SINOPSIS The Liar
and His Lover Episode 10 Bagian 1
Sumber gambar: tvN
Yoo
Na bersama tim-nya tengah mensinkronkan lagu barunya. Dia bertanya-tanya dimana
keberadaan K, biasanya dia mensinkronkan lagunya sendiri. Salah satu temannya
memberitahukan kalau K mungkin pergi ke showcase Mush and Co, sebelumnya dia
bertanya pada Kepala Seksi. Yoo Na tersenyum, namun tersirat kekecewaan dalam
senyumnya.
Han
Gyeol dan So Rim saling menautkan tangan mereka sepanjang perjalanan. Keduanya cengengesan
malu sendiri. Ponsel So Rim bergetar, Han Gyeol berniat melepaskan tautan
tangan mereka namun So Rim mencegahnya.
Dia
mengangkat telepon menggunakan tangan kirinya. Soo Yeon tanya, sedang dimana
dia sekarang? So Rim tampak bimbang untuk memberikan jawaban. Han Gyeol
mengambil alih ponselnya, dia dengan tenang meminta maaf karena membawa So Rim.
Dia hanya ingin mengucapkan selamat atas showcase.
Han
Gyeol memberitahukan jika mereka akan merayakan showcase Mush and Co. Biar dia
yang mengantarnya kesana. Tapi sepertinya dia tidak akan ikut masuk. Kalau mereka
berkencan, akan ada konsekuensinya nanti.
Tapi
dia tidak ingin membuat So Rim menunggu terlalu lama. Dia mengubah pikirannya
dan menemuinya hari ini. Untuk sekarang, lebih baik mereka tidak mengatakan
pada siapapun tentang hubungan mereka, termasuk Gyoo Sun dan Jin Woo. So Rim
ragu, dia tidak pernah menyembunyikan apapun pada mereka sebelumnya.
Han
Gyeol menatap So Rim meyakinkan, “Itulah kenapa aku akan memperlakukanmu dengan
lebih baik mulai sekarang. Aku akan mengusahakan yang terbaik.”
Bertepatan
saat itu, Soo Yeon keluar restoran untuk menjemput So Rim. Ia tertegun sejenak
memperhatian tauntan tangan mereka dan bagaimana cara Han Gyeol menatap So Rim.
Namun ia tak berkomentar apapun dan mengajak So Rim masuk ke restoran.
Sesampai
di restoran, semua orang menyambut So Rim, dia sudah bekerja keras hari ini.
Jin Woo bertanya, kemana saja dia pergi sendirian? So Rim tampak kebingungan
memberikan jawaban. Soo Yeon membantunya dengan berbohong kalau dia menyuruh So
Rim menemui Neneknya. Ia lupa untuk
memberitahukan pada mereka semua. Neneknya pasti sangat bahagia, bukan?
So
Rim cuma tersenyum kikuk mengiyakan ucapan Soo Yeon. Sedangkan Chan Young mengernyit
menemukan kejanggalan.
So
Rim cs sangat senang bisa pulang ke rumah diantar van. Soo Yeon menyarankan
agar mereka beristirahat, mulai sekarang, mereka akan kelelahan dan tidak punya
waktu istirahat. So Rim tersenyum, tapi mereka masih bisa makan, bukan?
Gyoo
Sun berseru menyuruh So Rim diet. Soo Yeon dengan hati-hati berkata kalau
management waktu adalah hal terpenting dalam industri ini. Meskipun dia sangat
merindukan seseorang, ia akan sulit menemuinya. Kontan So Rim memalingkan
wajah, menyembunyikan wajah keresahannya.
Keesokan
harinya, jadwal Mush and Co penuh. Mulai dari pergi ke acara musik, berlatih
dan pulangnya mereka kelelahan dan tidur dalam mobil. Han Gyeol berusaha
menghubungi So Rim namun So Rim tidak menjawab teleponnya.
Sesampainya
di rumah, So Rim merebahkan tubuhnya dengan kelelahan. Ia memeriksa ponselnya
dan ternyata ada panggilan masuk dari Han Gyeol. Ia pun mengirimkan sms kalau
ia merindukannya.
Saking
menantikan kabar dari So Rim, Han Gyeol sampai tertidur sambil memegangi
ponselnya. Kontan dia jejingkrakan saat membaca sms So Rim. Tidak lama
kemudian, dia membalas dan meminta So Rim melongok dari jendelanya.
So Rim yang
sudah tertidur kembali bangun, dia tidak menyangka kalau Han Gyeol masih
bangun. Kenapa dia datang kesana?
“katanya
kau sibuk, makanya aku berlari kesini karena kau ingin melihatku.”
“Apa
kau datang karena aku bilang merindukanmu? Ah, maafkan aku.”
