Langsung ke konten utama

SINOPSIS Meteor Garden (2018) Episode 9 Bagian 1


SINOPSIS Meteor Garden (2018) Episode 9 Bagian 1
SINOPSIS Meteor Garden (2018) SCTV Episode 9 Bagian 1


Mei Zuo dan Xi Min menduga kalau kemarahan Ah Si ada hubungannya dengan Lei dan Shan Cai. Namun, mereka yakin kalau ini hanyalah sebuah kesalahpahaman. Mereka ‘kan sahabat, lebih baik tanyakan langsung pada Lei.

Lei masuk ke kelas dan duduk di kursinya tanpa mengatakan apapun. Tak lama kemudian, Pak Dosen datang dan menanyakan kehadiran Daoming Si. Xi Min berbohong mengatakan kalau Ah Si sedang tak enak badan.




Xi Men dan Mei Zuo menghentikan Lei di koridor kampus. Keduanya menuntut penjelasan darinya. Ah Si datang kesana dan melihat ketiganya, namun hanya Lei yang menyadari kehadirannya.

Xi Men dan Mei Zuo menyuruh Lei menjelaskan semua. Apa benar dia berhubungan dengan Shan Cai? Dia kan tahu bagaimana Ah Si begitu menyukai Shan Cai. Jangan karena kehilangan Jing, dia jadi kehilangan akal. Dia bisa cari gadis lain selain Shan Cai.


“Hentikan!” sentak Ah Si.

Ia berjalan menghampiri Lei dan menatapnya tajam. Mulai sekarang, dia bukan lagi sahabatnya. Mei Zuo protes, hanya karena wanita, ia ingin merusak persahabatan mereka?
Ah Si tidak mau tahu, yang merusak persahabatan mereka bukanlah dia melainkan Huaze Lei.


Shan Cai berbincang asik dengan Li Zhen. Dia mau pinjam buku catatannya karena kemarin dia sibuk kerja paruh waktu. Li Zhen mengiyakan. Saat Shan Cai melihat ke arah balkon, disana ada Ah Si. Kontan Ah Si memalingkan wajah begitu Shan Cai menatapnya.

Li Zhen heran, “Apa kau sedang ribut dengan Daoming Si?”

Shan Cai tak menjawab dan melanjutkan jalannya.


Shan Cai menemui Lei di rooftop dan membawakan beberapa camilan. Mereka berdua memakannya sambil melihat gambar Lei di dinding. Itu kan gambarnya Daoming Si. Lei membenarkan, “pasti wajahnya sekarang seperti itu.”

Salah, Shan Cai mengambil kapur kemudian menebalkan alisnya. Ia juga menambahkan tanduk di kepala Ah Si. Ia masih ingat betul bagaimana kemarahannya tempo hari. Lei terdiam. Shan Cai merasa bersalah, ia menghapus gambar tanduk di kepala Ah Si.


“Maaf.” ucap Shan Cai.

“Kenapa meminta maaf?”

Mungkin kalau Shan Cai tak pergi ke pantai mencarinya, persahabatan mereka tidak akan rusak. Shan Cai merasa bersalah karena itu. Lei menyangkal, yang salah adalah dirinya. Ia yang ingin mencium Shan Cai dan telah menciumnya.

“Besok, ayo kita kencan.” Ajak Lei tiba-tiba.

“Kencan?”

Shan Cai keluar dari kamar sudah rapi. Ayah dan Ibu menanyai kemana ia akan pergi. Shan Cai izin mau pergi dengan teman kampusnya. Kontan, Ibu memberoncong pertanyaan kemana? Siapa? Laki-laki atau perempuan?

Dijelaskan pun, Shan Cai yakin mereka tak akan mengenalnya. Shan Cai sibuk memasang anting yang dari tadi susah sekali.


Saat bersamaan, bel rumah berbunyi. Ibu dan Ayah buru-buru membukakan pintu. Lei menyapa mereka dengan begitu ramah. Sudah barang tentu, Ibu dan Ayah luluh dengan sopan santunnya.

Ibu sampai mengusap wajah Lei, “Kulitmu putih bersih. Matamu punya lipatan ganda. Kau sepertinya anak blasteran. Bagaimana Ibumu melahirkanmu?”

