SINOPSIS Strong
Woman Do Bong Soon Episode 10 Bagian 1
Sumber gambar:
jtbc
Di
televisi mengabarkan jika Tim Investigasi Khusus telah menangkap pelaku
penculikan. Semua orang terkejut mendengar berita itu, termasuk Min Hyuk. Namun
Bong Soon kekeuh membantah jika pria yang ditangkap adalah pelaku penculikan
yang sebenarnya. Dia yakin jika pelakunya adalah Kim Jang Hyun.
Detektif
Kim menunjukkan bukti kriminalitas pelaku penculikan, dia menculik seorang
mahasiswi setelah membuntutinya selama 6 bulan. Gook Du yakin jika pria itu
hanyalah seorang stalker yang tidak ada hubungannya dengan kasus mereka.
Jang
Hyun tengah menonton berita penangkapan pelaku kasus penculikan. Ia sempat
tertawa gila dengan ke bodohan polisi. Namun tawanya berubah menjadi kekesalan,
dia melemparkan botol minuman ke arah televisi. Pelakunya adalah dirinya,
beraninya mereka menangkap pria itu!
Gook
Du meninggalkan kantornya dengan kesal. Bong Soon mempertanyakan tentang
identitas pelaku penculikan, dia mau tahu dimana Gook Du menemuinya. Gook Du
sudah bisa menebak jika Bong Soon ingin menemui Jang Hyun sendiri, ia jelas tak
mau mengatakannya. Meskipun Bong Soon memohon pun, Gook Du tetap tegas
mengatakan tidak.
“Sana
cepat pulang. Aku akan mengantarmu.”
Bong
Soon menolaknya, lagipula dia juga tidak ingin pulang. Gook Du seketika kesal
mengetahui jika Bong Soon ingin kembali menemui Min Hyuk. Kenapa dia melakukannya?
Karena dia terluka? Atau karena Bong Soon adalah pengawalnya? Apa mungkin
karena.. Gook Du seolah ingin mengatakan sesuatu. Namun ia ragu, haruskah Bong
Soon melakukan semua ini? Apa ia harus selalu disisinya? Ia tidak perlu
melakukan semua ini.
“Akan
kulakukan. Kurasa, aku harus melakukannya.” Jawab Bong Soon meninggalkan Gook
Du.
Dalam
perjalanan kembali, Bong Soon masih memikirkan kasus penculikan dobong-dong. Ia
resah karena pelaku yang sebenarnya belum tertangkap, ia khawatir jika kasusnya
akan terulang kembali.
Min
Hyuk sudah menantikan Bong Soon dengan tidak sabar. Masuklah Bong Soon ke
bangsalnya dengan wajah lesu. Min Hyuk seolah sudah tidak bisa menahan diri
untuk mengomelinya, sekarang pelakunya sudah tertangkap. Jadi dia tidak perlu
menemui Gook Du lagi.
Bong
Soon dengan lemas mengatakan jika dia bukanlah pelaku yang sebenarnya. Min Hyuk
meremehkan insting Bong Soon yang sudah seperti polisi saja. Bong Soon tanya,
apakah Min Hyuk sudah tidak sakit? Kontan Min Hyuk mengerang sok sakit, lebih
baik dirinya yang sakit ketimbang melihat Bong Soon terluka.
Ngomong-ngomong,
Min Hyuk penasaran apakah Bong Soon masih menyukai Gook Du sampai sekarang?
Bong Soon enggan memberikan jawaban, dia melengos tanpa memperdulikan
omongannya.
Ah,
Min Hyuk yakin jika Bong Soon selama ini berfikiran jika dirinya sangat
sempurna untuk bisa menyukainya. Min Hyuk menirukan gaya gadis kasmaran sambil
memainkan jemarinya dengan centil, “Bagaimana pria seperti dia bisa menyukaiku?
Dia begitu sempurna. Dan kepribadiannya bahkah sangat baik. Itu tidak mungkin
terjadi.”
