SINOPSIS The Liar
and His Lover Episode 8 Bagian 2
So
Rim cs sibuk melakukan photoshoot untuk persiapan album. Semua orang terpesona
dengan penampilannya yang berubah ketika mengenakan gaun cantik. Jin Woo masih
menolak menyebutnya cantik, tapi matanya berbinar-binar saat melihat wajah So
Rim. Gyoo Sun menyuruhnya mengelap air liurnya dulu sebelum berkomentar.
Melihat
poster Yoo Na, So Rim berubah kurang percaya diri. Namun Soo Yeon menawarkan
agar ia dirias juga. Sayang kalau sudah cantik tapi tidak dipoles wajahnya.
Han
Gyeol menggalau, antara dia mau menghubungi So Rim untuk datang ke studio atau
meneleponnya dan memainkan musik keras-keras. Mungkin berharap So Rim berubah
pikiran kalau mendengar lagunya. Tapi belum sempat menelepon, So Rim sudah
meneleponnya duluan. Han Gyeol bersikap sok dingin, ada apa?
So
Rim mengajaknya untuk bicara empat mata. Dia sudah ada di depan studionya. Han
Gyeol heran, kenapa juga tidak masuk sekalian? Ia pun membukakan pintunya dan
membiarkan So Rim masuk. Melihat So Rim mengenakan gaun cantik dan riasan
membuat Han Gyeol terpesona.
“Kau
marah karena aku menolak menyanyikan lagumu kan? Karena itu kau mengabaikan
teleponku. Kau masih marah, ‘kan?”
Han
Gyeol bengong memperhatikan wajah So Rim.
“Kenapa
kau menatapku begitu? Ah, kau masih marah, kan?”
“Tidak.
Tidak. Aku tidak marah. Tapi, kenapa juga kau berpakaian begitu?”
So
Rim sedang memilih pakaian yang cocok untuk konsepnya. Apa gaunnya tidak cocok
dengannya? Han Gyeol menggeleng dengan polos, cocok sih. Tapi seharusnya kan
warna lipstiknya selaras dengan warna pakaiannya (gagal fokus liat bibir So Rim
merona begitu).
Melihat
ada bass disana, So Rim tahu kalau dulu Han Gyeol memainkan bass. Dia memintanya
untuk bermain dihadapannya. Han Gyeol menolak, dia tidak bisa memainkannya. Bass
hanya bisa dimainkan dalam band. Kalau Han Gyeol tidak mau, maka So Rim akan
mencoba memainkannya sendiri.
So
Rim kesulitan dalam memainkan bass hingga Han Gyeol membantu memberikan arahan.
Tanpa disadari, jarak diantara mereka sudah sangat dekat. Keduanya bertukar
pandangan instens, wajah mereka semakin dekat..
“Aku
lewat dan melihat kalian. Apakah aku mengganggu kalian?” tegur Chan Young masuk
ke studio.
Han
Gyeol memutar matanya dengan sebal, kalau masuk paling tidak ketuk pintu dulu.
So Rim yang polos tak mengerti apa-apa, tidak mengganggu sama sekali kok. Chan
Young bersyukur kalau memang dia tidak mengganggu. Tapi ada acara apa sampai So
Rim berdandan cantik begitu.
Lagi-lagi,
Han Gyeol memberikan tatapan sinis pada Chan Young. So Rim tersenyum, dia izin
mau ganti baju. Chan Young kembali gombal, sayang sekali, padahal gaunnya cocok
sekali dengannya.
Chan
Young permisi pergi, tapi dia ingin bicara dengan Han Gyeol. Diluar, Chan Young
berbasa-basi melihat Han Gyeol melatih So Rim, sepertinya dia tidak mau
kehilangan citranya. Han Gyeol malas mendengar kalimat yang mengisyaratkan
peperangan. To the point saja, apa yang ingin dibicarakannya?
Chan
Young mendengar kalau Han Gyeol memberikan lagu untuk So Rim. Han Gyeol
membenarkan, tapi dia memberikannya tanpa berpikir. Chan Young tidak yakin, ia
tahu kalau Han Gyeol melakukannya untuk CEO Choi. CEO Choi belum sepenuhnya
menyerah untuk menjadikan Han Gyeol sebagai produser Mush and Co. CEO Choi sengaja
merilis berita debutnya saat dia diluar negeri dan sengaja tidak mencatumkan
nama produsernya.
