SINOPSIS Strong
Woman Do Bong Soon Episode 8 Bagian 1
Sumber gambar: tvN
Tak
lama kemudian, Bong Soon sudah menjelaskan kepada polisi ia menekan tombol
alarm-nya tanpa sengaja. Gook Du pun meminta dua polisi patroli untuk segera
kembali, dia yang akan mengurusnya.
Selepas
kepergian polisi itu, Gook Du meminta maaf karena seharusnya dia mengantarkan
Bong Soon kerumahnya. Bong Soon sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, dia
sendiri khawatir dengan Gook Du yang sudah didorong olehnya sampai terlempar.
Gook Du menyuruhnya tidak perlu terlalu khawatir, pulang saja ke rumahnya.
Meskipun
sudah babak belur, Gwang Bok tetap dibawa ke kantor polisi karena sudah
tertangkap basah melakukan aksi kriminal. Bong Soon memanggil Gwang Bok dengan
sebutan Ahjussi kemudian memberikan tongkatnya yang terjatuh. Gwang Bok
menyentaknya sebal, Ahjussi?!
“Kau
melupakan ini.” ucap Bong Son dengan manis kemudian menjulurkan lidah
mengejeknya.
EPISODE 8: Satu Langkah Lebih
Dekat
“Hey
Do Bong Soon!” panggil Min Hyuk saat sudah tak ada lagi orang yang menemani
Bong Son.
Bong
Soon tidak menduga jika bos-nya sedari tadi ada disana. Min Hyuk pun mengantarnya
ke rumah. Dalam perjalanan, dia tanya apakah Bong Soon tidak bisa berhenti
membuat masalah? Bong Soon tidak mau disalahkan, mereka sendiri yang menyerangnya
duluan.
“Aku
tidak bisa tenang karenamu.” Desah Min Hyuk.
Aneh
dengan kedatangan Min Hyuk, Bong Soon tanya apa yang sudah membuatnya datang
kemari. Min Hyuk mengaku jika ia ingin membeli pie kenari. Bong Soon menerawang
jauh menatap lampu kota, “Dunia ini terlalu berbahaya bagi orang lemah dan wanita.
Aku tidak bisa menahannya lagi.”
Min
Hyuk sempat terdiam melihat ekspresi serius Bong Soon. Dengan senyum manis, ia
menyuruhnya supaya besok datang lagi bekerja di kantornya. Bong Soon kontan berjalan
meninggalkannya dengan kesal. Tapi baru beberapa saat melangkah, Bong Soon
berbalik lagi, dia mengancam akan melaporkan Min Hyuk pada Menteri Ketenagakerjaan.
Min Hyuk sok polos, aku? kenapa?
“Kau
menjanjikanku untuk bekerja di Bagian Stategi kalau aku berhasil menangkap
pelakunya. Tapi kenapa kau menarik lagi kata-katamu?”
“Saat
aku menjanjikanmu perkerjaan, aku memperkerjakanmu kan? Memang benar kalau
pelaku yang mengancamku sudah tertangkap. Tapi pelaku yang mengincarmu kan
belum? Seandainya pelaku sudah tertangkap, kau bisa bekerja disana. Untuk sekarang
aku akan berada disisimu.”
Tuh
kan, Bong Soon makin tidak bisa percaya ucapan Min Hyuk karena dua masalah itu
tidak ada hubungannya sama sekali. Dia tahu kalau Min Hyuk memang tidak
menginginkannya bekerja disana. Min Hyuk mengangkat tangannya, “bukan begitu, aku
bersumpah.”
“Heol!
Aku keluar dari pekerjaan. Aku merasa tidak adil sehingga aku memilih keluar.”
Min
Hyuk menahan tangan Bong Soon, dia sudah berfikir dengan tidak logis. Tapi ia
berada dipihaknya, ia akan membantunya. Bong Soon luluh mendengar omongan Min
Hyuk, benarkah? Dia tidak akan menarik kembali ucapannya?
Min
Hyuk berjanji menunjukkan jari kelingkingnya. Bong Soon menolak melakukan janji
jari kelingking yang tidak bermakna. Min Hyuk menahan emosinya, apa sebenarnya
alasan Bong Soon bersikeras untuk bekerja di Departemen Stategi?
“Karena
aku ingin menjadi pengembang game.”
“kalau
begitu lakukan bersamaku, kita bisa melakukannya.”
Bong
Soon menolak tawaran itu, dia cuma ingin menjadi pegawai pada umumnya.
Mempunyai ID kerja kemudian punya surat persetujuan lalu menggunakan ID
kerjanya di leher. Pokoknya dia ingin bekerja di Departemen Strategi Ainsoft.
Bong Soon sudah mantap dengan keputusan yang tidak bisa diganggu gugat, ia pun
permisi pulang.
Min
Hyuk merenges karena Bong Soon yang sangat keras kepala. Dia melambaikan tangan
padanya “Sampai jumpa, bye.”
Bong
Soon yang ngambek cuma menoleh sekilas kemudian melanjutkan perjalanannya
menuju ke rumah.