“Tidak
lucu. Aku kira kau suka sesama pria.” Tutur Bong Soon.
Min
Hyuk menjelaskan jika dirinya tidak punya waktu untuk berkencan selama ini.
Bong Soon heran, lalu kenapa dia membiarkan rumor tentangnya menyebar? Min Hyuk
menyebutnya sebagai noise marketing. Tapi dia yakin jika Bong Soon tidak akan
memahaminya karena sirkuit otaknya terlalu sederhana.
“Saat
bicara seperti itu, kau tidak merasa sakit?” tanya Bong Soon sambil menatap
tajam Min Hyuk dengan penuh kecurigaan.
Min
Hyuk kontan memegangi perutnya kesakitan. Singkatnya, dia ingin menegaskan
bahwa dirinya tergila-gila dengan wanita. Wanita bisa membuat matanya
berbinar-binar. Bong Soon masih menatap tajam Min Hyuk. Min Hyuk sampai heran,
kenapa dia menatapnya begitu?
Bong
Soon mengaku jika dirinya tidak suka dengan piyama abu-abu yang digunakan Min
Hyuk. Min Hyuk juga sadar, soalnya dia tidak menyukai warna abu-abu. Bong Soon
tahu itu, dia sangat mengetahuinya. Min Hyuk menjentikkan jarinya dengan
percaya diri.
“Kau
pikir itu pujian?”
Min
Hyuk tidak terima mendengar nada bicara Bong Soon, apa dia tengah menirukannya?
Apa dia gila? Bong Soon malah tersenyum melihat Min Hyuk berubah sewot padanya.
Min Hyuk masih terus nyerocos gaje pada Bong Soon.
Gook
Du masih terus menempel pada Ketua Tim Yook supaya mereka terus melanjutkan
penyelidikan kasus penculikan. Namun Ketua Tim Yook sepertinya sudah enggan
untuk melakukannya lagi. Lebih baik mereka menangani kasus lainnya saja. Gook
Du menuntut agar ia bisa mendapatkan surat perintah, ia akan tetap bekerja pada
kasus ini.
Ketua
Tim Yook menolak, dia yakin jika teman Gook Du salah dengar. Lagipula pelaku
sudah mengakui kejahatannya. Namun Gook Du tetap bersikeras, lalu dimana
keberadaan korban lain yang diculiknya? Dia tidak berkata apa-apa mengenai hal
itu karena dia bukanlah pelakunya.
Gook
Du paham betul dengan situasi yang dialami Ketua Tim Yook. Maka dari itu, ia
akan mengerjakan kasus ini sendiri. Dia akan menjadi satu-satunya orang yang
dipecat. Gook Du pergi meninggalkan kantor tanpa mendengar larangan Ketua Tim
Yook lagi. Ketua Tim Yook pun tidak bisa mencegahnya, dia berharap agar Gook Du
bisa menggali buktinya.
Bong
Soon melamun memikirkan nama Kim Jang Hyun. Min Hyuk keluar kamar mandi sambil
sikat gigi, dia memanggil-manggil Bong Soon tapi tidak mendapatkan respon. Bong
Soon baru sadar dengan kehadiran Min Hyuk setelah beberapa saat, apa dia perlu
bantuan?
Min
Hyuk mendesis kesal, harusnya Bong Soon menunjukkan ketulusannya kalau sedang
menjaganya. Bong Soon menghampiri Min Hyuk, ia tanya apakah Min Hyuk bisa
memeriksa latar belakang seseorang.
“Siapa?
Pelaku penculikan?”
“Woa!
Bagaimana kau bisa tahu?”
“Bagaimana
aku tahu? Aku juga kagum pada diriku.” Narsis Min Hyuk.
Tapi
Min Hyuk langsung mewanti-wanti supaya Bong Soon tidak meninggalkan rumah sakit
ini. Bong Soon mengerti jika keselamatan menjadi hal terpenting, namun
prioritas utamanya adalah menjaga kebersihan. Jadi dia mau pamit pulang ke
rumah sebentar. Min Hyuk pikir-pikir untuk mengizinkannya, boleh lah. Tapi dia
memastikan agar Bong Soon tidak keluyuran.