“Aku
tahu kau kecewa tapi...”
“Ya.
Aku tahu kalau So Rim sudah menolak lagumu. Aku akan membayarnya (So Rim). Aku
akan membayarnya karena sudah memilihku.” Chan Young menepuk pundak Han Gyeol “Jadi
jangan ikut campur lagi.”
Jin
Hyuk berdiri dibalik tembok, dia mendengar semua pembicaraan mereka berdua.
Han
Gyeol kembali ke studio dan mendengar So Rim tengah menyanyikan lagu ciptaan
Chan Young. Seketika ia ingat akan masa lalunya, dengan seenaknya Jin Hyuk
menggantikan posisinya dengan Chan Young. Jin Hyuk memuji kemampuannya
memproduseri sebuah lagu namun dia tidak profesional dalam bermain bass.
Han
Gyeol menghentikan nyanyian So Rim. So Rim terkejut, kenapa? Han Gyeol menatapnya
serius, dia tidak melarang So Rim menolak lagunya, tapi dia tidak boleh
menyanyikan lagu Chan Young juga.
Yoo
Na sudah menantikan kepulangan Han Gyeol di depan rumahnya. Dia segera
menghampirinya saat ia pulang, ada yang ingin ia katakan. Ia meminta Han Gyeol
untuk memikirkannya sekali lagi untuk memberinya lagu, bisakah dia
mempertimbangkannya? Dia membutuhkannya.
“Apa
kau tidak malu? Kau harusnya meminta padaku saat kita berkencan. Maka akau akan
memberikannya padaku karena aku terbutakan oleh cinta.”
Yoo
Na berkaca-kaca, karena saat itu ia sangat mencintai Han Gyeol. Ia khawatir
kalau Han Gyeol berfikiran ia tidak mampu menyanyikan lagu ciptaannya. Seperti apa
yang ia lakukan pada Crude Play. Malu? Ya, dia malu saat ini. Tapi sekarang,
dia tidak khawatir kehilangan apapun. Dulu, hubungan mereka jadi taruhan. Tapi sekarang,
hanya harga dirinya yang dipertaruhkan.
“Kenapa
kau berusaha sangat keras? Kalau kau kehilangan harga dirimu, kau tidak akan
nyaman?”
“Kalau
aku jatuh ke lubang, aku tidak akan bisa keluar lagi. Aku sudah cukup
tenggelam. Aku pikir aku tidak bisa bertahan lama lagi.”
Keesokan
harinya, Han Gyeol menemui Jin Hyuk untuk membahas masalah Yoo Na. Kenapa dia
menggantikan posisi Yoo Na dari iklannya? Dia datang memohon bantuan dengan
cemasnya. Jin Hyuk memberikan alasan yang simple, perusahaan itu yang meminta
wajah baru untuk modelnya. Kalau memang Yoo Na datang meminta lagu, apa Han
Gyeol memberikannya?
Han
Gyeol terdiam ragu. Jin Hyuk mengungkit penolakan So Rim atas lagu Han Gyeol. Dia
menawarkan supaya Han Gyeol memberikan lagu padanya untuk Yoo Na, dan ia akan membiarkan
Han Gyeol mendapatkan So Rim. Chan Young sangat keras kepala saat ini, mungkin
dia akan kehilangan So Rim kalau membiarkannya.
Jin
Hyuk pergi, Han Gyeol masih merenung diatap. Mengingat ucapan Chan Young yang
berniat membayar kepercayaan So Rim. Dan betapa kesalnya ia, saat mendengar So
Rim menyanyikan lagu Chan Young.
In
Woo sedang latihan bersama band session musician-nya Yoo Seok saat Yoon Seok
datang tak lama kemudian dan langsung marah-marah pada band-nya karena mereka
seharusnya sudah siap saat dia datang, dia tidak punya banyak waktu. Mungkin
kesal dengan sikap Yoo Seok, In Woo langsung beranjak pergi, menolak latihan
lebih lanjut.
Han
Gyeol hendak keluar saat dia melihat Ayahnya di lobi sedang bicara dengan
Nyonya Yoo, sedang apa dia di sini? Mereka bertiga lalu duduk bersama. Han
Gyeol jelas kesal saat tahu Ayahnya kembali ke Seoul ternyata untuk jadi
session musician-nya Yoo Seok. Bisa-bisanya Ayah mau melakukan itu demi orang
yang sudah mencuri semua lagunya.
