di depan salah satu ruangan, Xi Men dan Mei Zuo sudah menunggu mereka. Shan Cai heran, ada apa mereka disana?
“Orang yang menjebakmu ada di dalam.”
Mereka membunyikan bel dan Li Zhen membukakan pintu. Shan Cai masih bingung. Li Zhen menyambut mereka dengan ramah dan mempersilahkan masuk. Ia meminta maaf karena rumahnya berantakan.



“Sepertinya masih ada yang berpura-pura tak bersalah.” Ujar Mei Zuo.
Shan Cai masih tak percaya, tak mungkin kalau Li Zhen yang menjebaknya. Mei Zuo dan Xi Men sudah melacak IP yang menyebarkan foto-foto di weibo. Dan ia yakin pelakunya adalah Li Zhen. Xi Men menyarankan agar mereka menyelesaikan permasalahan ini lewat jalur hukum saja, dia akan memanggil pengacaranya.
Li Zhen akhirnya mengaku kalau dia yang sudah memposting foto Shan Cai. Shan Cai terkejut, apa dia yang sudah menjebaknya?


Tidak. Li Zhen saat itu terus memperhatikan Shan Cai dan Thomas. Ia tahu kalau Thomas tertarik dengan Shan Cai. Ia menyuruh Thomas untuk mengantarkan Shan Cai pulang dengan alasan sudah mabuk. Dia meminta Thomas mengirimkan foto supaya dia tahu kalau temannya aman. Thomas mengerti dan mengiyakan permintaannya.


Malamnya, Thomas mengirimkan foto dirinya dan Shan Cai di hotel. Li Zhen saat itu belum berniat menguploadnya. Tapi esok harinya, dia malah melihat Thomas ke kampus dan berdebat dengan Ah Si.
Ia merasa sangat kesal akan hal itu dan memutuskan untuk mengupload foto Shan Cai.



“kenapa kau kesal? Bukankah kita teman baik?”
Teman baik? Li Zhen tak berfikiran seperti itu. Apa dia lupa bagaimana Qing He mengundangnya ke pesta F4. Shan Cai bingung, itu kan karena Qing He yang mengundangnya.
“Lalu bagaimana dengan pesta Jing? Kau berniat mempermalukanku?”
Shan Cai pikir, dia sudah memberitahu kalau ponselnya mati. Lagipula, Li Zhen sendiri mengatakan kalau dia sibuk. Li Zhen menyangkal, dia sebenarnya datang kesana. Dia bahkan menggunakan gaun mahal yang harganya tiga kali lipat dari biaya bulanannya.


Li Zhen sedih sekali saat ia berusaha menelepon Shan Cai tapi Shan Cai tak bisa dihubungi. Dia berdiri didepan rumah Jing, sementara mereka bersenang-senang. Apa dia tidak mengetahui perasaannya?
Shan Cai sungguh tak tahu. Li Zhen sangat kecewa akan hal itu. Shan Cai mengerti, lalu kenapa dia tak mengatakan perasaannya saat itu?
“Karena aku punya harga diri.”
“Kau hanya iri dengan Shan Cai.” Tukas Ah Si.



Li Zhen mengakuinya. Dia memang iri dengannya. Mata Shan Cai berkaca-kaca, baiklah kalau memang dia tak menyukainya. Tapi kenapa dia harus menusuknya dari belakang. Kau tak pantas menjadi temanku.
“Terserah. Intinya, aku juga tak butuh teman sepertimu. Aku tak perduli.”
Shan Cai sungguh kesal. Dia berharap bisa memukul Li Zhen dan memarahinya. Tapi.. dia rasa tak ada yang ingin ia katakan.


Shan Cai pun pergi.
“Li Zhen, ada banyak hal yang tak adil di dunia ini. tapi bukan berarti kau bisa memperlakukan dirimu sendiri secara tak adil.” Ujar Mei Zuo. Lei Zhuo pun tertunduk menahan air mata.
Bersambung Episode 8

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.