Sebelum
pergi, Min Hyuk minta bantuan supaya Bong Soon membasuhkan wajahnya. Bong Soon
agak heran dengan permintaan Min Hyuk. Namun Min Hyuk buru-buru menunjukkan
jika perutnya sangat sakit, dia kesulitan untuk membungkuk.
Bong
Soon kasihan juga melihat kondisi Min Hyuk, ia merangkulnya pergi ke toilet.
Sedangkan Min Hyuk terus menatap Bong Soon dengan tatapan bahagia.
Di
bangsal sebelah, anak buah Baek Tak masih menyimpan dendam mendalam pada Bong
Soon. Mereka ingin langsung menghajarnya, tidak ada yang mustahil jika mereka
menghajarnya bersama-sama.
Baek
Tak memandangi wajahnya yang membengkak. Dia miris menyaksikan parasnya yang ia
anggap cantik, berubah mengerikan. Padahal wajahnya adalah titik pusatnya
mendapatkan uang di industri ini. Hahaha.. kontan anak buah Baek Tak tidak bisa
mengatakan apapun, saking shock-nya mendengar ucapan Bos.
Gook
Du menemui Jang Hyun yang tengah merakit kamera. Dia tanya bagaimana perasaan
Jang Hyun setelah pelaku penculikan tertangkap. Jang Hyun pura-pura polos dalam
menanggapi pertanyaan provokasi Gook Du. Dia merasa jika pelaku yang tertangkap
bukanlah pelaku sebenarnya.
Gook
Du tak tahan lagi melihat tingkah Jang Hyun, dia menarik bajunya dan memaksa
dia mengatakan keberadaan para korban. Jangan kayak banci yang cuma mengganggu
gadis-gadis. Berkelahilah dengannya, bukankah itu terdengar lebih menarik?
Jang
Hyun masih bertingkah layaknya korban, dia sudah bekerja sama dengan polisi
tapi kenapa Gook Du melakukan ini padanya. Gook Du tidak perduli dengan omongan
Jang Hyun dan langsung memukuli wajahnya dengan geram.
Saat
tengah memukul Jang Hyun, Gook Du sekilas menoleh ke arah sepatu yang terletak
disebelah pemanas ruangan. Ia teringat dengan ucapan Ketua Tim Yook mengenai
sepatu langka yang digunakan oleh pelaku. Ia pun berusaha keras untuk meraih
sepatu milik Jang Hyun namun Jang Hyun mati-matian menjagalnya. Dia berteriak
meminta bantuan, ada polisi yang ingin membunuhnya.
Ahjussi
penjaga mobil rongsok langsung masuk membantu Jang Hyun. Gook Du berkelit dari
jegalannya dan meraih sepatu milik Jang Hyun. Entah kenapa, dia langsung
tertegun ditempatnya menyadari jika sepatu itu hanyalah sepatu biasa.
“Siapa
kau? Kau gangster?” teriak Jang Hyun dengan nada kesal. Namun sebenarnya dia
tersenyum licik, melihat kamera CCTV yang terpasang diruangannya sudah merekam
kebrutalan Gook Du barusan.
Bong
Soon terus memikirkan sosok Jang Hyun yang sempat bertemu dengannya beberapa
kali. Ia terus mengingat bagaimana suara pria misterius yang sudah menculik
banyak gadis dan nyaris mencelakai Gyeong Sim juga. Bong Soon mengepalkan
tangannya, penuh tekad.
Sedangkan
di markas Jang Hyun, ia masuk ke ruang monitor. Ia memajang foto Bong Soon ke
dinding dengan geram.
Dalam
perjalanan kembali, Gook Du mendengar berita yang disiarkan radio. Tersangka
kasus beruntun Dobong-dong mengatakan jika ia tidak terkait dengan kasus
pembunuhan. Dan tiga kasus wanita hilang, dia melakukannya sebelum kasus
menguntitnya. Gook Du geram mendengar pengakuan dari pelaku penculikan palsu.
