SINOPSIS Meteor Garden
(2018) Episode 8 Bagian 2
SINOPSIS Meteor
Garden (2018) SCTV Episode 8 Bagian 2
Sampai
larut malam, Shan Cai masih terjaga. Ia pun memilih untuk berjalan-jalan ke
tepi pantai. Tak disengaja, ia menemukan Lei yang duduk menyendiri disana. Shan
Cai menghampirinya, dengan hati-hati, ia menanyakan alasan perubahan sikap Lei.
“Apa
kau mengkhawatirkanku?”
“Bukankah
wajar seorang teman mengkhawatirkan temannya?”
Shan
Cai bertanya dengan perlahan, “Apa terjadi sesuatu dengan Jing?”
Lei
menyenderkan kepalanya di pundak Shan Cai. Biarkan dia sepuluh menit saja,
bukan.. lima menit saja. Ia meminta Shan Cai memeluknya. Shan Cai kikuk,
bagaimana bisa seorang pria meminta wanita memeluknya?
“Aku
tak akan meminta wanita asing memelukku.”
Shan
Cai akhirnya merangkul Lei dan menepuk pundahnya dengan lembut. Lei tampak
nyaman dalam pelukannya. Namun wajah Lei seketika berubah murung ketika
mengingat Jing, “Aku baru menyadari kalau Jing tidak membutuhkannya.”
Lei
teringat saat pertama dia datang menyusul Jing. Jing menyambutnya dengan
senyuman ramah dan mereka menghabiskan hari-hari bersama. Namun, dunia bahagia
mereka tak berlangsung lama.
Jing
kemudian sibuk dengan kuliahnya di siang hari. Lalu, magang di firma hukum di
malam harinya. Lei menghabiskan waktu sendirian disana. Sekalipun dirumah, Jing
begitu sibuk dengan buku-buku kuliah.
Lei
merasa Jing membangun tembok diantara mereka. Bukankah Shan Cai tahu kalau dia
sedikit autis? Jing membantunya keluar dari bayang-bayang autis. Namun kenyataannya,
dia masih sama. Dia masih terus bersembunyi dan tak bisa berbuat apa-apa untuk
gadis yang ia cintai.
Jing
tak tahu kenapa ia bercerita semua ini pada Shan Cai, tapi ia berterimakasih
karena Shan Cai mau mendengarkannya. Shan Cai pun tersenyum membalas ucapan
Lei.
Ah
Si panik mencari-cari Shan Cai. Xi Men dan Mei Zuo juga ikut membantunya
mencari Shan Cai. Untungnya, tak lama kemudian Shan Cai kembali kesana. Ah Si
membentaknya dengan khawatir. Dia sudah meneleponnya tapi tak diangkat. Ah...
Shan Cai lupa tidak membawanya.
Idiot!
Ah Si menyuruhnya jangan sampai seperti itu lagi. Atau dia akan.. Shan Cai
sebal, memangnya dia mau apa?
Mei
Zuo menertawakan Ah Si, dia akan berteriak mengatakan kalau Shan Cai tenggelam
di laut. Barusan dia kekamarnya berteriak-teriak begitu, mereka sampai ikut
panik dan mencarinya.
Sudahlah,
Ah Si menyuruh mereka untuk tidur. Mei Zuo dan Xi Men paham, dia akan
membiarkan mereka berdua. Ah Si pun menyeret Shan Cai untuk kembali ke kamar.
Esok
harinya, anggota F4 bermain voli pantai. Mereka menghabiskan waktu dengan
bersenang-senang disana. Saat beristirahat di tepi pantai, Ah Si mendengar Kiki
bergosip dengan gadis lain.
Ia
mengatakan kalau Lei tak kembali ke kamarnya semalaman. Dia menduga kalau Lei
memiliki selingkuhan. Ah Si mendengar gosip mereka dan langsung memperhatikan
Shan Cai yang sibuk selfi.
Ah
Si menghampiri Lei dan bertanya apakah benar dia semalam ke pantai? Apa dia
melihat Shan Cai?
Lei
membenarkan, dia sedang duduk di pantai dan tanpa sengaja bertemu Shan Cai yang
cari angin. Mereka duduk dan ngobrol sebentar. Xi Men dan Mei Zuo sedang sibuk
bermain HP. Xi Men terkejut melihat kabar di internet kalau Jing akan bertunangan.
Semua
orang kaget dengan kabar itu. Tapi, Lei kelihatan tenang-tenang saja. Mungkin dia
sudah mengetahuinya. Shan Cai membatin dengan iba, “Itu sebabnya dia banyak berubah. Ternyata karena pertunangan Jing.”
Shan
Cai kembali tak bisa tidur. Ia pun memutuskan untuk kembali keluar dari
kamarnya disaat Ah Si sudah terlelap. Namun nyatanya, Ah Si belum tidur dan
langsung sadar saat Shan Cai meninggalkan kamar.