Shan Cai melihat ke-antusias-an kedua orang tuanya. Ia bergegas pamit dan mengajak Lei pergi dari rumahnya.


Ibu senang bukan kepalang, putrinya itu mirip dengan dia. Dia mesin pemanen pria berbibit unggul. Ada Daoming Si yang angkuh. Lei yang lembut. Besok siapa lagi yah? Ayah mengiyakan ucapan Ibu. Makanya Ibu menikah dengannya, si pria berbibit unggul.

Kata siapa! Kesal Ibu. Dia adalah pria yang kualitasnya paling jelek didalam sejarah hidupnya. Hehe.


Shan Cai meminta maaf karena orangtuanya begitu berlebihan. Lei tidak mempermasalahkannya, mereka lucu. Begitu canggung, Shan Cai bertanya kemana tujuan kencan mereka.

Lei tidak punya rencana mau kemana, ia menanyakan pendapat Shan Cai. Shan Cai juga tidak tahu mau kemana. Tapi.. dia tahu restoran enak yang sering ia kunjungi. Mereka makan disana saja.

“Baik. Aku tak masalah. Kau saja yang memutuskan.”


Keduanya terus berjalan dalam diam. Shan Cai bingung bagaimana cara memecah kecanggungan diantara mereka. Dia memutar otak untuk memulai pembicaraan. Shan Cai melihat halte dimana dulu terpampang poster iklan Jing, poster itu sudah diganti dengan poster lain.

Shan Cai menunjuk poster itu, “Huaze Lei, kau ingat dengan tempat itu? Disana sebelumnya terpasang foto Kak Jing.”

Sudah barang tentu, raut wajah Lei berubah murung mendengar nama Jing. Ia meminta Shan Cai berhenti membahas Jing. Shan Cai terdiam, maaf. Dia tidak seharusnya membahas Jing.



Lei tidak mempermasalahannya, dia pun melanjutkan perjalanan. Shan Cai terus terdiam, merasa bersalah akan ucapannya sendiri. Lei menyadari kebekuan diantara mereka.

Ia mengatakan pada Shan Cai kalau ini adalah pertama kalinya dia mengajak seorang gadis untuk berkencan dengan serius. Ia meminta maaf karena membuat Shan Cai bosan. Selain dengan anggota F4, dia jarang bermain dengan anak lain. Ia memang kurang pintar dalam bergaul.

Tidak. Shan Cai malah merasa, Lei termasuk salah satu anggota F4 yang terbaik. Shan Cai berusaha melucu menggunakan nama panjang Lei. Tapi, Lei tak menangkap maksud candaan Shan Cai. Hehe.. akhirnya Shan Cai tertawa garing sendiri. Lei tersenyum kecil, dia menyuruh Shan Cai memanggilnya ‘Lei’ saja mulai sekarang.

Shan Cai tersenyum kecil karena Lei mempersilahkan dia memanggil nama panggilannya, bukan nama panjangnya.


Shan Cai makan dengan lahap, bibirnya sampai merah karena kepedesan. Ia merekomendasikan makanan yang ia pesan. Tapi sayangnya, Lei mengaku tak begitu suka makanan pedas.

Ah.. Shan Cai meminta maaf, harusnya dia tanya dulu makanan kesukaan Lei. Lei tak apa-apa, asal Shan Cai senang saja. Shan Cai menawarkan untuk pesan makanan yang tidak pedas. Lei kembali menolak. Sejujurnya, dia sedang tidak lapar.

Aish.. Shan Cai tak bisa menahan sensasi pedas dimulutnya. Ia langsung meminum air di mangkuk. Lei terkejut, itu ‘kan air kobokan. Pfft! Shan Cai menyemprotkan isi mulutnya.



Akhirnya, Lei tertawa melihat kekocakan Shan Cai. Ia menyuruh Shan Cai untuk menghabiskan saja makanannya kalau lapar. Lei mengambil tisu. Shan Cai mengira kalau tisu itu untuknya, dia berniat mengambil tisu ditangan Lei. Tapi ternyata, Lei malah menggunakan tisu itu untuk mengelap lengannya sendiri yang basah oleh semprotan Shan Cai.

Shan Cai semakin canggung dibuatnya.


