SINOPSIS Wednesday
3:30 PM Episode 3
Sumber gambar: SBS
Plus
Saat
makan malam, Jae Won masih terus ngoceh membahas Seung Kyu. Dikiranya mereka di
hollywood yah? Kencan dengan gadis yang satu kantor dengan mantan pacarnya dan
berpapasan setiap hari, apa itu masuk akal?
“Pada
awalnya itu sulit, tapi sekarang aku baik-baik saja.”
Jae
Won tampak simpati, “Apakah kau berkencan denganya untuk waktu yang lama?”
Flashback
Eun
Woo berjalan pulang sendirian malam-malam. Dengan riang, ia berniat mengirimkan
pesan untuk Seung Kyu. Tapi tanpa diduga, Seung Kyu berjalan dihadapannya
bersama pacarnya sekarang.
Owalah..
jadi mereka berdua selingkuh. Eun Woo menangis di taman. Hujan turun dengan
lebatnya tapi itu tak membuat Eun Woo berniat pergi dari sana. Ia terus menangis
dibawah guyuran hujan sambil memegangi cincin pasangan mereka.
Flashback End
Eun
Woo menyantap ramennya sampai tetes terakhir. Jae Won tak habis pikir, dia
masih bisa begitu disaat seperti ini?
Eun
Woo tersenyum, semua yang terjadi kali ini membuatnya belajar sesuatu. Dia
harus tetap harus bertahan hidup. Setiap hari, dia bangun pagi, berangkat kerja
dan melihat kemesraan mereka. Saat melihatnya, dia lapar dan makan. Lalu pulang
kerja, dia akan menonton TV dan tertawa seperti orang gila. Tapi...
“Pada
hari itu aku sangat sedih dan aku berpikir aku bisa mati karena hal itu.” ujar
Eun Woo.
Jae
Won makin kasihan dengan nasib Eun Woo. Eun Woo memegang dahinya dan pura-pura
sesenggukan, sepertinya malam ini dia tak bisa melakukan apapun sekarang setelah
kesedihan yang menerjang layaknya tsunami.
Ia
ngeloyor pergi dan meminta Jae Won mencuci piring untuk malam ini. Jae Won
menyuruhnya supaya kembali, dia kan yang makan banyak. Eun Woo menepuk
pundaknya, dia tidak perlu menghiburnya kok.
“Hei!
Ah, yang benar saja. Aku sangat mudah tertipu.” Teriak Jae Won saat Eun Woo
masuk kamar.
Jae
Won melihat cucian piringnya dengan malas. Tapi begitu mengingat cerita malang
Eun Woo, dia jadi kasihan. Jadi setelah Eun Woo memergoki mereka berdua kencan,
dia memutuskan untuk tetap menemui Seung Kyu.
Seung
Kyu mengantar pacarnya naik taksi. Dan begitu berbalik, rupanya sudah ada Eun
Woo yang memperhatikannya dengan tatapan nanar. Dia juga terkejut mengetahui
perselingkuhannya diketahui Eun Woo.
“Kau pasti sangat terluka.” Batin Jae
Won.
Jae
Won menyiapkan kopi untuk pelayan cowonya. Dia mewek-mewek terharu, ia pikir
semuanya telah berakhir saat kafe terbakar. Dia bisa mencicipi kopi lagi, ia tidak
tahu apakah ini mimpi atau bukan.
“Itu
adalah keberuntunganmu karena kau punya bos yang baik. Sebelum aku kembali,
beristirahatlah.” Jae Won membawa kopi buatannya, dia mau pergi ke suatu
tempat.
Eun
Woo mendapatkan sms yang mengabarkan untuk project Wednesday 3:30 pm-nya minggu
ini. Seketika Eun Woo ceria, ia pun berjalan meninggalkan ruang kerjanya menuju
ke bukit kincir angin. Dia menikmati udara semilir disana.
Jae
Won menyodorkan gelas kertas kemudian menungkan kopi untuknya. Eun Woo komplain
karena seharusnya dia meminum kopi menggunakan cangkir. Namanya juga baru buka,
Jae Won belum sempat membuat cangkir dengan logo. Jae Won kemudian meletakkan
vitamin kulit ke dalam kopi Eun Woo.
Eun
Woo meminumnya sampai habis. Jae Won memotretnya kemudian meng-upload foto itu
dengan caption “#Rabu Jam 15:30 #Pengiriman Kopi #Satu Tegukan untuk Kulit
Cantik”.
Pacarnya
Seung Kyu melihat foto Eun Woo dan menunjukkannya pada Seung Kyu. Dia yakin
kalau Eun Woo punya pacar, dilihat dari fotonya, sudah pasti itu diambil oleh
seorang pria. Anehnya, dia meng-upload fotonya tiap Rabu jam 3:30 sore.