Nyonya
Yoo protes dengan kemarahan Han Gyeol. Dia tidak mengatakan apapun saat dia
memblokir skandalnya Crude Play, bagaimana bisa dia bersikap seperti ini
sekarang. Han Gyeol langsung menyelanya, sama sekali tidak mengerti apa maksud
Nyonya Yoo.
In
Woo menyela mereka, mengajak Han Gyeol bicara berdua dengannya di luar. Ia
berusaha meminta Han Gyeol untuk tenang, tapi Han Gyeol bersikeras ingin tahu
kenapa Crude Play melakukan itu. Memangnya apa yang ingin Han Gyeol dengar dari
mereka sampai dia semarah ini.
Perusahaan
melarang mereka bermain sendiri karena itu hanya akan menghancurkan efisiensi.
Mereka hanyalah boneka, lebih mudah membuat uang dengan fokus menjadikan mereka
sebagai sebagai bintang. Itulah bisnis industri hiburan. Ini pula cara paling
cepat dan mudah untuk memperkenalkan musiknya Han Gyeol.
"Jangan
bersikap sok tahu segalanya."
"Tidak.
Aku yakin tak ada seorangpun yang berani memberitahukan hal ini padamu sampai
sekarang. Tapi..."
"Kalau
begitu, haruskah aku juga akan mengatakan sesuatu yang tidak bisa dikatakan
orang lain? Ayah bukannya bebas, tapi ayah tidak punya kepercayaan diri untuk
bertanggung jawab terhadap musik ayah. Sama seperti bagaimana ayah meninggalkan
ibu dan aku. Aku muak melihat ayah mampir dan bersikap seperti seperti seorang
ayah sesuka hati ayah. Ayah berbeda dari Ayah. Bahkan sekalipun aku menjadi
orang jahat, aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku."
Han
Gyeol langsung pergi ke cafe dan melabrak teman-temannya. In Ho berusaha
menenangkannya, lagipula masalah itu sudah ditangani dan artikel itu tidak
dirilis. Han Gyeol dengan dinginnya mengklaim kalau dia bertanya bukan karena
dia ingin memahami mereka, dia hanya berusaha menghentikan mereka bertindak
gila.
Si
Hyun kesal mendengarnya, memangnya salah mereka apa? Apa Hna Gyeol bahkan
pernah melihat video mereka, apa dia yakin kalau permainan mereka buruk? Kenapa
juga Han Gyeol musti melihatnya, dia melihat mereka bermain selama 10 tahun,
dia lebih mengetahui permainan mereka lebih baik daripada siapapun. Orang yang
memahami musik, pasti bisa tahu ada yang beda.
Si
Hyun makin kesal mendengarnya, mereka memang tidak tahu apa bedanya, lagipula
mereka tidak akan pernah bisa memuaskan Han Gyeol dan telinganya. Dia tidak
merasa cukup baik setiap kali bersama Han Gyeol. Jadi karena itu mereka ingin
menghancurkan mereka semua? sinis Han Gyeol.
"Kenapa
sebenarnya kau membuat band bersama kami?"
"Karena
kita teman!"
"Lalu
bagaimana dengan sekarang? Katakan saja yang sejujurnya. Ini cuma pekerjaan,
bisnis. Kami tampil dan kau yang membuat musik lalu kami yang membuat uang. Itu
saja."
Han
Gyeol speechless, sungguh tak percaya mendengar ucapan Si Hyun itu. Kesal
dengan reaksi Han Gyeol, Si Hyun menyatakan kalau dia tidak mau lagi
menyanyikan lagu-lagunya Han Gyeol. Mereka bertiga langsung pergi meninggalkan
Han Gyeol dengan kesal.
Han
Gyeol termenung sedih di sana, teringat masa lalu saat mereka masih nge-band di
bar ini. Bahkan saat itu, Han Gyeol memang tak pernah puas dengan permainan
teman-temannya yang terkesan asal. Saat dia berusaha memprotes permainan
mereka, mereka cuma menanggapinya dengan remeh. Siapa juga yang peduli dengan
instrumen, yang penting kan penampilan.
Yoo
Na sedang bersama Jin Hyuk yang bertanya-tanya apakah Yoo Na masih marah.
Tidak, Yoo Na hanya merasa menyedihkan. Bahkan sekalipun Han Gyeol menulis lagu
untuknya? Yoop Na terkejut mendengarnya.