Shan
Cai menemui Lei yang duduk memeluk lututnya di pinggir pantai. Ia menanyakan
keadaannya. Lei mengaku baik-baik saja. Shan Cai tahu kalau dia sama sekali
tidak baik-baik saja.
“Aku
juga bertanya-tanya, apakah aku akan lebih baik?”
Shan
Cai mengusap punggung Lei dan tersenyum menyemangatinya, pasti. Ia akan menjadi
lebih baik. Mata Shan Cai berkaca-kaca, dia yakin Lei akan kembali baik-baik
saja karena dia adalah orang yang luar biasa.
Melihat
Lei begitu terpuruk, Shan Cai tak bisa menahan air matanya. Lei bingung melihat
Shan Cai menangis. Dia kan sudah bilang kalau ia baik-baik saja. Jadi, ia
meminta Shan Cai kembali ke kamarnya.
Shan
Cai tak bisa, dia tak tahu kenapa ia terus memikirkan Lei. Ia juga
bertanya-tanya pada dirinya, kenapa dia tak bahagia dengan hubungan Jing dan
Lei. Dan, kenapa juga Lei tidak bisa bahagia sekarang?
Lei
mengusap air mata dipipi Shan Cai, kenapa bukan Shan Cai wanita yang
dicintainya? Lei mengecup bibir Shan Cai dengan lembut. Dan tanpa mereka
sadari, Ah Si berdiri memperhatikan mereka dengan amarah yang tak tertahankan
lagi.
“Ah
Si.” Ucap Lei begitu menyadari kehadirannya.
Ah
Si langsung menghantam wajah Lei sampai sudut bibirnya berdarah. Shan Cai
menahan Ah Si yang berniat pergi, dia akan menjelaskannya. Ini tidak seperti
yang ia pikirkan. Ah Si rasa semuanya sudah jelas. Ia menghempaskan tangan Shan
Cai, “Jangan sentuh aku!”
“Shan
Cai, sejak awal aku menyukaimu dan hanya kamu. Tapi apa yang kau lakukan?”
“Maafkan
aku.”
“Mulai
sekarang, pura-puralah tak saling kenal.”
Lei
memanggil Ah Si. Namun Ah Si menekankan bahwa Lei tak punya hak berbicara
dengannya.
Esok
paginya, Ah Si sudah pulang duluan meninggalkan yang lain. Mei Zuo dan Xi Men
keheranan dengan sikapnya. Perasaan mereka baik-baik saja kemarin, kok
tiba-tiba dia pulang duluan.
Lei
dan Shan Cai hanya diam saja.
Sepulangnya
ke rumah, Ibu menyambutnya dan langsung memberondong pertanyaan mengenai
Daoming Si. Apa dia membuat kenangan manis disana. Ayah tak suka dengan ucapan
Ibu, anak perempuan itu harus bisa menjaga diri.
Eih..
maksud Ibu kan kenangan manisnya seperti makan malam dengan lilin diatas meja.
Shan Cai mulai lelah mendengar ocehan mereka. jangan membahas Daoming Si,
semuanya sudah berakhir.
Ibu
meminta penjelasan, namun Ayah menahannya. Sudah jelas Shan Cai tak ingin
membahasnya. Ibu masih penasaran, bagaimana kalau putri mereka dicampakkan? Ia
akan menyumpahinya supaya tumbuh makin kecil. Hehehe..
“Bagian
mananya?”
Rambutnya.
Supaya dia botak dan tak ada lagi yang suka dengannya. Hehehe..
Didalam
kamar, Shan Cai mendengarkan kembali voice note yang ditinggalkan Ah Si
sebelumnya. Ia kelihatan menyesal. Ah Si sudah sangat baik padanya, tapi ia
malah menyakitinya.
Ah
Si melampiaskan kekesalan dengan bermain tenis sampai lelah. Tuan Liu khawatir
dengan kondisinya, ia pun menelepon seseorang untuk mengabari keadaan Ah Si.
Bersambung ke Episode 9
Tetep semangat nulis sinopsisnya mba, ceritanya baguuuus...
BalasHapusAku menantikannya dan terima kasih buat sinopsisnya... Semangat terus... ๐ช๐ช
BalasHapusSemangat kak, dari pembaca setia kk. :)
BalasHapusLanjut yaaq๐๐๐tetap semangat
BalasHapusLanjut yaaq๐๐๐tetap semangat
BalasHapusKakak upload tiap hari dong
BalasHapusSemangat!!!!!
BalasHapusAyo...semangat ditunggu episod berikutnya....jangan lama-lama ya...๐๐๐๐๐
BalasHapusTerimakasih unnie....fighting๐ช๐
BalasHapusAda yang bisa kasi tau ini mereka syutingnya dimana ya?
BalasHapus