SINOPSIS Man to
Man Episode 10 Bagian 2
Sumber gambar:jtbc
Song
Yi menceritakan bahwa Ayah sudah kembali ke restoran. Sepertinya dia sudah
berubah, apakah Pengawal Kim sudah membantunya? Sedikit, jawab Do Ha. Song Yi
merasa Song Yi menyembunyikan banyak hal padanya belakangan ini. Apa dia
pacaran lagi dengannya?
“Sudah
kubilang, ini karena pekerjaan.”
Song
Yi memintanya tetap waspada pada Seol Woo, pria yang memanfaatkan perasaan
wanitanya itu sama saja. Makanya, Do Ha akan membalasnya kalau sampai seperti
itu karena dia hanyalah titik di sebuah peta. Dia akan menyiksanya. Do Ha sibuk
terus-terusan memandangi titik GPS Seol Woo.
Seol
Woo sibuk mencelupkan kertas kosong dibuku kuno yang ia ambil dari TKP.
Ditengah kegiatannya, ia mendapatkan sms dari seseorang. Seol Woo cuma
menatapnya aneh.
Dia
kemudian pergi ke rumah Un Gwang. Un Gwang rupanya cemas masalah uang lima juta
dollar, pasalnya Tuan Baek muncul di TV sepanjang hari menuntut Direktur BIN
mengundurkan diri. Seol Woo berjanji akan menggantinya.
Tentu
saja, tapi Un Gwang masih belum bisa yakin masalah uang kalau belum
didepositkan. Tidak bisakah dia menjual ukiran kayu ini?
Ukiran
kayu itu aset budaya, jadi mereka tidak mungkin menjualnya secara illegal.
Kalau ingin menjualnya di Black Auction, mereka harus menunggu tahun depan. Tak
punya pilihan, Un Gwang hanya bisa percaya dengan Seol Woo dan menunggunya.
“Brother,
jangan sakit. Jangan terluka. Selalu jaga dirimu.”
Besok,
Un Gwang akan mulai syutingnya dan harus menggunakan masker. Seol Woo sudah
punya firasat buruk, ia menolaknya. Namun Un Gwang bersikeras hingga keduanya
berakhir di ranjang dengan tangan bertautan.
“Pria
5 juta dolarku. Tetaplah bersamaku setiap saat. Tak ada masalah dengan Do Ha,
'kan?”
“Ya.”
“Pastikan
tepati janjimu itu.”
Seung
Jae kelihatan senang, semuanya berjalan lancar karena Mi Eun mau bekerjasama dengannya.
Kerjaan Anggota Kongres Baek tidak pernah berhasil. Mi Eun tersenyum, dia orang
yang kolot. Seung Jae tidak memungkirinya, tapi dia bekerja di BIN, jadi dia
veteran dalam bidang itu.
Daripada
Anggota Kongres Baek yang sudah tua, Mi Eun menyarankan supaya Seung Jae
bermitra dengan Ketua Tim Jang Tae Ho. Seung Jae tidak yakin, Tae Ho sudah
menolak tawarannya. Mi Eun pikir Seung Jae bisa mengubahnya, berikan saja
kehormatan yang ia inginkan.
“Dia
menolak posisi direktur BIN.”
“Bukan
itu maksudku. Maksudku kehormatan yang dia inginkan. Berikan dia kekuasaan
untuk mengalahkan Anggota Kongres Baek dan Infanteri Baek. Maka, otomatis dia
akan mendatangimu.” Ucap Mi Eun.. sambil menyembunyikan senyum penuh
rencananya.
Esok
paginya, Do Ha sibuk memandangi GPS. Sedang memantau Seol Woo yang ia tugaskan
membeli kopi. Manager Yang heran, kenapa dia malah ditugaskan untuk membeli
kopi? Alasan Do Ha simple, dia tidak punya banyak pekerjaan. (tapi sepertinya
pengen nyuruh-nyuruh aja)
Bel
rumah berbunyi, seorang Anggota BIN datang untuk menginterogasi mereka. Ia
menunjukkan foto Seol Woo dan memastikan apakah benar jika dia pengawal Un
Gwang. Un Gwang yang terkantuk-kantuk membenarkan begitu saja. Anggota BIN
kembali bertanya, apakah dia ikut saat Forum Investasi Asia?
Un
Gwang kembali membenarkan. Namun Do Ha buru-buru memotong ucapannya dan
berakting kaget, apa dia anggota teroris? Do Ha kontak mata dengan Un Gwang.