Karena
mengkhawatirkan Bong Soon, Min Hyuk memutuskan untuk memindahkannya ke bagian
perencanaan dan pengembangan. Sekretaris Gong mengiyakan perintah atasannya,
tapi dia hanya bisa memutuskan kalau sudah dipulangkan.
Kalau
begitu, Min Hyuk akan keluar dari rumah sakit besok. Jika ia terus membiarkan
Bong Soon, ia tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Ia harus menjaganya di
kantor supaya perasaannya lebih tenang. Sekarang saja, dia tidak kembali
setelah keluar dari sana. Ia juga tidak bisa menghubungi nomornya.
Sekretaris
Gong berniat menghubungi Bong Soon untuk memberitahukan jika dia sudah
dipindahkan. Min Hyuk memperingatkan supaya dia tidak mengatakan kalau ia sudah
keluar rumah sakit. Sekretaris Gong mengerti, tapi ke tim perencanaan dan
pengembangan mana Bong Soon akan dipindahkan? Min Hyuk terdiam memikirkan
sesuatu.
Bong
Soon sedang mengumpulkan informasi mengenai penculikan dobong-dong. Tanpa
sengaja, dia melihat sebuah video populer ada di pencarian. Iseng, dia
mengeceknya dan ternyata itu video perkelahiannya dengan tiga gangster. Bong
Soon cuma bisa mendesis sebal, anak-anak itu membuatnya pusing.
“Hei,
kau tidak ke rumah sakit lagi untuk menemui Presdir Ahn? Aku di pihak Ibumu. Aku
akan membantumu untuk berkencan dengan Presdir Ahn.” Ucap Gyeong Sim.
Bong
Soon menyuruhnya supaya tidak bersikap begitu, itu membuatnya bingung. Gyeong
Sim meminta penjelasan akan kata-katanya. Namun Bong Soon mengubah topik,
menyuruh Gyeong Sim tidak pergi dari rumah karena pelaku belum tertangkap.
Tidak
lama kemudian, Bong Soon mendapatkan telepon dari Sekretaris Gong. Kontan ia
berjingkat bahagia, mengetahui ia akan segera di pindah ke tim perencanaan dan
pengembangan.
Di
rumah sakit, Min Hyuk sudah duduk santai layaknya bos besar. Dia menantikan
telepon dari Bong Soon, pasti beberapa detik lagi dia akan meneleponnya. Lima,
empat, tiga, dua, satu, ponsel Min Hyun berdering saat itu juga.
Terdengarlah
suara Bong Soon yang amat ceria dari seberang telepon. Min Hyuk pun ikut
tersenyum hanya dengan suara imut Bong Soon. Bong Soon dengan manis mengucapkan
terimakasih. Min Hyuk dengan santai mengatakan jika ia memang sudah seharusnya
menepati janji.
Bong
Soon meyakinkan jika ia akan bekerja dengan keras. Ia tanya, apa yang tengah
Min Hyuk lakukan? Min Hyuk mengaku jika ia tengah menantikan kedatangan Bong
Soon. Bong Soon semangat mengatakan jika ia akan segera datang kesana. Tapi
kata Gyeong Sim, ia harus beristirahat sebelum bekerja besok. Tidak mungkin dia
datang ke rumah sakit terus besoknya bekerja. Eum, besok pasti akan sangat
lelah.
Min
Hyuk melotot sebal mendengarkan ucapan Bong Soon. Dia mendesis sok kesakitan,
tapi dia mempersilahkan Bong Soon untuk tidak datang kesana. Dia beristirahat
saja dirumahnya. Dengan suara sedih, Bong Soon mengatakan jika ia akan segera
datang. Namun Min Hyuk masih sok baik, ia mengerti kalau Bong Soon besok akan
bekerja, tapi ya.. terserah sih.