Han
Gyeol melompat-lompat ingin menemui So Rim lebih dekat. So Rim mengajaknya
untuk bertemu pada hari selasa. Tentu saja, Han Gyeol langsung menyetujuinya,
tidak ada yang bisa menghalanginya. Baiklah, So Rim mencapnya sebagai kencan
resmi pertama mereka.
Hari
berikutnya, So Rim sudah senyum-senyum sendiri di studio. Gyoo Sun dan Jin Woo
sibuk membicarakan acara mereka di hari selasa. Soo Yeon tanya apakah So Rim
punya acara sendiri? So Rim membenarkan. Soo Yeon mengorek lagi, dengan siapa?
“Hanya
teman.” Jawab So Rim. Soo Yeon mengangguk seolah sudah membaca kebohongannya.
Hari
kencan pun tiba, Han Gyeol sudah menanti dengan rambut tertata rapi. Tak lama
kemudian, datanglah So Rim yang tampak cantik. Han Gyeol heran, bagaimana bisa
dia menggunakan pakaian seperti itu? Semua orang akan memperhatikannya. Dia pun
mengeluarkan topi hitam dan masker untuk menutupi wajah So Rim.
So
Rim yang belum terbiasa cuma bisa cengo. Dia mau berjalan disamping Han Gyeol,
namun Han Gyeol melarangnya untuk berjalan terlalu dekat.
Mereka
berdua pergi ke toko es krim. So Rim ingin mencicipi es krim Han Gyeol, Han Gyeol
pun berniat menyuapinya. Tapi bertepatan saat itu, beberapa gadis tampak lewat
di sekitar sana. Han Gyeol langsung gugup dan memilih menyuapkan es krim itu ke
mulutnya sendiri. Ia menyuruh So Rim untuk menunduk.
Saat
di bioskop, So Rim bersemangat sekali ingin menonton. Namun saat melihat tiket
yang dibeli Han Gyeol, dia marah karena tempat duduk mereka sangat berjauhan.
Han Gyel khawatir kalau ada orang yang mengetahuinya. So Rim tidak begitu
perduli dengan hal semacam itu, apa ini bisa dikatakan berkencan?
Han
Gyeol mencegahnya untuk pergi. So Rim mengancam akan berteriak kalau sampai Han
Gyeol menghalanginya, semua orang akan mendengar teriakannya. Han Gyeol akhirnya
melepaskan tangan So Rim. Bukannya senang, So Rim makin kecewa karena Han Gyeol
tidak menghalanginya sama sekali. Hahaha.. embak-nya masih labil.
Han
Gyeol duduk menggalau disamping poster So Rim. Dia ingat ucapan Soo Yeon tadi
pagi sebelum mereka ketemuan. Soo Yeon bertanya padanya, apakah dia mau
berkencan dengan So Rim? Soo Yeon sempat terkejut menerima pertanyaan itu. Soo
Yeon cuma mewanti-wanti supaya dia berhati-hati. Sebelumnya, ada orang yang
mengupload foto mereka di forum online.
Itulah
alasan kenapa Han Gyeol sangat protektif hari ini. Namun ia memutuskan sesuatu
dan kembali menelepon So Rim. So Rim sudah di bus dalam perjalanan pulang. Tapi
dia memutuskan untuk kembali ke bioskop menemui Han Gyeol menggunakan masker
dan hoopodie-nya.
Di
studio bioskop itu, hanya ada Han Gyeol yang duduk disana. Ia menghampiri So
Rim kemudian melepaskan hoopodie dan maskernya. Dia cantik hari ini, dia hanya
khawatir kalau sampai orang lain memergoki mereka. Ia tak bisa berkosentrasi
pada hal lain saat ia memfokuskan pada sesuatu. Bisakah dia memaafkannya?
“Tidak
apa-apa, aku sudah memaafkannya.”
Han
Gyeol mengajak So Rim duduk. Ia kemudian memberikan hadiah sniker untuknya. Dia
pikir sepatu tidak akan terlalu kentara (sebagai benda couple). Dia akan sering
menggunakannya. Itu akan membuat mereka seperti melangkah bersama meskipun
mereka terpisah. So Rim senang menerima hadiah couple pertamanya dari Han
Gyeol.
Han
Gyeol mengaku kalau dia sengaja menyewa studio ini. Shi Hyun yang mengajarinya,
kalau dia memang tidak peka maka ia harus menggunakan uangnya. Han Gyeol menggenggam
tangan So Rim. Keduanya selalu tersenyum ketika pandangan mereka bertemu.
Se
Jeong mencoba untuk log in ke akun SNS Gyoo Sun. Tapi sandi yang ia masukkan
terus terusan salah. Saat dia bertemu dengan Gyoo Sun, hati-hati, dia bertanya
apakah Gyoo Sun ganti ponsel? Gyoo Sun membenarkan, dia ganti dengan ponsel
baru yang diberikan oleh Chan Young. Bagaimana dia tahu kalau dia ganti ponsel?