Gook
Du melakukan introgasi pada Gwang Bok, dia mengancam akan memenjarakannya. Tapi
sayangnya korban sudah menarik tuntutannya. Dia mempertanyakan alasan Gwang Bok
menyerang korban semacam itu. Kontan Gwang Bok nelangsa menceritakan
pengalamannya menginap di rumah sakit. Dia harus memakai gigi palsu dan
tubuhnya remeh. Lengannya bahkan tidak bisa bergerak bebas.
Orang-orang
akan menganggapnya bodoh jika mengetahui jika dirinya babak belur oleh wanita,
makanya dia tidak mengatakannya pada siapapun. Dia tidak mengklaim uang
kompensasi tapi dia hanya merasa semuanya tidak adil.
“Jadi
kau dipukuli oleh wanita?”
“Jangan
bicara masalah wanita. Dia bukan wanita. Do Bong Soon bukanlah wanita. Kau tidak
akan tahu kalau kau belum dipukuli olehnya. Aku hanya ingin bertarung dengannya
layaknya pria.” Tangis Gwang Bok.
Gook
Du terpancing emosi mendengar ucapan Gwang Bok. Introgasi diantara mereka tidak
berjalan dengan baik. Gook Du memutuskan untuk menjebloskannya ke dalam penjara
lebih dulu. Gwang Bok mengerang memberikan penolakan, saking takutnya sampai
gigi palsunya copot semua.
Saat
beristirahan, Gook Du merasakan punggungnya yang terasa nyeri. Dia ingat
bagaimana sebelumnya Bong Soon menghempaskannya menggunakan satu tangan dan ia
sudah terpental jauh. Gook Du seolah tak mau memikirkan hal itu lebih lanjut. Dia
malah mengirimkan sebuah pesan untuk Bong Soon, apa dia sudah sampai ke rumah
dengan selamat?
Ibu
baru mengetahui kabar jika pelaku menerobos masuk ke kamar Gyeong Sim. Dia
pasti seorang psiko. Bong Soon menghembuskan nafas berat tanpa memberikan
respon pada ucapan Ibu. Ibu menyadari ada yang salah dengan anaknya, apa dia
kecewa karena tidak berhasil menangkap pelakunya?
“Kenapa
hidupnya tidak berjalan sesuai rencana? Saat aku kecil, aku tidak punya
peringkat bagus.. kenapa semua tidak pernah berjalan sesuai keinginanku? Kenapa
juga orang yang aku sukai tidak menyukaiku? Kenapa aku...” tutur Bong Soon.
Ketiganya
prihatin melihat Bong Soon tidak bersemangat. Ibu buru-buru menunjukkan kantung
kresek berisi makanan favorite-nya. Bong Ki langsung meraih kantung itu, uwah,
ini Dakbal pedas kesukaan Noona. Mereka bertiga segera mencicipi makanan itu
dan menawari Bong Soon untuk makan bersama.
Perlahan,
Bong Soon turun dari tempat duduknya meraih sumpit. Dia mencicipi sepotong
Dakbal dan senyum seketika tersembul diwajahnya. Dalam batinnya dia heran,
kenapa pikirannya sangat simple sih?
Keesokan
harinya, Bong Soon mengirimkan pesan untuk Gyeong Sim mempertanyakan kondisinya.
Bong Soon merasa jika pikirannya sedang kacau saat ini, dia sangat ingin
bekerja di Ainsoft. Akhirnya, keinginan dia untuk menangkap pelaku pun semakin
besar.
Bong
Soon berjalan riang menuju ke kantornya. Tanpa disadarinya, Pelaku Penculikan
tengah mengintainya dari kejauhan.
Sesampainya
di Ainsoft, Bong Soon memberikan hormat pada karakter game kesukannya.
Sekretaris Gong menghampirinya, dia takjub mengetahui Bong Soon sudah menangkap
pelaku yang mengancam Min Hyuk. Dia sangat terkejut ketika tahu pelakunya
adalah psiko yang tidak dikenal. Tapi sejujurnya.. Sekretaris Gong berbisik ke
telinga Bong Soon, “Aku pikir pelakunya salah satu dari kakak-beradik Ahn.”
Bong
Soon agak heran dengan ucapan Sekretaris Gong, tapi dia tidak terlalu
memikirkannya. Saat sampai di meja kerjanya, dia menemukan sebuah laptop tergeletak
disana. Ia pun membukanya dengan penasaran, namun ketika di wallpaper
terpampang wajah Min Hyuk memberikan kedipan maut, Bong Soon seketika
berfikiran jika laptop itu bukanlah miliknya.
Tidak
lama kemudian, datanglah Min Hyuk yang memberikan sapaan ceria sambil
merentangkan tangannya lebar-lebar. Keduanya saling menyapa dengan kikuk. Bong
Soon tanya, laptop milik siapa yang ada dimejanya? Min Hyuk memberikannya pada
Bong Soon yang katanya ingin bekerja di Departemen Strategi. Dia harus
menyiapkan presentasinya untuk sebuah game.