Kontan Un Gwang bangun sepenuhnya dan berakting lebay, “Dia pengawalku.. jadi
wajar saja.. dia cuti hari ini.”
Anggota
BIN tidak begitu mengerti ucapan Un Gwang. Un Gwang sekarang menyangkalnya,
mana mungkin juga dia membawa pengawal ke tempat seaman Forum Investasi Asia.
Ia tak menyangka akan ada serangan bom.
Anggota
BIN menatapnya curiga, “Tapi Cha Do Ha-ssi, kenapa kau naik ke lantai 33 hari
itu? Semuanya terekam kamera. Kenapa kau pergi ke Kamar 3313?”
Omo!
Do Ha melotot kaget, kenapa kalian ingin tahu seorang wanita pergi ke kamar
hotel? Jangan-jangan mereka ingin membuat berita skandal hubungan selebriti.
Do
Ha dan Un Gwang kompak menuduh Anggota BIN itu ingin menutupi berita teroris
dengan skandanya. Ia mengancam akan mengumumkannya ke media.
Do
Ha curi-curi kesempatan untuk mengirimkan sms pada Seol Woo. Seol Woo yang
sudah berada di depan gerbang rumah Un Gwang membaca sms-nya. Dia menyuruhnya
tidak kembali kesana karena ada Anggota BIN.
Un
Gwang membuat pertemuan mendadak dengan Seol Woo dan Do Ha di kantor. Tadi
tidak ada yang aneh kan? Do Ha yakin, akting Oppa sangat bagus. Tapi Seol Woo
dengan enteng memberitahukan kalau mereka terus diikuti Anggota BIN sepanjang
perjalanan.
Tidak
masuk akal! Un Gwang kesal, memangnya mereka tidak punya kerjaan? Kenapa
mengikuti mereka? Padahal saat Do Ha diculik, mereka tidak ada.
Staff
lain melihat Un Gwang berteriak-teriak di ruangannya, Pengawal Kim diomeli
lagi. Manager Yang menceritakan kejadian tadi pagi, ada anggota BIN datang ke
rumahnya. Pengawal Kim itu berada di hotel selama forum investasi. Hanya
Sekretaris Cha yang pergi ke forum. Kemudian dia menemuinya di kamar hotel.
Mereka berdua pacaran.
Serius?
Manager Yang memastikan, buktinya saja dia ketahuan. Dan sekarang Un Gwang
mengomelinya.
Un
Gwang mulai cemas, apa benar mereka tidak ada masalah? Do Ha pun ikut
mencemaskannya kalau sampai terkena masalah saat uang Un Gwang dikembalikan.
Seol Woo tenang memberitahukan kalau Direktur BIN akan pulang dalam dua hari.
Ia akan segera mengurusnya.
Tae
Ho mewakilkan Direktur BIN dalan sebuah rapat. Namun anggota rapat menuntut
kedatangannya, dimana dia? Tae Ho menutup mulut, demi keamanan nasional, dia
tidak bisa memberitahu mereka.
In
Soo menunjukkan foto Seol Woo yang mengenakan masker tertangkap kamera. Mereka bilang,
yang melakukan tindakan terorisme itu adalah mantan Agen Ghost BIN. Tae Ho
membenarkan kalau dia memang anggota BIN, tapi tidak ada yang namanya agen
ghost.
In
Soo terpancing emosi, dia juga pernah menjadi anggota BIN. Berikan jawaban yang
jelas. Dia agen Ghost yang diberikan misi rahasia oleh direktur BIN, bukan? Ia
menuntut semua identitas anggota BIN yang menyamar.
“Apa
mantan agen BIN benar-benar ingin identitas agen rahasia terungkap?”
“Kami
punya bukti agen BIN terlibat dalam serangan teroris! Majelis Nasional
berwenang meminta daftar agen yang menyamar. Serahkan sekaligus!” ujar In Soo.
Seol
Woo dan Tae Ho bertemu di sebuah toko buku dan duduk agak berjauhan. Anggota
Kongres Baek In Soo terus menekan mereka menggunakan otoritasnya. Targetnya
adalah Direktur BIN, jadi mereka tidak bisa mengakses dana kegiatan khusus
untuk sementara waktu.
What!
Seol Woo kontan duduk tegak, berarti lima juta dollar itu.. Tae Ho
mengesampingkan masalah uang, karena parahnya mereka sedang mengincar identitas
Anggota BIN. Kalau sampai identitas Seol Woo ketahuan, jaringan kejahatan yang
dikalahkannya akan memburu dan mencoba membunuhnya.