Jin Hyuk memberitahu kalau Han Gyeol akan menuliskan lagu untuknya. Dia bisa menyanyikannya bersama Si Hyun, itu pasti bisa menarik perhatian. Han Gyeol akhirnya pulang ke rumahnya yang sepi. Ayahnya pun tidak ada di sana.
Jin Hyuk memberitahu kalau Han Gyeol akan menuliskan lagu untuknya. Dia bisa menyanyikannya bersama Si Hyun, itu pasti bisa menarik perhatian. Han Gyeol akhirnya pulang ke rumahnya yang sepi. Ayahnya pun tidak ada di sana.
Bagaimana
Jin Hyuk bisa membuat Han Gyeol setuju melakukannya? Apa dia menyetujuinya
begitu saja? Jin Hyuk mengaku kalau dia harus menyendera seseorang. Yoo Na
seketika kecewa, menyadari So Rim lah sandera yang Jin Hyuk maksud. Dia jadi
bertanya-tanya seperti apa So Rim itu sebenarnya sampai-sampai Han Gyeol, Chan
Young dan Jin Hyuk memihaknya.
Keesokan
harinya, Se Jeong berusaha mengorek informasi dari Gyoo Sun tentang debutnya
dan apa lagu debutnya nanti. Gyoo Sun tidak bisa memberi informasi saat ini
karena belum diputuskan, tapi dia berjanji akan memberitahu kalau segalanya
sudah diputuskan.
Dia
lalu pamit karena harus latihan. Tapi saat dia mengembalikan gelas-gelas
mereka, Se Jeong memanfaatkan saat itu untuk mencuri ponselnya Gyoo Sun.
Setibanya
di tempat latihan, Jin Woo langsung protes karena Gyoo Sun tidak mengangkat
teleponnya. Saat itulah Gyoo Sun baru sadar kalau ponselnya menghilang.
Memangnya dia dari mana tadi? Gyoo Sun refleks menjawba kalau tadi dia bersama
Se Jong.
Dia
hendak pergi lagi mau mencari ponselnya, tapi Soo Yeon datang membawakan file
beberapa demo kandidat lagu debut mereka dan memperdengarkannya untuk mereka.
So Rim mendengar salah satu lagunya adalah lagu ciptaannya Han Gyeol.
Chan
Young berjalan ke kantornya Jin Hyuk dan langsung senang saat mendengar Jin
Hyuk memutar lagunya. Tapi dengan cepat dia mengganti lagu itu dengan lagu
lain. Chan Young langsung bertanya-tanya lagunya siapa itu tadi. Jin Hyuk yakin
kalau Chan Young bisa menebaknya setelah memainkan musiknya Han Gyeol selama 5
tahun.
Dia
memberitahu kalau kandidat lagu debutnya Mush and co total ada 5 lagu termasuk
lagunya Chan Young dan Han Gyeol dan akan dibicarkan dalam rapat eksekutif
sebentar lagi. Kesal, Chan Young langsung pergi tanpa mengucap apapun lagi.
Entah
apa yang dipikirkan Jin Hyuk. Setelah Chan Young pergi, dia malah memutuskan
untuk membuang demo lagunya Han Gyeol lalu memberikan file yang baru dieditnya
itu pada Seoo Yeon.
Han
Gyeol baru saja selesai menyelesaikan rekaman lagu demo untuk Yoo Na saat Chan
Young datang dan langsung to the point mengkonfrontasinya. Apa Han Gyeol puas
sekarang setelah memberikan lagunya pada Jin Hyuk. Bukankah dia sudah bilang
kalau sejak bertemu So Rim, dia melepaskan harga dirinya hanya demi
memperingatkan Han Gyeol untuk tidak ikut campur di antaranya dan So Rim.
Han
Gyeol menegaskan kalau dialah yang bertemu So Rim terlebih dulu dan dia duluan
pula yang mengetahui suaranya SO Rim, jadi dia punya hak untuk terlibat. Chan
Young langsung sinis, mempermainkan perasaan seseorang dengan musiknya, pasti
bukanlah masalah besar bagi Han Gyeol. Bukankah maksud Han Gyeol adalah dia
akan memanfaatkan perasaan So Rim terhadapnya.
"Bagaimana
kalau aku serius?" tanya Han Gyeol. "Bagaimana jika aku
bersungguh-sungguh? Jika aku ingin bersamanya dan melakukan apapun bersamanya
termasuk dalam musik, apa yang akan kau lakukan?"