Shan Cai menceritakan tentang kencan gatotnya pada Xiao Yu. Xiao Yu sampai heran, kencan macam apa itu? kedengaran sama sekali tak romantis. Entahlah, Shan Cai sendiri bingung. Soalnya, dia merasa kaku dan menjadi tak bebas saat bersama Lei.

“Kalau dengan Daoming Si? Bukankah kau pernah berkencan dengannya? Apa kau juga merasa tak bebas?”

Shan Cai tak mau menganggapnya sebagai kencan. Tapi kalau dipikir-pikir, dia merasa leluasa dengan Daoming Si. Sayangnya, hatinya tak berdebar-debar saat bersamanya. Itulah kenapa mereka sering ribut. Daoming Si selalu merasa paling benar dan membuat oranglain jadi kesal.



Xiao Yu kembali memastikan, jadi benar kalau Shan Cai merasa tak bebas saat bersama Lei?

Iya memang benar, tapi Shan Cai kira dia menjadi tegang karena ingin tampil sempurna dihadapannya. Dia ingin bersikap sebaik mungkin hingga ia semakin tegang dibuatnya.

“Apakah menyukai seseorang harus dengan hati yang bergetar? Bukankah, nyaman bersamanya adalah hal yang lebih penting?” tanya Xiao Yu.

Shan Cai diam, bingung sendiri dengan perasaannya.


Shan Cai membereskan pakaian. Dia melihat mantel pemberian Ah Si dan teringat ucapan Ah Si yang sangat perduli akan kesehatannya. Shan Cai menepuk-nepuk wajahnya dan menyangkal akan perasaannya sendiri.

“Yang aku sukai itu Lei. Apa yang kau pikirkan?” Shan Cai menyimpan mantel pemberian Ah Si ke dalam kotak.


Shan Cai berangkat ke kampus seperti biasa. Ditengah jalan, dia melihat ada seorang pengendara sepeda mengayuh sepedanya sambil meleng dan hampir menabrak seorang nenek.

Untungnya, Shan Cai melihat hal itu dan buru-buru menarik Si Nenek sehingga keduanya hanya terserempet dan jatuh. Si pengendara sepeda marah-marah, kalau jalan yang bener! Dia sudah membuat sepedanya jatuh!

Shan Cai tak terima, bukankah dia yang sudah menabrak Si Nenek hingga jatuh? Dia harusnya membawa Nenek ke rumah sakit. Si Pengendara sepeda menolak namun Shan Cai terus memaksanya.


Pria itu marah dan berniat menampar Shan Cai. Namun, seorang wanita datang tepat waktu dan menahan tangan Si Pengendara sepeda. Dia memarahinya karena sudah bertindak kasar pada seorang gadis. Ia pun menyuruh pria itu mengantar Si Nenek ke rumah sakit.

Si Pengendara Sepeda ketakutan dan menurut untuk membawa Si Nenek ke rumah sakit. Shan Cai berterimakasih pada wanita yang sudah menolongnya. Wanita itu melihat luka ditangan Shan Cai, mereka harus ke rumah sakit.

Tidak usah, tolak Shan Cai. Wanita itu tak mendengarkan penolakan Shan Cai. Lukanya parah, lebih baik dia mengobati Shan Cai dirumahnya.


Shan Cai kebingungan karena wanita itu membawanya ke rumah Daoming Si. Aduh, bagaimana kalau dia sampai bertemu dengan Ah Si. Ia pun mencari-cari alasan untuk kabur dari sana secepatnya.

Eh.. Wanita itu menahan Shan Cai. Ia memperkenalkan diri sebagai Daoming Zhuang dan menyuruh Shan Cai memanggilnya Zhuang Jiejie (Kakak Zhuang). Shan Cai membeku menyadari wanita dihadapannya adalah Kakak Daoming Si.


Paman Liu menyambut kedatangan Zhuang Jiejie. Shan Cai terus memunggunginya Paman Liu. Namun Paman Liu masih bisa mengenalinya. Ia memberitahu Zhuang Jiejie kalau Shan Cai adalah teman sekampus Ah Si.


Bagus kalau begitu, Zhuang Jiejie meminta Paman Liu memanggil Ah Si agar menyapa temannya. Shan Cai panik, dia meminta izin untuk pulang karena ada urusan penting di rumahnya.