“Aku
tidak peduli soal itu. Tapi 5 juta dolar itu harus...”
Uang
tidak penting, ujar Tae Ho. Dong Hyun juga sedang diselidiki dan kalau mereka
tahu masalah Seol Woo, mereka akan menjebaknya atas tindak pengintaian. Ia
meletakkan berkasnya diatas meja, hanya ini yang mereka ketahui tentang Seol
Woo. Bertindaklah sesuai berkas-berkas itu.
Seol
Woo menoleh, ingin protes betapa sulitnya dia harus menjadi Pengawal Un Gwang..
tapi ternyata Tae Ho sudah menghilang entah kemana.
Seol
Woo sudah berdiri tegap dengan posisi formal. Un Gwang dan Do Ha menatapnya
penuh kecurigaan, katanya uang itu akan dikembalikan saat Direktur BIN kembali.
Kenapa kata-katanya selalu berubah setiap buka mulut?
Ada
perkembangan besar dan demi keamanan nasional, jelas Seol Woo. Do Ha segera menyindirnya,
itu cuma alasan setiap orang yang mau membawa kabur uang. Dia benar-benar
anggota BIN bukan sih? Kalau memang mau menjalankan misi, silahkan pergi.
Do
Ha punya GPS-nya, sepertinya ini berfungsi sampai luar negeri. Bahkan kalau
sampai memalsukan kematian, Un Gwang tak akan mempercayainya. Kim Guard,
fighting! Go, go!
Seol
Woo berdiri tegap, “Aku tidak akan pergi. Tugasku saat ini menjaga identitasku
sebagai pengawalmu. Jika kau mempertahankanku sebagai jaminan, uangmu tetap
akan kuganti. Aku akan tetap bersama denganmu dan melindungimu 24 jam sehari.
Aku janji.”
Seung
Jae kembali menemui Tae Ho untuk bekerjasama dengannya. Dia akan menyerahkan
Infanteri Baek dan Anggota Kongres Baek padanya. Tae Ho tahu gantinya, dia
harus bekerjasama dengan Songsan. Mereka berdua bukanlah orang yang ingin ia
hadapi.
Begitukah?
Tapi ia memastikan, Tae Ho tidak akan mendapatkan Infanteri Baek maupun
Songsan. Kalau mau bekerjasama dengannya, ia bisa mengendalikan BIN. Semua yang
terjadi adalah perintahnya.
Mereka
bisa memecat Direktur BIN. Tawarannya mungkin kesempatan terakhir menyelamatkan
kehormatan BIN. Ia yakin BIN membutuhkan orang sepertinya dan ia membutuhkannya
pula. Pertimbangkan lagi.
Un
Gwang bergandengan tangan dengan Eun Soo, dia memberitahukan kalau seorang pria
mencoba memeluknya. Seorang pria berjalan menghampiri mereka berdua, dia tidak
lain adalah Nam Gyu Man (Nam Gyu Man).
Un Gwang bertanya, siapa dia?
Cut!
Syuting diistirahatkan. Un Gwang dan Gyu Man berbasa-basi. Gyu Man memuji
akting Eun Soo yang sudah meningkat, dia mau makan bersamanya? Eun Soo
menolaknya mentah-mentah, dia kemudian berbisik pada Un Gwang, hati-hati sama
dia.
Gyu
Man berjalan ke lantai atas dan bertemu dengan Seol Woo. Apa dia aktor baru di
Chewing? Seol Woo tetap diam ditempat, dia pengawal. Gyu Man memuji penampilan
kerennya. Gajinya berapa?
“5
juta dolar,” Sela Un Gwang “Dari mana kau belajar menyaring kata-katamu? Dengan
mulut seperti itu kau harus butuh pengawal sebelum kuhajar kau sampai babak
belur.”
Gyu
Man bicara pada dirinya sendiri dengan suara lirih tapi tetap kedengaran oleh
Un Gwang. Ia mengatainya yang cuma pemeran pengganti, dia memanggilnya
Sunbaenim gara-gara dia jadi artis Hollywood.
Un
Gwang menghardiknya, apa yang dia bilang? Gyu Man pura-pura polos, dia
mendengarnya? Ia bilang akan menunjukkan rasa hormatnya pada dia. Ia pun
kemudian pergi dengan gaya sombongnya.