"Kau
tetap harus menyerah."
Memangnya
Chan Young siapa sampai berani menyuruhnya. Han Gyeol tidak akan bisa membuat
siapapun bahagia. Contahnya saja, Yoo Na. Yah, mungkin Chan Young benar, tapi
tetap saja So Rim lah yang berhak memutuskannya, bukan Chan Young. Lebih baik
Chan Young urusi saja urusannya sendiri. Sama seperti bagaimana dia tidak
memperbaiki lagunya Chan Young dan membicarakan itu dengan Jin Hyuk.
"Kurasa
kau ingin membuat semua orang di sekitarmu jadi merasa menyedihkan seperti itu.
Sama seperti Crude Play. Seandainya Jin Hyuk tidak serakah untuk segera merilis
lagumu, mereka pasti baru akan bisa debut setelah mendapatkan cukup latihan dan
tidak akan menjadi palsu seperti sekarang ini."
Saat
dia hendak pergi, dia mendapat sms dari Soo Yeon kalau mereka sudah memilih
lagu debutnya Mush and Co. Pada saat yang bersamaan, Han Gyeol juga ditelepon
Jin Hyuk yang memberitahu kalau lagu debutnya mush and co sudah diputuskan dan
mereka memilih lagunya Chan Young.
Han
Gyeol kecewa mendengarnya walaupun dia tetap berusaha menerimanya. Tapi
kemudian Jin Hyuk mulai menanyakan lagu untuk Yoo Na. Han Gyeol langsung kesal
mendengarnya, emmangnya Jin Hyuk pikir dia apaan, mesin pembuat lagu? Jin Hyuk
membenarkannya, dia mesin yang paling efisien.
Han
Gyeol makin kesal mendengarnya. Segala sesuatu dalam hidupnya mulai dari
pekerjaan, teman, mantan pacar, dan bahkan musik, semuanya berhubungan dengan
Jin Hyuk. Jin Hyuk santai, jadi apakah Han Gyeol ingin lepas darinya? Iya, Han
Gyeol butuh ruang tanpa Jin Hyuk ataupun musik.
Tapi
Jin Hyuk mengingatkan kalau mereka terikat oleh kontrak. Dia tidak punya
pilihan jika Han Gyeol tidak ingin meneruskan kontrak dengan mereka, tapi dia
tahu kalau Han Gyeol pasti akan kembali... ke tempat dimana musik berada.
"Karena
satu-satunya yang paling berharga bagimu adalah musik. Kau hanya bertemu
orang-orang melalui musik. Kau akan mencintai dan menyakiti orang-orang
sepanjang hidupmu hanya melalui musik."
Air
mata Han Gyeol menitik menyadari kebenaran ucapan Jin Hyuk itu.
Setelah
mengirimkan file lagunya Han Gyeol ke emailnya Yoo Na, Jin Hyuk bertemu Mush
and Co dan memutar demo lagu debut mereka. Jin Woo dan Gyoo Sun langsung antusias,
mengenali itu lagunya Chan Young. Tapi Jin Hyuk memperhatikan So Rim tampak
murung.
Soo
Yeon bertanya-tanya, kenapa dia mengeluarkan lagunya K dari voting. Jin Hyuk
beralasan kalau memakai lagunya Chan Young akan bermanfaat jangka panjang bagi
So Rim cs. So Rim pun pasti akan menulis lagu nantinya.
Jadi lebih baik baginya untuk menyanyikan lagu yang bisa dia singkirkan, lagu yang bisa memberinya ide untuk mengubahnya. Karena itulah dia tidak boleh menyanyikan lagunya K yang pastinya akan mereka lindungi.
Jadi lebih baik baginya untuk menyanyikan lagu yang bisa dia singkirkan, lagu yang bisa memberinya ide untuk mengubahnya. Karena itulah dia tidak boleh menyanyikan lagunya K yang pastinya akan mereka lindungi.
Han
Gyeol termenung teringat ucapan Yoo Na, Si Hyun dan Chan Young. Tapi dia
sedikit terhibur saat teringat ucapan So Rim yang pernah berkata kalau dia akan
tetap menyukai lagunya Han Gyeol biarpun seluruh dunia membencinya. Tepat saat
itu juga, So Rim meneleponnya.