“Kularang kau pergi.” Tegas Zhuang Jiejie. Dia menyuruh Paman Liu mengantar Shan Cai membersihkan luka ditangannya. Shan Cai pada akhirnya cuma bisa menuruti perintah mutlak Zhuang Jiejie.

Zhuang Jiejie pun diam-diam terus memperhatikan Shan Cai. Ia mengernyit, ada yang mencurigakan.



Karena takut bertemu dengan Ah Si, begitu membersihkan tangannya, Shan Cai curi-curi kesempatan untuk pergi dari sana. Naasnya, orang yang ia hindari malah berpapasan dengannya.

“Untuk apa kau kerumahku? Kau datang kesini untuk memamerkan hubungan barumu?” Ah Si sangat dingin.

Shan Cai menyuruh Ah Si untuk tidak salah paham, ini hanya kebetulan.


Ah Si menyudutkan Shan Cai ke tembok dan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kuat.

“Jangan berpura-pura! Kau pikir, kau sangat penting? Aku sama sekali tidak sedih! Hatiku sudah mati!”

Shan Cai meringis kesakitan. Ah Si akhirnya menyadari kalau telapak tangan Shan Cai terluka.



BUKKK! Zhuang Jiejie tiba-tiba muncul menendang kepala Ah Si. Bagaimana bisa seorang pria bicara kasar pada seorang gadis? Ia sudah mempermalukan keluarganya. Ah Si meringis kesakitan.

“Jiejie? Ada apa kau pulang?”

“Kenapa? Aku tidak boleh pulang? Sudah lama aku tidak pulang, kangen aku ‘kan?”

“Kangen? Kita kan sering video call.”

Zhuang Jiejie mendesis, mereka kan cuma membicarakan hal-hal tak penting. Zhuang Jiejie mengajak Shan Cai pergi, dia akan mengobati lukanya lebih dulu.


Zhuang Jiejie selesai memperban luka ditangan Shan Cai. Dulu, ia juga sering memperban luka Ah Si yang suka berkelahi. Sekarang, lebih baik mereka makan malam saja. Shan Cai kontas menolaknya, dia akan mengganggu makan malam mereka.

“Tidak mengganggu. Aku bilang makan bersama ya makan bersama.”

Shan Cai bengong mendengar ucapan Zhuang Jiejie. Sungguh, keluarga ini sangat otoriter. Seolah berasal dari pabrik yang sama, produknya pun tak jauh berbeda.
Bersambung ke Episode 9 Bagian 2

Komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^

Postingan populer dari blog ini

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS I Love My President Though He is A Psycho Episode 1 Bagian 1 Terdengar seorang pembaca berita mengabarkan jika salah satu orang terkaya di dunia, President N.E Grup baru saja kembali ke China setelah rumor tiga tahun yang lalu dan hubungan inti*nya bersama seorang wanita. Disebuah hutan, seorang wanita berjalan dengan kelelahan melewati semak. Seorang diri, ia tampak putus asa mencari tempat pertolongan. “Qian Chu, kenapa kau tidak bisa datang menyelamatkanku? Aku merindukanmu.” Batinnya.

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS My Secret Romance Episode 1 Bagian 1 Sumber gambar: OCN EPISODE 1: Cinta Satu Malam Seorang pria berkemeja putih memasuki sebuah tempat hiburan malam. Ditengah hiruk pikuknya suasana disana, pria itu sama sekali tidak terpengaruh untuk ikut berbaur bersama mereka. Bahkan saat ada wanita bergaun merah menggodanya, pria itu acuh tak acuh. Namun tanpa sepengetahuan pria itu, saat si wanita gaun merah tengah memegang dadanya, terdengar suara jepretan kamera.

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1

SINOPSIS Strongest Deliveryman Episode 1 Bagian 1 Sumber bagian: KBS2 Seorang pria mengendarai motornya memecah kegelapan malam. Dia, Choi Gang Soo (Go Kyung Pyo), seseorang yang tak bisa tinggal menetap disuatu tempat. Setelah dua bulan, dia akan mulai mengepak barangnya dan pergi. Tapi, diwaktu itu, dia membuat banyak masalah. Tubuh bertatonya memberikan kesan ‘aku adalah pria gila di lingkungan ini’ .