Pantas
saja banyak yang mengatainya gila, ujar Un Gwang. Ia heran kenapa Seol Woo
menahan diri, harusnya dia mengambil tindakan. Seol Woo tak ingin melakukannya
pada aktor mereka, ia sudah memikirkan apa yang akan ia lakukan setelah syuting
berakhi.
Hehehe.
Un Gwang suka dengan cara pikirnya. Dia pun mengajaknya tos dan Seol Woo
meresponnya.
In
Soo melaporkan segala apa yang sudah ia lakukan. Dan ukiran kayu yang ketiga
ada di Myanmar. Seung Jae sibuk memainkan tabletnya, tidak ada disana (ukiran
kayunya). Mereka akan segera mendapatkannya.
Keluar
dari ruangan Sung Jae, In Soo memastikan supaya anak buahnya tidak melakukan
kesalahan karena mereka sedang menekan BIN. Selain itu, curiga kalau Seung Jae
merencanakan sesuatu terkait ukiran kayu. Caritahu apa yang terjadi, firasatnya
tidak enak.
Seol
Woo membawa dua cup kopi. Gyu Man yang lewat langsung merebutnya. Ia kemudian
menghampiri Do Ha yang sedang sendirian didekat jendela. Ia memberikan kopinya
dan berbasa-basi, mereka dulu sering minum kopi sambil menikmati pemandangan.
Do
Ha melirik ke arah Seol Woo, sengaja senyum-senyum sok kesenangan, omo! Bagaimana
dia masih ingat? Kopinya enak dan ia suka pemandangannya. Goong Mi mengernyit,
pemandangan?
“Maksudku
wajah tampanmu. Aku sudah lama tak melihatmu.” Gombal Do Ha.
Gyu
Man, tersanjung, dia mengajaknya minum wine bersama setelah syuting. Tanpa
pikir panjang, Do Ha menyetujuinya dan Seol Woo kelihatan terkejut dengan
jawabannya.
Selepas
kepergian Gyu Man, Seol Woo menemui Do Ha. Do Ha seolah menunggu reaksinya tapi
Seol Woo malah mengedikkan dagu ke arah mobil diluar gedung, ada orang yang
mengawasi mereka. Un Gwang bergabung bersama keduanya dan melihat seseorang di
sebuah mobil tengah memotret kegiatan mereka.
Tidak
lama kemudian, Un Gwang menemui orang dalam mobil itu secara langsung. Dia
adalah agen Yong Tae Min. Un Gwang berlagak menantangnya berkelahi, apa BIN
mengirimnya untuk mengawasinya? Dia sampai datang ke rumahnya dan sekarang ke
tempat kerjanya. Ini namanya pengawasan ilegal warga sipil!
Ia
mengancam akan membuat wartawan datang kesana. Agen Yong Tae Min berjalan satu
langkah mendekat pada Un Gwang. Kontan Un Gwang ketakutan dan langsung mundur.
Tapi Agen Yong sama sekali tak ada niat menyerangnya, ia pun kembali ke mobil
dan pergi.
Dirumah,
Un Gwang membanggakan dirinya sendiri mengatakan kalau satu kata darinya sudah
membuat Anggota BIN kabur ketakutan. Tetap saja, Seol Woo kurang suka dengan
kedatangan mereka ke tempat kerja Un Gwang. Aigoo, Un Gwang tidak
mempermasalahkannya, kalau kembali maka ia akan memarahinya.
Do
Ha panik mengabarkan kalau semua lokasi menolak untuk dijadikan lokasi syuting
film mereka. bahkan izin syuting dijalanan sudah dicabut. Ada rumor kalau
Chewing akan di audit. Do Ha akan kembali ke kantor membereskannya. Un Gwang
mendesah, bjingan-bjingan itu main curang ternyata.
Tae
Ho menemui Direktur BIN yang baru pulang ke Korea. Direktur Im kelihatan lelah
mengatakan kalau dia gagal mendapatkan ukiran kayu ke tiga. Rupanya ukiran kayu
itu di Rusia, sepertinya Songsan dalangnya. Ia mendengar kalau Agen Dong Hyun
dan K sedang kesulitan.
Benar,
mereka sedang mencari cara untuk bertahan. Direktur Im berniat untuk
mengundurkan diri. Tae Ho terkejut, dia mau menyerahkan BIN ke Infanteri Baek?
Direktur Kim tidak punya pilihan, meskipun kehormatannya hancur, ia perlu
melindungi Tae Ho.