“Aku
bisa melakukan apapun menggunakan itu?”
“Itu
sekarang milikmu. Kau tidak perlu bertanya padaku.”
Bong
Soon mengucapkan terimakasih kemudian antusias ingin menggunakan laptop baru
miliknya. Sedangkan Min Hyuk masih memantaunya dari belakang dengan penasaran.
Bong Soon membuka laptonya dengan hati-hati, seketika dia memejamkan mata
sambil mengatur nafas seolah menatap wajah Min Hyuk narsis membuatnya
jantungan.
Sebelum
dikeluarkan, Gook Du memperingatkan agar Gwang Bok tidak mendekati Bong Soon
lagi. Kalau dia masih seperti itu maka ia akan membuatnya sulit untuk minum
bahkan merangkak. Gwang Bok memukulkan tongkatnya ke arah pohon disana. Sangat
enggan baginya memberikan kesanggupan, baiklah.
Berita
mengenai kasus penculikan yang marak membuat pemerintah mengubah kasus ini
menjadi kasus investigasi terbuka. Dan bukti yang mereka miliki saat ini masih
berubah jejak sepatu penculikan. Seorang profiler menduga jika pelaku adalah
seorang pembenci wanita.
Sedangkan
saat melihat berita itu, pelaku penculikan tampak tersenyum puas.
Bong
Soon dan Min Hyuk juga mendengarkan berita yang sama. Seorang pembawa acara
kini tengah mengaitkan kasus yang terjadi di Korea dengan kasus yang pernah
tejadi di Inggris. Bong Soon menatap tajam ke arah televisi sambil membatin “Meskipun waktu terus berjalan, orang kejam
yang kuat masih menindas wanita lemah. Sangat cocok dengan hukum rimba, tapi
bagi hukum manusia, kekuatan seperti itu bukan untuk mengasari kaum lemah.
Tidak pernah. Hal semacam itu tidak akan pernah bisa diterima.”
Bong
Soon sibuk mengoperasikan laptop-nya dan berhasil menyelesaikan sebuah karakter
game. Seorang berambut pendek sebahu yang menggunakan senjata tombak. Bong Soon
pergi meninggalkan meja kerjanya, entah kemana.
Min
Hyuk penasaran karena Bong Soon terlihat bekerja dengan sangat tekun hari ini.
Dia mengintip laptop yang digunakan Bong Soon. Dia langsung tersenyum nyinyir
melihat wallpaper laptop sudah berubah menjadi foto Jo In Sung. Ia pun mengubah
kembali wallpapernya menjadi wajah narsisnya.
Bertepatan
saat itu juga, Sekretaris Gong datang kesana memberitahukan jika Ketua Ahn ingin
bertemu dengannya.
Tuan
Ahn datang ke kantor untuk membahas masalah rapat pemegang saham, dia harap
tidak akan terjadi keributan disana. Min Hyuk meyakinkan jika hal itu tidak
akan terjadi, dia akan mengabaikannya. Tuan Ahn mempercayai Min Hyuk dan
menghormati keputusannya. Tapi dia mewanti-wanti agar perselisihan dalam
keluarga mereka jangan sampai tersebar, itu tidak akan berdampak baik untuk
perusahaan.
Selain
itu, mereka juga harus segera mengumumkan pertunangan Min Hyuk. Dia menyuruh
supaya Min Hyuk segera membawa pasangannya ke rumah. Dia butuh melihatnya
sekali saja, lebih cepat lebih baik. Min Hyuk cuma bisa tertegun mendengar
permintaan mendadak ayahnya.
Bong
Soon kembali ke mejanya. Sontak dia berjingkat kaget saat melihat wallpaper-nya
sudah berubah menjadi wajah mengerikan Min Hyuk. Dia pun kembali mengubahnya
menjadi In Sung-nim lagi. Bong Soon lalu membuka mesin pencarian untuk melihat
berita kali ini. Dia terperangah saat mengetahui sudah ada korba ke-empat
penculikan.
makin seru aja dramanya, aplagi ada jisoo yg bikin aku mkin suka ama nih dramaππ #TeamPolice
BalasHapusBTW.....,,, Figting eonnie nulis sinopnya ditunggu part 2 nyaπͺππ
alur ceritanya semakin menarik.. tidak sabar untuk part 2 nya..
BalasHapussemangat onnie!! ^^
Bong soon sudah mulai ada rasasa...
BalasHapusAsek.
Lanjut part 2 ya min.
Gomawoooo
Keren... Ditunggu kelanjutanya . semangatt π gomawo
BalasHapusKeren min, ditunggu ya min part2 nya
BalasHapusSdh tdk sabar membaca sinop samoe episode terakhir.. Ni drama seru n lucu. Asyik bngt kl punya cd nya.
BalasHapusSemangat ya.. Byk yg nenantikan sinop ni ππ
gemesssss liat min hyuk ...ππ
BalasHapusgak sabar liat minhyuk jadian sma bong soo ...