So
Rim mengaku kalau hari ini mereka sudah mendengarkan lagu debut mereka, lagunya
Chan Young. Han Gyeol berusaha tetap ceria, tapi So Rim tetap bisa mendengar
nada depresi dalam suaranya dan dia jadi khawatir karenanya.
"Apa
kau mau bertemu? Ayo kita bertemu," ajak Han Gyeol. Sebelum pergi, Han
Gyeol terlebih dulu memasukkan versi pertama lagu Waiting for You kedalam USB.
Gyoo
Sun memakai ponsenya Jin Woo untuk menelepon ponselnya. Se Jeong mengangkatnya,
pura-pura tak tahu kalau ponselnya Gyoo Sun ada padanya dan berjanji
mengembalikannya besok di sekolah. Padahal saat itu sedang meretas ponselnya
Gyoo Sun dan melihat-lihat riwayat chat-nya.
So
Rim tak sengaja bertemu Yoo Na. Dia mau langsung pergi, tapi Yoo Na menanyainya
tentang debutnya dan memberitahu So Rim kalau album barunya nanti akan
diproduseri oleh Han Gyeol, bahkan memperdengarkan lagu demonya pada So Rim.
Baru awalnya saja, So Rim langsung mengenali lagu itu.
"Kau
pasti mengenali lagu ini. Ini salah satu kandidat lagu debutmu, bukan? Han
Gyeol yang menulisnya. Kuharap kau tidak merasa tersinggung karena aku
menyanyikan lagu ini."
Setelah
mengetahui hal itu, So Rim langsung membasuh wajahnya dengan frustasi, tidak
mengerti kenapa harus lagu itu yang diberikan pada Yoo Na.
Saat
bertemu Han Gyeol, dia terus menerus mengaca, melihat matanya yang tampak masih
sembab. Han Gyeol mengira kalau dia mengaca biar jadi cantik, tapi malah
melihat mata So Rim seperti habis menangis. Ada apa? Siapa yang sudah
membuatnya bersedih. So Rim cuma tertawa garing, Han Gueol langsung mengerti,
dialah penyebabnya.
"Kenapa
harus lagu itu?" tanya So Rim. "Kau bilang lagu itu kau tulis
untukku. Tapi kenapa kau memberikannya pada Yoo Na?"
Awalnya,
Han Gyeol tidak mengerti apa maksudnya. Tapi kemudian dia mulai paham. Apa So
Rim tidak suka jika dia memberikan lagu itu untuk Yoo Na? Iya, So Rim sangat
tidak menyukainya. Tapi saat Han Gyeol bertanya apakah dia mau menyanyikannya
kalau begitu, So Rim malah ragu, dia kan sudah bilang kalau dia tidak bisa
sekarang. Tidak masalah biarpun So Rim tidak debut dengan lagu itu, dia cukup
bilang kalau dia akan menyanyikannya.
"Aku
kan sudah bilang, aku sudah janji pada Chan Young oppa."
"Bagaimana
jika kau tidak akan pernah bisa melihatku lagi, kecuali jika kau menyanyikan
laguku? Bagaimana jika kau tidak bisa bertemu lagi denganku? Apakah kau akan
melupakan janji itu dan memilihku?"
So
Rim langsung berkaca-kaca tanpa bisa memberi jawaban. Han Gyeol kecewa, karena
inilah dia tidak suka dengan wanita yang menyanyi. Pada akhirnya dia selalu
menyakiti siapapun yang berhubungan denganku melalui musik. Dia memberikan
USB-nya ke tangan So Rim sebelum pergi, "Aku membawa ini karena aku ingin
berubah. Tapi pada akhirnya ettap sama. Kau boleh memiliki ini. Lagipula kau
tidak akan pernah mendengarkannya."
Dia
langsung pergi meninggalkan So Rim. Tapi setelah cukup jauh, dia mulai ragu dan
akhirnya berlari kembali mencari So Rim.
So
Rim berjalan pulang. Chan Young tiba-tiba menghadangnya di tengah jalan. Dia
datang untuk bertemu orang yang disukainya, tapi malah mendapati So Rim
bersedih. So Rim berusaha menyangkalnya, tapi pada akhirnya tangisnya pecah.
Chan Young pun langsung menarik So Rim kedalam pelukannya.
Dan
tepat saat itu juga, Han Gyeol melihat mereka. Kata-kata Jin Hyuk pun kembali
teringat, bahwa dia akan mencintai dan melukai orang-orang terlibat dengannya
melalui musik sepanjang hidupnya.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^