Dia belum mengatakannya pada siapapun.
Se
Jeong pura-pura polos mengatakan kalau Gyoo Sun mengataknnya kemarin. Dia pasti
lupa kalau dia sudah mengatakannya. Gyoo Sun curiga mendengar alasan Se Jeong,
ia pun permisi untuk pergi ke toilet. Saat itu juga, Se Jeong sengaja
memasukkan ponsel Gyoo Sun yang ditinggal di meja ke tasnya.
Tak
lama kemudian Gyoo Sun kembali, dengan santai dia meminta Se Jeong
mengembalikan ponselnya yang ia simpan dalam tas. Se Jeong pura-pura kelupaan
dan mengembalikan ponsel Gyoo Sun.
Nyonya
Yoo kecewa dengan chart debut Mush and co yang terus berada di urutan ke 32
setelah tiga minggu. Padahal iklan mereka masih diputar, tapi hasilnya tidak
seperti yang mereka bayangkan. Chan Young tertunduk merasa bertanggung jawab
dengan hasil yang kurang memuaskan.
Namun
Nyonya Yoo menenangkan Chan Young, kegagalan dalam debut bukan hanya karena
lagu tapi juga management. Dia pun menatap Jin Hyun, isyarat kalau dia
menyalahkan Jin Hyuk atas kegagalannya dalam mendebutkan Mush and co. Nyonya
Yoo pun mengakhiri rapat kali ini.
Promosi
Mush and co di program musik berakhir minggu ini. Chan Young menyarankan pada
Jin Hyuk supaya dia bisa tampil kembali kali ini. Jin Hyuk melarangnya, sudah
cukup dia tampil bersama mereka di minggu pertama.
Mereka
tidak boleh menggunakan nama Crude Play Chan Young untuk mendobrak popularitas
artis baru, malah akan berdampak buruk untuk mereka. Lebih baik mereka
mengakhiri project kali ini dan membuat project baru. Sebelum pergi, Chan Young
mantap mengatakan kalau dia akan membuat lagu yang lebih baik lagi.
Nyonya
Yoo menemui Yoo Seok karena dia masih bersikeras ingin menuntut In Woo yang
melakukan pelanggaran kontrak. Dia pun membawa In Woo bersamanya, dia menyuruh
Yoo Seok dan In Woo menyelesaikan masalah mereka sambil minum bersama.
Yoo
Seok menunjuk mata In Woo, “Mata itu, itulah kenapa aku membencinya! Dia pikir
cuma dia musisi yang sesungguhnya. Kau pikir aku mencuri semua lagumu, bukan? Tapi
saat kita masih menjadi band, kau juga mencuri dari kami! Kau mencuri uang
kami!”
“Oh,
jadi itu yang membuatmu jadi begini. Kau jadi tumpul dan tidak bisa menciptakan
musikmu sendiri. Suaramu sudah mati. Sangat menjijikkan sampai aku malas
membantu konsermu.”
Yoo
Seok berteriak kesal, kalau In Woo masih ada di band mereka, mereka akan mati. Apa
salahnya berbisnis? Apa salahnya menjual lagunya? Dia bisa mencintai musiknya,
kalau dia punya cukup uang untuk bertahan!
Nyonya
Yoo dan In Woo kini duduk di cafe Crude Play. Dia meminta maaf karena tidak
menyangka situasinya menjadi seperti ini saat ia mempertemukan mereka. Padahal
dia sudah menyiapkan lagu untuk mereka. In Woo menegaskan jika lagu band mereka
adalah lagu yang diciptakan bersama. Nyonya Yoo tidak sependapat, In Woo yang
sudah menyiapkan makanannya dan mereka hanya menyiapkan alatnya saja.
In
Woo tetap tidak mau menganggapnya demikian. Berhenti bersikap seperti ini, dia
tidak akan berada di pihak mereka. Pihak yang memanipulasi musik sesuai selera
mereka sendiri. Kecewa, Nyonya Yoo pergi dengan kesal, apa sesulit itu untuk
bekerja sama dengannya?
Bertepatan
saat Nyonya Yoo bangkit, hak sepatu Nyonya Yoo patah. In Woo menyuruhnya duduk
sebentar selama dia membetulkan haknya. Nyonya Yoo malas, dia hanya membuat
Sekretarisnya menunggu lama dalam mobil. Dia punya gantinya kok disana. In Woo
menyelesaikan menempel ulang sepatu Nyonya Yoo, ada saat dimana dia akan
merindukan sepatunya.
“Apa
kau punya keinginan untuk membuat album bersama kami?” tanya Nyonya Yoo lagi.
ditggu part 2 nya ..semangat
BalasHapusSemangat mb puji.....
BalasHapus