“Presdir
Ahn...”
“Ya..”
tunggu Min Hyuk penuh harap, supaya Bong Soon tetap datang ke rumah sakit.
“Aku
kagum padamu.” Ucap Bong Soon mengakhiri panggilan.
Min
Hyuk tidak bisa berkata apa-apa lagi, Bong Soon benar-benar tidak peka dengan
apa yang sebenarnya ia harapkan.
Bong
Soon jejingkrangan di rumahnya, antusias dengan pekerjaan yang akan ia jalani
esok hari.
Sedangkan
di kantor polisi, Kepala Polisi sangat marah melihat video kekerasan yang
dilakukan oleh Gook Du. Apa mereka bodoh mengerjakan kasus yang sudah
diperintahkan untuk dilepas? Parahnya lagi, mereka malah menghajar seorang
saksi. Kalau sampai klipnya menyebar, dia akan dipecat. Kepala Polisi menendang
kaki Ketua Tim Yook dengan kesal.
Salah
satu anggota Tim membela Gook Du, dia yakin jika temannya itu punya alasan. Ia dengar
jika pelaku yang di tangkap, tidak punya hubungan dengan kasus penculikan
beruntun. Jadi berikan mereka kesempatan untuk menyelidikinya ulang.
Kepala
Polisi langsung menoyor kepala pria itu, anak SD juga sudah tahu kalau dia
bukan pelakunya, ukuran sepatu mereka saja berbeda. Kepala Polisi
berteriak-teriak mengatakan jika ia akan memindahkan Gook Du ke bagian
pengolahan limbah.
Gook
Du masuk ke kantor polisi dengan kepala tertunduk. Dia meletakkan tanda
pengenal dan borgolnya. Ia pun pergi tanpa mengatakan apapun.
Tak
lama kemudian, Gook Du sudah pergi ke tempat mobil rongsok. Ahjussi kembali
menghalanginya untuk masuk kesana. Namun Gook Du membacakan salah satu pasal
yang menyatakan jika seseorang yang melindungi pelaku bisa dijerat hukum pidana
selama 3 tahun. Namun Ahjussi tidak menggubrisnya dan tetap menahan Gook Du.
Jang
Hyun memperhatikan Gook Du dengan kesal. Dia pun menghampirinya, ia menegaskan
jika tempat ini adalah tempat kerjanya. Ia tidak boleh kesana. Gook Du hilang
kesabaran dan langsung menarik baju Jang Hyun.
Tapi
datanglah Detektif Kim dan rekannya yang langsung menahan amukan Gook Du. Mereka
menyeret Gook Du menjauhi Jang Hyun. Gook Du menegaskan jika dirinya bukan lagi
polisi, jadi jika mereka datang untuk membujuknya maka percuma saja.
“Si
Kumis Biru dan Tujuh Pengantin”, sutradara dan pemainnya sudah mengenali Jang
Hyun. Katanya, dia sudah menonton drama itu sebanyak sepuluh kali. Dia memang
tergila-gila dengan drama itu. Mereka yakin jika Gook Du sudah paham maksudnya jika mereka juga mencurigai Jang Hyun.
Jadi, mereka berdua membutuhkan surat resmi
untuk bisa menggeledah tempat ini. Mereka berdua meminta Gook Du tenang, Ketua
Tim Yook menyuruhnya untuk kembali ke kantor polisi. Mereka akan
membicarakannya di kantor.
D tunggu part2 nya
BalasHapusAduh licik banget jang hyun kapan sih dia ketangkep๐ก
BalasHapusSemangat nulis yaa ๐
Kereeennnnn,,,ditunggu part 2 nya mba
BalasHapusTetap semangat....
BalasHapusSo sweet ๐๐
BalasHapusSukaaaa banget sama PHS
BalasHapusWoaah,, do bong soon is the best!! gk sabar nunggu part 2 nyaa!!
BalasHapusMin kenapa part 2 nya engga bisa dibuka ?
BalasHapus