Sangat
romantis, karena dia pernah membaca kalau katanya wanita akan mengalami waktu
paling lelah saat Rabu jam 3:30 sore. Sepertinya pacarnya Eun Woo sengaja
melakukan itu. Pacar Seung Kyu mengajak Seung Kyu untuk melakukan hal yang sama,
mereka bisa bertemu tiap Rabu 3:30. Sepertinya menyenangkan, bukan?
Seung
Kyu cuma menjawab dengan senyuman kecut.
Matahari
bersinar begitu cerah, Eun Woo sudah sibuk menyeret ember untuk mencuci baju.
Jae Won berjalan dengan terkantuk-kantuk, apa yang akan dia lakukan? Eun Woo mengajaknya
untuk mencuci baju bersama, mumpung cuacanya cerah, dia akan memberikan tempat
yang luas untuk Jae Won.
“Sekarang
aku mungkin terlihat lemah, tapi selama ini banyak hal sudah berubah.” Jae Won
menunjukkan ototnya.
“Menjijikkan!”
“Menjijikkan?”
Mereka
berdua akhirnya menginjak-injak pakaian dalam bak bersama-sama. Meskipun sempat
cekcok, tapi mereka ujung-ujungnya keasyikan bermain dalam bak. Keduanya
duduk memandangi kain yang sudah di jemur, saking lelahnya mencuci, mereka
sampai ketiduran dengan posisi Eun Woo menyenderkan kepala ke pundak Jae Won.
Malam
harinya, Eun Woo sibuk makan snack sambil nonton TV. Jae Won protes karena dia
makan sendirian padahal mereka sama-sama capek membereskan rumah. Dia sudah
menyuruhnya untuk membeli film supaya bisa nonton bareng.
Setelah
di cek, ternyata beberapa file film baru. Apalagi film-nya 18 plus.. Kontan Eun
Woo mengejeknya, dia harus menggantil selera-nya. Ia ingin mengajaknya
melakukan percakapan yang berpendidikan, tapi gelombang otak mereka ternyata
berbeda.
Masa
bodo, Jae Won membuka file film itu. Di layar muncul pertanyaan, ‘apa dia mau
melanjutkan menonton?’
Ketahuan
kalau Eun Woo sudah menonton film 18 plus, dia ngeloyor pergi ke kamarnya. Jae
Won menyuruhnya supaya keluar, mereka bisa ngobrol karena sepertinya mereka
punya selera film yang sama. Dengan malu-malu, Eun Woo keluar kamar. Ia
beralasan kalau judul filmnya kedengaran menjanjikan makanya dia penasaran.
Terdengar
suara desahan-desahan gaje di TV. Eun Woo dan Jae Won melotot tanpa berkedip
menontonnya.
Esok
paginya, Jae Won pamit mau melakukan perjalanan bisnis. Sebelum membuka
kafenya, dia mau mencari menu baru dan pergi ke Jeju untuk mencari inspirasi.
Dan sepertinya dia tidak bisa melakukan project Wednesday 3:30 PM minggu ini.
Eun
Woo kelihatan kecewa, benarkah?
“Sebagai
gantinya, aku mempersiapkan kencan yang sangat menakjubkan untukmu, jadi
nantikanlah.” Ujar Jae Won seraya mengedipkan mata.
Hari
berganti hari. Akhirnya Eun Woo mendapat sms dari Jae Won juga. Dia mengajaknya
untuk bertemu. Tanpa buang waktu, Eun Woo langsung pamit pada temannya untuk
keluar sebentar.
Tak
lama kemudian, dia sampai di tepian sungai dengan jalan yang dihiasi bunga
sakura. Kelopak bunga sakura berguguran dengan indah dan membuat perasaan Eun
Woo bahagia. Tapi begitu melihat banyaknya pasangan yang sedang berkencan
disana, dia langsung ngomel-ngomel sendiri.
Jangan-jangan
Jae Won sengaja mengerjainya, dia tidak akan datang kalau tahu harus sendirian
diantara pasangan-pasangan itu. Ah.. dia ingat, sebelumnya Jae Won mengerdipkan
matanya saat mengatakan akan mempersiapkan kencan menakjubkan. Harusnya dia
tahu kalau Jae Won mengerjainya.
Angin
bertiup sangat kencang, Eun Woo kedinginan. Namun seseorang tiba-tiba
menyelampirkan jaket ke punggungnya, “Aku sengaja memilih tempat kencan ini
untukmu.”
Eun
Woo menoleh dan menyadari kalau orang disampingnya adalah Jae Won. Ia
menatapnya.. terpesona.
Keren cerita nyaaa 8-) lanjut ep 4 nyaaa :) makasih ;)
BalasHapusDesahan" game Wkwkwk... lucuπππ
BalasHapusDilanjutin ya torπππ
BalasHapusDilanjutin ya torπππ
BalasHapusDilanjut dong. Thanks
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusYah kok blom lanjut π
BalasHapus