“Bagaimana
dengan kehormatan BIN? Aku tidak mengarahkan misi ini untukmu, tapi karena
kesetiaanku pada negara ini. Rekan-rekanku mengabdikan diri pada misi ukiran
kayu untuk negara ini.” protes Tae Ho.
Direktur
Im sudah pasrah, “Ya. Kurasa kita terlalu tidak berdaya untuk bereformasi.”
Un
Gwang menyarankan supaya mereka mengumumkannya pada media, Do Ha sangat pintar
masalah ini. Namun Seol Woo tidak mau melakukannya, tanpa bukti yang kuat,
mereka hanya akan terluka. Un Gwang heran dengan kekacauan di negara ini. Brother,
seluruh kekacauan ini karena misi ukiran kayu itu, 'kan?
Ya,
Seol Woo membenarkan. Semua ini karena dia ada disini jadi.. Un Gwang memotong
ucapannya, kalau memang karena ukiran kayu itu maka mereka juga menjadi target.
Lebih baik mereka menyelesaikan misinya sekalian, lagipula dia sudah menjadi
target. Negara mungkin telah membuangnya, tapi dia akan tetap melindungi
brother-nya.
Seol
Woo tersenyum, tersentuh dengan ucapan Un Gwang.
Do
Ha menemui Seol Woo di studionya, kenapa dia tiba-tiba ingin menemuinya? Apa
ada sesuatu yang terjadi?
“Kau
tidak pergi makan malam dengan Aktor Nam, 'kan?”
“Nam
Gyu Man Oppa kelihatan normal, tapi aslinya dia itu agak aneh. Pergi ke pesta
anggur karena dia mengundangku pasti aneh. Tapi.. Apa itu yang ingin
kautanyakan? Ada masalah bukan?”
Seol
Woo berencana mengakhiri semuanya. Do Ha seketika tampak sedih, ia akan pergi?
“Saat
dalam penyamaran, bagaimana kau mengakhirinya lebih penting daripada memulainya
tapi aku sudah terlalu lama menyamar.”
“Jika
kau pergi apa semua akan teratasi?”
Masalah
tidak akan terselesaikan hanya karena Seol Woo pergi. Seol Woo pergi karena
ingin menyelesaikannya. Juga.. Seol Woo menunjukkan koin keberuntungan yang ada
digenggamannya, inilah janjinya untuk kembali.
Disisi
lain, Tae Ho sedang sibuk merakit pistolnya. Pikirannya masih sibuk mengingat
penawaran yang diajukan oleh Seung Jae. Dan keputusan Direktur Im yang
berencana mengakhiri jabatannya.
Tae
Ho tampak membuat keputusan, ia menodongkan pistolnya keudara, bersiap menarik
pelatuknya. Namun ia hanya mencobanya. Ia kemudian menelepon seseorang.
“Apa
kau bahkan punya rencana?” tanya Do Ha.
Seol
Woo masih memikirkannya. Do Ha tidak menyangka, ia kira Seol Woo agen yang
terampil tapi dia memikirkan taktiknya terlalu lama. Kadang, singkat Seol Woo.
Do Ha penasaran, kalau sampai dia menerima ajakan minum wine, apa dia akan
pergi tanpa mengatakan sepatah katapun?
Tidak.
Seol Woo sudah punya taktik kalau sampai itu terjadi.
“Taktik
apa?”
Taktik
ketulusan. Do Ha terdiam mendengar jawabnya kali ini. Seol Woo menyadari ada
orang yang tengah membuntutinya. Ia akan segera pergi, tunggulah sampai ia
mengembalikan uangnya.
Seol
Woo berjalan dengan langkah cepat. Agen Yong mengikutinya terus dan jarak
diantara mereka sangat dekat. Do Ha tiba-tiba berlari mengejar Seol Woo.
Reflek, Agen Yong bersembunyi.
“Aku
punya taktik. Taktik sepasang kekasih.”
Keduanya
bertatapan dibawah penerangan lampu jalan. Do Ha pun berinisiatif mengecup
bibirnya. Seol Woo diam tak bereaksi sama sekali. Do Ha malu-malu setelah
mengecupnya. Seol Woo bertanya tanpa perasaan, taktinya apa?
Do
Ha kesal sendiri, tadi itu ya taktik sepasang kekasih. Ah, sudahlah, pergi saja
sana!
Seol
Woo menarik lengan Do Ha, ayo mereka lakukan taktik itu. Ia pun langsung mencium
bibir Do Ha dengan mesra.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan. Dilarang copas ya kawan! Happy Reading ^_^